Anda di halaman 1dari 17

USAHA KESEHATAN SEKOLAH

DISUSUN OLEH :

Nama : Sr. M. Huberta Tamba FSE

Nim : 032017101

Kelas : Ners IV B

STIkes SANTA ELISABETH MEDAN

T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih

karuniaNya yang telah diberikanNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami

ini.Materi yang kami bahas dalam diskusi ini adalah ““Usaha Kesehatan Sekolah “.”

Dalam menyelesaikan makalah ini, kami menyadari sepenuhnnya banyak sekali

kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan makalah.Maka kami sangat membutuhkan

kerjasama dengan memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

makalah ini dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi tenaga

keperawatan khususnya

Medan, September 2020

Penulis

Sr. M. Huberta FSE


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang

Usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang dilaksanakan

oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan disekolah-sekolah dengan

anak didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama. Usaha kesehatan sekolah

berfungsi sebagai lembaga penerangan agar anak tahu bagaimana cara menjaga kebersihan diri,

menggosok gigi yang benar, mengobati luka, merawat kuku dan memperoleh pendidikan seks

yang sehat (PrasastiEffendi,2009).

Termasuk didalamnya dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan demi

tercapainya tujuan pendidikan nasional sangat ditunjang oleh kesehatan peserta didik di suatu

lembaga pendidikan. Untuk mendukung terciptanya peserta didik yang sehat, sekolah dapat

merealisasikan dengan mengaktifkan program usaha kesehatan sekolah yang bertujuan untuk

meningkatkan kesehatanyang optimal sehingga dapat memaksimalkan potensi dan prestasi anak

untuk belajar.

Program ini terdiri dari tiga kegiatan utama yang disebut dengan Trias Usaha Kesehatan

Sekolah meliputi aspek pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan lingkungan

kehidupan sekolah yang sehat.Usaha kesehatan sekolah merupakan usaha kesehatan masyarakat

yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta komunitas lingkungan sekolah

sebagai sasaran utama. Guru UKS dan peserta didik adalah merupakan anggota primernya,

masyarakat sekolah atau orang tua siswa, serta perawat komunitas dalam hal ini petugas

kesehatan dari puskesmas menjadi pendukung pelaksana keberhasilan program kesehatan

sekolah. Pentingnya kegiatan UKS ini didukung dengan fakta bahwa kelompok usia sekolah di
Indonesia merupakan kelompok usia yang paling besar populasinya. Kelompok umur 5 – 9 tahun

berjumlah hampir 24 juta orang, kelompok umus 10 – 14 tahun sebesar lebih dari 22 juta jiwa,

dan rentang umur 15 – 19 tahun berkisar diangka 20 juta orang.

Peraturan Bersama 4 Menteri tahun 2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS) menjelaskan bahwa Pembinaan dan Pengembangan UKS adalah

upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah dan

bertanggung-jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan dan membimbing

untuk menghayati menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-

hari. Program ini merupakan program terpadu 4 Kementerian: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Agama.

Melalui beberapa peraturan, menunjukkan bahwa pemerintah telah dan sedang berusaha

meningkatan derajat kesehatan masyarakat, termasuk masyarakat sekolah.

1.2. Tujuan

1.2.1. TujuanUmum

Agar mahasiswa/ I mampu memahami teori tentang Usaha Kesehatan Sekolah .

1.2.2. TujuanKhusus

1. Agar mahasiswa/I mengetahui Pengertian UKS.

2. Agar mahasiswa/I mengetahui Tujuan UKS.

3. Agar mahasiswa/I mengetahui Teori Model Keperawatan Kesehatan Sekolah.

4. Agar mahasiswa/I mengetahui Masalah Kesehatan Sekolah.

5. Agar mahasiswa/I mengetahui Tingkat Pencegahan Pelaksanaan Program UKS.


6. Agar mahasiswa/I mengetahui Peran Perawat Komunitas Dalam Pelaksanaan

Program UKS.

