BAB I
PENDAHULUAN
Kecantikan merupakan suatu hal yang didambakan oleh wanita. Sejak usia
muda wanita sudah mengenal perawatan kecantikan. Dan kini, baik remaja
maupun orang tua mulai menaruh perhatian pada perawatan diri dan kecantikan,
khususnya pada wajah yang merupakan daya tarik visual bagi orang lain yang
melihat. Kecantikan yang para wanita inginkan pada umumnya tertuju pada kulit
yang bersih dan glowing. Individu yang melakukan perawatan kecantikan
memiliki pandangan tersendiri tentang memiliki kulit bersih, yaitu dapat
menambah nilai kecantikan, meningkatkan kepercayaan diri serta mendapatkan
kepuasan tersendiri. Produk-produk perawatan kecantikan yang memberi
perubahan pada wajah menjadi lebih bersih dan bersinar lebih dipercaya oleh
konsumen. Saat ini, telah beredar berbagai macam produk perawatan kulit, salah
satunya adalah skin care. Produk ini dapat membantu para wanita dalam
mempercantik diri, terutama bagi mereka yang mempunyai permasalahan dengan
kulit jerawat, komedo, pori-pori dan keriput. Skin care adalah perawatan yang
dilakukan untuk memperbaiki, memelihara dan mempertahankan kesehatan,
keindahan serta menjaga keremajaan kulit wajah.
Figure 1.1 Skincare keyword search volume on Google in last 5 years, June
2020 Source: Google Trends, Keyword: Skincare
berdampak positif pada citra produk. Ketika masyarakat menerima iklan produk
yang ditawarkan, pada umumnya hal tersebut dapat menarik konsumen untuk
membeli produk yang diiklankan. Media sosial seperti Instagram, Tiktok, Youtube
merupakan salah satu media yang dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk
mempromosikan suatu produk oleh endorser. Scarlett sekarang telah menjadi
sebuah identitas untuk sebuah produk yang memiliki unique selling point dalam
beriklan menggunakan celebrity endorser. Endorser akan mereview suatu produk
sehingga calon konsumen akan percaya pada kualitas produk. Scarlet juga
menggunakan selebriti dalam mengendorse produknya. Titik penjualan yang unik
didapatkan oleh scarlett saat beriklan menggunakan celebrity endorser.
Harga yang ditawarkan oleh skincare Scarlett tergolong harga yang murah
sehingga hal tersebut menjadi salah satu daya tarik bagi konsumen dalam membeli
Scarlett dibanding dengan kompetitornya. Harga juga dapat mempengaruhi minat
konsumen dalam membeli suatu produk. Harga scarlett yang murah dengan harga
4
75 ribu dan kualitas produk bagus juga cocok untuk remaja maupun orang tua.
Dengan harga yang tergolong murah calon konsumen diharapkan akan lebih
memilih untuk membeli produk scarlett dibandingkan dengan produk lain.
2. Bagi Penelitian
Dengan penelitian ini diharapkan penulis dapat menerapkan ilmu yang telah
membantu menerapkan keperawatan dengan kesiapan peningkatan
pengetahuan tentang keperawatan kecantikan.
3. Bagi Kampus
Hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat menambahkan referensi STEI
Jakarta. Selain itu, laporan hasil penelitian tersebut nantinya dapat
memperbanyak daftar rujukan di perpustakaan STEI Jakarta sehingga bisa
digunakan oleh dosen maupun mahasiswa dalam pembelajaran untuk
mengetahui penerapan dari teori ke praktik.
BAB II
KAJIANPUSTAKA
1. Product, Hal-hal yang dapat diberikan kepada pasar untuk menarik perhatian,
agar produk yang dijual dapat menarik konsumen, bahkan memiliki rencana
untuk membeli, menggunakan atau mengkonsumsi, serta dapat mewujudkan
impian atau kebutuhan konsumen.
