Anda di halaman 1dari 19

NAMA RETNA TRI BUDIYANTI

18050394033
S1 PENDIDIKAN TATA BOGA 18
TUGAS 6
RUMUS TAMBAHAN
RUMUS HOYT
RUMUS ALPHA CROMBACH

Dimana:
r11 : Nilai reliabilitas
∑Si : Jumlah varians skor tiap-tiap item
St : Varians total
K : Jumlah item

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :


a)    Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus :

Dimana :
Si         = Varians skor tiap-tiap item
∑Xi2    = Jumlah kuadrat item Xi
(∑Xi)2  = Jumlah item Xi dikuadratkan
N         = Jumlah responden

b)   Menjumlahkan varians semua item dengan rumus :

∑Si= S1 + S2 + S3 + ........Sn
c)    Menghitung Varians total dengan rumus :

d)   Menghitung nilai Alpha dengan rumus:


e)  Mencari nilai r tabel Pearson’s Product Moment apabila diketahui signifikansi untuk α = 0.05 dan dk = 30 –
1 = 28, maka r tabel = 0.361
f)  Membandingkan r hitung dengan rtabel. Apabila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt) maka butir instrumen
tersebut reliabel, tetapi sebaliknya bila r hitung lebih kecil dari r tabel (rh < rt) maka instrumen tersebut
tidak reliabel. (Nidjo Sandjojo, 2011:152-153)

RECLIABILITAS BETUK PARAREL


Tes paralel atau tes ekuivalen adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan, tingkat
kesukaran, dan susunan, tetapi butir-butir soalnya berbeda. Dalam istilah bahasa inggris disebut
alternate form method (parallel forms).

Dalam menggunakan metode tes paralel ini pengetes harus menyiapkan dua buah tes, dan
masing-masing dicobakan pada kelompok siswa yang sama. Oleh karena itu. Ada orang menyebutkan
sebagai double tes-double trial method. Penggunaan metode ini baik karena siswa dihadapkan kepada
dua macam tes sehingga tidak ada faktor “masih ingat soalnya” yang dalam evaluasi disebut adanya
pratice-effect dan carry over effect artinya ada faktor yang dibawa oleh pengikut tes karena sudah
mengerjakan soal tersebut.

Kelemahan dari metode ini adalah bahwa pengetes pekerjaaanya berat karena harus menyusun
dua seri tes. Lagi pula harus tersedia waktu yang lama untuk mencobakan dua kali tes.
RECIABILITAS BENTUK TES URAIAN
RANGKUMAN
Mahasiswa memahami tentang teknik pengukuran tes
Indikator :
1. Menjelaskan pengertian reliabilitas
2. Menjelaskan langkah mengukur reliabilitas tes
3. Menjelaskan cara menghitung reliabilitas contoh tes hasil belajar
4. Melakukan pengukuran reliabilitas dari contoh tes

Asesmen ( reliabilitas tes hasil belajar )


A. Pengertian reliabilitas

Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan
pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif
sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah.
Kesimpulan : reliabilitas merupakan salah-satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran
yang baik
B. menjelaskan langkah mengukur relabilitas tes
a. Langkah Mengukur Reliabilitas Tes
1. Panjang Tes dan Kualitas Butir-Butir Soalnya
Tes yang terdiri dari banyak butir, tentu saja lebih valid dibandingkan dengan tes yang
hanya terdi dari beberapa butir soal. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan tinggi rendanya
reliabilitas tes. Dengan demikian maka semakin panjang tes, maka reliabilitasnya semakin tinggi.
Dalam menghitung besarnya reliabilitas berhubung dengann penambahan banyaknya butir soal
dalam tes ini ada sebuah rumus yang diberikan oleh Spearman dan Brown sehingga terkenal
dengan rumus SpearmanBrown
Demikian maka penambahan sebanyak 20 butir soal dari 40 butir memperbesarkan koefisien reliabilitas
sebesar 0,09. Akan tetapi penambahan butir-butir soal tes adalakanya tidak berarti. Bahkan merugikan.
Hal ini disebabkan karena: a. Sampai pada suatu batas tertentu, penambahan banyaknya butir soal
sudah menambah tinggi reliabiltas tes. Ramers dan Gage menggambarkan hbungunan antra
penambahan butir soal reliabiltiias sebagai berikut:

