Anda di halaman 1dari 4

MAGISTER ARSITEKTUR (S2) YERIKHO GALIH DEWANGGA

UNIVERSITAS DIPONEGORO 21020120420026

“METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR”


A. PENGERTIAN /DEFINISI
1. Metode
Secara estimologis, metode berasal dari kata “met” dan “hodes” yang berarti melalui, sedangkan arti metode
adalah jalan atau cara yang harus di tempuh untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Sehingga 2 hal penting
yang terdapat dalam sebuah metode adalah cara melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan. Terdapat
banyak pengertian dan definisi dari metode menurut para ahli diantaranya sebagai berikut:
a. Cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi (Rothwell & Kazanas)
b. Rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan (B Titus)
c. Suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu (C. Macquarie)
d. Seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis atau urutannya logis
(Wiradi)
e. Cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna
mencapai tujuan yang hendak dicapai (Hardjana, A.M)
f. Cara teratur yg digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan
yang ditentukan” (KBBI)
2. Perancangan
Terdapat begitu banyak pengertian yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut :
a. Perancangan merupakan aktivitas kreatifitas, melibatkan proses untuk membawa kepada sesuatu yang baru
dan bermanfaat yang sebelumnya tak ada”(JB.Reswick,1985).
b. Perancangan adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik,
melalui tiga proses: mengidentifikasi masalah-masalah, mengidentifikasi metoda untuk pemecahan masalah,
dan pelaksanaan pemecahan masalah. Dengan kata lain adalah perencanaan, penyusunan rancangan, dan
pelaksanaan rancangan” (John Wade, 1977).
c. Perancangan merupakan proses simulasi dari apa yang ingin dibuat sebelum kita membuatnya, berkali-kali
sehingga memungkinkan kita merasa puas dengan hasil akhirnya (P.J. Booker, 1984).

B. JENIS METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR


Menurut Jones .J.C (1970) terdapat 3 fase evolusi dalam desain, yang meliputi fase 1) Craftmanship, 2)
Draughtmanship dan 3) Design Method (yang sekarang digunakan). Ketiga fase tersebut secara garis besar, berturut
turut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Fase Craftmanship atau Craft Evolution
Dimana suatu perencanaan dilakukan dengan mengandalkan kreativitas atau kerajinan (seni) semata oleh sang
perancang. Ciri-ciri perencanaannya adalah:
a. Kreativitas tersebut akan menghasilan suatu bentuk karya seni yang bagus dan indah.
b. Pelaku perencanaan merupakan perancang dengan skill atau kemampuan yang terlatih
c. Hasil akhir sebagai penyempurnaan atas kesalahan perancangan yang dibuat sebelumnya.
Contoh bangunan atau karya arsitektur dari craft evolution ini adalah bangunan arsitektur tradisional yang penuh
dengan ornamen-ornamen.
2. Fase Draughtmanship
Atau fase perencanaan berdasarkan gambar, merupakan perencanaan yang dilakukan dengan menghitung ukuran
atau dimensi dengan suatu ukuran tertentu, mempunyai bentuk yang jelas, dan dapat dibuat dengan jumlah yang
banyak atau dibuat kembali. Ciri-ciri perencanaan tersebut adalah:
a. Memisahkan produksi menjadikan beberapa bagian.
b. Ada kemungkinan merubah bagian-bagian produksi.
c. Waktu yang digunakan untuk merealisasikan rancangannya lebih efisien.
d. Melibatkan banyak pelaksana untuk merealisasikannya.
e. Melaksanakan rencana-rencana yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
3. Fase Design Method
Pada fase ini terbagi kembali menjadi dua tipe metode perancangan, yakni tipe Tradisional dan Rasional.
a. Metode Perancangan Blackbox (Tradisional)
Metode perancangan blackbox ini, dilakukan secara spontanitas oleh si perancang suatu karya tersebut. Ide
datang bisa dari mana saja dan kapan saja untuk membuat suatu karya. Beberapa ciri-ciri metode blackbox
menurut Jones (1970) adalah:
1) Ide kreatifitas rancangan tidak jelas datang dari mana konsepnya, bisa datang dari mimpi, suatu ilham,
mungkin bahkan wangsit, atau ujicoba lainnya.
2) Sukar untuk menjelaskan konsep yang didapat, mengingat ide datang secara spontanitas atau dominan
karena pengalaman terdahulu

MATA KULIAH : PERANCANGAN ARSITEKTUR 1


MAGISTER ARSITEKTUR (S2) YERIKHO GALIH DEWANGGA
UNIVERSITAS DIPONEGORO 21020120420026

3) Proses kreatif satu rancangan tidak dapat terlihat jelas.


4) Hasil suatu karya tidak dapat di-kritik.
5) Kapasitas produksi yang bergantung kepada ketersediaan waktu, mood, dan imajinasi si perancang.
b. Metode Perancangan Glassbox (Rasional)
Metode perancangan glassbox ini, dilakukan secara rasional dan logis oleh sang perancang terhadap karya
yang dibuatnya.Konsep perancangan yang dibuat tidak datang secara spontan namun melalui beberapa tahap-
tahap yang dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal tertentu. Beberapa ciri-ciri metode glassbox
(Jones,1970) adalah:
1) Analisa dalam merancang dilakukan dengan lengkap, bahkan bisa saja melalui suatu proses pengujian.
2) Bukan rancangan yang dilakukan dengan coba-coba, namun rancangannya penuh dengan makna dan
logis.
3) Beberapa strategi ditentukan dengan sangat matang.
Dalam metode perancangan rasional, sang perencana tidak selalu melakukan pembangunan terhadap karya
mereka. Karya yang mereka buat, bisa dibangun oleh orang lain. Berbeda dengan metode perancangan
dengan metode tradisional bahwasanya perencana adalah pelaku pembangunannya.

