Anda di halaman 1dari 6

PENDEKATAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Oleh
Khansa Khairunnisa Diva
2200636

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


2022
Pendekatan dalam perancangan arsitektur adalah suatu metode untuk menganalisis dan
merancang suatu objek rancangan arsitektur secara efektif. Pendekatan dapat digunakan untuk
mengatur program ruang, visualisasi ruang, serta tatanan ruang.

Komponen - komponen perancangan sebagai sub-problem dapat dibuat/dikaji dengan beberapa


pendekatan al :

Untuk dapat mengklasifikasikan sebuah perencanaan, maka perlu dipahami terlebih dahulu
mengenai teori perencanaan. Dalam Teori perencanaan (planning theory), teori dapat ditinjau
dari 3 (tiga) sisi pemahaman, yakni:
a) Theory in Planning (teori dalam proses perencanaan);, adalah pendekatan yang dipakai dalam
perencanaan, dimana dalam eksistensi perencanaan berkaitan erat dengan substansi atau
objeknya.
b) Theory for Planning (teori untuk perencanaan); adalah pendekatan diajukan mencakup
berbagai teori sosial yang menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat dan perencanaan di
masa
depan (tujuan)
c) Theory of Planning (teori perencanaan); adalah
pendekatan yang kemudian mendukung berbagai kebijakan perencanaan baik dalam proses atau
prosedur dan cara melaksanakannya maupun substansi perencanaannya.
Dalam mengkaji perencanaan, dapat ditinjau dari beberapa aspek, diantaranya:
1. Berdasarkan titik pusat perencanaan, maka perencanaan dapat diklasifikasi menjadi 3
titik pusat / fokus perencanaan (Faludi, 1982), yakni:
A. Objek (object centered), perencanaan berdasarkan orientasi sasaran perencanaan,
B. Pemegang kekuasaan (control centered), perencanaan dominan dipengaruhi oleh
pemegah modal
C. Pengambilan keputusan (decision centered), perencanaan ditempuh melaluli jalan diskusi
atau keputusan bersama.

2. Berdasarkan orientasi perencanaan , makaperencanaan diklasifikasikan menjadi dua jenis,


yakni:
a. Planner Oriented (perencanaan tradisional),
dimana perencana sebagai pihak yang dominan dalam hal perencanaan, user menyerahkan
segalanya ke perencana.
b. User oriented (perencanaan rasional), pemakai menjadi unsur utama dalam orientasi
perencanaan

3. Berdasarkan dimensi waktu perencanaan maka perencanaan juga dapat di klasifikasi menjadi
tiga jenis yakni :
a. Perencanaan jangka pendek (short–range planning). Jangka waktunya sampai 1 atau 2 tahun.
b. perencanaan jangka menengah (intermediate planning).Jangka waktunya 2 - > 10 tahun.
c. Perencanaan jangka panjang (long-range planning). Jangka waktunya ≥ 10 tahun.

4. Berdasarkan arah alur , perencanaan dapat dibedakan menjadi dua tipe, yakni
a. Top Down Planning. Disusun secara menyeluruh kemudian dirinci kepada tingkat yang lebih
rendah.
b. Bottom Up Planning. Disusun mulai dari bawah kemudian dirangkum dalam tingkat tertentu.

EVOLUSI PERANCANGAN
Menurut Jones .J.C (1970) terdapat 3 fase evolusi dalam desain, yang meliputi fase 1)
Craftmanship, 2) Draughtmanship dan 3) Design Method (yang sekarang digunakan). Ketiga
fase tersebut secara garis besar, berturut turut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Fase Craftmanship atau Craft Evolution


Dimana suatu perencanaan dilakukan dengan mengandalkan kreativitas atau kerajinan (seni)
semata oleh sang perancang. Ciri-ciri perencanaannya adalah:
- Kreativitas tersebut akan menghasilan suatu bentuk karya seni yang bagus dan indah.
- Pelaku perencanaan merupakan perancang dengan skill atau kemampuan yang terlatih
- Hasil akhir sebagai penyempurnaan atas kesalahan perancangan yang dibuat sebelumnya.

2. Fase Draughtmanship
Atau fase perencanaan berdasarkan gambar, merupakan perencanaan yang dilakukan dengan
menghitung ukuran atau dimensi dengan suatu ukuran tertentu, mempunyai bentuk yang jelas,
dan dapat dibuat dengan jumlah yang banyak atau dibuat kembali. Ciri-ciri perencanaan tersebut
adalah:
- Memisahkan produksi menjadikan beberapa bagian.
- Ada kemungkinan merubah bagian-bagian produksi.
- Waktu yang digunakan untuk merealisasikan rancangannya lebih efisien.
- Melibatkan banyak pelaksana untuk merealisasikannya.
- Melaksanakan rencana-rencana yang sudah dipersiapkan sebelumnya

3. Fase Design Method


Pada fase ini terbagi kembali menjadi dua tipe metode perancangan, yakni tipe Tradisional dan
Rasional.
- Metode Perancangan Blackbox (Tradisional)
Metode perancangan blackbox ini, dilakukan secara spontanitas oleh si perancang suatu karya
tersebut. Ide datang bisa dari mana saja dan kapan saja untuk membuat suatu karya. Beberapa
ciri-ciri metode blackbox menurut Jones (1970) adalah:
Ide kreatifitas rancangan tidak jelas datang dari
mana konsepnya, bisa datang dari mimpi, suatu ilham, mungkin bahkan wangsit, atau ujicoba
lainnya.

- Metode Perancangan Glassbox (Rasional)


Metode perancangan glassbox ini, dilakukan secara rasional dan logis oleh sang perancang
terhadap karya yang dibuatnya.Konsep perancangan yang dibuat tidak datang secara spontan
namun melalui beberapa tahap-tahap yang dilakukan dengan mempertimbangkan hal- hal
tertentu.

HUBUNGAN PERENCANAAN DENGAN PERANCANGAN


Dalam kaitan perencanaan dilihat sebagai bagian dari proses perancangan, maka terdapat 3 (tiga)
alternatif hubungan meliputi :
1. Hubungan terpadu (integrated), dimana proses perencanaan berjalan bersamaan dengen
proses perancangan.
2. Hubungan terpisah (segregated), proses perancangan baru bisa dilaksanakan dan selesai
bila proses perencanaan sudah dilakukan.
3. Hubungan interaktif (interactive), sebuah proses berkelanjutan, proses perencanaan dan
perancangan dilihat sebagai suatu siklus satu kesatuan yang selalu memberikan feedback
satu dengan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai