KONTINGENSI
MAKALAH
Korelasi Koefisien Kontingensi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Telah sama-sama kita ketahui bahwasanya dalam setiap kita melakukan
penelitian,maka kita telah mendapatkan data yang belum tersusun atau tertata
dengan baik boleh dikatakan masih berbentuk data yang belum sempurna, maka
dari itu dibutuhkan prosos lanjut salah satunya mengubah data data kedalam
bentuk yang diinginkan dengan menggunakan teknik analisis korelasional.
Agar dapat memberikan informasi yang tepat, ringkas dan jelas. Karena
merupakqan hal yang sangat merugikan apa bila kita sebagai peneliti tidak
mengetahui apa arti dan bagaimana cara mengolah data yang telah kita dapatkan
agar menjadi data byang bisa memberikan informasi yang jelas.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Korelasi Kontingensi?
2. Apa Kegunaan Korelasi Kontingensi?
3. Bagaimana Rumus Korelasi Kontingensi?
4. Contoh Penggunaan Korelasi Kontingensi?
5. Cara Menguji Hipotesis Korelasi Kontingensi?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari korelasi kontingensi.
2. Mahasiswa mampu mengetahui bagaimana keguanaan dan rumus dari korelasi
kontingensi.
3. Mahasiswa mampu mengetahui cara penggunan dan mampu menguji hipotesis
korelasi kontingensi
BAB I
PEMBAHASAN
Dimana:
untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien kontingensi maka terlebih
dahulu harga koefisien kontingensi( c atau koreksi) harus diubah menjadi phi.
Besar 18 12 10 40
Sedang 34 43 33 110
Kurang 10 10 30 50
Jumlah 62 65 73 200=N
Setelah harga kai kuadrat kita ketahui, maka selanjutnya kita substitusikan
kedalam rumus koefisien kontingensi.[2]
Ha -> C ≠ 0
H0 -> C = 0:
Besarnya koefisien kontingensi:
:
Uji signifikansi :
2. C = 0,285
3. Jadi C ≠ 0
4. Dengan demikian mahasiswa menurut jurusan dan jenis musik yang digemari
berhubungan didalam populasinya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Makalah ini masih banyak terdapat kesalahan, untuk itu kami meminta kritik
atau saran yang bersifat membangun dari pembaca guna untuk memperbaiki
makalah ini
https://simba-corp.blogspot.com/2019/01/makalah-korelasi-koefisien-kontingensi.html
Koefisien kontingensi adalah suatu ukuran kadar asosiasi relasi antara dua
himpunan atribut. Ukuran ini berguna khususnya apabila kita hanya mempunyai
informasi kategori (skala nominal) mengenai satu diantara himpunanhimpunan
atribut atau kedua himpunan atribut tersebut. Yaitu, pengukuran ini dapat
dipergunakan kalau informasi kita tentang atribut-atribut itu terdiri dari suatu
rangkaian frekuensi yang tidak berurut.[7]
Dalam menggunakan koefisien kontingensi, tidak perlu membuat
anggapan kontinuitas untuk berbagai kategori yang dipergunakan untuk mengukur
salah satu atau kedua himpunan. Koefisien kontingensi, yang dihitung dari suatu
tabel kontingensi, akan mempunyai haraga yang sama bagaimanapun kategori
kategori itu tersusun dalam baris-baris dan kolom-kolom.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Koefisien korelasi adalah koefisien yang menggambarkan tingkat keeratan
hubungan linear antara dua peubah atau lebih. Besaran dari koefisien korelasi
tidak menggambarkan hubungan sebab akibat antara dua peubah atau lebih, tetapi
menggambarkan keterkaitan linear antar peubah. Korelasi dinyatakan dalam %
keeratan hubungan antar variabel. Yang dinamakan dengan koefisien korelasi,
yang menunjukkan derajad keeratan hubungan antara dua variabel dan arah
hubungannya (+ atau -).
Koefisien kontingensi adalah suatu ukuran kadar asosiasi relasi antara dua
himpunan atribut. Ukuran ini berguna khususnya apabila kita hanya mempunyai
informasi kategori (skala nominal) mengenai satu diantara himpunanhimpunan
atribut atau kedua himpunan atribut tersebut. Yaitu, pengukuran ini dapat
dipergunakan jika informasi kita tentang atribut-atribut itu terdiri dari suatu
rangkaian frekuensi yang tidak berurut. Dalam menggunakan koefisien
kontingensi, tidak perlu membuat anggapan kontinuitas untuk berbagai kategori
yang dipergunakan untuk mengukur salah satu atau kedua himpunan.
Koefisien Kontingensi C
Koefisien Kontingensi adalah uji korelasi antara dua variabel yang
berskala data nominal. Fungsinya adalah untuk mengetahui asosiasi
atau relasi antara dua perangkat atribut. Koefisien ini fungsinya
sama dengan beberapa jenis koefisien korelasi lainnya,
seperti koefisien korelasi phi, cramer, lambda,
uncertainty, spearman, kendall tau, gamma, Sommer’s. Namun
dalam hal ini, Kontingensi C adalah uji korelasi yang spesifik untuk
data berskala nominal. Selain itu uji ini juga paling sering atau
lazim digunakan dibandingkan uji koefisien korelasi data nominal
lainnya.
Uji ini sangatlah erat kaitannya dengan uji chi-square.
Sebab berdasarkan rumus uji koefisien ini, bahwa tidaklah mungkin
koefisien ini dapat dihitung tanpa terlebih dahulu mengetahu nilai
dari chi-square. Jadi, logikanya adalah hitung terlebih dahulu chi-
square, baru kemudian hitung koefisien kontingensi.
Metode:
Rumus Kontingensi C
dimana:
Ha -> C ≠ 0
H0 -> C = 0
https://www.statistikian.com/2012/08/koefisien-kontingensi-c.html/amp
http://ineddeni.wordpress.com