Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA,

BRAND IMAGE, DAN CELEBRITY ENDORSER TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SCARLETT
WHITENING
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang)

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun oleh :

Indah Nur Setiyati

NPM : 19.01 01.0048

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

TAHUN 2021
A. LATAR BELAKANG
Di era modern saat ini teknologi dan budaya semakin berkembang,
salah satu industri yang banyak dicari saat ini yaitu kosmetik atau
perawatan. Perawatan menjadi salah satu kebutuhan khusus yang dianggap
penting oleh sebagian masyarakat. Kebutuhan yang sering dicari di
antaranya seperti perawatan wajah dan perawatan tubuh. Tidak hanya
wanita perawatan juga menjadi salah satu kebutuhan khusus bagi kaum
pria, hal ini untuk menunjang penampilan agar lebih terlihat menarik dan
percaya diri. Dalam artikel data.co.id industri bisnis pada tahun 2019
menyatakan bahwa kementerian perindustrian mencatat potensi industri
kosmetik dalam negeri mengalami peningkatan 7,3% hal ini dikarenakan
peningkatan trend kebutuhan masyarakat terhadap produk kecantikan
maupun perawatan tubuh, selain itu ditahun 2021 pertumbuhan pasar
kosmetik di Indonesia juga diproyeksikan naik 7%. Di Indonesia sendiri
terdapat banyak varian produk kecantikan dengan merek yang
berbedabeda sehingga perusahaan yang berfokus pada produk kosmetik
maupun perawatan kecantikan harus mengetahui apa yang dibutuhkan
konsumennya. Perusahaan harus menentukan strategi yang tepat dan terus
berinovasi agar dapat bersaing di market share. Keputusan pembelian
konsumen terhadap suatu produk atau jasa dipengaruhi oleh perilaku
konsumen dalam melakukan pembelian. (Kotler & Keller, 2009)
keputusan pembelian merupakan keputusan konsumen terhadap merek
terpilih dari kumpulan pilihan merek-merek yang ada.
Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen salah
satunya adalah kualitas produk yang menjadi pertimbangan konsumen
dalam melakukan suatu pembelian. Konsumen sering kali membandingkan
kualitas produk dari beberapa merek yang mereka beli. (Kotler &
Amstrong, 2012) kualitas produk merupakan karakteristik dari produk
maupun jasa yang menanggung pada kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan konsumen yang dinyatakan atau tersirat. Harga juga menjadi
faktor pertimbangan dalam melakukan pembelian suatu produk. (Kotler &
Amstrong, 2013) harga adalah sesuatu yang dibebankan atas suatu benda
atau jasa atau jumlah nilai yang diganti konsummen atas manfaat-manfaat
2
sebab mempunyai ataupun memakai produk dan jasa tersebut. Dalam
menetapkan harga suatu produk harus cocok dengan mutu produk yang
ditawarkan sehingga konsumen menjadi tertarik untuk membeli produk
atau jasa tersebut.
Faktor lainnya yang menjadi pertimbangan keputusan pembelian yaitu
brand image atau citra merek. Nama atau citra bagi perusahaan sangat
memabntu penjualan karena produk perusahaan tersebut sudah dikenal
oleh konsumen. Sebuah produk ataupun jasa tidak bisa lepas dari sebuah
merek karena produk dapat ditiru tetapi merek khususnya citra merek tidak
dapat ditiru dalam ingat konsumen. Sehingga pembentukan citra merek
yang positif akan menjadi tolak ukur konsumen dalam melakukan
pembelian. Biasanya merek yang baik akan terus diingat oleh konsumen.
Celebrity endorser juga dapat memberikan kepercayaan bagi konsumen
dan menjadi pendukung dalam citra produk yang ditawarkan. Pemilihan
celebrity endorser yang tepat diharapkan dapat menarik konsumen untuk
meningkatkan jumlah penjualan produk atau jasa. Selain celebrity endorser
perusahaan juga dapat memakai brand ambassador untuk mempromosikan
produknya.
Scarlett Whitening merupakan produk kecantikan brand lokal
Indonesia yang di dirikan oleh selebriti Indonesia yaitu Felicya Angelista
pada tahun 2017. Scralett Whitening memiliki tiga kategori produk yaitu
produk perawatan wajah, perawatan tubuh dan perawatan rambut. Produk
ini terdiri dari facial wash, facial serum, cream wajah, shower scrub, body
scrub, body lotion, sea salf shampoo and conditioner. Harga dari setiap
produk scarlett cukup terjangkau mulai dari harga satuan untuk serum
yaitu 75ribu dan satuan body lotion 75ribu serta 300ribu untuk paket
perawatan wajah dan perawatan tubuh. Scarlett juga menyediakan harga
khusus untuk para resellernya mulai dari paket 750ribu hingga 2juta.
Produk Scralett Whitening sudah mendapatkan sertifikat BPOM sehingga
terbukti aman.

