PENDAHULUAN
1
diperlukan perencanaan anggaran proyek yang matang, sehingga permasalahan
dapat dihindari.
Dalam tugas akhir ini dilakukan analisis biaya proyek Pembangunan Tribun
Penonton Sirkuit IMI sehingga akan diketahui seberapa besar biaya yang akan
dibutuhkan untuk Pembangunan Tribun Penonton Sirkuit IMI.
1. Berapa hasil estimasi anggaran biaya dengan metode SNI dan AHSP pada
pekerjaan Pembangunan Tribun Penonton Sirkuit IMI?
2
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisikan subbab yang membahas latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
2. BAB II : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisikan uraian teori-teori yang berhubungan dengan
permasalahan yang dibahas dan juga teori-teori yang berhubungan dengan
dengan cara mengatasi masalah.
3. BAB III : Metode Penelitian
3
Bab ini mendeskripsikan tentang gambaran umum proyek, lokasi
penelitian, prosedur penelitian, diagram alir penelitian, dan waktu
penyelesaian penelitian.
4. BAB IV : Pembahasan
Bab ini membahas tentang proses pengolahan data-data penelitian untuk
mendapatkan hasil penelitian.
5. Bab V : Kesimpulan Dan Saran
Bab ini merupakan penutup berisikan kesimpulan hasil analisis serta
memberikan saran-saran yang berhubungan dengan analisis yang telah
dilakukan.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendahuluan
Biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung secara cermat dan
telilti serta memenuhi syarat. Biaya pada setiap bangunan akan berbeda-beda di
masing- masing kota lainnya, disebabkan harga bahan dan upah. Dalam
pelaksanaan suatu proyek konstruksi, perencanaan biaya merupakan fungsi yang
paling pokok dalam mewujudkan tujuan proyek seperti halnya kesesuaian biaya,
waktu dan mutu perlu dilakukuan secara terpadu dan menyeluruh, terlebih khusus
dalam hal biaya diperlukan untuk bahan dan upah. (Novel, Sompie, & Malingkas,
2014).
Banyak diantara para pelaksana (kontraktor) proyek yang mengabaikan
kegunaan perhitungan biaya yang nyata dan kurang memanfaatkannya dalam
pekerjaan baik menyangkut waktu, mutu, dan biaya. Perencanaan biaya suatu
bangunan atau proyek ialah perhitungan biaya yang diperlukan untuk bahan dan
upah, serta biaya-biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan dan
proyek tersebut. Penganggaran biaya adalah proses membuat alokasi biaya untuk
masing-masing aktivitas dari keseluruhan biaya yang muncul pada proses
estimasi. Dari proses ini didapatkan cost baseline yang digunakan untuk menilai
kinerja proyek. (KAUTSAR, 2014).
Perencanaan biaya nyata adalah proses perhitungan volume pekerjaan,
harga dari berbagai macam bahan dan pekerjaan pada suatu bangunan atau proyek
bedasarkan data-data yang sebenarnya. Kegiatan perencanaan merupakan dasar
untuk membuat sistem pembiayaan dari jadwal pelaksanaan konstruksi, untuk
meramalkan kejadian pada suatu bangunan atau proyek, berdasarkan data-data
yang sebenarnya.
Hal lain yang ikut mengkontribusi biaya adalah:
5
5. Jenis kontrak
6. Masalah kualitas
7. Etika
8. Sistem pengendalian
9. Kemampuan manajemen
6
a. Preliminary estimate, merupakan hitungan kasaran sebagai awal estimasi atau
estimasi kasaran;
b. Appraisal estimate, dikenal sebagai estimasi kelayakan (feasibility estimate);
diperlukan dalam rangka membandingkan beberapa estimasi alternatif dan
suatu rencana (scheme) tertentu;
c. Proposal estimate, adalah estimasi dari rencana terpilih (selected scheme);
biasanya dibuat berdasar suatu konsep desain dan studi spesifikasi desain yang
akan mengarah kepada estimasi biaya untuk pembuatan garis-garis besar
desain (outline design);
d. Approved estimate, modifikasi dan proposal estimate bagi kepentingan client
atau pelanggan, dengan maksud menjadi dasar dalam pengendalian biaya
proyek;
e. Pre-tender estimate, merupakan penyempurnaan dan approved estimate
berdasar desain pekerjaan definitif sesuai informasi yang tersedia dalam
dokumen tender atau RKS, dipersiapkan untuk evaluasi penawaran pada
lelang ;
f. Post-contract estimate, adalah perkembangan lebih lanjut mencerminkan
besar biaya setelah pelulusan dan tercantum dalam kontrak; memuat
perincian- uang dengan masing-masing pekerjaan (bill of quantities) serta
pengeluaran lainnya;
g. Achieved cost, merupakan besar biaya sesungguhnya atau real cost, disusun
setelah proyek selesai digunakan sebagai data atau masukan untuk proyek
mendatang.
