Anda di halaman 1dari 9

A.

Validitas

1. Pengertian Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen
pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan
fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersebut. Artinya hasil ukur dari pengukuran tersebut tepat fakta atau keadaan
sesungguhnya dari apa yang diukur.

Kemudian, Arikunto menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang


menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari
harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara
mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor
butir, dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment.

2. Macam-Macam Validitas

Ada tiga jenis pengujian Validitas Instrumen. (Sugiyono: 2010), yaitu:

1. Pengujian Validitas Konstruk

Instrumen yang mempunyai validitas konstruk jika instrumen tersebut dapat


digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan dengan yang didefinisikan. Misalnya akan
mengukur efektivitas kerja, maka perlu didefinisikan terlebih dahulu apa itu efektivitas kerja.
Setelah itu disiapkan instrumen yang digunakan untuk mengukur efektivitas kerja sesuai
dengan definisi.

Untuk menguji validitas konstruk, maka dapat digunakan pendapat ahli. Setelah
instrumen dikonstruksikan tentang aspek-aspek yang akan diukur, dengan berlandaskan teori
tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya
tentang instrumen yang telah disusun itu. Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal
tiga orang, dan umumnya mereka telah bergelar doktor sesuai dengan lingkup yang diteliti.
Setelah pengujian konstruk dengan ahli, maka diteruskan dengan uji coba instrumen.
Setelah data ditabulasi, maka pengujian validitas konstruk dilakukan dengan analisis faktor,
yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen.

2. Pengujian Validitas Isi (Content)

Instrumen yang harus memiliki validitas isi adalah instrumen yang digunakan untuk
mengukur prestasi belajar dan mengukur efektivitas pelaksanaan program dan tujuan. Untuk
menyusun instrumen prestasi belajar yang mempunyai validitas isi, maka instrumen harus
disusun berdasarkan materi pelajaran yang telah diajarkan. Sedangkan instrumen yang
digunakan untuk mengetahui pelaksanaan program, maka instrumen disusun berdasarkan
program yang telah direncanakan.

Untuk instrumen yang berbentuk tes, maka pengujian validitas isi dapat dilakukan
dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.
Jika dosen memberikan ujian di luar pelajaran yang telah ditetapkan, berarti instrumen ujian
tersebut tidak mempunyai validitas isi.

Secara teknis, pengujian validitas konstruksi dan validitas isi dapat dibantu dengan
menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti,
indikator sebagai tolok ukur, dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah
dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen itu, maka pengujian validitas dapat
dilakukan dengan mudah dan sistematis.

3. Pengujian Validitas Eksternal

Validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan (untuk mencari


kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi
di lapangan. Misalnya instrumen untuk mengukur kinerja sekelompok pegawai.

Maka kriteria kinerja pada instrumen tersebut dibandingkan dengan catatan-catatan


di lapangan (empiris) tentang kinerja yang baik. Bila telah terdapat kesamaan antara kriteria
dalam instrumen dengan fakta di lapangan, maka dapat dinyatakan instrumen tersebut

mempunyai Validitas eksternal yang tinggi.


B. Reliabilitas

1. Pengertian Reliabilitas

Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa
Inggris, berasal dari asal kata reliabel yang artinya dapat dipercaya. Instrumen tes dikatakan
dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Jika kepada
siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap
berada dalam urutan yang sama atau ajeg dalam kelompoknya.

Menurut Sugiyono (2015: 173) Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang
apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data
yang sama.

2. Macam-Macam Reliabilitas

Salah satu syarat agar hasil ukur suatu tes dapat dipercaya ialah tes tersebut harus
mempunyai reliabilitas yang memadai. Reliabilitas dibedakan menjadi dua, yaitu:

*Reliabilitas Tanggapan

Ada tiga mekanisme untuk memeriksa reliabilitas tanggapan responden terhadap tes,
yaitu:

(1). Teknik test-retest

Test-retest ialah pengetesan dua kali menggunakan suatu tes yang sama pada waktu
yang berbeda.

(2). Teknik belah dua

Teknik belah dua adalah pengetesan (pengukuran) yang dilakukan dengan dua
kelompok item yang setara pada saat yang sama.

(3). Bentuk Ekivalen

Adalah pengetesan (pengukuran) yang dilakukan dengan menggunakan dua tes yang
dibuat setara kemudian diberikan kepada responden atau obyek tes dalam waktu yang
bersamaan.

