php/teknik
TEKNIK, 39 (1), 2021, App. 1-9
1
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
2
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
3
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
Abstrak
Metode perancangan adalah sebuah cara/ proses dalam aktifitas kreatif merancang bangunan untuk
mengubah atau menciptakan sesuatu yang lebih baik melalui data dan analisa. Karena dalam prakteknya
menggunakan pengumpulan data dan analisa maka metode perancangan harus dapat dipelajari,
diajarkan, diterapkan, dan diuji. Seiring berkembangnya zaman metode-metode umum dalam
perancangan lambat laun mengalami perubahan tergantung dari situasi dan kondisi yang dihadapi oleh
para arsitek profesional. Hal ini mengakibatkan timbulnya ciri khas terhadap metode perancangan para
arsitek tersebut. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai metode perancangan arsitektur yang
digunakan oleh para arsitek profesional sera mengetahui ciri khas dari setiap metode perancangan yang
mereka lakukan. Menggunakan metode kualitatif dalam pengumpulan dan penyajian data melalui studi
literatur yang disusun secara sistematis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara atau
metode perancangan yang arsitek professional lakukan dan mengetahui ciri khas yang ada pada metode
perancangan yang dilakukan arsitek profesional tersebut.
Abstract
[Title: Architectural Design Methods on Professional Architects (Primary and Secondary
Empirical Studies)] The design method is a method / process in the creative activity of designing
buildings to change or create something better through data and analysis. Because in practice it uses
data collection and analysis, the design method must be able to be studied, taught, applied and tested.
Along with the development of the times, general methods of design have gradually changed depending
on the situation and conditions faced by professional architects. This resulted in the emergence of a
distinctive feature of the design methods of these architects. This research will discuss the architectural
design methods used by professional architects as well as knowing the characteristics of each design
method they do. Using qualitative methods in collecting and presenting data through literature studies
arranged systematically. The purpose of this research is to find out the ways or design methods that
professional architects do and know the characteristics that exist in the design methods of the
professional architect.
hasil akhir yang dapat dipertanggungjawabkan. Proses- desain terbaca dan tidak ada misteri di dalamnya.
proses ini biasa disebut sebagai metode/ proses Pendekatan ini adalah pendekatan yang paling umum
perancangan. dilakukan di saat ini. Karena dilakukan dengan proses
Secara estimologis, metode berasal dari kata analisa dan kajian ilmiah, maka hasil yang didapatkan
“met” dan “hodes” yang berarti melalui, sedangkan arti merupakan hasil yang rasional dan optimal.
metode adalah jalan atau cara yang harus di tempuh
untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Sehingga 2 hal
penting yang terdapat dalam sebuah metode adalah cara
melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan.
Sedangkan perancangan adalah usulan pokok
yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu
yang lebih baik, melalui tiga proses: mengidentifikasi
masalah-masalah, mengidentifikasi metoda untuk
pemecahan masalah, dan pelaksanaan pemecahan
masalah. Dengan kata lain adalah perencanaan, Gambar 2. Skema Metode GlassBox
penyusunan rancangan, dan pelaksanaan rancangan (https://slideplayer.info/slide/13888118/)
(John Wade, 1977). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
metode perancangan adalah sebuah cara/ proses dalam Menurut Christopher Day, terdapat tiga jenis
aktifitas kreatif merancang bangunan untuk mengubah proses perancangan, yaitu pertama, proses perancangan
atau menciptakan sesuatu yang lebih baik melalui data konvensional (conventional process),merupakan metode
dan analisa. yang umum digunakan seorang perancang pada saat ini,
Terdapat 3 fase evolusi dalam desain, yang baik yang menggunakan pendekatan intuitif maupun
meliputi fase 1) Craftmanship, 2) Draughtmanship dan rasional. Arsitek memiliki tanggung jawab untuk
3) Design Method (Jones, 1970). Fase Craftmanship mewujudkan keinginan klien, melakukan analisis dan
merupakan perencanaan dilakukan dengan sintesis data secara menyeluruh, sekaligus menjadi team