7
b. Metode indeks, menggunakan daftar indeks dan informasi harga proyek
terdahulu; indeks harga adalah angka perbandingan antara harga pada tahun
tertentu terhadap harga pada tahun yang digunakan sebagai dasar;
c. Metode analisa unsur-unsur, lingkup pekerjaan diuraikan menjadi unsur-unsur
menurut fungsinya; membandingkan berbagai material bangunan untuk
memperoleh kualitas perkiraan biaya dan tiap unsur, kemudian dapat dipilih
estimasi biaya paling efektif;
d. Metode faktor, memakai asumsi terdapat korelasi atau faktor antara peralatan
dengan komponen-komponen terkait; biaya komponen dihitung dengan cam
menggunakan faktor perkalian terhadap peralatan;
e. Metode quantity take-off, disini estimasi biaya dilakukan dengan
mengukur/menghikuantitas komponen-komponen proyek (dari gambar dan
spesifikasi), kemudian memben beban jam-orang serta beban biayanya;
f. Metode harga satuan (unit price), dilakukan jika kuantitas komponen-
komponen proyek belum dapat diperoleh secara pasti atau gambar detail
belum siap; biaya dihitung berdasar harga satuan setiap jenis komponen
(misalnya setiap m3 , m2 , m, helai, butir, dan lain-lain).
1. Material
8
penyimpanan sementara di gudang, pemeriksaan kualitas, dan asuransi.
(Sastraatmadja, 1994).
2. Upah Pekerja
Biaya upah pekerja sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: durasi
pekerjaan (panjangnya jam kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu jenis
pekerjaan), kondisi lokasi pekerjaan, ketrampilan dan keahlian pekerja yang
bersangkutan.
Biaya tidak terduga dibagi menjadi dua yaitu: biaya tidak terduga umum
dan biaya tidak terduga proyek.
9
Biaya tidak terduga umum adalah biaya yang tidak dapat dibebankan
langsung pada proyek misalnya: sewa kantor, peralatan kantor dan alat tulis
menulis, air, listrik, telepon, asuransi, pajak, bunga uang, biaya – biaya notaris,
biaya perjalanan, dan pembelian berbagai macam barang – barang kecil. Biaya
tidak terduga proyek adalah biaya yang dapat dibebankan pada proyek tetapi tidak
dapat dibebankan pada biaya bahan-bahan, upah pekerja, atau biaya alat,
misalnya: asuransi, telepon yang dipasang di proyek, pembelian tambahan
dokumen kontrak pekerjaan, pengukuran (survey), surat – surat izin, honorarium,
sebagian dari gaji pengawas proyek, dan lain sebagainya.
10
Gambar 2.1. Tahapan dan Proses Penyusunan RAB
11
Tabel 2.1 Contoh Analisa Pekerjaan Beton Dengan Metode SNI 2021
Harga
Jumlah
NO. Uraian Satuan Koefisien Satuan
(Rp)
(Rp)
I Pekerjaan Konstruksi
Beton
I.I Membuat 1 m³ beton
campuran 1Pc:2Pp:3Kr
(K225)
1 Pekerja Hr 1,65 - -
2 Mandor Hr 0,083 - -
3 Tukang Batu Hr 0,275 - -
4 Kepala Tk. Batu Hr 0,028 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
1 Semen Portland Kg 371 - -
2 Pasir Kg 698 - -
3 Kerikil Kg 1047 - -
4 Air Ltr 215 - -
Jumlah Harga Bahan -
∑ Upah dan Bahan -
(Sumber: Standar Nasional Indonesia 2021,2022)
Keterangan :
a. Kolom 1 : Menandakan kode analisa.
