Anda di halaman 1dari 22

PERTEMUAN 5

PENGANTAR ARSITEKTUR
(Titiani Widati, ST., MSc.)
PERANCANGAN ARSITEKTUR
(a) Beberapa Hal dalam Merancang
(b) Metode Perancangan
PERANCANGAN ARSITEKTUR

Perancangan Arsitektural sebagian besar lebih merupakan


kegiatan merumuskan daripada kegiatan menganalisis.
Arsitektur tidak memilahkan bangian-bagian, tetapi
mencerna dan memadukan bermacam ragam unsur dalam
cara-cara baru dan keadaan-keadaan baru.
PERANCANGAN ARSITEKTUR

BEBERAPA HAL DALAM MERANCANG

1. Menyusun Personalia
Menyangkut hubungan pribadi-pribadi dan kelompok selama proses
perancangan, yaitu :
(1)berdasarkan ilham seseorang;
(2)upaya logis dan tampak dari suatu kelompok kerja profesional;
dan
(3)kombinasi ilham perorangan dengan pengolahan kooperatif/
kelompok.
PERANCANGAN ARSITEKTUR

2. Tata Cara
Tata cara perancangan didasari 2 macam cara, yaitu : (1) induktif,
yaitu dimulai dengan rincian. Dengan penambahan rincian atau
pemecahan secara sebagian akhirnya bergabung menjadi suatu
bentuk yang lengkap; dan (2) deduktif, yaitu dimulai dengan
maksud dan gagasan menyeluruh mengenai bangunan dan
membiarkan rincian-rinciannya tumbuh dari gagasan pokok.

3. Prioritas di antara Berbagai Aspek Masalah


Masalah-masalah itu misalnya bersifat teknis, sosial, estetis,
ekologis, politis, dll.
PERANCANGAN ARSITEKTUR

METODE PERANCANGAN

Metode perancangan adalah tata cara yang digunakan arsitek dalam


membuat rancangan. Contohnya sistem modul, geometri, tipologi standar.
RANCANGAN BANGUNAN
(a) Proses Perancangan
(b) Konsep - konsep
RANCANGAN BANGUNAN

Proses Perancangan
RANCANGAN BANGUNAN

Perumusan Masalah/ Problem Seeking


RANCANGAN BANGUNAN

Proses Perancangan Lima Langkah :


Berisi Langkah-langkah Pemecahan Masalah, yaitu : (1) permulaan,
(2) persiapan, (3) pengajuan usul, (4) evaluasi, dan (5) tindakan.

Dapat dijelaskan sebagai berikut :


(1) Permulaan, meliputi pengenalan dan pembatasan masalah yang
akan dipecahkan.
(2) Persiapan, meliputi pengumpulan dan analisis informasi
mengenai masalah yang akan dipecahkan. Secara lebih spesifik,
persiapan meliputi pengumpulan secara sistematis dan analisis
informasi tentang suatu proyek tertentu, kegiatan ini disebut
‘pemograman’.
RANCANGAN BANGUNAN

(3) Pengajuan Usul, seorang arsitek yang serba tahu siap membuat
gagasan-gagasan dan mengajukan usul-usul bangunan. Gagasan-
gagasan dapat datang setiap waktu dalam proses perancangan.
Proses pengajuan usul rancangan ini disebut ‘sintesis’. Usul-usul
rancangan harus menghimpun berbagai pertimbangan dari konteks,
program, tapak, klien, teknologi, estetika dan nilai-nilai.
(4) Evaluasi, ada 2 macam evaluasi, yaitu : (a) evaluasi usul
alternatif perancang oleh bermacam-macam peserta (misalnya para
klien, pemerintah, pemakai) yang diterbitkan dalam majalah, koran
atau jurnal; dan (b) evaluasi atas usul dilakukan oleh arsitek,
meliputi perbandingan antara pemecahan perancangan yang
diusulkan dengan tujuan dan kriteria yang dikembangkan pada
tahap pemograman.
RANCANGAN BANGUNAN

(5) Tindakan, yaitu tahap tindak lanjut dari proses perancangan


yang meliputi kegiatan mempersiapkan dokumen-dokumen
konstruksi, menjadi perantara antara pemilik dan kontraktor.
Dokumen konstruksi termasuk gambar-gambar kerja dan spesifikasi
tertulis untuk bangunan.
RANCANGAN BANGUNAN

Tabel perancangan lima langkah


RANCANGAN BANGUNAN
RANCANGAN BANGUNAN

Produk-produk proses perancangan : (1) rancangan skematis,


RANCANGAN BANGUNAN

Produk-produk proses perancangan : ( (2) pengembangan rancangan,


RANCANGAN BANGUNAN

Produk-produk proses perancangan : ( (2) pengembangan rancangan,


RANCANGAN BANGUNAN

Produk-produk proses perancangan : (3) dokumen konstruksi


KONSEP-KONSEP

Ada beberapa istilah yang sering digunakan perancang untuk


menjelaskan tentang konsep, diantaranya : (1) gagasan arsitektur,
(2) tema, dan (3) parti dan esquisse.

Gagasan Arsitektur, adalah pemikiran spesifik yang telah


disederhanakan terkait dengan persoalan arsitektural formal seperti
pencahayaan, ruang, urutan ruang, integrasi struktur dan bentuk,
penataan tapak dalam bentuk alam. Masing-masing dapat
mempengaruhi rancangan umum suatu bangunan. Persoalan
arsitektural yang spesifik tersebut digunakan menjadi dasar untuk
keputusan perancangan berikutnya.
KONSEP-KONSEP

Tema, adalah suatu pola atau gagasan spesifik yang berulang di


seluruh rancangan suatu proyek. Misalnya, Kimbel Art Gallery karya
Louis I Khan di Fort Worth, Texas, memiliki judul, “Cahaya adalah
Temanya.” Khan dalam merancang galeri tersebut, pikirannya
dipusatkan untuk membawa sifat siang hari yang berubah ke dalam
bangunannya.

Parti (Skema) dan Esquisse (Sketsa), adalah produk menurut


konsep dan grafik dari suatu metode khusus. Metode ini
mengembangkan kecakapan konseptual sampai pada tingkat yang
tinggi. Skema dan Sketsa pendahuluan dibuat, selanjutnya
keseluruhan proyek akan berpegang pada skema dan sketsa
tersebut. Metode ini dikembangkan oleh Beaux Arts Schools,
Perancis, selama abad 19.
KONSEP-KONSEP

Konsep dan Gagasan

Konsep serupa dengan gagasan, dalam artian keduanya merupakan


pemikiran spesifik yang kita miliki sebagai hasil dari suatu
pemahaman. Bedanya, Konsep memiliki karakteristik khusus, yaitu :
(1) konsep merupakan pemikiran mengenai cara beberapa unsur
atau karakteristik dapat digabungkan ke dalam satu hal;
(2) konsep juga mengidentifikasikan bagaimana berbagai aspek
persyaratan untuk suatu bangunan dapat dipersatukan dalam
suatu pemikiran spesifik yang langsung mempengaruhi
rancangan.

Ada beberapa macam konsep, yaitu : analogi, metafora, konsep


programatik dan cita-cita.
Bacaan :

James C. Snyder dan Anthony J. Catanese. 1994. Pengantar Arstektur


(terjemahan), Penerbit Erlangga, Bandung

Anda mungkin juga menyukai