3
Sumber: Compas.com

Tabel 1.2 Top Brand Perawatan Wajah


Sumber: Compas.com

Pada bulan Januari 2021 dari data compass.com Scarlett Whitening


menjadi penguasa brand kosmetik lokal dalam pembelian melalui
ecommerce. Selain itu pada bulan Februari dan bulan Mei 2021 Scarlett
Whitening berhasil menduduki posisi kedua top brand skincare lokal di
ecommerce. Scarlett berhasil mengalahkan produk lokal yang telah berdiri
sejak lama dibandingkan produknya seperti Wardah, Emina, Sariayu, dll.
Bedasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyatakan bahwa
Scarlett Whitening per tanggal 1-15 Agustus 2021 mempimpin pasar
produk perawatan tubuh di e-commerce dengan pangsa pasar yang dimiliki
jauh lebih tinggi dari merek lain yaitu sebesar 18,9%. Sebagian besar
konsumen

Scarlett Whitening adalah kaum milenial yang di antaranya yaitu


mahasiswa yang merupakan salah satu konsumen terbesar, sebagaian
4
beranggapan bahwa menjaga tampilan agar telihat cantik dan bersih.
Dalam penelitian ini menggunakan subjek mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Magelang yang memiliki minat terhadap produk Scarlett
Whitening.
No Pertanyaan STS TS KS S SS
1. Kualitas produk mempengaruhi kepetusan 5 1
pembelian saya pada produk Scarlett
Whitening.
2. Harga mempengaruhi kepetusan pembelian 5 1
saya pada produk Scarlett Whitening.
3. Brand Image mempengaruhi kepetusan 1 5
pembelian saya pada produk Scarlett
Whitening.
4. Celebrity Endorser 1 3 2
mempengaruhi kepetusan pembelian
saya pada produk Scarlett Whitening.
Tabel 1.3 Sumber: data didapat dari hasil observasi awal dengan mahasiswa UNIMMA
Observasi awal dilakukan bersama mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang sebanyak 6 mahasiswa.
Dimana peniliti ingin mengetahui dari beberapa variabel di atas apa yang
mendasari mereka melakukan keputusan pembelian. Dari hasil diatas
menunjukan terdapat beberapa perbedaan pendapat seperti brand image
ada yang menjawab setuju dan ada yang tidak setuju. Dari perbedaan ini
sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang terhadap keputusan
pembelian produk Scarelett Whitening.
Adapun perbedaan dengan penelitian terdahulu yang sebelumnya
diteliti oleh Pertama Anam, Nadila, Anindhita dan Rosia melakukan
penelitian dengan variabel independent yaitu pengaruh kualitas produk,
harga dan brand image terhadap variabel dependen yaitu terhadap
keputusan pembelian. Kedua penelitian ini dilakukan dengan
menambahkan variabel celebrity endroser yang mengacu pada penelitian
yang dilakukan oleh Handayani dan Kosasih yaitu pengaruh celebrity
endorser dan brand image terhadap variabel dependen yaitu terhadap
keputusan pembelian.

5
Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti ingin melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai “ANALISIS PENGARUH KUALITAS
PRODUK, HARGA, BRAND IMAGE, DAN CELEBRITY
ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
SCARLETT WHITENING.”

