Anda di halaman 1dari 18

Konsep Gubahan Massa

MATA KULIAH
& Bentuk
METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR 1
PERTEMUAN KE - 10

Pengertian dan Tujuan


Konsep merupakan dasar untuk
mengembangkan rancangan, dengan
demikian sebelum rancangan dikembangkan
maka perlu dirumuskan terlebih dahulu
konsepnya. Konsep dapat menjadi dasar bagi
arahan perancangan untuk mencapai hasil
akhir yang baik dan optimal.
Konsep dapat menjadi dasar bagi arahan
perancangan untuk mencapai hasil akhir yang
baik dan optimal. Konsep menjadi landasan
untuk mengarahkan bagaimana bangunan
dibentuk dan diolah.

Pengertian dan Tujuan


Suatu bangunan pada tahap tertentu
memiliki kompleksitas yang tinggi dan
merupakan gabungan dari berbagai
pemecahan permasalahan. Untuk itu
suatu bangunan mengandung (tidak
ada/tidak mungkin hanya konsep
tunggal) lebih dari satu konsep Karena
kompleksitas dan sintesis dari
berbagai hal yang rumit tersebut.

Pengertian dan Tujuan


Gubahan massa / bentuk merupakan
sesuatu yang kompleks dalam
perwujudan desain secara fisik
sekaligus mengekspresikan fungsi,
ruang dan citra tertentu. Untuk itu
memerlukan suatu arahan dan
konsep yang jelas.
Pada pembahasan ini mahasiswa
diajak untuk merumuskan konsep
gubahan massa / bentuk sesuai
dengan konsep dalam arsitektur.

Pengertian Konsep
Definisi konsep secara umum adalah gagasan yang
memadukan berbagai unsur kedalam suatu kesatuan.
Unsur-unsur tersebut dapat berupa : gagasan, pendapat
dan pengamatan.
Secara khusus dalam arsitektur konsep mengemukakan
secara khusus mengenai : syarat-syarat suatu rencana,
kontek dan keterkaitan serta keyakinan atau idealisme
yang digabungkan secara bersama-sama.
Dengan demikian konsep dapat dikatakan sebagai
landasan atau acuan untuk memberikan arah dan
batasan-batasan perancangan dan perencanaan
arsitektur.

Pengungkapan Konsep
a. Analogi
memakai hal-hal lain sebagai landasan Konsep,
mengidentifikasi hubungan harafiah yang
mungkin dengan benda-benda atau hal lain.
Benda tersebut memiliki sifat yang khas sesuai
dengan model proyek yang ada.
b. Metafora (Perumpamaan)
mengidentifikasikan hubungan-hubungan yang
bersifat abstrak dan tidak nyata dari suatu
benda. Banyak digunakan perumpamaan dengan
memakai kata seperti atau bagaikan. Pada
metafora mengidentifikasikan hubungan (dengan
hal atau benda) yang sejajar sedangkan dalam
analog mengidentifikasikan hubungan harafiah
yang mungkin.

Pengungkapan Konsep
c. Hakikat
menyaring dan memusatkan aspek-aspek persoalan yang rumit
menjadi keterangan-keterangan yang gamblang. Suatu
pernyataan tentang hakikat dapat juga merupakan hasil
penemuan dan identifikasi dari akar-akar suatu pokok persoalan,
dan tentunya melewati proses kajian dan analisis. Dalam suatu
konsep perancang mencari hakikat suatu proyek dan selanjutnya
diubah menjadi pernyataan-pernyataan konsep.
d. Konsep Programatik
Merupakan tanggapan langsung sebagai pemecahan masalah
yang ada. Konsep dapat dikembangkan dengan memngangkat
persoalan-persoalan yang lebih prakmatis.
e. Cita-cita
Merupakan suatu rumusan ideal yang mengemukakan aspirasi
dan cita-cita tertinggi.
Sumber : Snyder, 1985

Faktor-faktor dalam penyusunan


Konsep Gubahan Massa / Bentuk

Faktor-faktor
utama :
Fungsi dan
pengguna
Lokasi
Tapak
Iklim

Konsep dapat
mengarahkan :
Pencitraan
Suasana
Ekspresi
Orientasi
Olahan Building
Envelope dan Faade
Teknologi dan
material

Perumusan Konsep
Konsep Gubahan massa / bentuk dapat dirumuskan
terlebih dahulu tema utamanya, misalnya : arsitektur
hijau, bangunan hemat energi, selasar (Gallery
Sunaryo), terasering persawahan (Gedung Sekretariat
ASEAN), Lingga dan Yoni (MONAS)
Konsep dekembangkan dengan memperhatikan
beberapa aspek yang mempengaruhi atau akan di
ekspresikan / dikomunikasikan.
Konsep digambarkan dalam bentuk grafis dengan
penjelasan secukupnya.
Konsep dapat berupa urutan sketsa grafis yang
menunjukkan proses pengembangan olahan, dari
gagasan awal menjadi perwujudan tertentu.

Bina Nusantara

Pertimbangan Fungsi dan Pengguna


Fungsi yang berbeda akan memberikan ekspresi
yang berbeda pula, konsep dapat merumuskan
spesifikasi fungsnya. Misalnya ada perbedaan
antara rumah makan dan caf.
Fungsi yang sama dapat pula berbeda konsepnya
jika diarahkan untuk pengguna tertentu, misalnya
Plaza Indonesia untuk yang lebih mapan dan EX
untuk dinamika kaum muda / remaja.
Konsep dapat pula dirumuskan berdasarkan
karaketristik penggunanya, misalnya sekolah
desain akan berbeda dengan sekolah ekonomi.
Konsep dapat pula dirumuskan berdasarkan
karakteristik sosial budaya penggunanya,
misalnya rumah makan Soto Jawa berbeda

Pertimbangan Pencitraan
Misalnya :
Identitas (negara, pemilik, fungsi dan kegiatan)
Karakteristik imajinatif (orang muda : dinamis, kantor : formal)
Simbolisasi dan budaya
Kepedulian dan Issu (green, tropis, merakyat)

Pertimbangan Pencitraan :
Atap

Atap dan Tropis sebagai


ungkapan pencitraan
keIndonesiaan

Pertimbangan Pencitraan :
Simbolisasi

Bina Nusantara

Di
Di
Di
Di

Pertimbangan Lokasi
Perkotaan
pegunungan
kawasan bersejarah
sudut jalan

Pertimbangan Gubahan Massa


Bangunan :

Pengolahan bentuk Fisik


Daerah Yang Istimewa
Fungsi Khusus
Hubungan dan Jarak anatara titik berat bangunan
dan titik tangkap bangunan dengan pintu gerbang
(main gate)
Ukuran bentuk tapak
Hirarki dan Struktur Fungsi dari peruntukan (zone
plan) bangunan
Penempatan program Ruang
Bentuk dan Penampilan Bangunan

Pertimbangan Gubahan Massa


Bangunan :
Pembentukan sistem struktur, gubahan
massa bangunan, dan gubahan ruang.
Pemilihan sistem struktur
Tinggi Rendah Massa bangunan
Nilai Tambah sisa tapak
Pola penyusunan masa bangunan
Kesinambungan Ruang Kota
Peraturan selain Perda
Asumsi dan Prediksi

SEKIAN
T.E.R.I.M.A.K.A.S.I.H

Anda mungkin juga menyukai