Oleh:
Aulia Azam
NIM: 21360005
Cover...…………………………………………………………………………….….i
BAB I Pendahuluan
1
I.2 Rumusan Masalah
Beberapa identifikasi masalah yang akan dibahas dalam Tulisan ini, yaitu:
1. Bagaimana mengoptimalkan rekayasa nilai (value engineering) pada pembangunan
gedung kantor pt. asuransi jasa indonesia di kota pematang siantar?
2. Berapa biaya yang dibutuhkan akibat rekayasa nilai (value engineering) pada
pembangunan gedung kantor pt. asuransi jasa indonesia di kota pematang siantar?
1.3 Magsud Dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. Untuk mengetahui rekayasa nilai (value engineering) pada pembangunan gedung kantor
pt. asuransi jasa indonesia di kota pematang siantar
2. Untuk mengetahui biaya yang dibutuhkan rekayasa nilai (value engineering) pada
pembangunan gedung kantor pt. asuransi jasa indonesia di kota pematang siantar
1.4 Batasan Masalah
Untuk membatasi pembahasan supaya tidak keluar dari konteks topik yang dibahas, maka
diperlukan beberapa pembatasan dalam Tugas ini, yaitu:
1. Membahas tahap pekerjaan rekayasa nilai (value engineering) pada pembangunan gedung
kantor pt. asuransi jasa indonesia di kota pematang siantar
2. Serta membahas selisih biaya setelah emnggunakanvalue engineering.
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
3
1. Tersedianya data perencanaan
2. Biaya awal (initial cost)
3. Persyaratan operasional dan perawatan
4. Ketersediaan material
5. Penyesuaian terhadap standar
6. Dampak terhadap pengguna
2.4. Tahapan Rencana Kerja Rekayasa Nilai
Untuk melakukan studi penerapan rekayasa nilai dalam suatu pekerjaan, penelitian ini
menggunakan 5 tahapan rencana kerja menurut J. Hutabarat (1995) :
1. Tahap Informasi
2. Tahap Kreatif
3. Tahap Analisis
4. Tahap Pengembangan
5. Tahap Rekomendasi
4
BAB III. METODE PENELITIAN
5
Dari diagram alir penelitian dapat dilihat setelah penetapan judul dilanjutkan dengan
pengumpulan data. Setelah dilakukan pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah
mengindentifikasi data-data tersebut. Indentifikasi yang didapatkan adalah sebagai berikut :
- Data Primer : Peneliti melakukan diskusi dan wawancara tidak terstruktur dengan
menanyakan tempat pembelian material dan analisa harga yang digunakan. Pengukuran ke
lapangan untuk memastikan pekerjaan yang sudah dikerjakan sesuai spek gambar.
- Data Sekunder : Peneliti mendapatkan gambar dan RAB dari pihak kontraktor
sebagai acuan perhitungan volume masingmasing pekerjaan. Serta analisa harga satuan
pekerjaan dalam detail perhitungan RAB.
Setelah melakukan indentifikasi pengumpulan data, maka dilakukan identifikasi
proyek penelitian. Dalam langkah ini, peneliti mencantumkan secara detail nama, lokasi,
kontraktor, konsultan, nilai kontrak jumlah lantai dan luas lantai proyek. Kemudian peneliti
melakukan identifikasi rekayasa nilai dengan membuat cost model agar dapat secara
sistematis menggambarkan biaya yang dikeluarkan dalam suatu pekerjaan. Lalu peneliti
merincikan biaya pekerjaan yang ingin di analisa (dalam penelitian ini pekerjaan struktur).
Teknik penerapan rekayasa nilai selanjutnya adalah dengan menggunakan metode
pareto (80-20) pada pekerjaan struktur dengan menghitung persentase kumulatif pekerjaan
berdasarkan urutan pekerjaan dengan biaya tertinggi ke biaya terendah. Metode pareto ini
bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan apa saja yang layak untuk dilakukan analisa
penerapan rekayasa nilai. Langkah selanjutnya ialah melakukan analisa dengan 5 tahapan
rencana kerja menurut J. Hutabarat (1995).
6
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1. Data Proyek
- Nama Proyek : Pembangunan Gedung Kantor PT Asuransi Jasa
Indonesia
- Lokasi Proyek : Jl. Sutomo No. 57 Pematanf Siantar
- Kontraktor : PT X
- Konsultan : PT Y
- Nilai Kontrak : Rp 3.400.000.000,00-
Luas Lantai : 471.1 M2
7
6 Pekerjaan Dinding ACP Rp 34.402.359
7 Pekerjaan Pemasangan Loggo Rp 7.169.489
8 Pekerjaan Void Kaca belakang Rp 25.405.974
9 Pekerjaan Interior Rp 656.693.694
10 Pekerjaan Mekanikal Elektrikal Rp 577.211.228
Sub Total Rp 3.055.910.245
PPN 10% Rp 305.591.025
Penyambungan Daya Administrasi + Izin Rp 39.000.000
Total (Dibulatkan) Rp 3.400.000.000
Yang kedua adalah cost breakdown pekerjaan struktur (pekerjaan yang dilakukan
analisa).
8
Gambar 4.1 Grafik Hukum Distribusi Pareto
Dari grafik diatas, dapat dinyatakan bahwa pekerjaan yang layak dilakukan penerapan
rekayasa nilai adalah pekerjaan pondasi, sloof, kolom, pelat dan balok.