*Reliabilitas konsistensi gabungan item


Reliabilitas konsistensi gabungan item berkaitan dengan kemantapan atau
konsistensi antara item-item suatu tes. Jika terhadap bagian objek ukur yang sama, hasil ukur
melalui item yang satu kontradiksi atau tidak konsisten dengan hasil ukur melalui item yang
lain maka pengukuran dengan tes (alat ukur sebagai suatu kesatuan itu tidak dapat
dipercaya). Dengan kata lain tidak reliabel dan tidak dapat digunakan untuk mengungkap
ciri atau keadaan yang sesungguhnya dari objek ukur. Kalau hasil pengkuran pada bagian
objek ukur yang sama antara item yang satu dengan item yang lain saling kontradiksi atau
tidak konsisten maka kita jangan menyalahkan objek ukur, melainkan alat ukur yang
dipermasalahkan, dengan mengatakan bahwa tes tersebut tidak reliabel terhadap objek ukur
yang diukur. Koefisien reliabilitas konsistensi gabungan item dapat dihitung menggunakan:

(1). Rumus Kuder-Richardson, yang dikenal dengan nama KR-20 dan KR-21

(2). Rumus koefisien Alpha Cronbach

(3). Rumus reliabilitas Hoyt

C. Contoh Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam contoh uji Validitas dan Reliabitas ini menggunakan instrumen angket atau
kuisioner yang datanya diperoleh dari salahsatu hasil penelitian Pemustaka Perpustakaan
UPT BIT-LIPI Bandung.
1. Uji Validitas
Uji validitas instrumen dilakukan untuk menunjukan keabsahan dari instrumen yang
akan dipakai pada penelitian. Menurut Arikunto (2006, hlm. 168) “Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”. Pengertian
validitas tersebut menunjukan ketepatan dan kesesuaian alat ukur yang digunakan untuk
mengukur variabel. Alat ukur dapat dikatakan valid jika benar-benar sesuai dan menjawab
secara cermat tentang variabel yang akan diukur. Validitas juga menunjukkan sejauh mana
ketepatan pernyataan dengan apa yang dinyatakan sesuai dengan koefisien validitas.
Penghitungan uji validitas ini menggunakan bantuan Statistical Package for the Social
Science (SPSS) dan Microsoft Office Excel. Setelah 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 diperoleh, kemudian
dibandingkan dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan tingkat kepercayaan 90% atau 𝑎 = 0.1 dengan 𝑑𝑘 =
𝑛 − 2 (𝑑𝑘 = 25 − 2 = 23) . Jika dilihat dalam nilai-nilai r Product Moment, 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =
0.336. Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka item tersebut dinyatakan valid, dan jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
maka item tersebut dinyatakan tidak valid.
Dalam uji validitas instrumen angket ini memiliki dua variabel yaitu variabel
ketersedian koleksi e-Books 3D (Variabel X) dan variabel pemenuhan kebutuhan informasi
pemustaka (Variabel Y). Arikunto (2006, hlm. 170) menyatakan bahwa rumus yang
digunakan untuk mengukur validitas instrumen adalah Korelasi Pearson Product Moment :

𝑁 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥) (∑ 𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√{(𝑁 ∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥 2 )} {(𝑁 ∑ 𝑦 2 ) − (∑ 𝑦 2 )}

Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi butir
𝑁 : Jumlah respon uji coba
∑𝑋 : Jumlah skor item yang diperoleh uji coba
∑𝑌 : Jumlah skor total item yang diperoleh responden

Keputusan pengujian validitas instrumen adalah :


-Item pernyataan dikatakan valid apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
-Item pernyataan dikatakan tidak valid apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Berikut ini merupakan hasil Uji Validitas Instrumen angket atau kuisioner padaVariabel X
dan Variabel Y:

 Uji Validitas Variabel X


Uji valisitas angket dilakukan pada 25 responden, untuk hasil uji validitas variabel
X yaitu Ketersediaan Koleksi e-Books 3D terdiri dari 16 pernyataan. Item pernyataan yang
dinyatakan valid dan tidak valid dapat dilihat pada Tabel 3.5 sebagai berikut.

Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel X (Ketersediaan Koleksi e-Books 3D)
No. Keterangan
1. 0.571 0.336 Valid
2. 0.654 0.336 Valid
3. 0. 642 0.336 Valid
4. 0.545 0.336 Valid
5. 0.314 0.336 Tidak Valid
6. 0. 721 0.336 Valid
7. 0. 732 0.336 Valid
8. 0. 749 0.336 Valid
9. 0. 644 0.336 Valid
10. 0.815 0.336 Valid
11. 0.734 0.336 Valid
12. 0.728 0.336 Valid
13. 0.841 0.336 Valid
14. 0.822 0.336 Valid
15. 0.832 0.336 Valid
16. 0.866 0.336 Valid

Berdasarkan Tabel 3.5 tersebut, diperoleh data dari 16 item pernyataan pada angket
variabel X yaitu Ketersediaan Koleksi eBooks 3D, 15 item soal dinyatakan valid dan 1 soal
dinyatakan tidak valid, yang berarti item pernyataan tersebut akan dihilangkan atau dihapus
pada angket. Item pernyataan yang akan dihilangkan adalah item pada nomor 5. Sedangkan
untuk 15 item lainnya dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

 Uji Validitas Variabel X


Uji validitas angket dilakukan pada 25 responden, untuk hasil uji validitas variabel
Y yaitu Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pemustaka terdiri dari 18 pernyataan. Item
pernyataan yang dinyatakan valid dan tidak valid dapat dilihat pada Tabel 3.6 sebagai
berikut.

Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Y (Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pemustaka)
No. Keterangan
17. 0.768 0.336 Valid
18. 0.768 0.336 Valid
19. 0. 241 0.336 Tidak Valid
20. 0.602 0.336 Valid
21. 0.577 0.336 Valid
22. 0.668 0.336 Valid
23. 0.676 0.336 Valid
24. 0.572 0.336 Valid
25. 0.572 0.336 Valid
26. 0.729 0.336 Valid
27. 0.653 0.336 Valid
28. 0.687 0.336 Valid
29. 0.348 0.336 Valid
30. 0.585 0.336 Valid
31. 0.784 0.336 Valid
32. 0.602 0.336 Valid
33. 0.710 0.336 Valid
34. 0.710 0.336 Valid

Berdasarkan Tabel 3.6 tersebut, diperoleh data dari 18 item pernyataan pada angket
variabel Y yaitu Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pemustaka, 17 item pernyataan
dinyatakan valid dan 1 item pernyataan dinyatakan tidak valid, yang berarti item pernyataan
tersebut telah dihilangkan atau dihapus pada angket. Item pernyataan yang telah dihilangkan
pada nomor 19. Sedangkan untuk 17 item pernyataan lainnya dinyatakan valid dan dapat
digunakan sebagai alat pengumpul data.

2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui ketetapan suatu instrumen (alat ukur)
didalam mengukur gejala yang sama walaupun dalam waktu yang berbeda. Menurut
Sugiyono (2014, hlm. 348)
“Reliabilitas instrumen yaitu suatu instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk
mengukur objek yang sama, maka akan menghasilkan data yang sama”. Hasil pengukuran
yang memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi akan mampu memberikan hasil yang
terpercaya. Tinggi rendahnya reliabilitas instrumen ditunjukan oleh suatu angka yang
disebut koefisien reliabilitas. Jika suatu instrumen dipakai dua kali untuk mengukur gejala
yang sama dan hasil pengukurannya yang diperoleh konsisten, instrumen itu reliabel. Untuk
menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, menggunakan koefisien reliabilitas Alfa
Cronbach (Arikunto, 2006, hlm.196) yaitu :

𝑘 ∑ 𝜎𝑏2
𝑟11 = ( ) (1 − )
𝑘−1 𝜎𝑡2

Keterangan :
𝑟11 : reliabilitas instrumen
𝑘 : banyaknya butir pernyataan
∑ 𝜎𝑏2 : jumlah varians butir
𝜎𝑡2 : varians total

Hasil perhitungan 𝑟11 dibandingkan dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada α= 10% dengan kriteria
kelayakan jika 𝑟11 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti dinyatakan reliabel, dan jika 𝑟11 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka dinyatakan
tidak reliabel. Perhitungan dalam pengujian reliabilitas menggunakan bantuan SPSS 16.
Hasil pengolahan data adalah sebagai berikut.

 Variabel X
Berikut adalah hasil perhitungan uji reliabilitas variabel X yaitu Ketersediaan Koleksi
e-Books 3D dengan menggunakan SPSS 16 pada Tabel 3.7 seperti berikut ini.

Tabel 3.7
Reliabillity statistics
Cronbach’s Alpha N of items
0.935 15
 Variabel Y
Berikut adalah hasil perhitungan dari uji reliabilitas variabel Y yaitu Pemenuhan
Kebutuhan Informasi Pemustaka dengan menggunakan SPSS 16. pada Tabel 3.8
seperti berikut ini.

Tabel 3.8
Reliabillity statistics
Cronbach’s Alpha N of items
0.907 17

Koefisien reliabilitas yang dihasilkan pada variabel X dan variabel Y di


interpretasikan dengan pedoman kriteria Sugiyono (2014, hlm. 257) seperti pada Tabel 3.9
sebagai berikut.

Tabel 3.9
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
±0.80-±1.000 Sangat Kuat
±0.60-±0.799 Kuat
±0.40-±0.599 Sedang
±0.20-±0.399 Rendah
±0.00-±0.199 Sangat Rendah

Hasil dari uji reliabilitas variabel X (Ketersediaan Koleksi e-Books 3D) adalah
r=0.935, jika dilihat pada tabel Interpretasi Koefisien Korelasi di atas, bahwa nilai r berada
pada tingkatan ±0.80-±1.000 yang menyatakan bahwa pernyataan variabel X pada hasil uji
reliabilitas adalah sangat kuat. Sedangkan untuk uji reliabilitas variabel Y (Pemenuhan
Kebutuhan Informasi Pemustaka) adalah r=0.907, dilihat pada Tabel 3.9 di atas, bahwa nilai
r berada pada tingkatan ±0.80-±1.000 yang menyatakan bahwa pernyataan variabel Y pada
hasil uji reliabilitas adalah sangat kuat.

Anda mungkin juga menyukai