7. Agar mahasiswa/I mengetahui Peraktik Perawat Sekolah.

8. Agar mahasiswa/I mengetahui Sekolah Berbasis Pusat Kesehatan.

9. Agar mahasiswa/I mengetahui Isu Masa Depan Mempengangaruhi perawat.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian UKS

Usaha kesehatan sekolah disingkat UKS adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah

untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS

biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah.Pemerintah telah menyarankan untuk

menjadikan UKS sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah. Maka dari itu patut diketahui bahwa

keberadaan UKS sangatlah bermanfaat. Unit ini bisa menjadi sarana yang meningkatkan kualitas

kesehatan manusia, khususnya dalam lingkup dunia pendidikan.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 kesehatan sekolah

diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan

yang sehat, sehingga peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal

menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, Sedangakan berdasarkan Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan, Usaha Kesehatan Sekolah adalah segala usaha yang dilakukan

untuk meningkatkan kesehatan peserta didik pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan

mulai dari TK/RA sampai SMA/SMK/MA.

Usaha Kesehatan Sekolah atau yang biasa disingkat UKS adalah upaya pendidikan dan

kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah dan bertanggung jawab

dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan, dan membimbing untuk menghayati,

menyenangi, dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari.

Usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang dilaksanakan

oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan disekolah-sekolah dengan

anak didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama. Usaha kesehatan sekolah
berfungsi sebagai lembaga penerangan agar anak tahu bagaimana cara menjaga kebersihan diri,

menggosok gigi yang benar, mengobati luka, merawat kuku dan memperoleh pendidikan seks

yang sehat.

Yang menarik dari ekstrakurikuler UKS adalah, adanya "staf" UKS yang disebut Dokter

cilik (untuk siswa SD). Dokter cilik dipilih dan diseleksi, kemudian diajari cara pertolongan

pertama oleh dokter yang sengaja dipanggil pihak sekolah untuk membimbing para "dokter" ini.

Dengan adanya UKS diharapkan siswa dapat meningkatkan kesadaran akan kesehatan di

lingkungan sekolah.

2.2 Tujuan UKS

Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah secara umum adalah meningkatkan kemampuan hidup

sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah

yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan

optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia yang berkualitas.

Sedangkan tujuan UKS secara khusus adalah menciptakan lingkungan kehidupan sekolah

yang sehat, meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat

sekolah yang sehat dan mandiri. Di samping itu juga meningkatkan peran serta peserta didik

dalam usaha meningkatkan keterampilan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari pengaruh

buruk lingkungan. Selain itu tujuan khusus UKS yang lain yakni meningkatkan kemampuan

anggota keluarga, dan peran serta dari siswa, guru, pembina organisasi pemuda, dan kader

bidang kesehatan dalam rangka mendorong terbentuknya perilaku hidup sehat dan jauh dari

penyalahgunaan narkoba, alkohol, dan rokok.

Di samping memiliki tujuan umum dan tujuan khusus Usaha Kesehatan Sekolah juga

memiliki program UKS yang terdiri dari TRIAS UKS, yaitu Pendidikan Kesehatan yang
diintegrasikan dengan semua mata pelajaran, Pelayanan Kesehatan di sekolah dengan adanya

poliklinik ( bagi sekolah yang mampu ), serta Pembinaan lingkungan sekolah sehat.

2.3 Teori Model Keperawatan Kesehatan Sekolah

Model konsep dan teori keperawatan menurut Martha E. Rogers dikenal dengan nama

konsep manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model dan teori ini, Martha berasumsi

bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, yang memiliki sifat dan karakter yang

berbeda-beda. Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis, manusia selalu berinteraksi

dengan lingkungan yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi, serta dalam proses kehidupan

manusia setiap individu akan berbeda satu dengan yang lain dan manusia diciptakan dengan

karakteristik dan keunikan tersendiri.

