Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TUGAS AKHIR

JUDUL TUGAS AKHIR

KANTOR SEWA DI MANADO


Arsitektur Parametrik
Disusun Oleh :

Brilian Liberty Kaunang


16021102058

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
November, 2019
PROPOSAL TUGAS AKHIR Brilian Liberty Kaunang / 16021102058

Bab I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan bisnis di Manado akan berdampak pada bertambahnya kebutuhan dan


pemasaran ruang perkantoran, karena pelaku bisnis akan membutuhkan ruang baru untuk
bisnis baru atau ruang yang lebih besar untuk perkembangan bisnisnya. Tercatat Tahun
2016, kota Manado memiliki kontribusi terbesar dibandingkan dengan kabupaten/kota
lainnya di Sulawesi Utara dalam hal jumlah usaha atau perusahaan, yaitu 21% dari total
297.137 usaha/perusahaan yang tercatat di Sulawesi Utara pada tahun 2016 (Sensus
Ekonomi Badan Pusat Statistik 2016), Serta selama 10 bulan berjalan tahun 2019, terhitung
sudah ada 4.364 SK dari 5000 permohonan perizinan usaha yang diterbitkan perangkat
daerah (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu), hal ini dapat menjadi
barometer iklim investasi yang baik di kota Manado. Sayangnya di kota Manado kegiatan
bisnis masih bertempat di mall,ruko.dan rumah tinggal dikarenakan belum ada bangunan
kantor yang representatif seyogianya bangunan kantor.

Berangkat dari hal diatas, adanya Kantor merupakan hal yang prospektif. Kecenderungan
yang sedang berkembang dewasa ini adalah ruang perkantoran dengan sistem sewa yang
biasanya dibangun dalam sistem bangunan tinggi agar optimal terhadap pemanfaatan
lahan.

Kantor Sewa yang akan dirancang adalah Kantor Sewa dengan tema Arsitektur Parametrik,
pendekatan ini merupakan pendekatan yang proses desainnya berdasarkan proses berpikir
algoritmik yang memungkinkan ekspresi dari parameter. Pendekatan ini bersifat topologi
sehingga memungkinkan integrasi yang lebih tinggi antara semua parameter dibandingkan
dengan metode desain konvensional sehingga integrasi dengan lebih mudah dan cepat,
namun tetap fisibel. Berangkat dari perkembangan bisnis di Manado yang terus meningkat
dan belum adanya bangunan kantor yang representatif, Pendekatan Arsitektur Parametrik
dinilai sangat cocok untuk merancang Kantor Sewa yang representatif. Lewat integrasi
yang tinggi, tema dapat berperan menciptakan bangunan yang representatif seyogianya
bangunan kantor sewa.

1.2 Rumusan Masalah Perancangan

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya , maka permasalahan untuk
menghadirkan bangunan ini secara umum yaitu :

a. Bagaimana merancang objek Kantor Sewa yang representatif ?


b. Bagaimana merancang objek Kantor Sewa dengan tema Arsitektur Parametrik ?

Kantor Sewa di Manado – Arsitektur Parametrik Halaman : 1


PROPOSAL TUGAS AKHIR Brilian Liberty Kaunang / 16021102058

1.3 Tujuan & Sasaran Perancangan

1.3.1 Tujuan

Adapun tujuan perancangan bangunan Kantor Sewa ini adalah :

a. Merancang objek Kantor Sewa yang representatif


b. Merancang objek Kantor Sewa dengan tema Arsitektur Parametrik

1.3.2 Sasaran

Adapun sasaran perancangan bangunan Kantor Sewa ini adalah :

a. Mampu mengembangkan skema proses, metode hingga perancangan


b. Mampu mengidentifikasi tiga konteks utama rancangan yaitu objek, tema dan tapak
c. Mampu mengidentifikasi prinsip-prinsip dan strategi implementasi tema rancangan
d. Mampu mengembangkan program dasar dan keruangan dari objek rancangan
e. Mampu mengembangkan konsep rancangan
f. Mampu mentransformasikan konsep menjadi rancangan bangunan akhir

1.4 Lingkup & Batasan Perancangan

1.4.1 Lingkup

a. Perencanaan Kantor Sewa di Mando ini diarahkan pada :

- Penataan tapak
- Gubahan bentuk dan ruang arsitektural
- Struktur, konstruksi dan utilitas

b. Objek yang direncanakan untuk mewadahi kebutuhan ruang perkantoran


c. Objek merupakan bangunan dengan ruangan – ruangan yang dapat disewakan

1.4.2 Batasan Perancangan

Untuk mempermudah proses pelaksanaan perancangan bangunan Kantor Sewa di


Manado ini, maka diadakan beberapa Batasan yaitu :

a. Perancangan ini dibatasi oleh waktu


b. Penekanan pada perancangan ini adalah disiplin ilmu arsitektur, disiplin ilmu lainnya
yang terkait dijadikan pertimbangan untuk menunjang tujuan perencanaan
c. Output pada perancangan ini berupa gambar kerja arsitektur (denah, tampak, potongan,
lay out, site plan, spot rg. luar, spot rg. dalam, rencana utilitas dan detail arsitektural)
serta video animasi bangunan.

Kantor Sewa di Manado – Arsitektur Parametrik Halaman : 2


PROPOSAL TUGAS AKHIR Brilian Liberty Kaunang / 16021102058

Bab II
PROSES DAN METODE PERANCANGAN

2.1. Tinjauan Teori Metodologi Perancangan

Teori-teori tentang proses dan metode perancangan:

Pemecahan masalah rasional - Proses desain generasi I oleh Christopher Alexander dan
J. Christopher Jones (Revealing Architectural Design – Philip D. Plowright)
Metode desain yang paling berpengaruh yang ditemukan dalam model rasionalitas teknis disebut
teori normatif atau pemecahan masalah rasional. Christopher Alexander dan J. Christopher
Jones, mendekati proses desain sebagai cara untuk menghasilkan 'kriteria pengambilan
keputusan yang rasional, dan mencoba untuk mengoptimalkan keputusan'.

Gambar 2.1.
Proses desain generasi I oleh Christopher Alexander dan J. Christopher Jones

Sumber :
Plowright,
2014

Metode desain berdasar Model Spiral oleh Barry Boehm (Revealing Architectural
Design – Philip D. Plowright)
Keluar dari domain arsitektur, Boehm's Spiral Model of design, yang digunakan dalam
perancangan perangkat lunak dan industri, mengikuti langkah-langkah menentukan tujuan,
mengidentifikasi dan menyelesaikan risiko, mengembangkan proposal, dan pengujian. Proses
ini melewati tiga tahap ini setidaknya empat kali, mengembangkan produk di setiap loop dalam
fase.

Gambar 2.2.
Model Spiral oleh Barry Boehm

Sumber :
Plowright, 2014

Kantor Sewa di Manado – Arsitektur Parametrik Halaman : 3


PROPOSAL TUGAS AKHIR Brilian Liberty Kaunang / 16021102058

Tahapan proses desain menurut John Dewey (1910), Hebert Simon(1960,1969), C.W.
Churchman (1967)

1. Intelligence phase
2. Design phase
3. Choice phase
4. Implementation phase
5. Post implementation evaluation phase

Tahapan proses desain menurut Herbert Swinburne (1967)

1. Definition
2. Analysis
3. Synthesis
4. Development
5. Implementation
6. Operation
7. Evaluation

Tahapan proses desain menurut Mario Salvadori (1974)

1. Programming
2. Schematic phase
3. Prelimitary design phase
4. Working document phase
5. Construction phase

Tahapan proses desain menurut Horst Rittel (1972)

1. Understand the problem


2. Gather information
3. Analyze the information
4. Generate solution
5. Asses the solution
6. Implement
7. Test
8. Modify the solution

Teori-teori tentang metode berkonsep

Pengembangan Varietas-Reduksi Varietas by Horst Rittel (Creating Architecture Theory Jon T.


Lang)

Dalam model proses desainnya Horst Rittel mengemukakan terdapat dua aktivitas utama dalam
proses desain yaitu pengembangan varietas dan reduksi varietas. Pengembangan varietas adalah
identifikasi atau kreasi dari kemungkinan atau alternatif deskripsi permasalahan dan solusinya.
Reduksi varietas adalah prediksi dan evaluasi performa alternatif deskripsi permasalahan dan
solusinya, serta seleksi dari alternatif yang terbaik. Dua aktivitas ini berlangsung secara
berulang, bukan serial tapi berkelanjutan dengan argumentasi yang dalam. Kedua aktivitas

Kantor Sewa di Manado – Arsitektur Parametrik Halaman : 4


PROPOSAL TUGAS AKHIR Brilian Liberty Kaunang / 16021102058

berlangsung dalam keterlibatan berbagai partisipan yang memiliki kemampuan dan pengetahuan
komprehensifnya serta otoritasnya masing-masing yang menjadi dasar perdebatan dan adu
argumentasi menuju satu deskripsi masalah dan solusi yang “terbaik”.

Gambar 2.3.
Mekanisme PV-RV Horst Rittel

Sumber : Jurnal

Image-Present-Test Cycle (Inquiry by Design – John Zeisel)

Dalam modelnya, John Zeisel menyatakan bahwa proses desain terdiri atas tiga aktivitas
elementer yakni imajinasi, presentasi dan test. Informasi dalam proses desain berguna sebagai
katalisator imajinasi dan sebagai referensi evaluasi. Perancang akan secara kontinyu merubah
konsep desain sebagai respon terhadap informasi baru atau lama. Proses desain akan merupakan
rangkaian perubahan konseptual (conceptual shifts) ataupun lompatan kreatifitas. Perancang
akan tertuju pada satu solusi responsif tertentu di antara sejumlah solusi alternatif. Perubahan
konseptual terjadi sebagai akibat dari pergerakan yang berulang dalam hal tiga aktivitas
elementer di atas.

Gambar 2.4.
IPT Cycle John Zeisel

Sumber : Jurnal

Kantor Sewa di Manado – Arsitektur Parametrik Halaman : 5


PROPOSAL TUGAS AKHIR Brilian Liberty Kaunang / 16021102058

Herbert, Lionel March, Yahuda E. Kalay dan banyak arsitek lainnya berdiskusi tentang konsep
generative desain, mereka menggambarkan desain sebagai hasil komposit dari dua mesin, yaitu
yang pertama melibatkan generation dan yang kedua melibatkan evaluation.

Gambar 2.5.
Design loop

Sumber : El-khaldi,2007

2.2. Pendekatan Perancangan

Untuk memaksimalkan hasil perancangan pada objek perancangan ini, maka penulis melakukan
beberapa langkah pendekatan dalam proses perancangan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh
informasi yang dapat mendukung objek dan tema perancangan.

Pendekatan Terhadap Tipologi Objek


Pendekatan ini adalah pemahaman terhadap objek yang akan dihadirkan dan terbagi atas 3
bagian yaitu :

- Pendekatan melalui tipologi objek dari segi fisik (langgam dan sejarah)
- Pendekatan terhadap tipologi fungsi
- Pendekatan terhadap tipologi geometri

Dari pendekatan terhadap 3 tipologi yang ada kemudian dilakukan identifikasi dan
Pengolahan sehingga sebagai konsekuensi didapatkan macam – macam tipologi objek

Pedekatan Lokasional
Pendekatan terhadap pemilihan lokasi site dengan RTRW kota Manado sebagai rujukan dan
analisis tapak terpilih serta lingkungannya untuk dijadikan pertimbangan dan data pendukung
dalam konsep rancangan

Pendekatan Tematik
Melalui tema perancangan pada objek Kantor Sewa di kota manado kali ini di butuhkan
pendekatan lebih mendalam yang mengacu pada tema, sehingga dapat di implementasikan
dengan baik kedalam objek Kantor Sewa ini.

Kantor Sewa di Manado – Arsitektur Parametrik Halaman : 6


PROPOSAL TUGAS AKHIR Brilian Liberty Kaunang / 16021102058

2.3. Kerangka Pikir, Proses & Metode Perancangan

FASE 1

DESAIN GENERATIF
GENERATIF DESAIN
FASE 2

Gambar 2.6
2.3.1 Kerangka Pikir
Sumber : Penulis

2.3.2 Proses Perancangan

Terdiri dari dua fase, yaitu :

1. Fase pengembangan wawasan komprehensif terhadap pemahaman dan kajian akan tiga
aspek utama yaitu pemahaman objek, tema, serta lokasi & tapak
2. Fase berikutnya adalah siklus desain parametrik dimana perancang membuat satu set
algoritma untuk pemecahan masalah. Variable yang dimasukkan dalam algoritma dapat
di ubah-ubah parameternya untuk menemukan komposisi desain final.

2.3.3 Metode Perancangan

Beberapa metode perancangan yang digunakan yaitu :

1. Metode proses desain menurut Horst Rittel (1)

2. Metode proses desain menurut Horst Rittel (2) Metode mendata yang akan digunakan
dengan tahapan: wawancara, survey, studi literatur, memperoleh data sekunder.

3. Metode proses desain menurut Horst Rittel (3) Untuk metode analisis tapak
menggunakan tahapan analisis tapak dari Edward T. White.

4. Metode proses desain generatif menurut Herbert, Lionel March dan Yahuda E. Kalay
dengan skema desain untuk mengintegrasi system generatif dalam desain menurut Maher
El-Khaldi

Kantor Sewa di Manado – Arsitektur Parametrik Halaman : 7

Anda mungkin juga menyukai