mengandalkan kreativitas atau kerajinan (seni) semata leader dari awal proyek dimulai hingga selesai
oleh sang perancang. Contohnya adalah bangunan pelaksanaan. Kedua proses perancangan partisipatif
arsitektur tradisional yang penuh dengan ornamen- (participation process), dimana dalam pada proses
ornamen. Fase Draughtmanship merupakan perencanaan perancangannya keterlibatan pengguna menjadi hal yang
yang dilakukan dengan menghitung ukuran atau dimensi sangat penting karena mereka yang nantinya akan
dengan suatu ukuran tertentu, mempunyai bentuk yang menggunakan bangunan yang bersangkutan, sehingga
jelas, dan dapat dibuat dengan jumlah yang banyak atau perlu untuk mengetahui kebutuhan dan pola aktivitas
dibuat kembali. Fase Design Method fase ini terbagi mereka. Dan terakhir ada proses perancangan consensus
kembali menjadi dua tipe metode perancangan, yakni (consensus group), proses pengambilan keputusan yang
Metode Perancangan Blackbox (Tradisional), yang kesepakatannya diputuskan melalui musyawarah dan
dilakukan secara spontanitas oleh si perancang suatu memberikan peluang kepada masyarakat untuk
karya tersebut. Ide kreatifitas rancangan tidak jelas mendapat apa yang mereka inginkan. Metode ini
datang darimana konsepnya, bisa datang dari mimpi, sekaligus mencoba menumbuhkan kesadaran dan rasa
suatu ilham, mungkin bahkan wangsit, atau ujicoba memiliki masyarakat terhadap lingkungan binaan yang
lainnya (Jones, 1970). mereka rancang secara kolektif dengan difasilitasi
arsitek dan tim. (Day, 2003)
Dengan seiring berkembangnya zaman, metode-
metode umum dalam perancangan lambat laun
mengalami perubahan tergantung dari situasi dan
kondisi yang dihadapi oleh para arsitek profesional. Hal
ini mengakibatkan timbulnya ciri khas terhadap metode
perancangan para arsitek tersebut.
Penilitian ini bertujuan untuk memperkaya
pengetahuan dan keilmuan tentang metode perancangan
Gambar 1. Skema Metode BlackBox arsitektur, melalui analisa dari metode perancangan
(https://slideplayer.info/slide/13888118/) arsitektur yang digunakan oleh para arsitek profesional,
serta ciri khas yang muncul dari hasil karya arsitektur
Dan yang kedua ada Metode Perancangan Glass tersebut.
Box, Proses desain metode ini lebih transparan, terlihat,
dan dapat diikuti. Dalam metode ini, langkah-langkah
menyeluruh. Dan mencoba menggabungkan Beberapa contoh karya beliau yang masih bisa
konteks lingkungan tersebut dengan desain kita nikmati hingga sekarang, diantaranya:
bangunan/ rumah itu sendiri sehingga hasil
akhirnya menjadi menyatu antara desain dan
lingkungannya.
3. Space dan sekuens menurut beliau sangat
penting. Beliau mengibaratkan arsitektur sangat
bagus kalau tidak semuanya langsung terlihat.
Sekuens, menurut Andra Matin, dapat
memperkaya pengalaman klien saat mengalami
ruang dan menciptakan kesan yang akan selalu
mengingatkan klien akan pengalaman tersebut.
4. Andra Matin menyakini bahwa masing -masing
material memiliki ruh/ jiwa, sehingga kehadiran
masing-masing material akan spesial walaupun
hanya satu macam.
5. Bagi Andra Matin, memahami klien merupakan
salah satu hal terpenting dalam proses desain
Gambar 4. Karya-Karya Andra Matin
yang dilakukan. Apa yang disukai klien, seperti
(Blimbingsari Airport, Tubaba Mosque, Am Residential)
apa karakternya, bagaimana aktifitasnya. Dengan
pemahaman tersebut, maka deain yang dihasilkan Metode Perancangan Bernard Tshumi
dapat memiliki keunikan dan berbeda satu karya Proses desain seorang Bernard Tschumi terbilang
dengan karya lainnya. cukup unik dan memiliki ciri khas tersendiri. Dalam
6. Andra Matin melihat bahwa dimensi ruang tidak metode-metode desain yang telah dijabarkan di atas
harus selalu luas. Hal ini mengingat lahan yang terlihat bahwa beliau sangat menaruh perhatian pada
ada seringkali luasanya terbatas. Untuk itu, beliau programming, mulai dari cross programming,
seringkali menyiasati hal ini dengan membuat transprogramming, dan dispogramming. Dimana
batas yang bias antara ruang dalam dan ruang persamaan dari ketiga metode ini adalah saling
luar. menggabungkan satu program dengan yang lain. Hal ini
Sebagai seorang arsitek profesional yang telah meciptakan karya arsiektur yang naatif, baik berupa
lama berpraktisi, Andra Matin memiliki karakter gambar atau sistematik, serta membangkitkan
tersendiri dalam setiap proses perancangan yang kemampuan fiksi untuk menghasilkan bentuk sebagai
diakukannya. Andra Matin percaya bahwa setiap sebuah kritik alternatif.