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan
pembelian produk Scarlett Whitening?
2. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
Scarlett Whitening?
3. Apakah brand image berpengaruh terhadap keputusan pembelian
produk Scarlett Whitening?
4. Apakah celebrity endorser berpengaruh terhadap keputusan
pembelian produk Scarlett Whitening?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Menganalisis apakah kualitas produk berpengaruh terhadap
keputusan pembelian Scarlett Whitening.
2. Menganalisis apakah harga berpengaruh terhadap keputusan
pembelian Scarlett Whitening
3. Menganalisis apakah brand image berpengaruh terhadap
keputusan pembelian Scarlett Whitening.
4. Menganalisis celebrity endorser berpengaruh terhadap keputusan
pembelian Scarlett Whitening.

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan mampu untuk mengetahui pengaruh dari
kualitas produk, harga, brand image, dan celebrity endorser terhadap
keputusan pembelian konsumen sehingga dapat digunakan untuk membuat
strategi kedepannya agar produksi semakin meningkat lagi dan daya minat
dari para pembeli juga semakin meningkat.
2. Bagi Akademisi
6
Penelitian ini juga diharapkan mampu untuk memberikan pengetahuan
labih luas lagi dan dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya
sehingga dapat menggunakan varibel lainnya.
,
E. SISTEMATIKA PENELITIAN
Penulisan ini ditulis berdasarkan sistematika sebagai berikut:
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Sistematika Penelitian
F. Tinjauan Pustaka
G. Kerangka Pemikiran
H. Penelitian Terdahulu
I. Hipotesis

F. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS


1. Teori Penelitian
Theory Of Reasoned Action (TRA)
Pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Icek Ajzen pada tahun
1980. Teori ini menghubungkan antara keyakinan, sikap, kehendak, dan perilaku.
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia berperilaku dengan cara yang
sadar, mempertimbngkan informasi yang tersedia dan juga mempertimbngkan
impikasi-implikasi dari tindakan yang dilakukan. Ada dua factor yang
mempengaruhi teori ini yaitu faktor pribadi dan faktor sosial. Kedua faktor
tersebut berpengaruh positif terhadap niat perilaku individu yang secara positif
menyebabkan perilaku yang akan dilakukan. Dapat dikatakan bahwa sikap dapat
mempengaruhi perilaku melalui proses pengambilan keputusan berikut faktor
yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yaitu
1. Faktor budaya
2. Faktor sosial
3. Faktor pribadi
4. Faktor psikologis
7
2. Landasan Teori
2.1 Kualitas Produk
Kualitas produk adalah sebuah ciri khas yang dimiliki oleh
suatu produk dimana berkontribusi terhadap kemampuan dalam
memenuhi permintaan yang telah ditentukan. (Kotler & Keller,
2009) mendefinisikan kualitas produk merupakan karakteristik dari
suatu produk maupun jasa itu sendiri yang secara keseluruhan
mampu memberikan kepuasan pada konsumennya. (Garvin &
Tjiptono, 2008) menyatakan kualitas produk memiliki indikator
yang meliputi kinerja, ciri-ciri atau keistimewaan, kesesuaian
dengan spesifikasi, keandalan, daya tahan produk dan estetika.

2.2 Harga
Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang dapat
mempengaruhi kepercayaan konsumen sehingga dapat menarik
keputusan pembelian pada suatu produk atau jasa. Harga juga
mempengaruhi persaingan antar perusahaan dari segi penjualan
maupun keuntungan. (Shinta, 2011) salah satu srategi bersaing
perusahaan yaitu melalui penetapan harga produk, penetapan harga
yang dilakukan harus sesuai dengan cara yang dipilih perusahaan
dalam menempatkan posisi relatifnya dalam persaingan. Menurut
(Kotler & Keller, 2009) terdapat beberapa indikator dalam
penetapan harga diantaranya yaitu keterjangkauan harga, daya
saing harga dan kesesuaian harga dengan manfaat produk.
2.3 Brand Image
Brand image diartikan sebagai persepsi konsumen yang
melibatkan rasional maupun emosi sebagai wujud perhatian
terhadap merek tertentu. Brand image yang tercipta positif akan
mempengaruhi program pemasaran yang mungkin disukai oleh
konsumen dan akan menjadi keunikan untuk menarik konsumen
(Fianto et al., 2014). Citra merek merupakan sekumpulan asosiasi
merek yang terbentuk dan melekat dibenak konsumen yang
terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung memiliki
8
konsistensi terhadap citra merek , menurut (Kotler & Keller, 2009).
Indikator brand image menurut Sangadji dalam (Mahanani, 2018)
(Astuti & Hestyani, 2017) antara lain yaitu nilai yang dirasakan,
kepribadian merek, asosiasi organisasi.

