PENGANTAR ARSITEKTUR
(Titiani Widati, ST., MSc.)
PERANCANGAN ARSITEKTUR
(a) Beberapa Hal dalam Merancang
(b) Metode Perancangan
PERANCANGAN ARSITEKTUR
1. Menyusun Personalia
Menyangkut hubungan pribadi-pribadi dan kelompok selama proses
perancangan, yaitu :
(1)berdasarkan ilham seseorang;
(2)upaya logis dan tampak dari suatu kelompok kerja profesional;
dan
(3)kombinasi ilham perorangan dengan pengolahan kooperatif/
kelompok.
PERANCANGAN ARSITEKTUR
2. Tata Cara
Tata cara perancangan didasari 2 macam cara, yaitu : (1) induktif,
yaitu dimulai dengan rincian. Dengan penambahan rincian atau
pemecahan secara sebagian akhirnya bergabung menjadi suatu
bentuk yang lengkap; dan (2) deduktif, yaitu dimulai dengan
maksud dan gagasan menyeluruh mengenai bangunan dan
membiarkan rincian-rinciannya tumbuh dari gagasan pokok.
METODE PERANCANGAN
Proses Perancangan
RANCANGAN BANGUNAN
(3) Pengajuan Usul, seorang arsitek yang serba tahu siap membuat
gagasan-gagasan dan mengajukan usul-usul bangunan. Gagasan-
gagasan dapat datang setiap waktu dalam proses perancangan.
Proses pengajuan usul rancangan ini disebut ‘sintesis’. Usul-usul
rancangan harus menghimpun berbagai pertimbangan dari konteks,
program, tapak, klien, teknologi, estetika dan nilai-nilai.
(4) Evaluasi, ada 2 macam evaluasi, yaitu : (a) evaluasi usul
alternatif perancang oleh bermacam-macam peserta (misalnya para
klien, pemerintah, pemakai) yang diterbitkan dalam majalah, koran
atau jurnal; dan (b) evaluasi atas usul dilakukan oleh arsitek,
meliputi perbandingan antara pemecahan perancangan yang
diusulkan dengan tujuan dan kriteria yang dikembangkan pada
tahap pemograman.
RANCANGAN BANGUNAN