Anda di halaman 1dari 9

BAB II

METODE PEKERJAAN

2.1. METODE PERANCANGAN.

2.1.1. Pola Pikir.

Metode yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini


mengikuti pola pikir runtut untuk mencoba melihat kondisi eksisting yang ada
pada saat ini. Tuntutan penataan yang muncul merupakan terjemahan dari visi
dan misi pemerintah dan perkembangan fungsi yang ada saat ini. Perbandingan
tersebut akan memperlihatkan potensi dan kendala yang terdapat di lapangan
untuk menjawab tantangan visi misi dan tuntutan masa kini.

2.1.2. Metodologi

Berdasarkan pada pola pikir diatas, pada pekerjaan ini sesungguhnya


terdiri atas 3 (tiga) pekerjaan yang berurutan.
Pekerjaan pertama adalah :
 Menyusun studi terhadap eksisting
Melakukan pengamatan terstuktur terhadap kondisi eksisting, terkait dengan
masalah fungsi dan ruang.
 Menyusun Site Plan
Pembuatan site plan dilakukan dalam rangka untuk memberikan detail
terhadap gambaran umum lingkungan
 Pembuatan Gambar Design
Gambar desain skematik rancangan dilakukan terutama pada unit-unit
tertentu di dalam site plan yang mendapat prioritas untuk direalisasi fisiknya.

II - 1
Pada pekerjaan penyusunan Site Plan, Metode yang akan dipergunakan
pada penyusunan pekerjaan ini adalah metode perancangannya Edward T.
White.
Pada dasarnya metode ini dibagi ke dalam 4 tahapan pelaksanaan pekerjaan
yaitu :

Tahapan 1 adalah tahap perumusan permasalahan


Tahapan 2 adalah tahapan pemprograman
Tahapan 3 adalah tahapan pemrograman performansi
Tahapan 4 adalah tahapan pemrograman arsitektur

Keempat tahapan tersebut berjalan linier dengan tahapan – demi tahapan harus
dilalui secara berurutan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

II - 2
Gambar 2.1. Tahapan Pekerjaan

Sedang pada pekerjaan pembuatan Gambar Desain dipergunakan


metode designing yang sifatnya intuitif, kreatif, dengan mengandalkan pada
kreatifitas.

2.1.3. Program Kerja

a. Landasan Kerja
 Peraturan Mentri Pekerjaan Umum
No 5/PRT/M/2008

b. Tahapan Pekerjaan.
Tahapan - tahapan dalam pelaksanaan pekerjaan secara garis besar dibagi
ke dalam 5 tahapan yaitu :

II - 3
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah persiapan pelaksanaan
pekerjaan seperti misalnya :
- mobilisasi tenaga
- inventarisasi kegiatan
- survei lapangan
- survei instansional
- persiapan alat
- koordinasi dengan instansi terkait
- koordinasi dengan pemberi pekerjaan
2. Tahap Penyusunan Studi Evaluasi Eksisting
Tahap ini akan menekankan pada pengamatan lapangan terhadap
eksisting untuk menggali potensi dan kendala site yang akan menjadi
generator ide untuk optimalisasi site plan.
3. Tahap Sosialisasi dan Konsultasi 1
Pada tahap ini, hasil temuan akan disosialisasikan kepada Pemerintah
Kota Lahat untuk mendapatkan masukan dan tanggapan.
4. Tahap Penyusunan Site Plan
Site plan merupakan tahap lanjutan dari aktualisasi ide dari Pemerintah
Kota sebagai pengguna.
5. Tahap Sosialiasi dan Konsultasi 2
Diharapkan dari tahap ini akan diperoleh rekomendasi yang bersifat
sangat teknis untuk dikerjakan.
6. Tahap Skematik Desain
Pada tahap ini data hasil survei diolah dalam bentuk sketsa – sketsa
disain awal dan hasilnya adalah gambar desain pra rencana.
7. Tahap Detail Desain
Pada tahap ini, skematik desain yang sudah disetujui oleh pemberi tugas,
dilanjutkan ke gambar detail
8. Tahap Pelelangan
Setelah semua dokumen keluaran sesuai permintaan KAK dapat
diselesaikan, maka proses selanjutnya adalah proses pelelangan, yang

II - 4
melibatkan pihak ke III (kontraktor) dalam rangka untuk mewujudkan
pelaksanan Fisik.
9. Tahap Pelaksanaan Konstruksi.

Tahap persiapan sampai dengan tahap detail desain merupakan tahapan yang
menjadi tanggung jawab konsultan terkait dengan pekerjaan ini, sedang tahap
pelelangan konsultan perannya adalah sebagai pembantu panitia lelang, sedang
pada tahap pelaksanaan konstruksi akan dilakukan oleh kontraktor.
Dari tahap persiapan sampai dengan tahap detail desain dapat dijabarkan
lagi menjadi tahapan yang lebih detail yaitu:

1. Tahap Penyusunan Program Kerja dan Alokasi Tenaga.


Sebelum seluruh kegiatan dimulai, konsultan perlu melakukan berbagai
persiapan yang meliputi kegiatan-kegiatan :
a. Mobilisasi tenaga, peralatan dan dana.
b. Menginterprestasikan ketentuan-ketentuan yang ada pada landasan kerja
konsultan.
c. Merencanakan program kerja konsultan.
d. Koordinasi dngan pemberi tugas dan instansi lain yang terkait.