2. Price, Jumlah nilai yang diberikan oleh nilai yang diperoleh konsumen karena
memiliki produk atau layanan. Nilai ditentukan melalui negosiasi antara
7
pembeli dan penjual, atau penjual menetapkan harga yang sama untuk semua
pembeli.
1. Orang biasa merujuk pada orang yang tidak berasal dari kalangan selebriti
tetapi yang menggunakan atau mendukung produk tersebut.
2. Selebriti adalah karakter (aktor, entertainer, penyanyi atau atlet) yang dikenal
masyarakat di berbagai bidang.
3. Para ahli adalah mereka yang memiliki sedikit pengetahuan tentang produk
tertentu dan yang mengikuti pendapat mereka tentang produk tertentu. Mereka
biasanya memainkan peran penting dalam komunikasi. Mereka sering
memainkan peran penting dalam menyebarkan produk dari mulut ke mulut.
Seperti yang Anda lihat dari uraian di atas, ada beberapa jenis endorsement,
antara lain orang biasa atau non-selebriti, selebriti atau orang yang dikenal
masyarakat, dan pakar atau orang yang dianggap paling mengenal produk
iklan, jadi orang yang Mereka yang sering saya tidak tahu produknya.
Sponsor tampil terbaik dalam iklan yang menampilkan produk ini. Kabar
penggunaan produk ini diharapkan akan disambut baik oleh konsumen. Ini
menciptakan citra positif produk.
9
1. Visibility
2. Credibility
3. Power
Berdasarkan definisi yang dikemukan oleh para ahli, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa kualitas produk adalah kemampuan suatu produk agar
dapat mempertimbangkan keputusan pembelian pada konsumen dan dapat
menentukan posisi dari sebuh produk.
1. Tingkat Kualitas
2. Konsistensi Kualitas
Selain tingkat kualitas, kualitas tinggi juga berarti tingkat konsistensi kualitas
yang tinggi. Kualitas produk di sini berarti memastikan bahwa kualitasnya
bebas dari cacat dan secara konsisten memberikan tingkat kinerja yang
ditargetkan.
1. Kinerja (Performance)
Kinerja adalah operasi dan karakteristik produk inti yang dibeli. Misalnya
kecepatan, kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan.
2. Keandalan (reliability)
2.2.4. Harga
Berdasarkan definisi yang dikemukan oleh para ahli, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa harga suatu barang atau jasa yang pasarnya kompetitif,
maka tinggi rendahnya harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar.
1) Bagi perekonomian
2) Bagi Konsumen
3) Bagi Perusahaan
2. Laba atau Laba Maksimal saat ini. Perusahaan mencoba untuk menentukan
harga di mana keuntungan dimaksimalkan saat ini. Perusahaan menggunakan
metode penetapan harga lain untuk memperkirakan permintaan dan biaya
terkait, dan menentukan harga yang merupakan laba saat ini, arus kas, atau
pengembalian investasi maksimum. Strategi ini mengasumsikan bahwa
perusahaan memahami kebutuhan dan fungsi biayanya. Faktanya, fungsi ini
sulit diprediksi. Dengan itu menekankan kinerja saat ini, perusahaan dapat
mengorbankan kinerja jangka panjang dengan mengabaikan pengaruh variabel
lain dalam bauran pemasaran, dan pembatasan peraturan dalam penetapan
harga.
a) Pasar sangat sensitif terhadap harga, dan harga yang rendah akan
merangsang pertumbuhan pasar.
c) Harga yang rendah akan mendorong persaingan yang nyata dan potensial.
b) Biaya per unit untuk memproduksi sejumlah kecil produk tidak akan
terlalu tinggi sehingga kehilangan keuntungan dari penggunaan harga
tertinggi yang dapat dipahami pasar.
c) Untuk menarik lebih banyak pesaing, pasar harus menetapkan harga awal
yang tinggi.