b. Kolom 2 : Menandakan uraian pekerjaan.
c. Kolom 3 : Menandakan satuan bahan, upah tenaga dan peralatan.
d. Kolom 4 :Menandakan indeks atau koefisien yang berupa sebuah angka
ketetapan dari SNI, baik untuk bahan, upah tenaga alat. Koefisien / indeks
mendeskripsikan seberapa besar alat dan tenaga yang digunakan di dalam
mengerjakan pekerjaan.
e. Kolom 5 : Menandakan harga satuan bahan, upah tenaga, dan peralatan.
f. Kolom 6 : Menandakan jumlah harga yang berarti koefisien dikalikan dengan
harga satuan.Menggunakan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP).
12
2.5.2 Menggunakan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP 2016)
Analisa harga satuan pekerjaan berfungsi sebagai pedoman awal
perhitungan rencana anggaran biaya bangunan yang didalamnya terdapat angka
yang menunjukkan jumlah material, tenaga dan biaya persatuan pekerjaan. Harga
satuan pekerjaan merupakan harga suatu jenis pekerjaan tertentu per satuan
tertentu berdasarkan rincian komponen-komponen tenaga kerja, bahan, dan
peralatan yang diperlukan dalam pekerjaan tersebut.
Analisa harga satuan pekerjaan merupakan analisa material, upah, tenaga kerja,
dan peralatan untuk membuat suatu satuan pekerjaan tertentu yang diatur dalam
analisa SNI, AHSP, maupun Analisa Kabupaten/Kota (K), dari hasilnya
ditetapkan koefisien pengali untuk material, upah tenaga kerja, dan peralatan
segala jenis pekerjaan.
13
dalam pedoman ini dapat menggunakan AHSP berdasarkan referensi lain yang
sudah ditetapkan oleh Peraturan Daerah dan/atau atas persetujuan pengguna jasa.
Harga Satuan Pekerjaan (HSP) terdiri atas biaya langsung dan biaya tidak
langsung. Biaya langsung terdiri atas upah, alat dan bahan. Biaya tidak langsung
terdiri atas biaya umum dan keuntungan. Biaya langsung masing-masing
ditentukan sebagai harga satuan dasar (HSD) untuk setiap satuan pengukuran
standar, agar hasil rumusan analisis yang diperoleh mencerminkan harga aktual di
lapangan. Biaya tidak langsung dapat ditetapkan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Harga satuan dasar yang digunakan harus sesuai dengan asumsi
pelaksanaan/penyediaan yang aktual (sesuai dengan kondisi lapangan) dan
mempertimbangkan harga setempat. Dalam penerapannya, perhitungan harga
satuan pekerjaan harus disesuaikan dengan spesifikasi teknis yang digunakan,
asumsi-asumsi yang secara teknis mendukung proses analisis, penggunaan alat
secara mekanis atau manual, peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang
berlaku, serta pertimbangan teknis (engineering judgment) terhadap situasi dan
kondisi lapangan setempat. (KEMENPUPR (2016). Analisis Harga Satuan
(Ahsp). Bidang Umum.)
Berikut analisa AHSP 2016 beserta keterangannya dalam bentuk Tabel 2.2
Tabel 2.2 Contoh Analisa Pekerjaan Beton Dengan Metode AHSP 2016
Harga
Jumlah
NO. Uraian Satuan Koefisien Satuan
(Rp)
(Rp)
I Pekerjaan
konstruksi beton
I.I Membuat 1 m³
beton
campuran K225
1 Pekerja OH 1,323 100.000 132.300
2 Mandor OH 0,132 150.000 19.800
3 Tukang Batu OH 0,819 125.000 102.375
4 Kepala Tk. Batu OH 0,019 165.000 3.135
Jumlah Harga Tenaga Kerja 257.610
1 Semen Portland Kg 371 1.750 649.250
2 Pasir Kg 698 114 79.572
3 Batu Splite Kg 1047 276 288.972
14
4 Air Ltr 215 4000 860.000
Jumlah Harga Bahan 1.877.794
5 Molen Sewa 0,250 150.000 37.500
Jumlah Harga Alat 37.500
∑ Upah dan Bahan 2.172.904
(Sumber: Analisa Harga Satuan Pekerjaan 2016,2022)
15
2.7 Penelitian Terdahulu
Adapun beberapa penelitian terdahulu, yang dibuat dalam bentuk Tabel
2.3 dibawah ini.
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu
NO Nama Tujuan Hasil
1 T. Yuan Rasuna 1. Mengetahui hasil Hasil Akhir dari
2019 estimasi anggaran biaya metode : BOW ialah Rp
untuk masing-masing 11.797.600.000, SNI
metode BOW (Burgerlijke 2008 Rp 9.542.3000,
openbare Warken), SNI AHSP 2016 Rp
2008 dan AHSP2016 pada 8.667.500.000
pekerjaan pembangunan sedangkan perbandingan
mall Widuri. presentasinya adalah
2. Mengetahui BOW lebih mahal 19,12
perbandingan presentasi % dari metode SNI 2008
estimasi anggaran biaya sedangkan antara SNI
dengan metode BOW,SNI 2008 dengan AHSP2016
2008, dan AHSP 2016 yakni metode SNI 2008
pada pekerjaan lebih mahal 9,16% dari
pembangunan Mall metode AHSP 2016. Dan
Widuri. hasil estimasi anggaran
3. Mengetahui hasil biaya paling ekonomis
estimasi anggaran biaya adalah AHSP 2016.
yang lebih ekonomis dari
perhtungan dengan metode
BOW, SNI 2008 dan
AHSP 2016 pada
pekerjaan pembangunan
mall widuri.
16
2 Darwin Untuk megetahui berapa Perumahan villa, Upah
Krisnajaya banyak selisih harga satuan (SNI ekonomis);
(2018) bahan, upah dan pekerjaan 88.856.011,46;
menggunakan metode BOW;129.494.248,5
BOW dan SNI. Bahan (BOW ekonomis);
SNI 183.976.238; BOW;
167.056.510, Pekerjaan
(SNI; 272.832.249,5;
BOW;296.550758,5
Perumahan Johor
Revirside, Upah (SNI
ekonimis); SNI ;
15.846.768.21; BOW;
48.563.102.54, Bahan
( BOW ekonmis)
58.851.731,16;SNI ;67.3
19.398.22;Pekerjaan
(SNI ekonomis)
83.166.166,43; BOW;
107.414.833.7,
17
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Analisa Harga Satuan
Bill of Quantity
Selesai
18
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian penulis ini berada di kawasan Sirkuit IMI Sumut Sport
Center Jl. Williem Iskandar, Kota Medan.
19
b. Harga satuan upah dan bahan yang digunakan pada proyek Mall
Widuri.
c. Analisa SNI ( Standar Nasional Indonesia) 2021
d. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum 2016
2. Studi Lapangan
Pengamatan langsung dan melakukan pertanyaan di lapangan yaitu dengan
para pekerja dari pihak kontraktor yang mengerjakan pembuatan pekerjaan
pembangunan Tribun Penonton Sirkuit IMI ini.
20
c. Merangkum indeks koefisien sesuai SNI 2008 untuk tata cara
perhitungan harga satuan pekerjaan.
d. Merangkum indeks koefisien sesuai AHSP bidang pekerjaan umum
tahun 2016.
e. Pengumpulan daftar harga bahan, tenaga, upah dan alat sesuai dengan
harga yang dipakai pihak kontraktor.
21
Oktober Desembar Januari Februari Maret April
No
Uraian Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Tahap persiapan
penelitian
2. Pengumpulan
data penelitian
3. Pengajuan judul
penelitian
4. Bimbingan proposal
penelitian
5. Seminar proposal
penelitian
6. Analisis data
penelitian
7. Bimbingan isi
penelitian
8. Seminar hasil
penelitian
9. Penyusunan laporan
Hasil penelitian
10. Sidang
Penyerahan hasil akhir
11. penelitian sebagai tugas
akhir (skripsi)
22
23
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Upah Harian
Upah kerja ditentukan berdasarkan kehadiran tenaga kerja dilokasi pekerjaan.