Asumsi yang didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara alamiah yaitu keutuhan

manusia dan lingkungan, kemudian system ketersediaan sebagai satu kesatuan yang utuh serta

proses kehidupan manusia berdasarkan konsep homeodinamik yang terdiri dari :

a. Integritas  :  Individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak  dapat

dipisahkan dan saling mempengaruhi satu dengan        yang lain.

b. Resonansi : Proses kehidupan antara individu dengan lingkungan berlangsung dengan

berirama dengan frekuensi yang bervariasi.

c. Helicy       :  terjadinya proses interaksi antara manusia dengan lingkungan akan terjadi

perubahan baik perlahan-lahan maupun berlangsung dengan cepat.

2.4 Masalah Kesehatan Sekolah


Delawati 2007 (dalam Masita, 2009) menyatakan bahwa ada masalah kesehatan yang

dapat dicegah dengan pelaksanaan UKS yaitu: sanitasi dan air bersih, kekerasan dan kecelakaan,

masalah kesehatan reproduksi remaja, kecacingan dan kebersihan diri maupun lingkungan,

masalah gizi dan anemia, imunisasi, merokok, alkohol dan penyalahgunaan narkoba, kesehatan

gigi, penyakit infeksi (malaria, gangguan saluran nafas, HIV/AIDS dan IMS lainnya serta

gangguan kesehatan mental.

2.5 Tingkat Pencegahan Pelaksanaan Program UKS

Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik

dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan,

pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat (TRIAS UKS)

1. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan

melalui :

1) kegiatan kurikuler pelaksanaan pendidikan melalui kegiatan intrakurikuler adalah

pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Dalam pelaksanaannya dibedakan antara

pendidikan dasar dan menengah.

a. Pendidikan dasar mencakup taman kanak-kanak, sekolah dasar, SMP dan yang

sederajat.

1. Taman kanak-kanak, pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan garis

garis besar program pengembangan jasmani dan kesehatan, yang diberikan

pengenalan, pembangkit, minat, dan penanaman kebiasaan hidup sehat. Materi

pendidikan mencakup : Kebersihan dan kesehatan pribadi, kebersihan dan

kerapihan lingkungan, makanan dan minuman sehat.


2. Sekolah Dasar (SD), pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan garis-

garis besar program pengajaran mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan.

Pelaksanaannya diberikan melalui peningkatan pengetahuan penanaman nilai dan

sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan ketrampilan dalam

melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan

perawatan kesehatan. Materi pendidikan kesehatan yang diberikan mencakup :

Kebersihan dan kesehatan pribadi.

1. Makanan dan minuman sehat.

2. Kebersihan lingkungan ( sekolah dan rumah )

3. Keselamatan diri di dalam dan di luar rumah.

4. Mengenal UKS dan programnya.

5. KMS-AS ( Kartu Menuju Sehat Anak Sekolah )

6. Mengenal penyakit yang banyak menyerang anak usia

sekolah

7. serta cara pencegahannya.

3.Sekolah Menengah Pertama, pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan

garis-garis besar program pengajaran mata pelajaran pendidikan kesehatan.

Materi pendidikan kesehatan yang diberikan kepada Sekolah Menengah Pertama

mencakup : Pertumbuhan dan perkembangan fisik mental pada masa

remaja.Penyakit akibat tidak menjaga kebersihan pribadi dan carapengobatan

sederhana. Bahaya narkotika, rook dan minuman keras.

b. Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah Mencakup Sekolah Menengah Atas atau

pendidikan yang sederajat termasuk Sekolah Menengah Kejuruan. Pelaksanaan pendidikan


kesehatan sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran mata pelajaran yang menampung

materi pendidikan kesehatan yang juga mencakup pendidikan kesehatan. Pelaksanaannya

dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, terutama melalui peningkatan

pemahaman dan penafsiran konsep-konsep yang berkaitan dengan prinsip hidup sehat sehingga

mempunyai kemampuan untuk menularkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Materi pendidikan kesehatan mencakup : Sopan santu berlalu lintas.

a. Pengenalan dan pencegahan penyakit kelamin

b. Penegenalan macam-macam kekerasan dan pencegahan kekerasan.