4.5 Analisa Value Engineering pada Pekerjaan Struktur
Pada metode analisa value engineering pada pekerjaan struktur, diterapkan 5 tahap
rencana kerja.
1. Tahap Informasi
• Pada tahap ini, peneliti mencantumkan nama proyek, masing - masing item pekerjaan,
masing- masing biaya pekerjaan, dan masing - masing gambar detail pekerjaan.
• Melakukan analisis fungsi pada masing-masing pekerjaan
2. Tahap Kreatif
Pada tahap kreatif, peneliti memaparkan kelebihan dan kekurangan pada alternatif yang
terpilih. Adapun alternatif dari pada masing-masing pekerjaan tersebut :
- Alternatif Kolom, Balok dan Sloof
• Alt 1 : Beton konvensionalmutu K-250 (manual)
• Alt 2 : Beton Pracetak (precast in-situ)
• Alt 3 : Beton konvensional mutu K-275 (readymix)
- Alternatif Pelat
• Alt 1 : Beton konvensional K-250 (manual) dengan wiremesh M9-150
• Alt 2 : Beton Pracetak K-250 (readymix) dengan wiremesh M9-150
9
• Alt 3 : Beton konvensional K-275 (readymix) dengan wiremesh M9-150
- Alternatif Pondasi
• Alt 1 : Beton konvensional mutu K-250 (manual)
• Alt 2 : Beton konvensional mutu K-275 (readymix)
4. Tahap Pengembangan
Dalam tahap pengembangan pekerjaan struktur sudah direncanakan kuat menahan
beban. Sehingga tidak memerlukan biaya operasional dan pemeliharaan, atau biaya lain yang
timbul pasca pengembangan pembangunan proyek akibat alternatif yang dilakukan analisa.
5. Tahap Rekomendasi
Setelah dilakukan tahap analisa dan pengembangan, seluruh pekerjaan alternatif dipaparkan
dalam bentuk grafik perbandingan harga agar lebih mudah membaca hasil analisa harga
pekerjaan alternatif dengan harga pekerjaan existing.
a) Pekerjaan Kolom
10
c) Pekerjaan Pelat
11
Dari gambar grafik, rekomendasi pekerjaan alternatif adalah sebagai berikut :
• Pekerjaan Kolom menggunakan alternatif 2 yaitu kolom beton pracetak (precast insitu)
readymix mutu K-250 dengan penghematan Rp 33.757.626.
• Pekerjaan Balok menggunakan alternatif 2 yaitu balok beton pracetak (precast in-situ)
readymix mutu K-250 dengan penghematan Rp 48.587.189.
• Pekerjaan Pelat menggunakan alternatif 2 dengan beton pracetak (precast in-situ) readymix
mutu K-250 + besi wiremesh M9-150 dengan penghematan Rp 13.654.391.
• Pekerjaan Pondasi menggunakan alternatif 2 dengan beton konvensional (manual)
readymix mutu K-275 dengan penghematan Rp 28.406.903
• Pekerjaan Sloof menggunakan alternatif 2 dengan sloof beton pracetak (precast insitu)
mutu K-250 dengan penghematan Rp 10.973.135.
4.6 Hasil Penerapan Rekayasa Nilai
Setelah dilakukan penerapan rekayasa nilai, terdapt sejumlah penghematan dari pekerjaan
struktur proyek, antara lain sebagai berikut :
Tabel 4.3 Tabel hasil penerapan rekyasa nilai
No Rencana Anggaran Biaya Sub Total
1 Pekerjaan Balok Rp 150.288.651
2 Pekerjaan Kolom Rp 105.329.458
3 Pekerjaan Plat Rp 124.750.971
4 Pekerjaan Pondasi Rp 102.552.387
5 Pekerjaan Sloof Rp 62.573.706
6 Pekerjaan Atap Rp 65.736.471
7 Pekerjaan Tangga Rp 51.427.346
8 Pekerjaan Tanah Rp 65.736.471
Total Rp 728.395.461
Persentase Saving Cost 17%
12
BAB V. KESIMPULAN & SARAN
V. 1. Kesimpulan
Dari hasil analisa penerapan rekayasa nilai dalam penelitian ini, dapat diambil
beberapa
kesimpulan, diantaranya :
• Rekayasa nilai dapat diaplikasikan setiap saat dan sepanjang waktu
• Biaya penghematan untuk seluruh pekerjaan struktur sebesar 17% atau sekitar Rp
147.247.734.
• Alternatif terpilih untuk masing-masing pekerjaan adalah hasil pekerjaan yang telah di
analisa dengan hasil yang memiliki biaya penghematan terbesar atau paling efektif/efisien
terhadap waktu.
• Faktor pemilihan alternatif adalah biaya awal, metode pelaksanaan, mutu, estetika dan
efisiensi penggunaan bekisting.
• Pemilihan analisa pekerjaan alternatif dilakukan bergantung pada analisa metode pareto
untuk mendapatkan pekerjaan apa saja yang layak untuk dilakukan penerapan rekayasa nilai.
5.2 Saran
• Perlu adanya usaha rekayasa nilai agar terjadi penghematan
• Dalam pencarian alternatif perlu koordinasi
13
DAFTAR PUSTAKA
14