Anda di halaman 1dari 8

Persamaan Garis Lurus

Persamaan garis lurus merupakan persamaan linear dua variable dengan dua
variable yang tidak diketahui.
Sifat-sifat persamaan garis lurus:
- Persamaan garis lurus yang saling sejajar
mA = mB
- Persamaan garis lurus yang saling tegak lurus
mA.mB = -1
- Persamaan garis lurus yang saling berimpit
- Persamaan garis lurus yang saling berpotongan
Rumus bentuk persamaan garis lurus:
- Bentuk implisit
Ax + By + C = 0 dengan x dan y sebagai variable
- Bentuk eksplisit
Y = mx + c dengan x dan y sebagai variable sedangkan m (gradient) dan c
sebagai konstanta
Cara menentukan persamaan garis lurus
- Jika diketahui gradient m dan salah satu titik pada garis
y – y1 = m (x – x1)
- Jika diketahui dua titik pada garis
Y – y1/y2 – y1 = x – x1/ x2 – x1
Cara menggambar grafik persamaan garis lurus
1. Untuk menggambar grafik persamaan garis lurus membutuhkan dua
titik yaitu titik potong sumbu x dan titik potong sumbu y.
2. Untuk mencari titik potong sumbu x, masukkan nilai y = 0 pada
persamaan.
3. Untuk mencari titik potong sumbu y, masukkan nilai x = 0 pada
persamaan.
Sistem Koordinat Persegi Panjang
a) Sistem koordinat persegi panjang terdiri dari dua sumbu, yaitu
sumbu horizontal x dan sumbu vertikal y yang berpotongan di suatu titik asal
O. Sumbu x dan y membagi bidang menjadi 4 kuadran (I, II, III, IV). Tiap titik
P dalam sistem koordinat dapat dinyatakan sebagai sepasang angka (a,b)
yang disebut dengan koordinat cartesian.

Jarak antara titik P(x1,y1) dan titik Q(x2,y2) dapat dhitung dengan formula jarak

b) Sekumpulan titik-titik yang terletak pada jarak yang sama terhadap


suatu titik tetap, dinamakan dengan lingkaran. Secara umum persamaan
lingkaran berpusat di (h,k) dan memiliki radius r, dapat dinyatakan dalam
bentuk :
c) Titik tengah antara dua titik P(x1,y1) dan Q(x2,y2) dapat dicari
menggunakan formula titik tengah :

d) Garis lurus melalui titik A(x1,y1) dan B(x2,y2) memiliki


kemiringan/slope, m yang besrnya :

e) Garis lurus yang melalui (x1,y1) dan memiliki slope m, dapat dituliskan
persamannya menjadi :
f) Bentuk lain persamaan garis :

g) Dua buah garis memiliki kemiringan m1 dan m2, maka dua buah garis
tersebut akan :
Sejajar apabila m1 = m2
Tegak urus bila m1.m2 = -1
Theorema Phytagoras

Pythagoras sebagai cabang dari ilmu matematika ini memiliki konsep yang
menyatakan bahwa kuadrat panjang dari bangunan segitiga siku-siku yaitu
sama dengan jumlah dari kuadrat panjang sisi-sisi lain pada segitiga tersebut.
Pythagoras menjelaskan teorema ini merupakan relasi antar luas bujur
sangkar atau persegi yang terbentuk dari setiap sisi pada segitiga siku-siku.
Konsep pythagoras juga menyatakan bahwa hipotenusa merupakan sisi
miring yang berhadapan dengan kaki segitiga. 
Adapun rumus pythagoras dapat dinyatakan sebagai berikut:

a2 + b2 = c2

Keterangan: 

a: sisi datar atau alas

b: sisi tegak atau tinggi

c: sisi miring

Rumus tersebut juga berhubungan dengan rumus antar sisi segitiga siku-siku
seperti berikut ini:

a= c2-b2

atau

b= c2-a2

atau

c= a2+b2

Selain menggunakan rumus yang dijelaskan di atas, teman-teman dapat


menentukan segitiga siku-siku menggunakan 3 bilangan asli jika telah
memenuhi kaidah dari teorema pythagoras. Hal ini juga dikenal dengan triple
pythagoras.