C.Pencegahan dan penanggulangan bahaya narkotika, rokok, dan minuman keras.

d. Hubungan perilaku dengan kesehatan pribadi, lingkungan dan masyarakat.

e. Program Usaha Kesehatan Sekolah dan pengenalan organisasi yang ada kaitannya dengan

kesehatan.

Pada sekolah kejuruan, untuk pelaksanaan praktek di bengel sekolah, dapat mengakibatkan

resiko atau bahaya kecelakaan bagi peserta didik. Untuk itu perlu ditanamkan sikap hidup yang

selalu mengutamakan keselamatan sebagai salah satu usaha keselamatan kerja.

2) Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran

biasa yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan anatara lain untuk

memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembinaan manusia

Indonesia seutuhnya. Kegiatan ekstrakurikuler mencakup kegiatan yang berkaitan dengan

pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat

(UKS). Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan (sekaligus

merupakan upaya pendidikan). Bimbingan hidup sehat berupa :

1. Penyuluhan keterampilan, latihan keterampilan antara lain :


1. Dokter Kecil (SD) Kader Kesehatan Remaja (KKR)

2. Palang Merah Remaja (PMR)

3. Saka Bakti Husada/ Pramuka/ Santri Husada

2. Membantu kegiatan posyandu pada masa liburan sekolah

2.6 Peran Perawat Komunitas Dalam Pelaksanaan Program UKS

Perawat komunitas melaksanakan perannya dengan melaksanakan skrening kesehatan,

memberikan pelayanan dasar untuk luka dan keluhan minor dengan memberikan pengobatan

sederhana, memantau status imunisasi siswa dan keluarganya dan juga aktif dalam

mengidentifikasi anak-anak yang mempunyai masalah kesehatan. Perawat perlu memahami

peraturan yang ada dan menyangkut anak-anak usia sekolah, seperti memberikan libur pada

siswa karena adanya penyakit menular, kutu, kudis atau parasit lain. Disamping itu perawat juga

berperan sebagai konsultan terutama untuk para guru, perawat dapat memberikan informasi

tentang pentingnya memberikan pengajaran di sekolah.

Peranan sebagai Pelayanan Kesehatan dilakukan dengan kegiatan peningkatan (Promotif)

yang merupakan pemulihan penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan dengan kegiatan secara

ekstrakurikuler, Kegiatan Pencegahan (preventif) yang dilakukan dengan pemeliharaan

kesehatan yang bersifat umum maupun khusus untuk penyakit-penyakit tertentu, penjaringan

kesehatan bagi anak yang baru masuk sekolah dan lain-lain sedangkan kegiatan penyembuhan

dan pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif) meliputi diagnosa dini; pengobatan ringan;

pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama pada nenyakit dan rujukan

medik.
2.7 Peraktik Perawat Sekolah

Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan di bidang upaya

kesehatan masyarakat, perawat berwenang:

1. Melakukan pengkajian keperawatan kesehatan masyarakat di tingkat keluarga dan

kelompok masyarakat;

2. Menetapkan permasalahan keperawatan kesehatan masyarakat;

3. Membantu penemuan kasus penyakit;

4. Merencanakan tindakan keperawatan kesehatan masyarakat;

5. Melaksanakan tindakan keperawatan kesehatan masyarakat;

6. Melakukan rujukan kasus;

7. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan kesehatan masyarakat;

8. Melakukan pemberdayaan masyarakat;

9. Melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan masyarakat;

10. Menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan masyarakat;

11. Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling;

