Anda di halaman 1dari 15

STATISTIKA DESKRIPTIF

DISUSUN

OLEH :

Nama : Sr. M. Huberta Tamba FSE

Nim : 032017101

Kelas : Ners IV B

STIkes SANTA ELISABETH MEDAN


T.A 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan kasih karuniaNya yang telah diberikanNya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami ini. Materi yang kami bahas dalam diskusi ini
adalah “Statistika Deskriptif” Makalah yang kami susun ini terambil dari
beberapa referensi, baik dari jurnal yang berhubungan mata kuliah, internet, dan
buku-buku yang berkaitan dengan materi ini.

Dalam Penyusunan makalah ini, kami banyak mengalami hambatan dan


kesulitan. Namun, berkat bimbingan dan motivasi moril dari berbagai pihak,
akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan. Sehubungan dengan hal tersebut,
perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen
pembimbing dan teman-teman sekelompok.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami menyadari sepenuhnnya banyak
sekali kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan makalah. Maka kami
sangat membutuhkan kerjasama dengan memberikan saran dan kritik yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi tenaga keperawatan khususnya.

Medan, Agustus 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………..…….......
Daftar Isi………………………………………………………………..….

BAB I Materi …………..…………………………………………….…...

BAB 2 Kasus....................................................................................

BAB 3 Pembahasan...........................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................

3
BAB I
MATERI

1.1 Statistik Deskriptif


1. Defenisi
Statistik deskriptif (descriptive statistics) yaitu statistik yang
mempelajari tata cara mengumpulkan, menyusun, menyajikan dan menganalisa
data penelitian yang berwujud angka-angka, agar dapat memberikan gambaran
yang teratur, ringkas dan jelas mengenai suatu gejala, keadaan peristiwa,
sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu. Analisis data yang
tergolong statistik deskriptif, terdiri dari tabel, grafik, mean, median, modus,
pengukuran variasi data, dan teknik statistik lain yang bertujuan hanya
mengetahui gambaran atau kecenderungan data tanpa bermaksud melakukan
generalisasi.
Sugiyono (2004) menjelaskan statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menggambarkan atau menganalisa suatu statistik hasil
penelitian, tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas
(generalisasi/ inferensi). Lebih lanjut dijelaskan Sugiyono bahwa penelitian
yang tidak menggunakan sampel, maka analisisnya akan menggunakan statistik
deskriptif. Demikian juga dengan penelitian yang menggunakan sampel tetapi
peneliti tidak bermaksud untuk membuat kesimpulan untuk populasi dari mana
sampel diambil, maka statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif
Ruang lingkup kajian pada analisis statistik deskriptif dijelaskan
Djarwanto dan Subagyo (1998) yaitu:
a. Distribusi frekuensi serta pengukuran nilai-nilai statistiknya
seperti pengukuran nilai sentral, dispersi, skewness dan kurtosis,
dan grafiknya seperti poligon, histogram dan ogive.
b. Angka indeks.
c. Time series atau deret waktu.

4
d. Koefisien regresi dan koefisien korelasi sederhana.

Hal serupa dijelaskan Supardi (2013) mengenai ruang lingkup


kajian statistik deskriptif yaitu:

a. Penyajian data dalam bentuk tabel seperti tabel tunggal, tabel


kontigensi maupun tabel distribusi frekuensi.
b. Penyajian data dalam bentuk grafik seperti diagram batang,
diagram garis, diagram lingkaran, diagram pencar, diagram peta,
diagram simbol maupun diagram yang disajikan dari tabel
distribusi frekuensi yaitu histogram, poligon frekuensi dan ogive.
c. Ukuran nilai pusat dan letak, seperti rerata, median, modus,
varian, simpangan baku, kuartil, desil, persentii.
d. Ukuran dispersi atau simpangan seperti jangkauan atau rentang,
rerata simpangan, variansi, simpangan baku
e. Model distribusi data yaitu kemencengan dan keruncingan kurva
distribusi.
f. Angka indeks.
g. Times series/deret waktu atau data berkala.