C. Cara Menghitung Reliabilitas Contoh Tes Hasil Belajar


Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama. Untuk
mengetahui ketetapan ini pada dsarnya dilihat kesejajaran hasil. Seperti hal nya 5 beberapa
teknik juga menggunakan rumus korelasi moment untuk mengetahui validitas, kesejajaran hasil
dalam reliabilitas tes.
Kriteria yang digunakan untuk mengetahui ketetapan ada yang berada di luar tes
(consistency external) dan pada tes itu sendiri (consitency internal)
1. Metode Bentuk Paralel (equivalent)
Tes paralel atau tes ekuivalen adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan,
tingkat kesukaran, dan susunan, tetapi butir-butir soalnya berbeda. Dalam istilah bahasa inggris
disebut alternate form method (parallel forms).
Dalam menggunakan metode tes paralel ini pengetes harus menyiapkan dua buah tes,
dan masing-masing dicobakan pada kelompok siswa yang sama. Oleh karena itu. Ada orang
menyebutkan sebagai double tes-double trial method. Penggunaan metode ini baik karena
siswa dihadapkan kepada dua macam tes sehingga tidak ada faktor “masih ingat soalnya” yang
dalam evaluasi disebut adanya pratice-effect dan carry over effect artinya ada faktor yang
dibawa oleh pengikut tes karena sudah mengerjakan soal tersebut.
Kelemahan dari metode ini adalah bahwa pengetes pekerjaaanya berat karena harus
menyusun dua seri tes. Lagi pula harus tersedia waktu yang lama untuk mencobakan dua kali
tes.

2. Metode Tes Ulang (Test-Retest Method)


Metode tes ulang dilakukan orang untuk menhindari penyusunan dua seri tes. Dalam
menggunakan teknik atau metodi ini pengetes hanya memili satu seri tes, tetapi dicobakan dua
kali. Oleh karena tesnya hanya satu dan dicobakan dua kali. Maka metode ini dapat disebut
dengan singgle tes double trial method. Kemudian hasilnya dari keduakali tes tersebut dihitung
korelasinya. Untuk tes yang banyak mengungkap pengetahuan (ingatan) dan pemahaman, cara
ini kurang mengena tercoba akan masih ingat akan butir butir soalnya. Oleh karena itu.
Tenggang waktu antara pemberian tes pertama dengan kedua menjadi permasalahan tersendiri.
Jika tenggang waktu terlalu sempit, siswa masih banyak ingat materi. Sebaliknya kalua tenggang
waktu terlalu lama, maka faktor-faktor atau kondisi tes sudah akan berbeda dan siswa sendiri
barangkali sudah mempelajari sesuatu. Tentu saja faktor-faktor ini akan mempengaruhi
terhadap reliabilitas.
Pada umumnya hasil tes kedua cenderung lebih baik dari pada hasil tes pertama. Hal ini
tidak mengapa karena pengetes harus sada akan adanya practice effect dan carry 6 over effect.
Yang penting adalah adanya kesejajaran hasil atau ketetapan hasil yang ditunjukan oleh
koefisien korelasi yang tinggi.

Walaupun tampak skornya naik, akan tetapi kenaikannya dialimi oleh siswa. Metode ini juga disebut
korelasi diri sendiri (self-correlation method) larena mengkorelasikan hasil dari tes yang sama.
3. Metode belah dua atau split-half
method Kelemahan penggunaan metodedua tes dua kali percobaan dan satu –tes dua
kali percobaan diatasi dengan metode ketiga ini, yaitu metode belah dua. Dalam menggunakan
metode ini pengetes hanya menggunakan sebuah tes dan dicobakan satu kali. Oleh karena itu,
disebut juga singel test single tiral method.
Berbeda dengan metode pertama dan kedua yang setelah ditemukannya koefisien
korelasi langsung ditafsikan itulah koefisien reliabilitas. Maka dengan metode ketika ini tidak
dapat demikian. Pada waktu membelah dua dan mengkorelasikan dua belahan, baru diketahui
reliabilitas separo tes. Untuk mengetahui reliabiltias seluruh tes harus digunakan rumus
Spearman-brown sebagai berikuT

Banyak pemakai metode ini salah memelah hasil tes pada waktu menganalisis. Yang
mereka lakukan adalah mengelompokan hasil kelompok ini dikorelasikan. Yang benar adalah
membelah item atau butir soal. Tidak akan keliru kiranya bagi pemakai metode ini harus ingat
bahwa banyaknya butir soal harus genap agar dapat dibelah.
a. Pembelahan Ganjil Genap
Tabel persiapan perhitungan reliabilitas denagn belah dua ganjil-genap sebagai berikut :
b. Pembelahan awal akhir
Dengan data yang tertera pada tabel analisis item tes matematika diketahui jumlah sekor
belahan awal-akhir sebagai berikut:
A. Penggunaan rumus flanegan
B. Rumus rulon

C. Penggunaan rumus K-R.20

D. Penggunaan rumus K-R.21


RUMUS HOYT
RUMUS ALPHA COROMBACH

Rumus Cronbanch Alpha


Keterangan: 
ri = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
RUMUS RECIABILITAS BENTUK TES URAIAN

Reliabilitas mengacu pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup

dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik (Arikunto, 1999:154). Pengukuran reliabilitas instrumen penelitian misalnya berupa

soal matematika bentuk uraian untuk mengukur hasil belajar matematika dengan menggunakan

rumus Alpha yaitu sebagai berikut.