6. Untuk tujuan lain, masyarakat sipil dan organisasi nirlaba mungkin memiliki
tujuan evaluasi lain. Tujuan universitas adalah untuk mengimbangi sebagian
biaya, karena mereka harus bergantung pada sumbangan publik dan swasta
untuk menutupi biaya yang tersisa. Namun, perusahaan yang menggunakan
penetapan harga sebagai alat strategis, terlepas dari tujuan spesifik mereka,
menghasilkan lebih banyak daripada perusahaan yang hanya mengandalkan
biaya dan harga pasar.
1. Elastisitas Harga
2. Faktor Persaingan
Reaksi pesaing terhadap perubahan harga merupakan salah satu faktor penting
yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan. Jika semua pesaing cocok
dengan perubahan harga, pangsa pasar tidak akan benar-benar berubah. Dalam
hal ini, penurunan harga tidak akan berdampak pada permintaan selektif. Oleh
karena itu, manajer pemasaran harus berusaha untuk menentukan respon harga
dari pesaing potensial. Jenis prediksi ini dapat dibuat dengan menganalisis
pola historis pesaing, memahami kekuatan dan kelemahan mereka, dan
menganalisis intensitas persaingan di industri terkait. Selain itu, perusahaan
juga harus mengantisipasi ancaman persaingan dari tiga sumber utama: seperti
produk, produk alternatif, dan produk yang tidak terkait.
3. Faktor Biaya
Struktur biaya perusahaan (tetap dan variabel) merupakan faktor utama yang
menentukan hasil akhir dari harga. Dengan kata lain, tingkat harga terendah
harus dapat menutupi biaya (minimal biaya variabel). Jika harga yang lebih
rendah dapat secara signifikan meningkatkan penjualan, maka harga yang
lebih rendah akan menyebabkan biaya rata-rata yang lebih rendah. Hal ini
karena peningkatan jumlah berdampak pada pengurangan biaya tetap per unit.
Oleh karena itu, jika biaya tetap menyumbang sebagian besar dari total biaya,
manfaat skala ekonomi akan sangat besar.
Dalam banyak kasus, harga satu produk mempengaruhi penjualan produk lain
yang diproduksi oleh perusahaan yang sama. Perusahaan dapat memperluas
pasar jasanya dengan menambah lini produk berupa ekspansi vertikal dan
ekspansi horizontal.
3. Keterjangkauan harga:
kualitas. Jika harga lebih tinggi orang cenderung berpikir bahwa kualitasnya
juga lebih baik.
Berdasarkan definisi yang dikemukan oleh para ahli, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah tindakan suatu proses dari
konsumen untuk memilih produk yang akan dibeli dengan mempertimbangkan
segala aspek seperti kualitas, harga dan produk, sehingga konsumen dapat secara
rasional memilih salah satunya setelah adanya niat atau keinginan membeli.
1. Faktor Budaya
2. Faktor Sosial
3. Faktor Psikologi
4. Faktor Pribadi
a) Usia dan tahapan siklus hidup, pembelian juga ditentukan oleh siklus
kehidupan keluarga, dan tahapan yang dapat dilalui keluarga sesuai
dengan kedewasaan. Masa kecil, paruh baya, dan usia tua.
d) Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang tercermin dari karakteristik
psikologisnya. Gaya hidup yang dimaksud berkaitan dengan aktivitas
(pekerjaan, hobi, belanja, olahraga dan aktivitas sosial), minat (makanan,
fashion, keluarga, hiburan), opini (isu sosial, bisnis, produk).
1. Pengenalan Kebutuhan
2. Pencarian Informasi
3. Evaluasi Alternatif
Tidak ada proses evaluasi sederhana yang dapat digunakan oleh semua
konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Ada
berbagai proses evaluasi untuk pengambilan keputusan, dan model terbaru
memperlakukan proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi
kognitif. Dengan kata lain, model mengasumsikan bahwa konsumen membuat
penilaian tentang produk dengan cara yang sangat sadar dan rasional.
Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi
konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi permintaan. Kedua,
konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen
memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan
berbeda yang dapat memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhannya.
22
5. Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2016: 186) terdapat indikator dari keputusan
pembelian, yaitu:
2. Pilihan merek, konsumen memutuskan merek mana yang akan dibeli dari
beberapa merek alternatif yang ada. Dalam hal ini, perusahaan harus
mengetahui dan memahami bagaimana berperilaku
23
Pernyataan ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi
(2018) bahwa celebrity endorser berpengaruh secara signifikan dan positif
terhadap keputusan pembelian
24
Kotler dan Armstrong (2018:249) Kualitas produk adalah salah satu alat
pemosisian pemasaran utama. Ketika mengembangkan suatu produk, pemasar
harus terlebih dahulu memilih tingkat kualitas yang mendukung positioning
produk. Di sini, kualitas produk mengacu pada kemampuan produk untuk
menjalankan fungsinya. Keadaan ini terjadi karena semakin banyaknya pilihan
produk dan merek di pasaran disertai dengan waktu yang tersedia bagi konsumen
tersingkat atau terbatasnya informasi yang diberikan oleh merek tersebut,
sehingga tidak mengherankan jika konsumen hanya dapat mempercayai merek
tersebut pada saat melakukan pertimbangan pembelian.
.
25
H4: Diduga Terdapat Pengaruh Celebrity Endorser, Kualitas Produk Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian
Celebrity H
Endorser (X1) 1
H
Kualitas Produk 2 Keputusan
(X2) Pembelian (Y)
H
3
Harga (X3)
H
4
BABiIII
METODAiPENELITIAN
kumpulan dari seluruh unsur atau elemen atau unit pengamatan yang akan diteliti.
Jadi objek dari penelitian ini adalah celebrity endorser, kuliatas produk, harga dan
keputusan pembelian terhadap produk. Sementara subjek dalam penelitian ini
adalah warga yang berdomisili di Jabodetabek Populasi sasaran dalam penelitian
ini adalah warga yang berdomisili di Jabodetabek yang menggunakan produk
Skincare Scarlett .
Sampel yang dipilih ditentukan pada wanita dengan usia antara 17 s/d 40
tahun yang menggunakan skincare scarlett . Sedangkan penentuan ukuran sampel
dalam penelitian ini menggunakan rumus Lemeshow, hal ini dikarenakan jumlah
populasi tidak diketahui. Berikut rumus Lemeshow:
29
N = Z2 P (1-P)
d2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer. Menurut
Sugiyono, (2017:187) Data primer ialah sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data. Pada penelitian ini data penelitian yang diperoleh
secara langsung dengan teknik observasi yang memiliki ciri spesifik dengan
teknik lain. Observasi yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara
langsung kepada konsumen Skincare Scarlett yang berdomisili di Jabodetabek
untuk mendapatkan keterangan sesuai dengan tujuan penelitian. Sedangkan data
sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data. Data yang diperoleh dengan melakukan pencarian data dan informasi
malalui sumber-sumber dari jurnal, buku, dan dokumen lainnya yang ada
hubungannya dengan masalah yang akan diteliti.
diharapkan dari responden. Dalam hal ini terdapat kuesioner yang berisi
serangkaian daftar pernyataan yang disusun secara sistematis oleh peneliti untuk
disampaikan dan diisi oleh responden. Pada penelitian ini dalam penyebaran
kuesioner dengan menggunakan google form.
No Jawaban Skor
2. Setuju (SS) 4
Harga adalah salah satu bagian dari variabel bauran pemasaran yang paling
penting dalam manajemen pemasaran. Harga juga merupakan variabel bauran
pemasaran yang paling fleksibel. Skala pengukuran yang digunakan ialah
skala likert.
INDIKATOR PERNYATAAN
Farasya memiliki
reputasi baik.
Konsumen 2
menyukai Tasya
Farasya sebagai
selebriti yang
produk ini.
Farasya sebagai
selebriti dalam
membuat
konsumen percaya
pada produk.
33
Tasya Farasya 4
berpengalaman dan
terlatih dalm
mengiklankan
produk ini.
mengiklankan
membuat
konsumen tertarik
untuk membeli
produk ini.
karakteristik yang 6
dimiliki Tasya
Farasya dalam
iklan membuat
konsumen
tertarik
untuk membeli
produk in.
kharisma yang 7
dimiliki Tasya
Farasya dalam
34
iklan membuat
konsumen yakin
INDIKATOR PERNYATAAN
memiliki
kualitas baik.
penggunaan
sangat mudah.
Konsumen 10
merasa nyaman
saat memakai
produk ini.
menggunakan
sudah terdaftar
di BPOM.
spesifikasi menggunakan
(2018:249) menimbulkan
masalah pada
kulit.
Konumen 13
menggunakan
produk ini tidak
membuat kulit
iritasi.
Konumen 14
menggunakan
produk ini
menjadi halus
dan mulus.
INDIKATOR PERNYATAAN
manfaat yang
rasakan konsumen.
tidak sebanding
36
dengan manfaat
yang rasakan
manfaat yang
rasakan konsumen.
diatas harga
produk pesaing.
Harga produk 20
Harga produk 22
cenderung murah.
produk.
(2018:249) produk.
INDIKATOR PERNYATAAN
body care.
Konsumen tertarik 26
menggunakan produk
Scarlett
face care.
Konsumen tertarik 27
menggunakan produk
Scarlett
hair care.
lain.
38
Konsumen memilih 29
produk
scarlett karena
menarik.
Konsumen membeli 31
merek scarlett
memiliki
Konsumen 32
menggunakan produk
scarlett lebih nyaman
dibandingkan
produk lain.
siang hari.
39
Konsumen 34
memutuskan untuk
membeli produk bisa
dilakukan
dimalam hari.
Konsumen 35
memutuskan untuk
membeli produk bisa
dilakukan
kapan saja.
Konsumen 37
menggunakan
pembayaran
Konsumen 38
menggunakan
pembayaran melalui
uang
kredit.
40
Uji reliabilitas adalah suatu alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau kontrak. Suatu kuesioner dapat dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan atau pernyataan
41
adalah konsisten dari waktu ke waktu (Ghozali, 2018:47). Uji reliabilitas dalam
penelitian ini menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.Cronbach’s Alpha adalah
tolak ukur atau patokan yang digunakan untuk menafsirkan korelasi antara skala
yang dibuat dengan semua skala variabel yang ada. Apabila koefisien Cronbach’s
Alpha ≥ 0,6(Ghozali, 2018:48).
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola-pola
yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka
mengindikasikan telah terjadi heterokendastisitas, jika tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heterokendastisitas (Ghozali, 2018:138).
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3+ e
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian
X1 = Celebrity Endorser
X2 = Kualitas Produk
X3 = Harga
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
e = Standart error
1. Jika thitung < ttabel dan p-value > 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
yang artinya salah satu variabel bebas (independen) tidak mempengaruhi
variabel terikat (dependen) secara signifikan.
44
2. Jika thitung > ttabel dan p-value < 0.05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
yang artinya salah satu variabel bebas mempengaruhi variabel terikat
(dependen) secara signifikan.
1. Apabila Fhitung > Ftabel dan nilai p-value F-statistik < 0.05 maka H0 ditolak
dan H1 diterima yang artinya variabel independen secara bersama-sama
mempengaruhi variabel-variabel dependen.
2. Apabila Fhitung < Ftabel dan nilai p-value F-statistik > 0.05 maka H1 ditolak
dan H0 diterima yang artinya variabel independen secara bersama-sama tidak
mempengaruhi variabel-variabel dependen.