Ada tiga macam ukuran letak yang akan di bahas pada bagian
ini, yaitu Kuartil, Desil, dan Persentil.

1. Kuartil
Kuartil adalah ukuran letak yang membagi data observasi menjadi
empat bagian yang sama banyak. Oleh karena itu masing-masing
bagian mengandung 25% data observasi. Pada satu set data observasi
mempunyai tiga buah kuartil, yaitu k1, k2, k3

5
Untuk menentukan nilai kuartil data observasi yang tidak
berkelompok (ungrouped data) melalui langkah-langkah sebagai
berikut ini :
a. Urutkan data observasi dari kecil ke besar
b. Tentukan letak kuartilnya
Menentukan letak k1, k2, k3 dapat digunakan formulasi sebagai
berikut
Letak k1 = N+1
4

Letak k2 = 2(N+1)
4
Letak k3 = 3(N+1)
4
c. Tentukan nilai kuartilnya
Nilai k1, k2, k3 adalah data observasi yang terletak pada letak k1
,k2, k3

Contoh kasus :

Berikut ini adalah data mengenai nilai 7 orang peserta ujian Statistik di UMB
Yogyakarta :78 56 66 48 80 70 76

Tentukan k1, k2, k3.

Jawab :

Untuk menentukan k1, k2, k3, maka langkah-langkah yang dilakukan adalah
sebagai berikut:

- Urutkan nilai tersebut dari kecil ke besar

6
48 56 66 70 76 78 80
- Tentukan letak k1, k2, k3, dengan formula
Letak k1 = 7+1 = 2
4
Letak k2 = 2(7+1) = 4
4
Letak k3 = 3(7+1) = 6
4

Jadi letak k1 pada urutan data ke 2, letak k2 pada urutan data ke 4, dan
letak k3 pada urutan data ke 6
- Tentukan nilai k1, k2, k3,

No urut 1 2 3 4 5 6 7
nilai 48 56 66 70 76 78 80

K1 K2 K3

Nilai K2 adalah juga merupakan median dari nilai peserta ujian


tersebut. Apabila banyaknya data observasi menunjukkan bilangan
genap, maka median terletak diantara dua nomor urut

2. Desil
Desil adalah ukuran letak yang membagi data observasi menjadi
sepuluh
bagian yang sama banyak. Oleh karena itu masing-masing bagian
mengandung
10% data observasi. Pada satu set data observasi mempunyai sembilan

7
buah
desil, yaitu D1, D2, ……D9
Untuk data tunggal, jika banyak data n dan D 1 adalah desil ke-i.
maka letak D1 = data ke i(n+1) dengan i= 1,2,3,4,……9
10
Contoh
1. Tentukan desil atau D3 dan D5 dari data berikut :
6,4,6,4,7,5,8,7,7,7,7,8,8
Penyelesaian
1. Data diurutkan menjadi: 4,4,5,5,6,6,6,6,7,7,7,7,8,8

6
Data 4 4 5 5 6 6 6 7 7 7 7 8 8
8
Data ke- 1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14

Letak Di = data ke i(n+1)


10
Letak D3 = data ke 3(14+1)
10
= data ke 4,5 (X4,5)
Dengan interpolasi deiperoleh:
D3 = X4+0,5 (X5-X4)
= 5+0,5 (6-5)
= 5,5
Letak D5 = data ke 5(14+1)
10
= data ke 7,5 (X7,5)
Dengan interpolasi diperoleh:
D5 = X7 + 0,5 (X8 – X7)

8
= 6 + 0,5 (6-6)
=6

3. Persentil
Persenti adalah Ukuran letak yang membagi data observasi menjadi
seratus bagian yang sama besar. Oleh karena itu masing-masing
bagian mengandung 1 % data observasi. Pada satu set data observasi
mempunyai 99 persentil, yaitu : P1, P2, ……P99+
Persentil data tunggal maka :
Letak P1 = data ke – (i(n+1)) dengan i= 1,2,3,…,99
100

