Anda di halaman 1dari 24

Kiat

menulis Sudomo,
s.pT.
Guru SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat

1
1.
Mengapa belajar
fiksi?

2
alasan harus belajar menuli
s cerita fiksi
× Salah satu aspek yang dinilai × Sebagai upaya
dalam Asesmen Kompetensi
Minimum (AKM) adalah
menyembunyikan dan
Literasi Teks Fiksi; menyembuhkan diri;
× Sebagai cara menemukan × Sebagai jalan mengeksplorasi
passion dalam bidang kemampuan menulis.
kepenulisan;

3
2.
Apa saja syarat bisa
menulis cerita fiksi?

4
Syarat bisa menulis cerita fi
k si
× Komitmen dan niat yang × Mempelajari Kamus Besar
kuat Bahasa Indonesia (KBBI)
× Kemauan dan dan Pedoman Umum Ejaan
kemampuan melakukan Bahasa Indonesia (PUEBI)
Riset × Memahami dasar-dasar
× Banyak membaca cerita menulis cerita fiksi
fiksi × Menjaga konsistensi
menulis

5
3.
Apa saja BENTUK
cerita fiksi?

6
Bentuk: Ciri:
× Fiksimini × Beberapa kata
× Flash Fiction × Jumlah kata khusus
× Pentigraf × Cerita tiga paragraf
× Cerpen × < 7.500 kata
× Novelet × 7.500 – 17.500 kata
× Novela × 17.500 – 40.000 kata
× Novel × > 40.000 kata.

7
4.
Apa saja UNSUR-
UNSUR
PEMBANGUN cerita
fiksi?

8
Premis

Tema Unsur
Alur/
Plot Pembentuk
Sudut
Cerita Fiksi
cerita fiksi
Pandang
Penokoh
an
Latar/
Setting

9
Tema
× Ide pokok cerita;
× Tips menentukan tema: dekat dengan penulis, menarik perhatian
penulis, bahan mudah diperoleh, dan ruang lingkup terbatas;
× Cara menentukan tema: Menyesuaikan dengan minat, mengangkat
kehidupan nyata, berimajinasi, membaca, dan mendengarkan curahan
hati;
× Contoh Tema: Berkah kejujuran; Pendidikan dan kemiskinan;
Persahabatan tiga anak SD; Pengalaman siswa selama Belajar di
Rumah; Perjuangan guru selama Pembelajaran Jarak Jauh

10
Premis
× Ringkasan cerita dalam satu kalimat;
× Unsur-unsur premis: karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan,
dan resolusi;
× Cara membuat premis: tulis masing-masing unsur pembentuknya
kemudian rangkai menjadi satu kalimat utuh;
× Contoh Premis: Seorang pria tunawisma jujur menemukan cincin
tunangan dan berusaha berjuang melawan keinginan hatinya
untuk memiliki cincin tersebut.

11
Alur/Plot

× Struktur rangkaian kejadian dalam cerita;


× Macam-macam alur: Alur maju, alur mundur, alur campuran,
alur flashback, dan alur kronologis;
× Unsur-unsur alur/plot: Pengenalan cerita, Awal konflik, Menuju
konflik, Konflik memuncak/klimaks, Penyelesaian/ending;
× Unsur-unsur alur/plot tersebut urutannya bisa diubah tergantung
pada jenis alur yang dipilih.

12
Penokohan

× Penjelasan selangkah demi selangkah penjelasan detail karakter


dalam cerita;
× Macam-macam tokoh: protagonis, antagonis, dan tritagonis;
× Teknik penggambaran tokoh: analitik, fisik dan perilaku tokoh,
lingkungan tokoh, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh
tokoh lain.

13
Latar/Setting
× Penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa-
peristiwa dalam cerita;
× Jenis-jenis latar: latar waktu, latar tempat, latar suasana, latar
sosial, latar material, dan latar integral.
Sudut Pandang
× cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita yang
diwujudkan dalam pandangan tokoh cerita;
× Macam-macam sudut pandang: Orang Pertama Tunggal, Orang
Pertama Jamak, Orang Kedua, Orang Ketiga Tunggal, Orang
Ketiga Jamak, dan Campuran

14
5.
Bagaimana kiat
menulis cerita fiksi?

15
Proses Kreatif Menulis

LIKAS
IDE SWASUNTI PUB
BA OUTLI MENUL NG I
Niat & NE IS
CA GENRE

16
Nia × Motivasi diri untuk memulai
dan menyelesaikan tulisan

tBA × Upaya menemukan bahan

CA
belajar/referensi berupa ide,
pemilihan kata, serta gaya dan
Fiksi orang
teknik penulisan.
lain
× Segera catat saat ide mendadak
muncul
× Menemukan ide dengan cara
mengembangkan imajinasi
× Pemilihan genre disesuaikan
IDE
Dan Genre
dengan yang disukai dan
dikuasai
× Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur
pembangun cerita fiksi
× Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup
cerita fiksi kita
× Membuat premis sesuai tema
× Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-
unsurnya outlin
× Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan
teknik penggambaran watak tokoh dengan baik e
× Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi
eksotis dan detail
× Memilih sudut pandang penceritaan yang unik
× Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata
unik, konflik)
× Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik
dengan cara memaparkan secara jelas kepada
pembaca
×
×
Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh
Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat
Menuli
×
logika dan memperkuat imajinasi
Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas s
× Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi)
× Membuat ending yang baik
× Dilakukan setelah selesai menulis;
× Jangan menulis sambil mengedit;
× Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan
pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan
penulisan, ejaan, dan logika cerita;
× Usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai swasunting
penyunting agar tega menyunting tulisan sendiri;
× Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI).
jadi, masih berpikir dua
kali untuk mulai menulis
cerita fiksi?

22
Buah
pikiran Place your screenshot here

Tentang buah pikiran berupa


imajinasi yang diwujudkan
dalam berbagai karya

23
@momo_DM
@momo_DM

TERIMA Mazmo Lombok

www.eigendomo.com

KASIH
24

Anda mungkin juga menyukai