Anda di halaman 1dari 12

UJI STATISTIK CHI- SQUARE DAN UJI EXACT FISHER

BIOSTATISTIK

Oleh:

Sr. M. Huberta Tamba FSE

NIM. 032017101

PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH
MEDAN
TA 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
semua limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Uji Statistik Chi- Square Dan Uji Exact Fisher
Biostatistik”.

Makalah yang tersusun ini adalah hasil maksimal yang dapat saya sajikan.
saya yakin makalah ini masih jauh dari sempurna, Untuk menyempurnakan
makalah ini saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
kepada kami agar dalam penulisan makalah selanjutnya bisa lebih baik.
Harapan saya semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat
sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah
wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk
ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Medan, 30 September 2020

Sr. M. Huberta Tamba FSE


DAFTAR ISI

Cover................................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB 1 MATERI..............................................................................................4
BAB 2 KASUS.................................................................................................9
BAB 3 PEMBAHASAN..................................................................................10
Daftar Pustaka................................................................................................11
BAB 1
MATERI
1.1 Uji Chi-Square
Menurut (Yuantari & Handayani, 2017) Uji chi square sering disebut juga
sebagai uji kai kuadrat. Uji ini merupaka salah satu uji statistik nonparametrik. Uji
chi square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel
nominal dan mengukur kuatnya hubungan anatara variabel satu dengan variabel
nominal lainnya. Dalam (Square, 2020) Uji Chi-Square merupakan uji statistik
non-parametrik yang paling banyak digunakan dalam penelitian bidang kesehatan
masyarakat, karena uji ini memiliki kemampuan membandingkan dua kelompok
atau lebih pada data-data yang telah dikategorisasikan.

Uji Chi Square dapat digunakan untuk:

1. Uji indipendensi yaitu menguji apakah dua variabel dalam suatu populasi saling
bebas/independen, atau ada tidaknya asosiasi antara 2 variabel

2. Uji homogenitas yaitu menguji apakah suatu kelompok homogen.

3. Goodness of fit yaitu menguji seberapa jauh suatu pengamatan sesuai dengan
parameter yang dispesifikan.

Chi square mempunyai ketentuan sebagai berikut:


1. Nilai chi square tidak pernah negatif, karena selisih dari frekuensi pengamatan
dan frekuensi harapan dikuadratkan.
2. Ketajaman dari distribusi chi square tidak tergantung pada ukuran sampel tetapi
tergantung pada banyaknya kategori yang digunakan.
3. Distribusi chi square bersifat menceng kanan (nilai positif), semakin meningkat
jumlah derajat bebas maka semakin mendekati distribusi normal.

Dengan rumus chi square :


Dimana: X2 = nilai chi square
O = frekuensi yang diperoleh/diamati
E = Frekuensi yang diharapkan, dengan :

Adapun langkah – langkah dalam pengujian Chi-square yaitu :


1. Merumuskan hipotesis H0 dan H1 H0 : Tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara dua variabel H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara
dua variabel
2. Mencari nilai frekuensi harapan (Ei)
3. Menghitung distribusi Chi-square
4. Menentukan taraf signifikansi α
5. Menentukan nilai χ 2 Tabel
 Taraf signifikansi (α) = 0,05
 d.f = (Jumlah baris – 1) (Jumlah kolom – 1)

6. Menentukan kriteria pengujian :


Jika χ 2 hitung ≤ χ 2 tabel, maka H0 Diterima
Jika χ 2 hitung > χ 2 tabel, maka H0 Ditolak
Jika Sig. ≥ 0,05 maka H0 Diterima
Jika Sig. < 0,05 maka H0 Ditolak
7. Membandingkan χ 2 hitung dengan χ 2 tabel atau Sig. dengan α Keputusan H0
ditolak atau diterima
8. Membuat kesimpulan Ada tidaknya pengaruh antar variabel
Contoh:

Langkah pengujian:
1. Ho : Kejadian anemia dan BBLR saling bebas (indipendent) Atau Tidak
ada asosiasi/hubungan antara ibu anemia dengan bayi BBLR
Ha : Ada hubungan antara ibu anemia dengan bayi BBLR

2. Tentukan tingkat kemaknaan (α ) misalnya 0,05


3. Menghitung nilai ekspektasi
E11 = (100× 50) / 300 = 16,7
E12 = (100×250) / 300 = 83,3
E21 = (200×50) / 300 = 33,3
E22 = (200×250) / 300 = 166,7
4. Menghitung statistik uji:

5. Mencari nilai χ2 tabel dengan derajat kebebasan (2-1) (2-1) = 1 diperoleh dari
tabel χ2 : 3,841
6. Membandingkan nilai χ2 hasil perhitungan dengan χ2 tabel ( χ2 = 19,2) >( χ2
α=0.05=3,841) Keputusan: Tolak Ho Jika digunakan
komputer diperoleh nilai p = 0,0002 (p< α)
7. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara kejadian ibu anemia denga bayi BBLR
pada =0,05 Kesimpulan bahwa kejadian ibu anemia berhubungan dengan bayi
BBLR mengandung resiko salah sebesar 0,05. Peneliti sadar bahwa ada
probabilitas sebesar 0,05 untuk salah mengambil kesimpulan : “Ada hubungan
antara ibu anemia dan bayi BBLR.
1.2 Uji Exact Fisher
Exact fisher Merupakan salah satu uji nonparametrik yang digunakan
untuk menganalisis dua sampel independen yang berskala nominal atau ordinal
jika kedua sampel indpendennya berjumlah kecil (biasanya kurang dari 20). Data
diklasifikasikan kedalam dua kelompok yang saling bebas sehingga akan
terbentuk tabel kontingensi 2 x 2

Fisher test merupakan uji eksak yang diturunkan oleh seorang bernama
Fisher, karenanyadisebut uji eksak Fisher. Uji ini dilakukan untuk menguji
signifikansi hipotesis komparatif duasampel independen. Perbedaan uji fisher
dengan uji chi square adalah pada sifat kedua ujitersebut dan ukuran sampel yang
diperlakukan. Uji fiher bersifat eksak  sedangkan uji chi square bersifat
pendekatan. Uji chi square dilakukan pada data dengan sampel besar, sedangkan
ujiFisher dilakukan pada data dengan sampel kecil. Data yang dapat diuji dengan
fisher test ini berbentuk nominal dengan ukuran sampel n sekitar 40 atau kurang,
dan ada sel-sel berisikanfrekuensi diharapkan kurang dari lima. Perhitungan
Fisher Test sama sekali tidak melibatkan chi-square, akan tetapi langsung
menggunakan peluang.

Adapun bentuk persamaan dalam Uji Fisher Exact Probability Test (p)
menurut Sugiono (2011) adalah sebagai berikut:

Bentuk Tabel yang digunakan adalah:


BAB 2
KASUS
1. Seorang peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul “Penggunaan Uji
Chi–Square untuk Mengetahui Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Umur
terhadap Pengetahuan Penasun Mengenai HIV–AIDS di Provinsi DKI
Jakarta” Peneliti ingin mengetahui Uji Chi Square untuk mengetahui antara
pendidikan dengan pengetahuan[ CITATION Neg18 \l 1057 ].

BAB 3

PEMBAHASAN

1. Melakukan uji Chi-square antara pendidikan dengan pengetahuan dapat


dilakukan. Dapat dilihat dari Tabel 2. output SPSS sebagai berikut:

Tabel 2 menunjukan 0 sel dengan nilai ekspektasi < 5 artinya tidak


adanilai ekspektasi lebih kecil dari 5. Kemudian nilai minimum ekspektasinya
sebesar 17,02 artinya tidak ada nilai ekspektasi yang lebih kecil dari 5, maka
syarat uji Chi-square terpenuhi. Selanjutnya karena analisis dengan tabel 2 X 2,
maka gunakan rumus “Continuty Correction”.
Dari hasil uji Chi-square didapatkan nilai p-value atau sig. sebesar
0,218,dengan memakai alfa sebesar 0,05 maka nilai p-value ≥ 0,05 atau
didapatkan nilai χ² hitung sebesar 1,516 ≤ χ² tabel sebesar 3,84146. Dengan
demikian, tidak cukup data untuk menerima H1. Artinya H0 diterima, sehingga
tidak terdapat pengaruh tingkat pendidikan terhadap pengetahuan penasun.
[ CITATION Neg18 \l 1057 ].
DAFTAR PUSTAKA

Mustaghfiroh, L., & Asiyah, N. (2019). Dampak Anemia Terhadap Prestasi


Akademik Mahasiswa. Jurnal SMART Kebidanan, 5(2), 28.
https://doi.org/10.34310/sjkb.v5i2.192

Square, U. J. I. C. H. I. (2020). Jumlah kelompok Fungsi Syarat data. May, 1–19.


https://doi.org/10.13140/RG.2.2.23266.15047

Yuantari, C., & Handayani, S. (2017). Buku Ajar Statistik Deskriptif &
Inferensial. https://doi.org/10.1111/j.1467-8683.2009.00753.x

egara, I. C. (2018). PENGGUNAAN UJI CHI – SQUARE UNTUK


MENGETAHUI PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN UMUR
TERHADAP PENGETAHUAN PENASUN MENGENAI HIV – AIDS DI
PROVINSI DKI JAKARTA Igo Cahya Negara Agung Prabowo Jurusan
Matematika , FMIPA Universitas Jenderal Soedirman , Purwokert. Jurnal
FMIPA Unsoed Purwokerto.

Anda mungkin juga menyukai