12. Mengelola kasus; dan

13. Melakukan penatalaksanaan Keperawatan komplementer dan alternatif

2.8 Sekolah Berbasis Pusat Kesehatan

Kemdikbud (2012) menyatakan organisasi tim pembinaan dan pelaksana UKS

dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi berdasarkan keputusan bersama menteri yang

terdiri atas: tim pembina UKS pusat, tim pembina UKS provinsi, tim pembina UKS kabupaten/

kota, tim pembina UKS kecamatan dan tim pelaksana UKS di sekolah dan perguruan agama.
Fungsi dari tim pembina UKS pusat adalah sebagai pembantu menteri dalam melaksanakan

pembinaan serta pengembangan UKS dan tugas tim pembina UKS pusat adalah merumuskan

kebijakan, pedoman umum dan standarisasi pengembangan UKS yang bersifat nasional,

mensosialisasikan kebijakan pembinaan dan pengembangan UKS, menjalin hubungan kerja dan

kementrian dengan lintas sektor, pihak swasta dan LSM baik di dalam maupun luar negeri sesuai

dengan ketentuan yang berlaku, melaksanakan monitoring dan evaluasi program pembinaan dan

pengembangan UKS secara nasional, melaporkan pelaksanaan tugas kepada Menteri Pendidikan,

dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri, melaksanakan

ketatausahaan tim pembina UKS pusat (Kemdikbud, 2012).

2.9 Isu Masa Depan Mempengangaruhi perawat

Telenursing Sebagai Trend Dan Issu Pelayanan Keperawatan Indonesia di Tahun 2020

Kemajuan teknologi informasi serta teknologi dibidang kesehatan berdampak terhadap

tingginya pemahaman masyarakat terhadap dunia kesehatan, sehingga tenaga kesehatan dituntut

untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas, profesional dan mengedepankan

perkembangan teknologi dibidang kesehatan itu sendiri. Salah satu bentuk pemanfaatan

teknologi informasi dibidang kesehatan adalah penggunaan metode Telenursing. Tulisan ini akan

membahas definisi telenursing, kelebihan dan kekurangan telenursing serta aplikasinya dalam

pelayanan keperawatan. Telenursing sudah sejak lama digunakan dalam pelayanan keperawatan

di negara-negara maju, di Indonesia sendiri model ini belum berkembang, namun seiring dengan

peningkatan prekembangan teknologi informasi di Indonesia terutama tingginya angka

penggunaan jaringan internet di Indonesia maka diharapkan Telenursing juga dapat berkembang

sebagai trend pelayanan keperawatan di tahun 2020 nantinya. Penelitian-penelitian Telenursing


menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

melalui Telenursing. Dengan kemudahan akses jalur teknologi informasi saat ini pelayanan

keperawatan melalui Telenursing menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga kualitas dari

pelayanan kesehatan yang profesional dapat dirasakan oleh masyarakat.

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Usaha kesehatan sekolah disingkat UKS adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah

untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS

biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah.Pemerintah telah menyarankan untuk

menjadikan UKS sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah. Maka dari itu patut diketahui bahwa

keberadaan UKS sangatlah bermanfaat. Unit ini bisa menjadi sarana yang meningkatkan kualitas

kesehatan manusia, khususnya dalam lingkup dunia pendidikan.

Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah secara umum adalah meningkatkan kemampuan hidup

sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah

yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan

optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia yang berkualitas.


DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 1982. Usaha Kesehatan Sekolah. Jakarta: Percetakan Negara.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. KBBI. Jakarta: Balai Pustaka.

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Menengah. 1985. Petunjuk Pelaksanaan dan Pengembangan

Usaha Kesehatan Sekolah tingkat Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud.

Djonet Soetamto. 1982. Ilmu Kesehatan. Jakarta: Depdikbud.

Drajat Martianto. 2005. Menjadikan UKS Sebagai Upaya Promosi Tumbuh Kembang Anak

Didik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Indan Entjang. 1983. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Citra Aditya Bakti

Mu’rifah, dan Hardianto Wibowo, 1992, Pendidikan Kesehatan, Jakarta, Depdikbud RI.

Purnomo Ananto. 1996. Cara Melaksanakan UKS di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah.

Jakarta: Bagian Proyek Peningkatan Kesegaran Jasmani dan Rekreasi

Anda mungkin juga menyukai