Contoh

Tentukan persentil atau P30 dari P75 dari :6,4,6,4,7,5,6,5,9,7,10,7,10,6


Penyelesaian:
Data diurutkan menjadi: 4,4,5,5,6,6,6,6,7,7,7,9,10,10

6 7 1
Data 4 4 5 5 6 6 6 7 7 9 10
0
Data 5 9 1 1 1
1 2 3 4 6 7 8 10 14
ke- 1 2 3

Letak P1 = data ke (i(n+1))


100
Letak P 30 = data ke 30(14+1)

100

= data ke 4,5 (X4,5))

Dengan interpolasi diperoleh:

9
P30 =X4+ 0,5 (X5-X4)

= 5+ 0,25(6-1)

=5,25

Letak P75= data ke 75(14+1)


100
= data ke 11,25 (X11,25)

Dengan interpolasi diperoleh:


P75= X11 +0,5 (X12-X12)
= 7+0,25 (9-7)
=7,5

10
BAB II
KASUS

1. Dari data dibawah tentukan letak kuartil (k2, k3)

X F
31 – 40 2
41 – 50 3
51 – 60 5
61 – 70 14
71 – 80 24
81 – 90 20
91 – 100 12
Jumlah 80

2. Tentukan desil atau D3 dan D5 dari data berikut :


9,,7,6,7,7,6,5,9,3,4,5,5,4,7,8,4,10

3. Tentukan persentil atau P30 dari :5,6,4,5,6,6,7,8,7,7,6,9,9,10,11,12,6,7,5

11
BAB III

PEMBAHASAN

1. Jawab
Letak k2 = ( N+1)
4
= 2(80+1)
4
= 40

Letak K4 = 4( N+1)
4
= 4(80+1)
4
= 324
4
=81

X F
K2 31 – 40 2
41 – 50 3
51 – 60 5
61 – 70 14
K3 71 – 80 24
81 – 90 20
91 – 100 12
Jumlah 80

12
2. Data diurutkan menjadi: 4,4,4,5,5,5,,6,6,7,7,7,7,8,9,

6
Data 4 4 4 5 5 5 6 7 7 7 7 8 9
8
Data ke- 1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14

Letak Di = data ke i(n+1)


10
Letak D3 = data ke 3(14+1)
1
= data ke 4,5 (X4,5)
Dengan interpolasi deiperoleh:
D3 = X4+0,5 (X5-X4)
= 5+0,5 (5-5)
= 5,5
Letak D5 = data ke 5(14+1)
10
= data ke 7,5 (X7,5)
Dengan interpolasi diperoleh:
D5 = X7 + 0,5 (X8 – X7)
= 6 + 0,5 (6-6)
=6

13
3. Penyelesaian:
4. Data diurutkan menjadi: 4,5,5,5,6,6,7,7,8,9,9,10,11,12

6
Data 4 5 5 5 6 7 7 8 9 9 10 11 12
Data 5 9
1 2 3 4 6 7 8 10 11 12 13 14
ke-

Letak P1 = data ke (i(n+1))


100
Letak P 30 = data ke 30(14+1)

100

= data ke 4,5 (X4,5))

Dengan interpolasi diperoleh:

P30 =X4+ 0,5 (X5-X4)

= 5+ 0,25(6-5)

=5,25

14
DAFTAR PUSTAKA

Yuantari, C., & Handayani, S. (2017). Buku Ajar Statistik Deskriptif &
Inferensial. https://doi.org/10.1111/j.1467-8683.2009.00753.x(Yuantari &
Handayani, 2017)
Nuryadi ,dkk.2017. Dasar-Dasar Statistik Penelitian.Sibuku Media. Cetakan
Ke-1: Januari 2017. ISBN: 978-602-6558-04-6. Hal 56

Rusydi & Muhammad. 2018. Statistika Pendidikan (Teori dan Praktek dalam
Pendidikan). Cv Widya Puspita.Medan. Vol. 11, Issue 3

15

Anda mungkin juga menyukai