Umumnya jumlah jam tenaga kerja harian ditetapkan suatu perusahaan, 7 jam
sehari (dimulai dari pukul 08.00 dan sampai pukul 16.00).
2. Upah Borongan
Upah kerja ditentukan oleh nilai dari suatu pekerjaan. Besarnya nilai suatu
pekerjaan ditentukan berdasarkan analisa kapasitas produksi.
24
Tingkat keahlian tenaga kerja yang terdapat pada analisa ini terdiri dari
beberapa tingkatan yang dapat dilihat pada Tabel 4.1.
N HARGA SATUAN
JENIS TENAGA KERJA SATUAN
O (Rp/Hari)
1 2 3 4
25
4.4 Harga Satuan Pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan adalah perhitungan analisa harga dalam
suatu jenis pekerjaan yang terdiri atas biaya tenaga kerja, biaya bahan atau
material, dan biaya alat. Untuk perhitungan estimasi anggaran biaya metode SNI
2021 dan AHSP 2016 maka dapat dihitung sesuai analisa masing-masing. Secara
umum analisa harga satuan dapat dirumuskan sebagai berikut :
A. Pekerjaan Persiapan
Tabel 4.3 Standar Nasional Indonesia (SNI) 2021 (Pembuatan 1 m2 pagar
sementara dari seng gelombang tinggi 2 meter)
Harga Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan Harga
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,2000 110.000,00 22.000,00
Tukang Kayu L.02 OH 0,4000 140.000,00 56.000,00
Kepala
L.03 OH 0,0200 150.000,00 3.000,00
Tukang
Mandor L.04 OH 0,0200 140.000,00 2.800,00
JUMLAH TENAGA KERJA 83.800,00
B BAHAN
Dolken kayu 1, 2 30.
Batang
φ 8-10/400 cm 2500 4.600,00 750,00
Seng 1, 4 57.
Lbr
gelombang 2000 8.000,00 600,00
0, 2.10 109.
Kayu 5/7 m3
0520 3.000,00 356,00
Paku biasa 2”
Kg 0,0600 21.000,00 1.260,00
– 5”
JUMLAH HARGA BAHAN 198.966,00
C Jumlah (A+B) 282.766,00
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 42.414,90
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 325.
180,90
(Sumber: Hasil Penelitian,2023)
Tabel 4.4 Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) 2016 ((Pembuatan 1 m2 pagar
sementara dari seng gelombang tinggi 2 meter
Harga Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan Harga
(Rp) (Rp)
A TENAGA
26
Harga Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan Harga
(Rp) (Rp)
Pekerja L.01 OH 0,2000 110.000,00 22.000,00
Tukang
L.02 OH 0,4000 140.000,00 56.000,00
Kayu
Kepala
L.03 OH 0,0200 150.000,00 3.000,00
Tukang
Mandor L.04 OH 0,0200 140.000,00 2.800,00
JUMLAH TENAGA KERJA 83.800,00
B BAHAN
Dolken
kayu
Batang 1,2500 24.600,00 30.750,00
φ 8-10/400
cm
Seng
Lbr 1,2000 48.000,00 57.600,00
gelombang
Kayu 5/7 m3 0,0720 2.103.000,00 151.416,00
Paku biasa
Kg 0,0600 21.000,00 1.260,00
2” – 5”
JUMLAH HARGA BAHAN 241.026,00
C Jumlah (A+B) 324.826,00
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 48.723,90
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 373.549,90
(Sumber : Hasil Penelitian,2023)
27
Harga Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan Harga
(Rp) (Rp)
Bata merah Bh 30,0000 700,00 21.000,00
Seng plat Lbr 0,2500 81.300,00 20.325,00
Jendela naco Bh 0,2000 185.000,00 37.000,00
Kaca polos m2 0,0800 66.300,00 5.304,00
Kunci tanam Bh 0,1500 61.800,00 9.270,00
Plywood 4mm Lbr 0,0600 81.900,00 4.914,00
JUMLAH HARGA BAHAN 844.707,00
C Jumlah (A+B) 1.396.707,00
D Overhead &Profit (Contoh 15 %) 15% x C 209.506,05
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D)
1.606.213,05
(Sumber : Hasil Penelitian,2023)
28
Harga Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan Harga