 
             Kriteria pengujian reliabilitas soal tes yaitu setelah didapatkan harga r  kemudian harga
11

r11
tersebut dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel, jika r  >
                      11

rtabel maka        
            item tes yang diujicobakan reliabel (Arikunto, 2006: 109).
 
contoh perhitungan reliabilitas soal tes bentuk uraian dengan menggunakan rumus alpha:
 
tabel hasil belajar 40 siswa dengan skor 0-10 per butir dengan banyak soal ada 7 butir soal
Rumus Uji Reliabilitas Dengan EXCEL
Reliabilitas Tes Tunggal
Pada bahasan kali ini, kita hanya akan membahas tentang Reliabilitas Tes Tunggal (Internal
Consistency Reliability)
Tes tunggal adalah tes yang terdiri dari satu set yang diberikan terhadap sekelompok subjek
dalam satu kali pengetesan, sehingga dari hasil pengetesan hanya diperoleh satu kelompok data.
Ada dua teknik untuk perhitungan reliabilitas tes, yaitu:
Rumus Uji Reliabilitas Teknik Belah Dua (Split-Half Technique)
Rumus Uji Reliabilitas Teknik Belah Dua dilakukan dengan cara membagi tes menjadi dua
bagian yang relatif sama (banyaknya soal sama), sehingga masing-masing test mempunyai dua
macam skor, yaitu skor belahan pertama (awal / soal nomor ganjil) dan skor belahan kedua
(akhir / soal nomor genap). Koefisien reliabilitas belahan tes dinotasikan dengan r1/2 1/2 dan
dapat dihitung dengan menggunakan rumus yaitu korelasi angka kasar Pearson. Selanjutnya
koefisien reliabilitas keseluruhan tes dihitung menggunakan formula Spearman-Brown, yaitu:

(Rumus Uji Reliabilitas)


Kategori koefisien reliabilitas (Guilford, 1956: 145) adalah sebagai berikut:
0,80 < r11 1,00 reliabilitas sangat tinggi
0,60 < r11 0,80 reliabilitas tinggi
0,40 < r11 0,60 reliabilitas sedang
0,20 < r11 0,40 reliabilitas rendah.
-1,00 r11 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliable).
Rumus Uji Reliabilitas Teknik Non Belah Dua (Non Split-Half Technique).
Rumus uji Reliabilitas teknik non belah dua: Salah satu kelemahan perhitungan koefisien
reliabilitas dengan menggunakan teknik belah dua adalah (1) banyaknya butir soal harus genap,
dan (2) dapat dilakukan dengan cara yang berbeda sehingga menghasilkan nilai yang berbeda
pula seperti terlihat pada contoh c.1 dan contoh c.2. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik non belah dua. Untuk perhitungan koefisien reliabilitas
dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20) dan Kuder-Richardson
(KR-21). Pada Bahasan kali ini kita tidak membahas lebih lanjut tentang Rumus KR ini, karena
akan dijelaskan pada postingan artikel berikutnya: KR 20.
Uji Reliabilitas Tes Uraian
Untuk menghitung uji reliabilitas tes bentuk uraian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
Cronbach-Alpha, yaitu:

(Rumus Cronbach Alpha)


DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimed.ac.id/705/1/Validitas%20dan%20reliabilitas%20suatu%20instrumen
%20penelitian.pdf
file:///C:/Users/retna/Downloads/ISI%20(1).pdf

http://analisisdatapenelitian.blogspot.com/2012/10/analisis-reliabilitas-tes-uraian.html

https://www.statistikian.com/2012/10/uji-reliabilitas-instrumen.html
http://karya-wikrama.blogspot.com/2015/04/validitas-dan-reliabilitas-tes-hasil.html
https://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-i-t-a-s/
https://www.kajianpustaka.com/2017/11/pengertian-karakteristik-pengujian-rumus-
reliabilitas.html
https://statistikceria.blogspot.com/2012/01/konsep-validitas-dan-realibilitas.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai