Reliabilitas berasal dari kata reliability. Definisi dari reliability (reliabilitas) adalah keajegan
pengukuran (Walizer, 1987). Pengertian lainnya pun mengatakan bahwa, reliabilitas adalah
alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk
(Ghozali, 2009). Reliabilitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran dengan alat tersebut
dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus reliabel dalam artian harus memiliki tingkat
konsistensi dan kemantapan (Sumadi Suryabrata, 2004: 28). Reliabilitas tidak sama dengan
validitas. Artinya pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi
belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian, reliabilitas adalah
sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang
terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila
memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak bisa diandalkan bila
pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang berbeda-beda.
Ada dua cara umum untuk mengukur reliabilitas (Walizer, 1987), yaitu:
1. Relibilitas stabilitas. Menyangkut usaha memperoleh nilai yang sama atau serupa
untuk setiap orang atau setiap unit yang diukur setiap saat anda mengukurnya.
Reliabilitas ini menyangkut penggunaan indicator yang sama, definisi operasional,
dan prosedur pengumpulan data setiap saat, dan mengukurnya pada waktu yang
berbeda. Untuk dapat memperoleh reliabilitas stabilitas setiap kali unit diukur skornya
haruslah sama atau hampir sama.
2. Reliabilitas ekivalen. Menyangkut usaha memperoleh nilai relatif yang sama dengan
jenis ukuran yang berbeda pada waktu yang sama. Definisi konseptual yang dipakai
sama tetapi dengan satu atau lebih indicator yang berbeda, batasan-batasan
operasional, paeralatan pengumpulan data, dan / atau pengamat-pengamat.
Uji Reabilitas
1. Rumus Alpha Cronbach
Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai
berikut:
Rumus :
Keterangan :
Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika
alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten
secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang
memaknakannya sebagai berikut:
Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka
reliabilitas tinggi. Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha <
0,50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item
tidak reliabel: Segera identifikasi dengan prosedur analisis per item. Item Analysis adalah
kelanjutan dari tes Aplha sebelumnya guna melihat item-item tertentu yang tidak reliabel.
Lewat Item Analysis ini maka satu atau beberapa item yang tidak reliabel dapat dibuang
sehingga Alpha dapat lebih tinggi lagi nilainya.
Reliabilitas item diuji dengan melihat Koefisien Alpha dengan melakukan Reliability
Analysis dengan SPSS ver. 16.0 for Windows. Akan dilihat nilai Alpha-Cronbach untuk
reliabilitas keseluruhan item dalam satu variabel. Agar lebih teliti, dengan menggunakan
SPSS, juga akan dilihat kolom Corrected Item Total Correlation. Nilai tiap-tiap item
sebaiknya ≥ 0.40 sehingga membuktikan bahwa item tersebut dapat dikatakan punya
reliabilitas Konsistensi Internal Item-item yang punya koefisien korelasi < 0.40 akan
dibuang kemudian Uji Reliabilitas item diulang dengan tidak menyertakan item yang
tidak reliabel tersebut. Demikian terus dilakukan hingga Koefisien Reliabilitas masing-
masing item adalah ≥ 0.40.
2. Rumus Spearman Brown
Rumus yang digunakan dalam hal ini adalah rumus SpearmanBrown (Arikunto, 2010):
Rumus :
Keterangan :