Anda di halaman 1dari 17

KRITIK ARSITEKTUR

DESKRIPTIF
Oleh : Yerikho Galih Dewangga (21020120420026)
DEFINISI KRITIK ARSITEKTUR
DEFINISI KRITIK ARSITEKTUR
Tinjauan tentang KRITIK
Kritik merupakan serangkaian tindakan intelektual
01 yang mau tidak mau dilibatkan dalam eksistensi historis
dan subyektif dari orang yang melakukannya dan yang
menerima tanggung jawab atasnya (Barthes, 1964).

Kritik bermaksud menyaring dan melakukan


pemisahan, pembedaan, bukan penilaian dengan
mendeskripsikan fakta yang ada melalui
pengamatan yang telah dilakukan dengan
tatacara tertentu berdasarkan kumpulan
pemikiran dari pendapat orang lain, termasuk
kutipan-kutipan fakta-fakta, interpretasi-
interpretasi dan dogma-dogma.

Kritik secara luas berkaitan dengan evaluating,


interpreting dan describing.

Bentuk paling umum dari kritik arsitektur adalah


komentar dan assessment dalam koran, majalah dan
jurnal profesional.
DEFINISI KRITIK ARSITEKTUR
Tinjauan tentang KRITIK
02 Dalam bidang arsitektur, Peter Collins (1971, p.146)
mengidentifikasikan empat kategori bentuk kritik, yaitu
proses desain, penilaian kompetitif, evaluasi kontrol
dan jurnalisme.

Kritik memiliki berbagai jenis fungsi tergantung


perspektif, tujuan dan obyek yang dikritik. Jenis-jenis
kritik dapat dibagi berdasarkan metoda yang
digunakan oleh para kritikus dalam menyampaikan
kritiknya atau dalam merekam tanggapan-tanggapan
terhadap lingkungan binaan.

Ada sepuluh metode dasar untuk kritik arsitektur yang


terbagi dalam tiga kelompok dasar yaitu kritik
normatif, kritik interpretatif dan kritik deskriptif
KRITIK DESKRIPTIF
KRITIK DESKRIPTIF
Bersifat tidak menilai, tidak menafsirkan, atau semata-
02 mata membantu orang melihat apa yang
sesungguhnya ada. Kritik ini berusaha mencirikan
fakta-fakta yang menyangkut sesuatu lingkungan
tertentu. Dibanding metode kritik lain kritik deskriptif
tampak lebih nyata (factual).
KRITIK DESKRIPTIF
KRITIK DESKRIPTIF
• Deskriptif mencatat fakta-fakta pengalaman seseorang terhadap bangunan atau kota
• Lebih bertujuan pada kenyataan bahwa jika kita tahu apa yang sesungguhnya suatu
kejadian dan proses kejadiannya maka kita dapat lebih memahami bangunan
• Lebih dipahami sebagai sebuah landasan untuk memahami bangunan melalui berbagai
unsur bentuk yang ditampilkannya.
• Tidak dipandang sebagai bentuk to judge atau to interprete. Tetapi sekedar metode untuk
melihat bangunan sebagaimana apa adanya dan apa yang terjadi didalamnya.

Asumsinya ialah jika kita mengetahui apa yang sebenarnya terjadi atau apa sebenernya
permasalahannya, kita akan dapat mulai untuk mengerti. Bukan hanya untuk menghakimi
atau meng-interpretasi, tapi untuk membantu kita apa sebenarnya terjadi.

KRITIK DESKRIPTIF
KRITIK DESKRIPTIF
METODE KRITIK DESKRIPTIF

1 2 3
Depictive Criticism Biographical Criticism Contextual Criticism
(Gambaran bangunan) (Riwayat Hidup) (Persitiwa)

– Static (Secara Grafis)


– Dynamic (Secara Verbal)
– Process (Secara Prosedural)

KRITIK DESKRIPTIF
KRITIK DESKRIPTIF
Depiktif cenderung tidak dipandang sebagai sebuah bentuk
kritik karena ia tidak didasarkan pada pernyataan baik atau
buruk sebuah bangunan. Sebagaimana tradisi dalam kritik
kesenian yang lain, metode ini menyatakan apa yang

1 sesungguhnya ada dan terjadi disana.

Depictive Criticism
Kritik depiktif tidak butuh pernyataan betul atau salah karena
(Gambaran bangunan)
penilaian dapat menjadi bias akibat pengalaman seseorang di
– Static (Secara Grafis) masa lalunya. Kritik depiktif lebih mengesankan sebagai
– Dynamic (Secara Verbal)
– Process (Secara Prosedural) seorang editor atau reporter, yang menghindari penyempitan
atau perluasan perhatian terhadap satu aspek bangunan agar
terhindar dari pengertian kritikus sebagai interpreter atau
advocate.

KRITIK DESKRIPTIF
KRITIK DESKRIPTIF
• Static (Secara Grafis)

Depictive criticism dalam aspek static memfokuskan perhatian


pada elemen-elemen, bentuk (form), bahan (materials) dan
1 permukaan (texture).
Depictive Criticism
(Gambaran bangunan) Aspek static depictive criticism dapat dilakukan melalui beberapa

– Static (Secara Grafis) cara survey antara lain : fotografi, diagram, pengukuran dan
– Dynamic (Secara Verbal) deskripsi verbal (kata-kata).
– Process (Secara Prosedural)

KRITIK DESKRIPTIF
KRITIK DESKRIPTIF
• Dynamic (Secara Verbal)

Dalam dynamic aspek, tidak seperti static aspect yang lebih


melihat fisik dari bangunan seperti bentuk, material dan
1 tekstur, tetapi lebih kepada perilaku dari bangunan, seperti
Depictive Criticism bagaimana bangunan itu digunakan, bagaimana manusia
(Gambaran bangunan) bergerak dalam bangunan, apa saja yang dilakukan, apa

– Static (Secara Grafis) yang terjadi didalamnya, dan bagaimana dampak bangunan
– Dynamic (Secara Verbal) itu terhadap lingkungan sekitar.
– Process (Secara Prosedural)

KRITIK DESKRIPTIF
KRITIK DESKRIPTIF
• Process (Secara Prosedural)

Merupakan satu bentuk depictive criticism yang menginformasikan


kepada kita tentang proses bagaimana sebab-sebab lingkungan
1 fisik terjadi seperti itu. Bila kritik yang lain dibentuk melalui
Depictive Criticism pengkarakteristikan informasi yang datang ketika bangunan itu
(Gambaran bangunan) telah ada, maka kritik depiktif (aspek proses) lebih melihat pada

– Static (Secara Grafis) langkah-langkah keputusan dalam proses desain yang meliputi :
– Dynamic (Secara Verbal) Ø Kapan bangunan itu mulai direncanakan,
– Process (Secara Prosedural)
Ø Bagaimana perubahannya,
Ø Bagaimana ia diperbaiki,
Ø Bagaimana proses pembentukannya.

KRITIK DESKRIPTIF
KRITIK DESKRIPTIF
Kritik yang hanya mencurahkan perhatiannya pada sang artist
(penciptanya), khususnya aktifitas yang telah dilakukannya.

Dalam biographical critics kita dituntut untuk lebih mendalam,


2 khususnya pada pembuat atau arsitek dari bangunan yang akan
Biographical Criticism dijadikan objek, seperti Le Corbusier dulunya adalah seorang
(Riwayat Hidup) tukang cat, dsb. Dengan mengetahui hal-hal seperti itu kita
mampu untuk mengkritik mengapa bentuk bangunannya dapat
berbentuk seperti demikian. Kita juga dapat belajar bagaimana
sang arsitek mulai berfantasi, bagaimana ia menetralisir konflik
dan bentuk itu menjadi sesuatu yang artistic.

KRITIK DESKRIPTIF
KRITIK DESKRIPTIF
Hal yang perlu diketahui dalam contextual criticism adalah :
Informasi tentang aspek social, politik dan ekonomi pada saat
bangunan di desain. Tekanan-tekanan apakah yang diterima sang
arsitek atau klien pada saat bangunan akan dan sedang
3 dibangun?

Contextual Criticism
(Persitiwa) Kebanyakan kritikus tidak mengetahui rahasia informasi
mengenai faktor yang mempengaruhi proses desain kecuali
mereka pribadi terlibat. Dalam kasus lain, ketika kritikus memiliki
beberapa akses ke informasi, mereka tidak mampu untuk
menerbitkannya karena takut tindakan hukum terhadap mereka.
Tetapi informasi yang tidak controversial tentang konteks suatu
desain suatu bangunan terkadang tersedia.

KRITIK DESKRIPTIF
KRITIK DESKRIPTIF
KELEBIHAN KRITIK DESKRIPTIF
• Dengan kritik deskriptif kita bisa mengetahui suatu karya hingga ke seluk beluknya
• Metode dari deskriptif ini dapat di kritisi secara induktif, dari hal yang umum ke khusus
ataupun deduktif dari hal yang khusus ke umum.
• Metode kritik ini tidak bertujuan untuk pengembangan karya selanjutnya seperti metode
impresionis yang menggunakan hasil kritik untuk karya selanjutnya.

KEKURANGAN KRITIK DESKRIPTIF


Hanya menjelaskan secara singkat tentang isi, proses, dan pencipta sebuah karya

KRITIK DESKRIPTIF
REFERENSI
Kritik Arsitektur Dengan Metode Deskriptif
https://josuaryananda.wordpress.com/2018/12/21/kritik-arsitektur-dengan-metode-
deskriptif/ diakses tanggal 20 Februari 2021

Kritik Arsitektur Deskriptif


http://fentiayublog.blogspot.com/2018/12/kritik-arsitektur-deskriptif.html
diakses tanggal 19 Februari 2021

Kritik Arsitektur Deskriptif


https://ginadamar.wordpress.com/2015/11/17/kritik-arsitektur-deskriptif/
diakses tanggal 19 Februari 2021

Siregar, Frits O. P. 2011. Ekspresi Budaya Pada Façade Bangunan Tinggi (Studi Kasus : Menara
Da Vinci). Media Matrasain, 8(3), 1-11.

KRITIK DESKRIPTIF
Thank you

Anda mungkin juga menyukai