2.4 Celebrity Endorser


Menurut Shimp dalam (Arifin, 2016) celebrity endorser
adalah pendukung dalam suatu produk yang dilakukan melalui
promosi dengan memakai semua bintang TV, pelaku film, semmua
atlet terkemuka dalam setiap iklan, baik dimajalah, radio maupun
TV. Penggunaan celebrity endorser dalam sebuah iklan produk
merupakan cara yang kreatif untuk memasarkan produk atau jasa
karena dapat dikatakan jika penggunaan celebrity endorser dapat
menyampaikan pesan dan informasi dengan baik dan dapat
mempengaruhi dalam keputusan pembelian konsumen. Menurut
Shimp dan Andrews dalam Mega Yunita & Elwisana (2017) antara
lain kredibilitas, daya tarik, dan kekuatan.
2.5 Keputusan Pembelian
Menurut Fandi Tjiptono (2008) keputusan pembellian
konsumen merupakan pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih
pilihan alternatif. Sedangkan menurut (Kotller & Amstrong , 2016)
keputusan pembelian adalah satu tahap cara pengambilan
keputusan pembellian yang dimana pelanggan sungguh-sungguh
membeli.
Keputusan pembelian juga dapat diartikan suatu proses
penyelesaian masalah dan dapat diselesaikan melalui proses
pengenalan masalah, mencari informasi, penilaian alternatif,
keputusan pmbeliann dan evaluasi pasca pembelian (Kosasih,
2016).

G. KERANGKA PEMIKIRAN

9
Kualitas Produk (x ₁)

Harga (x ₂) Keputusan Pembelian (y)

Brand Image (x ₃)

Celebrity Endorser (x₄ )

H. PENELITIAN TERDAHULU
Sebelumnya pernah dilakukan penelitian oleh Anam, Dian Luthvita
Nadila, Anindhita dan Rosia melakukan penelitian dengan variabel
independent yaitu pengaruh kualitas produk, harga dan brand image
terhadap variabel dependen yaitu terhadap keputusan pembelian. Alat
analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian
menunjukan bahwa semua variabel independent berpengaruh positif
terhadap variabel dependen. Kemudian dilakukan oleh Handayani dan
Kosasih yaitu pengaruh celebrity endorser dan brand image terhadap
variabel dependen yaitu terhadap keputusan pembelian. Alat analisis yang
digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan
bahwa variabel independent berpengaruh positif terhadap variabel
keputusan pembelian produk Pixy.

I. HIPOTESIS

H₁ : Kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.


Kualitas produk merupakan kemampuan sebuah produk dalam
memperagakan fungsinya dan merupakan salah satu factor yang perlu diandalkan
oleh seorang pemasar dalam memasarkan suatu produk (Kotler & Amstrong,
2015). Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk karena
semakin baik kualitas yang diberikan maka semakin tinggi jumlah konsumen yang
memutuskan pembelian.

H₂ : Harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

10
Menurut (Monre, 2005) harga merupakan pengorbanan ekonomis yang
dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk ataupun jasa. Selain itu (Sukotjo
& Radix, 2010) mengatakan jika harga adalah salah satu factor penting bagi
konsumen dalam pengambilan keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak.
Maka semakin terjangkau harga yang ditawarkan semakin tinggi konsumen yang
memutuskan untuk melakukan pembelian.

H₃ : Brand image berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Menurut Hermawan Kurtajaya citra merek bukan hanya lgo atau symbol
sebuah produk melainkan value yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan.
Merek merupakan asset dalam menciptakan value bagi pelanggan dengan
memperkuat kupuasan dan loyalitas. Brand image adalah salah satu factor
pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian. Semakin baik citra merek
yang diberikan maka semakin tinggi juga jumlah konsumen yang memutuskan
memutuskan untuk melakukan pembelian.

H₄ : Celebrity endorser berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Menurut (Kotler & Keller, 2009) celeberty endorser merupakan penggunaan


narasumber (source) sebagai figure yang menarik atau popular dalam iklan,
sehingga dapat memperkuat citra suatu merek dalam pikiran pelanggan. Celebrity
endorser memiliki pengaruh yang positif maka semakin tinggi keputusan
pembelian konsumen.

