Anda di halaman 1dari 13

ESTIMASI RELIABILITAS

Reliabilitas = ketergantungan atau konsistensi


reliabilitas = konsistensi dan akurasi
reliabilitas = konsistensi dalam pengukuran
Reliabilitas adalah proporsi varian “benar”
terhadap total varian data yang diperoleh dihasilkan oleh alat ukur.

Cohen & Swerdlik (2009)


Chada (2009)
WHY RELIABILITY?

• sema

• Reliabilitas merupakan simbol keakurasian


dalam pengukuran
• Reliabilitas merupakan indikator kualitas
pengukuran
• semakin tinggi reliabilitas, maka semakin
rendah kesalahan pengukuran (skor)
ESTIMASI KONSISTENSI EKSTERNAL
METODE TES ULANG (TEST-RETEST-METHOD)

Jika jarak pengukuran terlalu dekat,maka carry-over-effect


masih ada. Sementara jika jarak pengukuran terlalu jauh,
korelasi kedua skor akan menjadi semakin rendah. Faktor kedua
yang menjadi pertimbangan adalah stabilitas yang diharapkan
dari kinerja yang diukur dengan instrumen tersebut. Semakin
lama interval pelaksanaan pengukuran kedua instrumen, akan
semakin rendah koefisien reliabilitasnya. Untuk mengatasi hal
ini, jarak kedua pengukuran sebaiknya tidak terlalu jauh,
misalnya tidak sampai dua bulan.
X= Pengukuran 1
Y= Pengukuran 2

NB:
• Subjek sama
• Alat ukur sama

Contoh:
Untuk melihat apakah alat ukur X yang baru
dibuat memiliki koefisien reliabilitas yang
tinggi maka dapat dilakukan dengan
mengulang pemberian tes pada subjek yang
sama namyn dalam waktu yang berbeda.
METODE BENTUK PARALEL (EQUIVALENT)

Dua buah tes dikatakan paralel atau equivalent adalah dua


Dasar penyusunan tes sejajar:
buah instrumen yang mempunyai kesamaan tujuan dalam
pengukuran, tingkat kesukaran dan susunan juga sama, • Tujuan ukur yang sama
namun butir-butir soalnya berbeda (alternate-forms method • Indikator sama
atau parallel forms • Taraf kesukaran sama

Langkah-langkahnya:

• Menyiapkan dua instrumen yang paralel


• menentukan subjek untuk mengujicobakan instrumen
• melaksanakan pengukuran dengan mengadministrasikan instrumen
tersebut
• melakukan penyekoran pada setiap jawaban responden terhadap
kedua perangkat tersebut
• menghitung koefisien korelasi dari skor kedua perangkat tersebut.
• METODE BENTUK PARALEL
(EQUIVALENT)
KONSISTENSI INTERNAL

Estimasi reliabilitas dengan pendekatan konsistensi internal dilakukan dengan hanya memberikan tes sebanyak
sekali saja (single-trial-administratio).
Ada 3 jenis pembelahan yaitu:
• Pembelahan cara random dimana dilakukan pada instrument dengan item soal yang homogen. Caranya dengan
memberikan nomor undian kepada masing-masing butir soal dan dibagi menjadi dua bagian secara acak untuk
menentukan item mana yang berada pada pembelahan pertama dan item mana yang berada pada pembelahan
kedua.
• Pembelahan ganjil genap dimana dilakukan dengan membelah item soal kedalam dua kelompok berdasarkan
nomor soalnya. Nomor ganjil akan menjadi pembelahan pertama dan nomor genap akan menjadi pembelahan
kedua.
• Pembelahan matched-random subsets dimana metode ini adalah menentukan taraf kesukaran item serta korelasi
item dengan skor total tesnya terlebih dahulu sehingga setiap butir soal dalam tes diposisikan pada posisi
tertentu berdasarkan nilai indeks kesukaran item (p) dan koefisien korelasi antara item yang bersangkutan
dengan skor tes.
RELIABILITAS DENGAN RUMUS FLANAGAN

RELIABILITAS DENGAN RUMUS SPEARMAN-BROWN

Dengan 𝒓𝒊 = koefisien reliabilitas skor


RELIABILITAS DENGAN RULON
instrumen; 𝒓𝒃 = koefisien korelasi antara dua
belahan instrumen, N = banyaknya responden,
X = belahan pertama, Y = belahan kedua.
RELIABILITAS KOMPOSIT
Pada suatu instrumen, sering peneliti menggunakan instrumen yang terdiri dari banyak butir. Jika butir-butir ini merupakan
butir yang berbeda-beda namun membangun suatu konstruk yang sama, maka analisis untuk mengestimasi reliabilitas dapat
digun akan rumus reliabilitas komposit. Komposit yang dimaksudkan yakni skor akhir merupakan gabungan dari skor butir-
butir penyusun instrumen.

Reliabilitas Alpha KR 20 KR 21
Rumus Alpha digunakan untuk
mengestimasi reliabilitas instrumen Rumus KR-21 dapat digunakan untuk
yang skornya bukan hanyaC1 dan 0, Cara lain mengestimasi reliabilitas komposit
menggunakan formula Kuder dan Richardson yang instrumen dengan skornya tiap
namun juga skala politomus, misalnya butirnya 1 dan 0, dan juga skala
angket (skala Likert 1-2-3-4-5) atau soal disingkat dengan formula KR.
politomus, misal misalnya angket
bentuk uraian (skor maksimum dapat (skala Likert 1-2-3-4-5) atau soal
tergantung peneliti. bentuk uraian.
FUNGSI INFORMASI

Fungsi Informasi ialah akumulasi dari fungsi informasi butir suatu tes pada tingkat
kemampuan θ (Hambleton, Swaminathan & Rogers, 1991: 94).

Fungsi Informasi Butir merupakan suatu metode untuk menjelaskan


kekuatan suatu butir pada perangkat tes, pemilihan butir tes, dan perbandingan
beberapa perangkat tes (Heri Retnawati, 2014: 18)
STANDARD ERROR OF MEASUREMENT

Butir yang mengukur kemampuan peserta tes harus memiliki nilai SEM
sekecil mungkin, karena dengan nilai SEM yang kecil suatu soal dapat
menginformasikan kemampuan peserta tes dengan baik melalui fungsi informasi.
RELIABILITAS KONSTRUK

Reliablitas konstruk merupakan cara menghitung reliabilitas dengan mengestimasi


reliabilitas konstruk. Reliabilitas ini di Analisis Faktor Confirmatori (CFA) hingga
memperoleh model yang fit, kemudian memperoleh muatan faktor (factor loading)
tiap indikantor yang menyusun instrument (𝜆) indeks kesalahan ( 𝛿).
RELIABILITAS INTER-RATER

Dalam Penskoran butir dilakukan dengan memanfaatkan dua orang rater, maka
estimasi reliabilitasnya dapat dilakukan dengan inter-rater agreement, hasilnya
disebut sebagai reliabilitas inter-rater.

Anda mungkin juga menyukai