Analisa Data
Uji Hipotesis
4. Tabulasi
2.Pengolahan Data Dengan Komputer
Editing
Pembersiha
coding
n data
Processing Memasukan
data data
Defenisi : Data yang telah diolah baik pengolahan secara manual maupun
menggunakan bantuan komputer, tidak akan ada maknanya tanpa
dianalisis. Menganilis data tidak sekedar mendeskripsikan dan
menginterpretasikan data yang telah diolah
Tujuan Analisa Data
Memperoleh gambaran dari hasil penelitian yang telah dirumuskan dalam
tujuan penelitian.
Membuktikan hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan.
Memperoleh kesimpulan secara umum dari penelitian, yang merupakan
kontribusi dalam pengembangan ilmu yang bersangkutan.
Tahap-tahap Analisa Data
1. Analisis Univariate
Analisis univariate bertujuan untuk menjelaskan
karakteristik setiap variabel penelitian. Misalnya distribusi
frekuensi responden berdasarkan: umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, dan sebagainya. Demikian juga penyebaran
penyakit-penyakit yang ada di daerah tertentu, distribusi
pemakaian jenis kontrasepsi, distribusi kasus malanutrisi pada
anak balita, dan sebagainya.
2. Analisis Bevariate
Analisis bevariate yang dilakukan terhadap dua variabel yang
diduga berhubungan atau berkorelasi. Misalnya variabel umur
dengan variabel penyakit jantung, variabel jenis kelamin
dengan variabel jenis penyakit yang diderita, dan sebagainya.
Dalam analisis bevariate ini dilakukan beberapa tahap,
antara lain:
• Analisis proporsi distribusi silang atau presentase, dengan
membandingkan antara dua variabel yang bersangkutan.
• Analisis dari hasil uji statistik ( chai square test, Z test, t test,
dan sebagainya).
• Analisis keeratan hubungan antara dua variabel tersebut,
dengan melihat nilai Odd Ratio (OR).
c. Analisis Multivariate
Analisis bevariate hanya akan menghasilkan hubungan variabel yang
bersangkutan (variabel independen dan variabel dependen). Untuk mengetahui
hubungan lebih dari satu variabel independen dengan dengan melakukan analisis
multivariate. Misalnya pengaruh atau hubungan antara variabel pendidikan ibu,
pengetahuan ibu, sosial ekonomi keluarga, jumlah anak, dan sebagainya (variabel-
variabel independen), dengan atau terhadap status gizi anak balita (dependen
variabel).
2.Uji Hipotesis
Ha :
Manfaat Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis berguna untuk membantu pengambilan keputusan dalam meyakinkan
ditolak atau tidaknya suatu hipotesis yang diajukan, seperti perbedaan atau hubungan. Keyakinan
tersebut berdasarkan pada besarnya peluang untuk memperoleh hubungan tersebut secara
kebetulan (by chance). Semakin kecil peluang tersebut (peluang adanya by chance), semakin
besar keyakinan bahwa hubungan tersebut memang ada. contoh, peneliti masalah imunisasi
diminta untuk memutuskan berdasarkan bukti hasil percobaan, "Apakah vaksin baru lebih baik
dari vaksin yang sekarang beredar di pasaran atau sebaliknya?" Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, perlu dilakukan pengujian hipotesis untuk memperoleh kesimpulan secara probabilistik.
Arah dan Bentuk Uji Hipotesis
Bentuk hipotesis alternatif dapat menentukan arah uji statistik, yaitu satu
arah (one tail) atau dua arah (two tail).
• Satu arah dipilih bila hipotesis alternatifnya menyatakan bahwa terdapat
perbedaan satu sama lain lebih tinggi atau lebih rendah. Sebagai contoh,
berat badan bayi dari ibu hamil yang merokok lebih kecil dibandingkan berat
badan bayi dari ibu hamil yang tidak merokok.
• Dua arah merupakan hipotesis alternatif yang hanya nyatakan perbedaan
tanpa melihat tinggi rendahnya per- bedaan. Sebagai contoh, berat badan
bayi dari ibu hamil yang merokok berbeda dibandingkan berat badan bayi
dari ibu yang tidak merokok.
Jenis uji hipotesis
Terdapat dua jenis uji hipotesis, antara lain :
• Uji Parametrik atau Nonparametrik Pengujian hipotesis sangat berhubungan
dengan distribusi data populasi yang akan diuji. Apabila distribusi data populasi
yang akan diuji berbentuk normal atau simetris, proses pengujian dapat
dilakukan dengan menggunakan pendekatan uji statistik parametrik. Apabila
distribusi data populasi tidak normal atau tidak diketahui, dapat digunakan
pendekatan uji statistik parametrik.
• Uji nonparametrik dapat digunakan bila jenis variabelnya kategori atau kualitatif
dan bentuk distribusinya tidak normal.
Kesalahan Pengambilan Keputusan
Populasi
Keputusan
Ho Benar Ho Salah