Anda di halaman 1dari 34

MK STUDIO PERANCANGAN

ARSITEKTUR DASAR
DR. IR. SITI SUJATINI, MSI

1
2
3
4
Pendahuluan
MK Studio Perancangan Arsitektur
Dasar

Pertemuan 1-3

5
Pada dasarnya ada 2 jenis peran-cangan yakni :

1.Perancangan berdasarkan evolusi kerajinan (Craft Evolution) atau


ber-dasarkan “try and error” dan akhir-nya mendapatkan hasil yang
sesuai dengan kultur, iklim, kebutuhan dan lingkungan setempat.
Contoh : Rumah Adat dan lain-lain.

6
2. Perancangan berdasarkan gambar.

7
Keuntungan dari jenis perancangan ini adalah :
• Memugkinkan pemisahan jenis pekerjaan, dimana tukang-tulamg tidak harus
menguasai seluruh jenis pekerjaan.

8
• Memungkinkan perubahan bagian-bagian tertentu secara bebas,
dimana bagian-bagian yang ingin diubah maka gambar-nya diperbaiki.

9
• Efisiensi waktu, karena pem-bagian dan spesifikasi pekerjaan jelas.

10
Proses Perencanaan dan Peranca-ngan dalam Arsitektur :

11
1. Proses :
Rangkaian tindakan dan peng-olahan.

12
2. Perencanaan dan perancangan
Sebuah aktifitas kreatif, yang mem-bawa kedalam sesuatu yang
baru serta bermanfaat dari keadaan yang tidak ada sebelumnya.

13
3. Proses perencanaan dan peranca-ngan adalah :
Serangkaian tindakan dan pengola-han dari suatu aktifitas yang
kreatif dalam mencipta sesuatu yang baru dan bermanfaat.

14
4. Proses perencanaan dan peran-cangan sebagai berikut :

15
Input
Input

Input Perencanaan
Proses
Sintesa Evaluasi dan
Analisis Perancangan

Input

Input Input

16
“Sintesa” juga dapat disebut dengan “Rumusan Masalah”.

17
5. Arsitektur adalah :
Bentuk yang lahir dari kebutuhan manusia akan wadah ruang
untuk melakukan kegiatan-kegiatan (aktifitas)

18
Secara diagram, proses terbentuknya arsitektur adalah sebagai
berikut :

19
Kebutuhan Ruang
Aktifitas
Manusia Wadah

20
Jadi secara lebih detail, proses perencanaan dan perancangan dapat
digambarkan sebagai berikut:

21
Keinginan
Pemilik

Ide Dasar Penyusunan


Sintesa Perencanaan Perancangan
Arsitek program

Input-input
lainnya

22
Fase penyusunan program adalah: suatu fase dimana di-tentukan
mengenai tujuan, fakta, konsep, kebutuhan dan masalah dari suatu
proyek dengan per-timbangan segi fungsi, bentuk ekonomi dan
waktu

23
• Segi fungsi mencangkup manusianya yg terlibat, aktifitas yang terjadi dan
organisasi ruang yang diperlukan

24
• Segi bentuk berkaitan dengan masalah tapak, lingkungan, kualitas dari ruang
dan struktur, dan budaya.

25
• Segi ekonomi menguraikan per-soalan :
• Anggaran (cost wise)
• Biaya Operasional
• Modal (investment)

26
Penentuan kebijaksanaan segi ekonomi sangat dipengaruhi oleh jenis
proyek yang akan di-bangun. Apakah proyek tersebut bersifat sangat
fungsional (seperti pabrik, gudang, fasilitas bangunan untuk golongan
ekonomis) atau bangunan yang bersifat monument atau bangunan
untuk golongan umum.

27
• Segi waktu memperhatikan aspek
• Masa lalu
• Sekarang
• Yang akan dating
• Waktu pembangunan (time conscions)

28
Segi ini menentukan “visi” yang baik dari seorang arsitek dimana dia
dituntut merancang ling-kungan yang harmonis antara bangunan
masa lalu, sekarang dan yang akan datang.

29
• Ada banyak metode perancangan dalam arsitektur. Bahkan akhir-
akhir ini dicari formulasi untuk men-standarisasi metode
perancangan tersebut.
“Standarisasi” mempunyai konotasi “ilmiah”, dan ternyata arsitektur
tidaklah berupa satu disiplin dan tidak tunduk pada disiplin manapun.

30
• Tetapi standarisasi tersebut tidak mungkin tercapai karena masalah,
tujuan dan kebutuhan dari masing-masing proyek tidak sama.
Seorang penulis mengenai sosiologi dan arsitektur dari inggris, John
Ruskin (1819-1900) mengatakan :
“All Architecture proposed an effect on the human mind, not merely
a service to the human frame”

31
• Ada banyak factor yang dapat mempengaruhi perancangan. Faktor
yang utama yang dapat mempengaruhi adalah : keinginan dari
pemilik dan ide dasar arsitek diluar input-input lainnya

32
Bobot pengaruh factor-faktor tersebut dalam perancangan arsitektur
tidaklah sama besar dan belum tentu diperhatikan oleh siarsitek,
karena siarsitek mem-punyai daftar prioritas (list of priority).

33
 Semua masukan-masukan itu harus dianalisa
sebelum disusun masalah-masalahnya (sintesa).
Analisa input yang dibutuhkan bagi suatu proyek
sebagai berikut:
 Analisa Tapak
 Analisa Lingkungan / Ruang Kota
 Analisa Lalu Lintas
 Analisa Zoning
 Analisa Iklim
 Analisa Peraturan Bangunan / Pemerintah
 Analisa Sosial dan Budaya
 Analisa Biaya
 Analisa Survey Literature dan Survey La pangan
 Dan Lain-lain

34

Anda mungkin juga menyukai