11
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan
menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuisioner.
Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis variabel kualitas produk,
harga, brand image, celebrity endorser, dan keputusan pembelian. Subjek
yang akan pilih oleh peneliti yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang.

B. Populasi dan Sampel


Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2018). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang.
Sampel merupakan bagian dari jumlah populasi dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut, sampel yang diambil harus betul-betul
representiative atau mewakili (Sugiyono, 2018). Untuk menentukan
jumlah sampel yang tidak diketahui jumlahnya yaitu dengan menggunakan
teknik pengukuran Cochran (Sugiyono, 2012).
Dimana : n= z² pq

= 91,96)(0,5)(0,5)
(0,1)²
= 96,04
Keterangan :
n = Jumlah sampel
z = harga dalam kurve normal untuk simpangan 5% dengan nilai 1,96
p = peluang benar (50%)
q = peluang salah (50%)
e = sampling error (10%)

12
Dari hasil di atas diperoleh sampel sebanyak 96,04 maka dibulatkan
menjadi 100 responden. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik
sampling purposive dengan kriteria sebagai berikut :
1. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang Fakultas
Ekonomi dan Bisnis angkatan 2018,2019,2020,2021.

C. Sumber Data
Dalam penelitian ini menggunakan data primer yang bersumber dari
penyebaran kuisioner dimana hasil data yang diperoleh akan dikumpulkan
dan di olah oleh peneliti. Selanjutnya menggunakan data sekunder data
yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui hasil-hasil penelitian
, artikel, dan berbagai publikasi tyang relevan dengan masalah yang
diangkat.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penlitian ini
menggunakan cara penyebaran kuisioner kepada 100 responden melalui
link google form yang disesuaikan dengan instrumen variabel kualitas
produk, harga, brand image, celebrity endorser, dan keputusan pembelian.
Pengukuran instrumen yang digunakan adalah skala linkert yaitu berisi 5
prefensi jawaban pilihan sebagai berikut: 5 (sangat setuju), 4(setuju),
3(kurang setuju), 2 (tidak setuju), 1(sangat tidak setuju).
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas produk,
harga, brand iamge, celebrity endorser sebagai variabel independen dan
keputusan pembelian sebagai variabel dependen.
1. Kualitas produk
Kualitas produk merupakan kemampuan sebuah produk dalam
memperagakan fungsinya dan merupakan salah satu factor yang perlu
diandalkan oleh seorang pemasar dalam memasarkan suatu produk
(Kotler & Amstrong, 2015). Indikator yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi :
a. Kinerja
b. Keistimewaan

13
c. Ciri-ciri
d. Kesesuaian dengan spesifikasi
e. Keadalan
f. Daya tahan produk
g. Estetika
2. Harga
(Kotler & Amstrong, 2013) harga adalah sesuatu yang
dibebankan atas suatu benda atau jasa atau jumlah nilai yang
diganti konsummen atas manfaat-manfaat sebab mempunyai
ataupun memakai produk dan jasa tersebut. Indikator dalam
penelitian ini meliputi :
a. Keterjangkauan harga
b. Daya saing harga
c. Kesesuaian harga dengan manfaat
3. Brand Image
Citra merek merupakan sekumpulan asosiasi merek yang
terbentuk dan melekat dibenak konsumen yang terbiasa
menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi
terhadap citra merek , menurut (Kotler & Keller, 2009). Indikator
dalam penelitian ini meliputi:
a. Atribut
b. Manfaat
c. Nilai
d. Budaya
e. Kepribadian
f. Pemakai
4. Celebrity Endorser
Celeberty endorser merupakan penggunaan narasumber (source)
sebagai figure yang menarik atau popular dalam iklan, sehingga
dapat memperkuat citra suatu merek dalam pikiran pelanggan
(Kotler & Keller, 2009). Indikator dalam penelitian ini meliputi:
a. Kredibilitas

14
b. Daya tarik
c. Kekuatan
5. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah satu tahap cara pengambilan
keputusan pembellian yang dimana pelanggan sungguh-sungguh
membeli (Kotller & Amstrong , 2016). Indikator dalam penelitian
ini meliputi :
a. Pengenalan masalah
b. Pencarian infromasi
c. Evaluasi altenatif
d. Keputusan pembelian
e. Perilaku pasca pembelian

