Anda di halaman 1dari 8

Cara menentuka reabilitas

Tiga tehnik pengujian realibilitas instrument antara lain :


a. Teknik Paralel (Paralel Form atau Alternate Form)
Teknik paralel disebut juga tenik ”double test double trial”. Sejak awal peneliti harus
sudah menyusun dua perangkat instrument yang parallel (ekuivalen), yaitu dua buah
instrument yang disusun berdasarkan satu buah kisi-kisi. Setiap butir soal dari
instrument yang satu selalu harus dapat dicarikan pasangannya dari instrumen
kedua. Kedua instrumen tersebut diujicobakan semua. Sesudah kedua uji coba
terlaksana, maka hasil instrumen tersebut dihitung korelasinya dengan
menggunakan rumus product moment (korelasi Pearson).
b. Teknik Ulang (Test Re-test)
Disebut juga teknik ”single test double trial”. Menggunakan sebuah instrument,
namun dites dua kali. Hasil atau skor pertama dan kedua kemudian dikorelasikan
untuk mengetahui besarnya indeks reliabilitas.Teknik perhitungan yang digunakan
sama dengan yang digunakan pada teknik pertama yaitu rumus korelasi Pearson.
Menurut Saifuddin Azwar, realibilitas tes-retest adalah seberapa besat derajat skor
tes konsisten dari waktu ke waktu. Realibilitas diukur dengan menentukan hubungan
antara skor hasil penyajian tes yang sama kepada kelompok yang sama, pada
waktu yang berbeda.

Metode pengujian reliabilitas stabilitas yang paling umum dipakai adalah metode
pengujian tes-kembali (test-retest). Metode test-retest menggunakan ukuran atau
“test” yang sama untuk variable tertentu pada satu saat pengukuran yang diulang
lagi pada saat yang lain. Cara lain untuk menunjukkan reliabilitas stabilitas, bila kita
menggunakan survai, adalah memasukkan pertanyaan yang sama di dua bagian
yang berbeda dari kuesioner atau wawancara. Misalnya the Minnesota Multiphasic
Personality Inventory (MPPI) mengecek reliabilitas test-retest dalam satu
kuesionernya dengan mengulang pertanyaan tertentu di bagian-bagian yang
berbeda dari kuesioner yang panjang.
Kesulitan terbesar untuk menunjukkan reliabilitas stabilitas adalah membuat asumsi
bahwa sifat/ variable yang akan diukur memang benar-benar bersifat stabil
sepanjang waktu. Karena kemungkinan besar tidak ada ukuran yang andal dan
sahih yang tersedia. Satu-satunya faktor yang dapat membuat asumsi-asumsi ini
adalah pengalaman, teori dan/atau putusdan terbaik. Dalam setiap kejadian, asumsi
ini selalu ditantang dan sulit rasanya mempertahankan asumsi tersebut atas dasar
pijakan yang obyektif.

c. Teknik Belah Dua (Split Halve Method)


Disebut juga tenik “single test single trial”. Peneliti boleh hanya memiliki seperangkat
instrument saja dan hanya diujicobakan satu kali, kemudian hasilnya dianalisis, yaitu
dengan cara membelah seluruh instrument menjadi dua sama besar. Cara yang
diambil untuk membelah soal bisa dengan membelah atas dasar nomor ganjil-
genap, atas dasar nomor awal-akhir, dan dengan cara undian.
Menurut Saifuddin Azwar, realibilitas ini diukur dengan menentukan hubungan
antara skor dua paruh yang ekuivalen suatu tes, yang disajikan kepada seluruh
kelompok pada suatu saat. Karena reliabilitas belah dua mewakili reliabilitas hanya
separuh tes yang sebenarnya, rumus Spearman-Brown dapat digunakan untuk
mengoreksi koefisien yang didapat.

.,,,

Rumus Reliabilitas Instrumen 

Terdapat beberapa rumus dalam pengujian reliabilitas instrumen, antara lain; Spearman
Brown, Flanagan, Rulon, Kuder Richardson (KR) dan Cronbanch Alpha.

a. Rumus Spearman-Brown 

Rumus Spearman-Brown
Keterangan: 
ri = reliabilitas instrument
rb = indeks korelasi antara dua belahan instrument
N = banyaknya responden
X = belahan pertama
Y = belahan kedua
b. Rumus Flanagan 

Rumus Flanagan
Keterangan: 
ri = reliabilitas instrument
v1 = varians belahan pertama (varian skor butir-butir ganjil)
v2 = varians belahan kedua (varian skor butir-butir genap)
vt = varians skor total

c. Rumus Rulon 

Rumus Rulon
Keterangan: 
ri = reliabilitas instrument
Vt = varians total atau varians skor total
Vd = varians (varians difference)
d = skor pada belahan awal dikurangi skor pada belahan akhir

d. Rumus KR 20 

Rumus KR 20
Keterangan: 
ri   = reliabilitas instrument
k   = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
pi  = proporsi subjek yang menjawab betul pada suatu butir (proporsi subjek yang mendapat
skor 1)

e. Rumus KR 21 
Rumus KR 21
Keterangan:
ri = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
p = skor rata-rata

f. Rumus Cronbanch Alpha 

Rumus Cronbanch Alpha


Keterangan: 
ri = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

..,,,,
Dalam pengujian validitas terhadap kuesioner, dibedakan menjadi 2, yaitu validitas faktor
dan validitas item.

Validitas faktor diukur bila item yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor (antara
faktor satu dengan yang lain ada kesamaan). Pengukuran validitas faktor ini dengan cara
mengkorelasikan antara skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor total
faktor (total keseluruhan faktor).

Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor
total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total
item. Bila kita menggunakan lebih dari satu faktor berarti pengujian validitas item dengan
cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor faktor, kemudian dilanjutkan
mengkorelasikan antara skor item dengan skor total faktor (penjumlahan dari beberapa
faktor).

Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk
mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak
digunakan atau tidak. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan,
biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya
suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.

Untuk melakukan uji validitas ini menggunakan program SPSS.  Teknik pengujian yang
sering digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate
Pearson (Produk Momen Pearson). Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing
skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item
pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut
mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap à Valid. Jika r
hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan
berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). Langkah-langkah dalam
pengujian validitas ini yaitu :

1. Buat skor total masing-masing variabel  (Tabel perhitungan skor)

2. Klik Analyze ->  Correlate  ->  Bivariate  (Gambar/Output SPSS)


3. Masukan seluruh item variabel x ke Variabels

4. Cek list Pearson ; Two Tailed ; Flag

5. Klik OK

Tabel rangkuman hasil uji validitas dari variabel tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel berdasarkan uji
signifikan 0.05, artinya bahwa item-item tersebut diatas valid. Dan jika sebaliknya maka item
tidak valid.

Rumus Korelasi Product Moment :

Keterangan :

Uji Reliabilitas
Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang disebut nilai
koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai rxx mendekati angka 1.
Kesepakatan secara umum reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan jika ≥ 0.700.

Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach karena


instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat. Rumus Alpha Cronbach
sevagai berikut :

Keterangan :

Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika
alpha > 0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten
memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:

Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reliabilitas
tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas
rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel.

Langkah pengujian reliabilitas dengan SPSS :

1. Klik Analyze -> Scale -> Reliability Analysis


2. Masukan seluruh item variabel X ke Items

3.Pastikan pada model terpilih Alpha

4. Klik Ok

Nilai Cronbach Alpha sebesar 0.981 yang menunjukan bahwa ke-11 pernyataan cukup
reliabel

Anda mungkin juga menyukai