(Rp) (Rp)
1.767.213,0
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D)
5
(Sumber : Hasil Penelitian,2023)
29
Harga Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan Harga
(Rp) (Rp)
diameter 8-
10/400 cm
Kayu m3 0,2100 2.103.000,00 441.630,00
Paku biasa Kg 0,3000 21.000,00 6.300,00
Semen Portland Kg 10,5000 1.500,00 15.750,00
Pasir beton m3 0,0300 174.600,00 5.238,00
Koral beton m3 0,0500 302.400,00 15.120,00
Seng
Lbr 1,5000 48.000,00 72.000,00
gelombang
Seng plat Lbr 0,2500 81.300,00 20.325,00
JUMLAH HARGA BAHAN 618.183,00
C Jumlah (A+B) 1.045.183,00
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 156.777,45
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D) 1.201.960,45
(Sumber : Hasil Penelitian,2023)
30
B. Pekerjaan Tanah
Tabel 4.11 Standar Nasional Indonesia (SNI) 2021 (Penggalian 1 m3 tanah biasa
sedalam 3 m)
Harga Jumlah
N Satua
Uraian Kode Koefisien Satuan Harga
o n
(Rp) (Rp)
A TENAGA
115.500,0
Pekerja L.01 OH 1,0500 110.000,00
0
Mandor L.04 OH 0,0670 140.000,00 9.380,00
124.880,0
JUMLAH TENAGA KERJA
0
B BAHAN
JUMLAH HARGA BAHAN
124.880,0
C Jumlah (A+B)
0
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 18.732,00
143.612,0
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D)
0
(Sumber : Hasil Penelitian,2023)
Tabel 4.12 Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) 2016 (Penggalian 1 m3 tanah
biasa sedalam 3 m)
Harga Jumlah
N Satua
Uraian Kode Koefisien Satuan Harga
o n
(Rp) (Rp)
A TENAGA
115.500,0
Pekerja L.01 OH 1,0500 110.000,00
0
Mandor L.04 OH 0,0670 140.000,00 9.380,00
124.880,0
JUMLAH TENAGA KERJA
0
B BAHAN
JUMLAH HARGA BAHAN
124.880,0
C Jumlah (A+B)
0
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 18.732,00
143.612,0
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D)
0
(Sumber : Hasil Penelitian,2023)
Tabel 4.13 Standar Nasional Indonesia (SNI) 2021 (Pengurugan 1 m3 sirtu padat)
Harga Jumlah
N Kod
Uraian Satuan Koefisien Satuan Harga
o e
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,2500 110.000,00 27.500,00
Mandor L.04 OH 0,0250 140.000,00 3.500,00
JUMLAH TENAGA KERJA 31.000,00
31
Harga Jumlah
N Kod
Uraian Satuan Koefisien Satuan Harga
o e
(Rp) (Rp)
B BAHAN
285.840,0
Sirtu m3 1,2000 238.200,00
0
285.840,0
JUMLAH HARGA BAHAN
0
316.840,0
C Jumlah (A+B)
0
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 47.526,00
364.366,0
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D)
0
(Sumber : Hasil Penelitian,2023)
Tabel 4.14 Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) 2016 (Pengurugan 1 m3 sirtu
padat)
Harga Jumlah
N Kod
Uraian Satuan Koefisien Satuan Harga
o e
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,2500 110.000,00 27.500,00
Mandor L.04 OH 0,0250 140.000,00 3.500,00
JUMLAH TENAGA KERJA 31.000,00
B BAHAN
285.840,0
Sirtu m3 1,2000 238.200,00
0
285.840,0
JUMLAH HARGA BAHAN
0
316.840,0
C Jumlah (A+B)
0
D Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x C 47.526,00
364.366,0
E Harga Satuan Pekerjaan (C+D)
0
(Sumber : Hasil Penelitian,2023)
32
(Sumber : Hasil Penelitian,2023)
Tabel 4.14 Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) 2016 2021 (Pengurugan 1 m3
dengan tanah humus)
a. Pekerjaan persiapan
b. Pekerjaan tanah
c. Pekerjaan pondasi
d. Pekerjaan beton
e. Pekerjaan pasang dinding
f. Pekerjaan langit-langit (Plafond)
33
34
DAFTAR PUSTAKA
35