Anda di halaman 1dari 2

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

SLIDE 1
Pengertian validitas
Menurut Azwar 2000 validitas sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian
mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengukuran dinyatakan valid jika mengukur
tujuannya dengan nyata atau benar.
SLIDE 2
Validitas dapat berupa :
1. Validitas eksternal : hasil dari suatu objek penelitian adalah valid yang dapat
digeneralisasi ke semua objek, situasi, dan waktu yang berbeda. Validitas eksternal
banyak berhubungan dengan pemilihan sampel.
2. Validitas internal : menunjukkan kemampuan dari instrumen riset mengukur apa
yang seharusnya diukur dari suatu konsep.
SLIDE 3
Validitas internal berupa
1. Validitas isi : menunjukkan tingkat seberapa besar item-item di instrumen mewakili
konsep yang diukur. Validitas isi memuat tes yang menguji isi uang relevan dengan
tujuan yang akan di ukur.
2. Validitas berhubungan dengan kriteria : digunakan untuk mengukur perbedaan-
perbedaan individual berdasarkan kriteria yang digunakan. Ada dua macam validitas
ini yaitu:
 Validitas serentak : digunakan jika suatu skala membedakan individu-individu
yang sudah diketahui berdasarkan kriteria tertentu pada saat pengukuran.
 Validitas prediktif : menunjukkan kemampuan dari instrumen untuk mengukur
perbedaan antara individu-individu berdasarkan kriteria-kriteria yang
diprediksikan.
3. Validitas konstruk : menunjukkan seberapa baik hasil-hasil yang diperoleh dari suatu
pengukur sesuai dengan teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu
kosntruk.
SLIDE 4
Pengertian reliabilitas
Menurut sekaran 2003 reliabilitas merupakan suatu pengukur yang menunjukkan
stabilitas dan konsistensi dari suatu instrumen yang mengukur suatu kosnep dan berguna
untuk mengakses “kebaikan” dari suatu pengukur. Suatu pengukur dikatakan reliabel jika
dapat dipercaya maka hasil pengukuran harus akurat.
SLIDE 5
Koefisien reliabilitas : mengukur tingginya reliabilitas suatu alat ukur. Besarnya tingkat
reliabilitas ditunjukkan oleh nilai koefisienya. Ada beberapa pendekatan yang digunakan
dalam menghitung nilai koefisien reliabilitas , yaitu :
1) Tes – tes ulang : pendekatan ini dilakukan dengan melakukan dua kali tes
berurutan pada kelompok subjek yang sama dengan alat ukur atau instrumen
yang sama. Skor-skor dari tes yang pertama dibandingkan dengan skor-skor
dari tes yang kedua. Koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan koefisien
stabilitas dari alat ukur.
2) Bentuk paralel : bentuk ini disebut juga bentuk alterneit (alternate-form)
dilakukan dengan melakukan dua tes bersamaan pada dua kelompok subjek
yang berebda alat ukur atau instrumen yang sama. Koefisien korelasi ini
menunjukkan koefisien ekuivalansi (coeficient of equivalence) dari alat ukur.
SLIDE 6
3) Separo – dipecah : dilakukan dengan melakukan sebuah tes pada satu
kelompok subjek dan membagi item-item di tes menjadi dua separoan.
Pemecahan item-item dua separoan dapat dilakukan secara acak atau secara
atas bawah atau ganjil genap. Koefisien korelasi ini menunjukkan koeifisen
konsistensi internal dari alat ukur.
Koefisien korelasi internal dapat diperoleh dengan koefisien korelasi
Spearman-Brown dengan rumus :

r SB : 2r₁/₂ ₁/₂
1+r ₁/₂ ₁/₂
Dinyatakan :
rSB = koefisien reliabilitas korelasi Spearman Borwn
r ₁/₂ ₁/₂ = koefisien koeralasi product moment dari dua kelompok separo

Anda mungkin juga menyukai