C. PROSES PERANCANGAN ARSITEKTUR


Proses Perancangan arsitektur adalah penggabungan berbagai unsur ruang untuk menampung suatu proses kegiatan
sehingga menghasilkan suatu keseluruhan yang lebih kaya dan bermakna. Proses perancangan arsitektur merupakan
suatu proses yang sistematis dalam artian suatu cara berpikir untuk bertindak dalam mengumpukan, memilih,
mengolah (analisa), menyusun (sintesa) dan mengambil keputusan dalam suatu rangkaian aktifitas yang terorganisir
dan terintergrasi sehingga menjadi satu kesatuan serta dapat dilihat dengan jelas peranan dan keterkaitan antar tiap
bagian.
PROSES METODE
INTUITIF BLACK BOX
PROSES
PERANCANGAN
PROSES METODE
ILMIAH GLASS BOX

1. Metode Black Box


Gordon (1961), Osborn (1963), Broadbent (1966), dan Matchett (1968), mereka menyatakan bahwa bagian yang
paling bernilai dari suatu proses desain adalah yang terdapat jauh di dalam kepala desainer dan yang berada di
luar jangkauan kontrol sadarnya.

Gambar 1. Skema Metode Black Box


sumber : https://slideplayer.info/slide/13888118/
Pendekatan black box adalah untuk mereka yang percaya bahwa desain adalahsebuah misteri, sesutu yang terjadi
didalam kepala atau otak desainer.
2. Metode Glass Box
Proses desain metode ini lebih transparan, terlihat, dan dapat diikuti. Dalam metode ini, langkah-langkah desain
terbaca dan tidak ada misteri di dalamnya.

Gambar 2. Skema Metode Glass Box


sumber : https://slideplayer.info/slide/13888118/

MATA KULIAH : PERANCANGAN ARSITEKTUR 1


MAGISTER ARSITEKTUR (S2) YERIKHO GALIH DEWANGGA
UNIVERSITAS DIPONEGORO 21020120420026

Pendekatan ini adalah pendekatan yang paling umum dilakukan di saat ini. Karena dilakukan dengan proses
analisa dan kajian ilmiah makan hasil yang didapatkan merupakan hasil yang rasional dan optimal.

Gambar 3. Skema Proses Desain Konvensional, Partisipatif, dan Konsensus


sumber : https://www.google.com/

Terdapat 3 jenis proses perancangan :


1. Proses perancangan konvensional, metode yang umum digunakan seorang perancang pada saat ini.
2. Proses perancangan partisipatif, sebuah metode desain yang melibatkan pengguna sekitarnya untuk terlibat
dalam proses desain.
3. Proses perancangan konsensus, suatu proses pengambilan keputusan yang kesepakatannya diputuskan melalui
musyawarah dan memberikan peluang kepada masyarakat untuk mendapat apa yang mereka inginkan.

TAHAPAN PERANCANGAN

PROGRAMMING

Segala macam informasi/ data perancangan dalam bentuk teks, tabel, grafis

PENGUMPULAN ANALISIS EVALUASI ORGANISASI PRESENTASI


INFORMASI
Pencarian hubungan/ Penilaian baik/ buruk, Penataan data dengan Pengemasan data dalam
Segala macam informasi/ keterkaitan atau pattern penting/ tidak penting, menggunakan struktur bentuk teks/tabel/grafis
data yang diperlukan yang tersembunyi di perlu/ tidak perlu tertentu yang mudah dimengerti
dalam perancanagan dalam data terhadap data analisis
KELUARAN/ ISI PROGRAMMING

1. Deskripsi Proyek
2. Kendala, Batasan
3. Kebutuhan Ruang
4. Konsep Perancangan

RANCANGAN SKEMATIK
Terjemahan informsi ke dalam bentuk sketsa grafis/ spasial

PRA-RANCANGAN
Terjemahan sketsa dalam bentuk gambar terukur

PENGEMBANGAN RANCANGAN
Penyelesaian detail perancangan/ struktur/ konstruksi/ utilitas

DOKUMEN TENDER
DED, RAB, BQ, RKS

MATA KULIAH : PERANCANGAN ARSITEKTUR 1


MAGISTER ARSITEKTUR (S2) YERIKHO GALIH DEWANGGA
UNIVERSITAS DIPONEGORO 21020120420026

REFERENSI
Budiono, Sugiarto. 2015. Metode Perancangan Arsitektur.
( https://slideplayer.info/slide/13888118/ ) diakses tanggal 26 Februari 2021.
Hartono, Veronika. 2006. R0044/ Metode Perencanaan dan Perancangan Arsitektur.
( https://slideplayer.info/slide/5337645/ ) diakses tanggal 26 Februari 2021.
Laksito, Boedhi. 2014. Metode Perencanaan & Perancangan Arsitektur. Jakarta: Griya Kreasi.
Pawitro, Udjianto.2009. Pemahaman Keterkaitan ‘Teori Arsitektur – Kegiatan ‘Perancangan’ dan ‘Kritik Karya’
dalam Arsitektur. Jurnal Itenas Rekayasa, 4(13) :176-183.
Ratodi, Muhamad. 2015. Metode Perancangan Arsitektur. Jakarta: www.nulisbuku.com.

----------------

MATA KULIAH : PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

Anda mungkin juga menyukai