material memilik ruh/ jiwa, sehingga kehadiran masing- Berdasarkan ulasan di atas, metode perancangan
masing material akan spesial walau hanya satu macam yang dilakukan Bernard Tschumi berdasarkan teori
saja, karenanya sangat jarang karya-karya beliau yang Jones (1970) termasuk dalam metode glass box.
menggunakan banyak material. Ciri khas lain adalah Sedangkan jika ditinjau dari teori Christopher Day
setiap melakukan proses perancangan beliau melihat (2003) maka, proses perancangan yang dilakukan
bahwa dimensi ruang tidak harus luas, mengingat lahan Bernard Tschumi menggunakan proses perancangan
yang didesain seringkali memiliki luasan yang terbatas. konvensional.
Hal ini disiasati dengan mencuri ruang luar untuk Beberapa contoh karya beliau yang masih bisa kita
dibawa ke dalam. Oleh sebab itu, banyak karya beliau nikmati hingga sekarang, diantaranya:
yang dalam eksekusinya sangat minim memberi sekat
antar ruang Riset dengan setiap klien juga dilakukan
beliau dengan sangat dalam untuk menghasilkan suatu
karya yang unik dan merepresentasikan penghuninya.
Berdasarkan ulasan di atas, metode perancangan
yang dilakukan Andara Matin berdasarkan teori Jones
(1970) termasuk dalam metode glass box. Sedangkan
jika ditinjau dari teori Christopher Day (2003) maka,
proses perancangan yang dilakukan Andra Matin
menggunakan proses perancangan partisipatif.
mengakomodir kebutuhan pengguna namun tidak sudah terlewati dan hanya menyisakan sedikit
melupakan idealisme dari suatu desain itu sendiri. perubahan. Pada proses ini Dwi Istaiwan berharap klien
Menurutnya, proses desain sangat perlu akan memiliki gambaran utuh tentang hasil akhirnya.
dilakukan, sebagai contoh apabila kita akan memasak, Dwi Istiawan memiliki beragam variasi dalam
kita perlu mengenali bahan masakan dahulu sebelum menghadapai setiap klien, tergantung dengan kebutuhan
membuat suatu masakan. Proses desain sama halnya yang ada di lapangan. Namun, pada umunya langkah-
yakni kita perlu mengenali dan tahu betul poin-poin apa langkah yang dilakukan tidak jauh berbeda denagn apa
yang akan kita buat dan langkah-langkah untuk yang telah dijabarkan di atas. Selain itu, Dwi Istiawan
mencapai desain akhir tersebut. Hal-hal yang tidak memiliki kebiasaan tertentu dalam merancang
mempengaruhi suatu desain adalah fungsi bangunan, karya-karyanya baik itu klien pemerintah/ instansi
skala proyek & faktor pendukung (lingkungan, material, maupun pribadi, skala kecil maupun besar. Dwi Istiawan
& anggaran). berfokus ada keinginan klien dengan menggali sedalam
Berdasarkan ulasan di atas, metode perancangan mungkin keinginannya. Metode yang dilakukan sedapat
yang dilakukan Djehovan berdasarkan teori Jones mungkin meminimalisir perubahan-perubahan yang
(1970) termasuk dalam metode glass box. Sedangkan tidak perlu selama proses merancangnya.
jika ditinjau dari teori Christopher Day (2003) maka, Berdasarkan ulasan di atas, metode perancangan
proses perancangan yang dilakukan Djehovan yang dilakukan Dwi Istiawan berdasarkan teori Jones
menggunakan proses perancangan partisipatif (1970) termasuk dalam metode glass box. Sedangkan
Beberapa contoh karya Djehovan Dira yang jika ditinjau dari teori Christopher Day (2003) maka,
masih bisa kita nikmati hingga sekarang, diantaranya: proses perancangan yang dilakukan Dwi Istiawan
menggunakan proses perancangan partisipatif.
Beberapa contoh karya Dwi Istiawan yang masih
bisa kita nikmati hingga sekarang, diantaranya: