Anda di halaman 1dari 12

Uji validitas & Uji Reliabilitas

by Musriha
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam pengukuran. atau dengan kata lain, validitas
untuk mengetahui bagaimana suatu alat ukur yang digunakan memang telah mengukur apa yang ingin diukur.

Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrument sebagai alat
ukur variabel penelitian.

Jika alat ukur valid atau benar maka hasil pengukuranpun pasti akan benar,
Metode Pengujian Validitas

 Pengujian validitas biasanya dilakukan secara statistik yaitu dengan teknik korelasi, yaitu dengan formula sebagai
berikut :

 Langkah-langkahnya pengujian validitas dengan korelasi adalah sebagai berikut :


 Korelasikan skor-skor suatu nomor angket dengan skor total seluruh item.
 Jika nilai korelasi (r) yang diperoleh adalah positif, kemungkinan butir yang diuji tersebut adalah valid.

 Namun walaupun positif, perlu pula nilai korelasi (r) yang dihitung tersebut dilihat signifikan tidaknya. Caranya

adalah dengan membandingkan nilai korelasi yakni r hitung dengan nilai r table. Apabila nilai r hitung > r table,

maka butir instrument adalah valid. Butir instrument yang tidak valid (tidak benar/salah) tidak layak untuk

dijadikan sebagai item di dalam instrument penelitian. Butir yang tidak valid dibuang dari instrument angket.
 Uji reliabilitas adalah suatu pengujian yang berorientasi pada derajat stabilitas,
konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Atau dengan kata lain keandalan suatu
pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi
 Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang.
 Uji ini dilakukan untuk melihat kesesuaian nilai dari sebuah kuesioner yang
dikerjakan oleh seorang responden pada kesempatan atau waktu yang berbeda
dan dengan kuesioner yang sama.
 Relibilitas suatu pengukuran juga menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut
dilakukan secara baik atau bebas dari error, sehingga memberikan jaminan bahwa
data hasil pengukuran tersebut konsisten meskipun dalam waktu yang berbeda .
 Sedangkan pengujian reliabilitas dapat menggunakan salah satu teknik,
misalnya Split Half, yaitu dengan cara:

 Belah insturmen menjadi 2 bagian (instrument bernomor ganjil dan


genap).
 Korelasikan skor-skor total ganjil, dengan skor-skor total genap, dan
dengan statistic korelasi product moment (r).
 Masukan nilai korelasi (r) yang diperoleh ke dalam rumus Spearman
Brown.

 Penarikan kesimpulannya, jika nilai koefisien reliabilitas (Spearman


Brown/ri) ≥ 0,6 maka instrument memiliki reliabilitas yang
baik/reliabel/terpercaya.
 Contoh Kasus

 Pengujian validitas dengan menggunakan korelasi dapat dilihat pada


contoh berikut ini. Misalnya peneliti ingin menguji apakah variable
X tabel 4.1. seluruh item instrumennya valid atau tidak. Jumlah
instrument dalam table 4.1. terdiri dari 10 buah. Oleh karena itu
engineer akan menguji satu persatu nilai-nilai masing-masing item
dengan skor Total X-nya.
 Apabila menggunakan SPSS, maka kriteria menarik kesimpulan untuk
mementukan valid tidaknya suatu instrument adalah dengan melihat
probabilitas kesalahan dari korelasi (disimbolkan dengan Sig.). Nilai
kesalahan (Sig.) hasil dari perhitungan SPSS tersebut dibandingkan dengan
probabilitas kesalahan yang ditetapkan oleh engineer yang disimbolkan
dengan alpha (α). Umumnya dalam penelitian nilai α yang di pilih adalah
0,05. Jika nilai Sig. < α0,05, maka suatu item instrument yang diuji
korelasinya adalah valid.
 Skor-skor pada table 2. di atas menunjukkan bahwa seluruh nilai Sig. di
bawah 0,05 kecuali untuk item instrument nomor 1 dan 6, sehingga
instrument nomor 1 dan 6 tidak valid.

 Sedangkan uji reliabilitas, dapat dilakukan dengan menyusun kembali nilai-


nilai skor angket pada tabel 1., namun tidak memasukkan nilai item yang
tidak valid, seperti pada tabel 3. berikut.
 Dengan menggunakan contoh data dalam pengujian dari tabel 4.3. d atas, yakni dengan
mengambil data hanya untuk item instrument yang valid, maka diperoleh koefisien reliabilitas
seperti pada tabel 4. berikut :

Table 4. Nilai koefisien reliabilitas dari hasil pengolahan data dengan SPSS

 Berdasarkan tabel 4.4. di atas, nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s Alpha) adalah sebesar
0,907, dengan demikian nilai ini lebih besar dari 0,6 sehingga kesimpulannya data tersebut
adalah reliabel.

Anda mungkin juga menyukai