Triple pythagoras merupakan 3 bilangan bulat positif yang sesuai dengan


konsep dari rumus pythagoras, yaitu a2 + b2 = c2. Dengan triple pythagoras,
teman-teman bisa menentukan segitiga siku-siku secara lebih cepat. 
Dengan cabang ilmu pythagoras ini, teman-teman juga dapat
mengidentifikasi jenis segitiga yang ditanyakan pada soal. Berikut 3
kemungkinan jenis segitiga yang bisa diketahui melalui rumus pythagoras:

 jika diketahui a2 + b2 = c2 pada soal pythagoras yang diberikan, maka


teman-teman bisa mengidentifikasi bahwa jenis segitiga yang digunakan
pada soal tersebut adalah segitiga siku-siku
 jika diketahui a2 + b2 > c2 pada soal pythagoras yang diberikan, maka
teman-teman bisa mengidentifikasi bahwa jenis segitiga yang digunakan
pada soal tersebut adalah segitiga tumpul
 jika diketahui a2 + b2 < c2 pada soal pythagoras yang diberikan, maka
teman-teman bisa mengidentifikasi bahwa jenis segitiga yang digunakan
pada soal tersebut adalah segitiga lancip

Agar dapat memahami materi mengenai pythagoras secara lengkap, Studio


Literasi ingin memberikan teman-teman contoh soal pythagoras yang dapat
dipelajari lebih lanjut. Contoh soalnya dapat Kawan Literasi pelajari di bawah
ini.

1. Sebuah segitiga siku-siku diketahui memiliki panjang sisi miring


sebesar 25 cm. Sedangkan, panjang alas atau sisi datar dari segitiga siku-siku
ini yaitu sebesar 7 cm. Jika telah mengetahui panjang dari kedua sisi segitiga
tersebut, berapakah panjang sisi tegak atau tingginya.

Diketahui:

c = 25 cm

a = 7 cm

Ditanya: panjang sisi tegak (b)?

Cara Jawab:
Melalui pertanyaan tersebut, teman-teman dapat mengenali bahwa soal ini
menggunakan segitiga siku-siku sebagai bangunannya sehingga bisa dihitung
menggunakan konsep triple pythagoras atau turunan dari rumus a2 + b2 =
c2.
b= c2-a2

b= 252-72

b= 625-49

b= 24 cm

Jadi, sisi tegak atau tinggi dari segitiga siku-siku tersebut adalah sebesar 24
cm.

2. Apa jenis segitiga yang memiliki panjang ketiga sisinya yaitu sebesar 5
cm, 8 cm, dan 14 cm?

Diketahui:

a = 5 cm

b = 8 cm

c = 14 cm

Ditanya: Identifikasi jenis segitiga tersebut?

Cara Jawab:

Untuk menjawab soal ini, teman-teman perlu mengkuadratkan sisi


terpanjang sendiri dan membandingkannya dengan kuadrat dari sisi-sisi lain
yang telah dijumlahkan. Selanjutnya, Kawan Literasi dapat menghubungkan
hasilnya dengan 3 kemungkinan jenis segitiga berdasarkan rumus pythagoras
yang telah dijelaskan sebelum ini.
a2 + b2 = 52 + 82

a2 + b2 = 25 + 64

a2 + b2 = 89

c2 = 142

c2 = 196

Dari hasil perhitungan tersebut, teman-teman bisa mendapatkan kesimpulan


bahwa a2 + b2 < c2 (89 < 196). Sehingga, segitiga yang digunakan pada soal
ini adalah segitiga lancip.

Anda mungkin juga menyukai