F. Uji Kualitas Data


1. Uji Validitas
Uji validasi digunakan untuk mengukur valid dan tidaknya
suatu kuisioner. Dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner
tersebut (Ghazali 2013). Valid apabila pernyataan dalam kuisioner
memiliki rhitung > rtabel.
2. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu
kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Uji realiabilitas
menggunakan cronbach alpha. Suatu kuisioner dikatakan reliabel
atau handal jika nilai alpha > 0,7 (Ghozali 2011).

G. Alat Analisis Data


1. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Secara
sistematis persamaan regresi se bagai berikut:
KP= ꞵ₀+ꞵ₁KLP+ꞵ₂HRG+ꞵ₃BI+ꞵ₄CE+e

15
Dimana :
KP= Keputusan Pembelian
ꞵ₀= Konstanta
ꞵ₁,ꞵ₂,ꞵ₃,ꞵ₄= koefisien
KLP = Kualitas Produksi
HRG= Harga
BI=Brand Image
CE= Celebrity Endorsrser
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk membuktikan
apakah antara variabel satu dengan lainnya memiliki
korelasi linier menurut Sudarmanto (2005) dalam rusman
(2015). Cara untuk uji multikolinearitas dengan melihat
skor Tolerance dan VIF .
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas untuk menganalisis model regresi
apakah terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu
pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali 2018). Agar
tidak terjadi heteroskedatisitas maka skor signifikansi
harus > alpha (0,05).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menganalisis apakah
standarisasi nilai residual dalam model telah terdistribusi
secara normal atau tidak. Skor residual telah terstandarisasi
normal apabila nilai residualnya mayoritas mendekati rata-
rata ( Sulisyanto, 2011). Uji normalitas dapat dilakukan
dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Model regresi
terdistribusi normal apabila skor Sig. > tingkat alpha
( Sulisyanto, 2011).
3. Uji Hipotesis
a. Uji t

16
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan
antara variabel X dan Y, apakah variabel X benar-benar
berpengaruh terhadap variabel Y secara terpisah atau
parsial (Ghozali, 2005). Hipotesis yang digunakan dalam
pengujian ini adalah :
Ho : variabel X tidak mempunyari pengaruh yang
signifikan terhadap variabel Y.
Ha : variabel X mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel Y.
b. Uji f
Uji f menguji apakah variabel independen mampu
menjelaskan variabel dependen secara baik atau untuk
menguji apakah model yang digunakan telah fit atau tidak
(Ghozali, 2013).

17
DAFTAR PUSTAKA

Brestilliani, L. (2020). PENGARUB BRANS AWARENESS, BRAND


AMBASSADOR, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN ONLINE MARKETPLACE SHOPEE. Ilmu dan Riset
Manjemen, 9(2).

Dwi Lestari Handayani, L., & Kosasih. (2020). PENGARUH CELEBRITY


ENDORSER DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK PIXY DI KARAWANG. Ilmiah Manajemen,
8(4), 407-417.

Muryati, & Zebua, A. J. (2021). ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK,


HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK WARDAH. Ilmiah Univesitas
Batnghari Jambi, 21(2), 748-753.

Rizky Septiani, V., Nur Oktavia, R., & Sudrajat, A. (n.d.). PENGARUH
COUNTRY OF ORIGIN DAN CELEBRITY ENDORSER TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK NATURE REPUBLIC
ALOE VERA 92% SHOOTING GEL. Administrasi dan Manjemen.

Subastian, D. V., Ayu Retno Palupi, D., Firsa, E., & F Sanjaya, V. (2021).
PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN CELEBRTIY
ENDORSER RAFFI AHMAD TERHADAP MINAT BELI PRODUK
SKINCARE MS GLOW. Manajemen Bisnis Islam.

Syariful Anam, M., Lutvitha Nadila, D., Ayu Andhita, T., & Rosia, R. (2021).
PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN BRAND IMAGE
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK HAND AND
BODY LOTION MEREK CITRA. Ekonomi dan Ekonomi Syariah, 4(1).

18

Anda mungkin juga menyukai