Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

STATISTIKA

“Korelasi Bivariat Menggunakan Uji Korelasi Koefisien Kontigensi”

Dosen Pengampu:

Buyung Surrahman M.Pd

Di Susun Oleh Kelompok 9:

Helen Mahlena (2111210182)

Dedy Andryan (2111210192)

Resi Bela Relita Sari (2111210190)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU


TAHUN AJARAN

2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadiran Allah SWT karena


berkat limpahan Rahmat dan Karunia –Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah “Statistika” yang berjudul “Korelasi Bivariat Menggunakan Uji Korelasi Koefisien
Kontigensi “ tepat pada waktunya.

Saya menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat


bantuan dan tuntunan Allah Yang Maha Esa dan tidak, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada


para pembaca. Saya enyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR……………………………………………………………...…………….2

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………….3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………4
C. Tujuan Pembahasan……………………………………………………………………….4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Uji Korelasi…………………………………………………………………5


B. Koefisien Kontigensi……………………………………………………………………9
C. Cara Menghitung Koefisien Kontigensi………………………………………………..12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………...14
B. Saran…………………………………………………………………………………….14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Korelasi merupakan tekhnik statistik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya
hubungan serta arah hubungan dari dua variabel atau lebih. Salah satu analisis korelasi adalah
dengan menggunakan analisis korelasi koefisien kontingensi.

Koefisien kontingensi merupakan uji statistika untuk menganalisis korelasi


nonparametrik. Statistika ini diberi lambang C yang digunakan untuk mengukur keeratan
hubungan atau korelasi antara dua variabel data pada skala nominal.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan uji korelasi ?
2. Apa yang dimaksud dengan koefisien kontingensi ?
3. Apa kegunaan koefisien kontingensi ?
4. Bagaimana lambang dan rumus dari koefisien kontingensi ?.
5. Bagaimana contoh soal dan cara menghitung koefisien kontingensi ?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari uji
korelasi, mengetahu pengertian dari koefisien kontingensi, kegunaan, lambang dan rumus
dari koefisien kontingensi, serta cara menghitung koefisien kontingensi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN UJI KORELASI

Secara sederhana, korelasi dapat diartikan sebagai hubungan. Korelasi


merupakansalah satu teknik analisis dalam statistik yang digunakan untuk mencari hubungan
antaradua variabel yang bersifat kuantitatif. Hubungan dua variabel tersebut dapat
terjadikarena adanya hubungan sebab akibat atau dapat pula terjadi karena kebetulan saja.
Duavariabel dikatakan berkolerasi apabila perubahan pada variabel yang satu akan diikuti
perubahan pada variabel yang lain secara teratur dengan arah yang sama (korelasi positif)atau
berlawanan (korelasi negatif).

Analisis korelasi adalah metode statistik yang digunakan untuk mengukur besarnya
hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Nilai korelasi populasi (ρ) berkisar pada
interval -1≤ρ≤1. Jika korelasi bernilai positif, maka hubungan antara dua variabel bersifat
searah. Sebaliknya, jika korelasi bernilai negatif, maka hubungan antaradua variabel bersifat
berlawanan arah. Misalkan korelasi sampel antara variabel X dan Y(rx,y) bernilai positif
mengartikan bahwa jika nilai X naik maka nilai Y juga naik,sedangkan jika nilai X turun
maka nilai Y juga turun. Misalkan korelasi sampel antaravariabel X dan Y (rx,y) bernilai
negatif mengartikan bahwa jika nilai X naik maka nilai Y juga turun, sedangkan jika nilai X
turun maka nilai Y juga naik.

Tabel 1. Tabel Koefisien Korelasi dan Interprestasinya.

Koefisien Korelasi Tingkat Korelasi


0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Tinggi
0,80 – 1,000 Sangat Tinggi

Untuk menguji korelasi populasi (ρ) antara X dan Y digunakan hipotesis sebagai
berikut :

H0 :

ρ=0

H1 : ρ ≠ 0

Korelasi populasi signifikan (keberadaan nyata) ketika P-value ≤ α dengan P- value


adalah probabilitas kesalahan yang dihasilkan dar proses pengujian, sedangkan nilai α adalah
probabilitas kesalahan yang ditentukan oleh peneliti biasanya sebesar 1%, 5% atau 10%.
Secara teori, P-value merupakan probabilitas kesalahan ketika hipotesis nol dapat ditolak
berdasarkan statistik uji, sedangkan nilai α merupakan probabilitas kesalahan menolak
hipotesis nol padahal hipotesis nol bernilai benar.

Berdasarkan skala pengukuran pada data pengamatan, korelasi dibedakan menjadi :

a. Korelasi Pearson : digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel


yangmemiliki data berskala interval/rasio.
b. Korelasi Kendall’s Tau dan Korelasi Rank Spearman : digunakan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel yang memiliki data berskala ordinal.
c. Contingency Coefficient dan Cramer’s V : digunakan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel yang memiliki data berskala nominal.
d. Korelasi Eta : digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel data yang
berskala nominal dan interval.
B. KOEFISIEN KONTIGENSI
1. PENGERTIAN
Teknik Korelasi koefisien Kontigensi (Contingency Coefficient
Corellation)adalah salah satu teknik Analisis Korelasional Bivariat, yang dua buah
variabeldikorelasikan adalah salah satu teknik Analisis Korelasional Bivariat, yang dua
buah variable dikorelasikan adalah berbentuk kategori atau merupakan gejala nominal.
Misalnya: agama, jenis kelamin, dan lain-lain.

2. KEGUNAAN KOEFISIEN KONTIGENSI

Koefisien kontingensi digunakan untuk mengukur keeratan hubungan (asosiasiatau


korelasi) antara dua variabel yang keduanya bertipe data nominal (kategorik).

3. LAMBANG KEOFISIEN KONTIGENSI

Kuat lemah, tinggi rendah, ataubesar kecilnya korelai antar dua variable dapat di
ketahui dari besar kecinya angka indeks korelasi yang di sebut coefficient contingency.
Teknik analisis ini di lambangkan dengan huruf C atau KK (singkatan dari koefisien
kontigensi)

Rumus untuk mencari korfisien kontigensi adalah:

Dimana :
Keterangan:

X2 :Nilai chi kuadrat

f0 : Frekuensi yang di observasi ( frekuensi empiris)

fe : Frekuansi yang di harapkan ( frekuensi teoritis)

Rumus Mencari ( f e )

Keterangan :

fe : Frekuensi yang di harapkan

∑ f k : Jumlah frekuensi pada kolom

∑fb : Jumlah frekuensi pada baris

∑T : Jumlah keseluruhan baris

Rumus CMax ;
Keterangan;

M ; harga minimum antara banyak baris b dan banyak kolom k

Dengan membandingan C dan Cmaks maka keeratan hubungan variabel I dan


variabel II ditentukan oleh presentase. Hubungan kedua variabel ini di simbolkan dengan Q
dan mempunyai nilai antara -1 dan +1. bilamana harga Q mendekati + 1 maka hubungan
tambah erat dan bila harga Q menjauhi + maka hubungan kedua variabel semakin kurang
erat .

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut ;

Dengan ketentuan ketentuan davis ( 1971) sebagai berikut ;

1.sangat erat jika Q 0,70

2.erat jika Q antara 0,50 dan 0,69

3. cukup erat jika Q antara 0,30 dan 0,49

4. kurang erat jika Q antara 0,10 dan 0,29

5. dapat di abaikan jika Q ANTARA 0,01 dan 0,09

6. tidak ad ajika Q = 0,00

4. CARA MENGHITUNG CARA KORELASI KOEFISIEN KONTIGENSI


Conton soal 1.
Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan hobi?
Data;

Laki laki yang suka olahraga 27


Perempuan yang suka olahraga 13
Laki laki yang suka otomotif 35
Perempuan yang suka otomotif 15
Laki laki yang suka shopping 33
Perempuan yang suka shopping 27
Laki laki yang suka komputer 25
Perempuan yang suka computer 25

Langkah langkah pengujian :

a. Tulis hipotesis HO dan Ha


Ho ;X = o, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan
hobi .
Ho;X ≠ O, terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan hobi.

b. Buat tabel kontigensi

C. cari nilai frekuensi yang diharapkan (fe)


D. Isikan Nilai Fe ke dalam Tabel Kontigensi

E. Menghitung Nilai X2
F. Masukan kerumus untuk mencari koefisien kontigensi (C)

G. Masukan kerumus untuk mencari nilai C max

H. Bandingkan nilai C dan Cmaks dengan rumus


Artinya derajat keeratan hubungan antara variabel independen ( jenis kelamin )
dan variabel dependen (hobi) tidak kuat.

I. Menentukan X2 tabel
Jika X2 hitung ≤ X2 tabel, maka Ho di terima.
Jika X2 hitung > X 2 tabel, maka Ho di tolak.
Taraf signifikansi (a) = 0,05
Df = ( baris – 1) ( kolom – 1)
(2 – 1 ) (4-1) = 3
X2 tabel = 7,815

J. Bandingkan X 2 hitung dengan X 2 tabel

X2 hitung (5-729) < X2 tabel (7,815)

Ho di terima

Kesimpulan : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan hobi.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Koefisien Korelasi Kontigensi adalah ukuran tingkat korelasi atau hubungan antara
kelompok atribut atau variabel. Uji ini berguna jika informasi atau data yang dimiliki
berskala nominal.

B. SARAN

Demikian makalah yang dapat penulis susun. Penulis menyadari bahwa Makalah ini
memiliki banyak sekali kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh Karena itu maka penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun Demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Nurdiansyah, Denny,2013. Analisis Korelasi,


http://www.statsdata.my.id/2012/04/analisis.korelasi.html. Diakses pada 29 Oktober 2022
(14:54)

Guntoro, Tri 2015. Statistik Pendidikan,


http://www.academia.edu/19774718/Makalah_statistik_pendidikan. Diakses pada 29 Oktober
2022 (14:54)

Yamin, S da Kurniawan, H. 2009. SPSS Complete : Teknik Analisis Statistik Terlengkap dengan
Softwere SPSS, Buku Seri Pertama Jakarta: Salemba Infotek

Sugiono dan Eri Wibowo, 2001. Statistika Penelitian, Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai