RELIABILITAS TES
Koefisien reliabilitas adalah indeks reliabilitas, proporsi yang menunjukkan rasio antara
varian skor sebenarnya pada tes dan varian total.
1. Reliabilitas Test-Retest
● Memeriksa reliabilitas dengan menggunakan alat yang sama untuk mengukur hal
yang sama pada dua titik waktu.
● ·Estimasi reliabilitas test-retest disebut koefisien stabilitas.
● Perubahan dapat terjadi seiring berjalannya waktu, oleh karena itu evaluasi hasil tes
ulang perlu mempertimbangkan kemungkinan fakor-faktor yang mengintervensi
selama pemberian tes.
● Tepat digunakan untuk mengukur reliabilitas tes yang menggunakan ukuran hasil
seperti waktu reaksi atau persepsi.
● Reliabilitas tes-ulang relatif mudah untuk dievaluasi: Lakukan tes yang sama pada
dua kesempatan yang ditentukan dengan baik dan kemudian temukan korelasi antara
skor dari dua administrasi menggunakan metode.
● Pertimbangan detail lain selain metode untuk menghitung koefisien reliabilitas test-
retest, ada satu hal yang harus selalu dipertimbangkan yaitu kemungkinan efek
carryover. Efek ini terjadi ketika sesi pengujian pertama memengaruhi skor dari sesi
kedua. Ketika ada efek carryover, korelasi test-retest biasanya melebih-lebihkan
reliabilitas yang sebenarnya.
● Terkadang korelasi test-retest yang buruk tidak berarti bahwa sebuah tes tidak dapat
diandalkan. Sebaliknya, mereka menyarankan bahwa karakteristik yang diteliti telah
berubah. Salah satu masalah dengan teori tes klasik adalah asumsi bahwa disposisi
perilaku konstan dari waktu ke waktu. Dalam teori uji klasik, variasi ini diasumsikan
sebagai kesalahan.
2. Equivalen
o Skor tes dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti motivasi, kelelahan, dll.
→ hasil tes peserta tes bisa menjadi lebih baik / buruk karena item tertentu yang
dimasukkan dalam tes.
• Keunggulan : meminimalisir efek memori untuk konten dari bentuk tes sebelumnya.
a. Bentuk Paralel
- Digunakan jika setiap bentuk tes memiliki rata-rata dan varian yang sama.
- Rata-rata pada skor bentuk paralel berkorelasi dengan skor sebenarnya (true
score).
- Jika kedua bentuk tes diberikan pada hari yang sama, sumber variasi hanya
kesalahan acak (random error) dan perbedaan antara bentuk tes. (Urutan
pemberian biasanya diimbangi untuk menghindari efek latihan.). Kadang-
kadang dua bentuk tes diberikan pada waktu yang berbeda. Dalam kasus ini,
kesalahan yang terkait dengan pengambilan sampel waktu juga dimasukkan
dalam perkiraan reliabilitas.
b. Bentuk Alternatif
- Biasanya untuk berhubungan setara dengan variabel seperti konten dan tingkat
kesulitan.
3. Reliabilitas Split-half
• Menghubungkan dua pasang skor dari bagian yang setara pada tes tunggal yang
diberikan satu kali.
- Membagi tes dengan konten sehingga setiap setengahnya berisi item yang
setara dalam konten dan kesulitan.
Tujuan :
Rumus :
Ket :
n = jumlah item di versi revisi dibagi dengan jumlah item dalam versi
aslinya
4. Konsistensi Internal
• Ukuran konsistensi antar item dihitung dari satu administrasi dari satu bentuk tes
• Berguna dalam menilai homogenitas tes. (semakin homogen, konsistensi antar item
semakin tinggi)
➢ Homogeneity : faktor tunggal ; satu sifat ; interpretasi skor tes relatif langsung
a. Formula KR20
- Jika item tes sangat homogen, perkiraan reliabilitas KR-20 dan split-half akan
serupa. Jika item tes lebih heterogen, maka KR20 menghasilkan reliabilitas
yang lebih rendah perkiraan dari metode split-half.
- Rumus :
b. Koefisien Alfa
- Rumus :
ra = koefisien alpha
k = jumlah item
Σ = jumlah varian dari setiap item, dan 2 adalah varian dari skor tes total
- Koefisien alfa biasanya berkisar dari 0 (sama sekali tidak ada kesamaan)
sampai 1 (identik sempurna).
• Tingkat persetujuan atau konsistensi antara dua atau lebih pencetak skor (atau juri
atau penilai) terkait dengan ukuran tertentu.