2. Tahap Pekerjaan Pemahaman terhadap KAK


a. Mempelajari KAK
b. Menjabarkan secara detail perintah-perintah seperti yang ada dalam
KAK

3. Tahap Persiapan
Meliputi kegiatan :
a. Mengumpulkan informasi dan buku referensi.
b. Penyusunan jadual kegiatan
c. Memberikan arahan survey

II - 5
4. Tahap Survei dan Pendataan
Meliputi kegiatan :
a. Survei Fisik
b. Survei Non Fisik

5. Tahap Penyusunan Site Plan


Meliputi kegiatan :
a. Mempelajari site plan eksisting yang sudah ada
b. Menyusun analisa site pada lokasi eksisting

6. Tahap Penyusunan Pra Rencana


Meliputi kegiatan :
a. Kompilasi Data Lapangan
b. Penyusunan Konsep Dasar Pemikiran Perencanaan
c. Penyusunan Konsep/dasar pemikiran Perancangan
d. Pengukuran tanah dan penelitian tanah
e. Membuat gambar denah, tampak dan potongan bangunan
f. Perspektif keseluruhan dan massa bangunan

7. Tahap Penyusunan Rencana dan Detail


Meliputi kegiatan
a. Pengembangan ide-ide arsitektur yang dituangkan dalam gambar
rencana dan gambar detail
b. Pengembangan ide – ide perhitungan struktur
c. Pembuatan gambar detail Arsitektur
d. Pembuatan gambar detail struktur

8. Tahap Penyusunan RKS


Meliputi kegiatan :
a. Penyusunan syarat – syarat Umum
b. Penyusunan syarat-syarat Administrasi
c. Penyusunan syarat-syarat Teknis

II - 6
d. Penyusunan syarat-syarat bahan

9. Tahap Penyusunan RAB


Di dalam penyusunan RAB ini dilakukan kegiatan :
a. Penghitungan volume
b. Penentuan harga satuan
c. Pengenalan harga bahan
d. Penghitungan harga perbagian konstruksi
e. Penghitungan nominal bangunan

10. Tahap Penyusunan Dokumen Lelang


Pada tahap ini dilakukan kegiatan penyusunan dokumen lelang untuk
persiapan lelang fisik bangunan. Kegiatan yang dilakukan adalah
mengumpulkan produk – produk gambar, RKS dan RAB

11. Presentasi dan Konsultasi


Presentasi dilakukan sebanyak 2 kali presentasi. Presentasi dengan tim
teknis sebanyak 1 kali dan presentasi dengan stake holder sebanyak 1 kali.
Disamping presentasi terjadwal, apabila dipandang perlu dapat juga
dilakukan konsultasi tidak terjadwal.

12. Perbaikan Produk


Tahapan ini dilakukan setiap setelah diadakannya presentasi dan konsultasi
dengan berdasarkan masukan–masukan pada saat presentasi.

2.2. STRATEGI PERANCANGAN


Strategi Strategi Pembuatan …………………….

2.2.1 Perumusan Masalah


Permasalahan dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Masalah Makro

II - 7
Permasalahan ini terkait dengan permasalah penyusunan Site Plan seperti
misalnya :
- permasalahan sirkulasi,
- permasalahan Penandaan,
- permasalahan utilitas lingkungan.
- permasalahan parkir
b. Masalah Mikro
Permasalahan mikro terkait langsung dengan perancangan kawasan

2.2.2. Koleksi Data


Koleksi data dengan mencari standar kebutuhan ruang akan
…………………….. yang akan diterapkan pada kawasan

2.2.3. Analisis dan Sintesis.


……………………………

2.2.4. Penyusunan Konsep


………………………………………

2.2.5. Rancangan Skematik


Pada tahap ini dilakukan transformasi konsep ke dalam skema-skema
desain untuk dapat memberikan gambaran pemecahan permasalahan
berdasarklan konsep.

2.2.6. Pra Rancangan


Pada tahap ini dilakukan penterjemahan transformasi desain ke dalam
bentuk gambar yang lebih detail yaitu:
- Gambar denah
- Gambar tampak
- Gambar potongan
- Usulan material

II - 8
- Perkiraan biaya

2.2.7. Pengembangan Pra Rancangan


Pada tahap ini dilakukan koordinasi dengan berbagai disiplin ilmu
terkait untuk dapat dikembangkan menjadi satu bentuk desain yang pasti dan
mampu memecahkan permasalahan.

2.2.8. Detail Rancangan


…………………………………..

2.3. PENDEKATAN PERANCANGAN


2.3.1. Pendekatan Makro
- ……………………….

2.3.2. Pendekatan Mikro


- ……………………

II - 9

Anda mungkin juga menyukai