Anda di halaman 1dari 10

Uji statistik koefisien kontingensi

DISUSUN OLEH :

Nama : Sr. M. Huberta Tamba FSE

Nim : 032017101

Kelas : Ners IV B

STIkes SANTA ELISABETH MEDAN


T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam menggunakan materi
“Uji statistik yaitu koefisien kontingensi”.Harapan saya semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui
masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu
saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Medan, 02 Oktober 2020

Sr. M. Huberta Tamba FSE


BAB I

MATERI

1.1 uji statistik koefisien kontingensi


Uji Korelasi koefisien Kontigensi (Contingency Coefficient Corellation) adalah salah satu
teknik Analisis Korelasional Bivariat, yang dua buah variabel dikorelasikan adalah berbentuk
katagori atau merupakan gejala nominal. Misalnya : agama, jenis kelamin, dan lain-lain.
1.2 kegunaan koefisien kontigensi
Koefisien kontingensi digunakan untuk mengukur keeratan hubungan (asosiasi atau
korelasi) antara dua variabel yang keduanya bertipe data nominal (kategorik).
1.3 lambang dan rumus koefisien kontingensi
Kuat lemah, tinggi rendah, atau besar kecilnya korelasi antar dua variabel dapat diketahui
dari besar kecilnya angka indeks korelasi yang di sebut Coefficient Contingency. Tekhnik
analisis ini dilambangkan dengan huruf C atau KK (singkatan dari koefisien kontingensi).
Rumus untuk mencari Koefsien Kontingensi adalah :

Dimana :

Keterangan :
𝜒² : nilai chi kuadrat
𝑓₀ : frekuensi yang di observasi (frekuensi empiris)
𝑓e : frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)

Rumus mencari (𝑓e) :


Keterangan :
𝑓e : frekuensi yang diharapkan
Σ𝑓k : jumlah frekuensi pada kolom
Σ𝑓b : jumlah frekuensi pada baris
ΣT : jumlah keseluruhan baris

Rumus Cmax :

Keterangan :
m : harga minimum antara banyak baris b dan banyak kolom k
Dengan membandingkan C dan Cmaks maka keeratan hubungan variabel I dan
variabel II ditentukan oleh persentase. Hubungan kedua variabel ini disimbolkan dengan
Q dan mempunyai nilai antara -1 dan +1. Bilamana harga Q mendekati +1 maka
hubungan tambah erat dan bila harga Q menjauhi +1 maka hubungan kedua variabel
semakin kurang erat.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Dengan ketentuan-ketentuan Davis (1971) sebagai berikut :


1. Sangat erat jika Q 0,70
2. Erat jika Q antara 0,50 dan 0,69
3. Cukup erat jika Q antara 0,30 dan 0,49
4. Kurang erat jika Q antara 0,10 dan 0,29
5. Dapat diabaikan jika Q antara 0,01 dan 0,09

6. Tidak ada jika Q = 0,00

1.4 cara menghitung korelasi koefisien kontingensi


Contoh soal 1 :
Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan hobi
Data :

Laki‐laki yang suka olah raga 27


Perempuan yang suka olah raga 13

Laki‐laki yang suka otomotif 35


Perempuan yang suka otomotif 15

Laki‐laki yang suka Shopping 33


Perempuan yang suka Shopping 27

Laki‐laki yang suka komputer 25


Perempuan yang suka komputer 25

Langkah-langkah pengujian :

a. Tulis Hipotesis H0 dan Ha


Ho : χ = 0, Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin
dengan hobi.
Ha : χ ≠ 0, Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan
hobi.
b. Buat tabel kontingensi
c. Cari nilai frekuensi yang diharapkan (fe)

d. Isikan nilai fe ke dalam tabel kontingensi

e. Menghitung nilai X²
f. Masukan ke rumus untuk mencari koefisien kontingensi ( C )

X2
C=
√ −−−¿ N −X ²
= √ 5,279: (200+ 5,279 ) = 0,17

g. Masukan ke rumus untuk mencai nilai C max

m−1
Cmax =
√ −−−¿ m =√ 2−1 :2 = 0,70

h. Bandingkan nilai C dan Cmaks dengan rumus

Q = 0,17 x 100% : 0,70 = 24,3


artinya derajat keeratan hubungan antara variabel independen (jenis kelamin) dan
variabel dependen (hobi) tidak kuat.

i. Menentukan X² tabel
Jika χ2 hitung ≤ χ2 tabel, maka Ho diterima.
Jika χ2 hitung > χ2 tabel, maka Ho ditolak.
Taraf signifikansi (α) = 0,05
Df = (Baris – 1) (Kolom – 1)
= (2 – 1) (4 – 1)
=3
X² tabel = 7,815

j. Bandingkan X² hitung dengan X² tabel


X² hitung (5,729) < X² tabel (7,815)
H0 diterima
Kesimpulan : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin
dengan hobi
BAB II
KASUS
DAFTAR PUSTAKA

Yamin, S da Kurniawan, H. 2009. SPSS Complete : Teknik Analisis Statistik Terlengkap dengan
Software SPSS, Buku Seri Pertama. Jakarta : Salemba Infotek

Sugiono dan Eri Wibowo. 2001. Statistika Penelitian. Bandung : Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai