Anda di halaman 1dari 14

KETETAPAN DALAM MEMBEDAKAN STATISTIK DESKRIPTIF

BIOSTATISTIK

DISUSUN OLEH :

MAYA FEBRIAYU LAROSA

0302017029

DOSEN PEMBIMBING : POMARIDA SIMBOLON, SKM., M.Kes.

PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK

STIKes SANTA ELISABETH MEDAN

2020

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................i
BAB 1 MATERI...................................................................................................1
1.1 Statistik Deskriptif.......................................................................1
1.2 Tujuan Statistik Deskriptif .............................................................1
1.3 Ruang Lingkup Statistik Deskriptif................................................2
1.4 Kuartil.....................................................................................3
1.5 Decile.......................................................................................4
1.6 Persentile.................................................................................4

BAB 2 KASUS......................................................................................................6

BAB 3 PEMBAHASAN.......................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

i
ii
BAB 1
MATERI
1.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif (descriptive statistics) yaitu statistik yang
mempelajari tata cara mengumpulkan, menyusun, menyajikan dan
menganalisa data penelitian yang berwujud angka-angka, agar dapat
memberikan gambaran yang teratur, ringkas dan jelas mengenai suatu gejala,
keadaan peristiwa, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu.
Analisis data yang tergolong statistik deskriptif, terdiri dari tabel, grafik,
mean, median, modus, pengukuran variasi data, dan teknik statistik lain yang
bertujuan hanya mengetahui gambaran atau kecenderungan data tanpa
bermaksud melakukan generalisasi[CITATION Rus182 \p 29 \l 1057 ].
Menurut Sugiyono 2004 dalam buku [ CITATION Rus182 \l 1057 ]
menjelaskan bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menggambarkan atau menganalisa suatu statistik hasil penelitian, tetapi tidak
digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (generalisasi/
inferensi). Lebih lanjut dijelaskan Sugiyono bahwa penelitian yang tidak
menggunakan sampel, maka analisisnya akan menggunakan statistik
deskriptif. Demikian juga dengan penelitian yang menggunakan sampel tetapi
peneliti tidak bermaksud untuk membuat kesimpulan untuk populasi dari
mana sampel diambil, maka statistik yang digunakan adalah statistik
deskriptif[ CITATION Rus182 \l 1057 ].
1.2 Tujuan Statistik Deskriptif
Statistic deskriptif mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran objek yang diteliti : sebagaimana adanya tanpa menarik
kesimpulan atau generalisasi. Dalam statistika deskriptif ini dikemukakan
cara-cara penyajian data dalam bentuk table maupun diagram, penentuan rata-
rata (mean), modus, median, rentang serta simpangan baku[ CITATION
NUR171 \l 1057 ].

1
1.3 Ruang Lingkup Statistik Deskriptif
Ada beberapa ruang lingkup kajian pada analisis statistik deskriptif
dijelaskan Djarwanto dan Subagyo (1998) dalam buku [ CITATION Rus182 \l
1057 ] diantaranya sebagai berikut yaitu:
a. Distribusi frekuensi serta pengukuran nilai-nilai statistiknya
seperti pengukuran nilai sentral, dispersi, skewness dan kurtosis,
dan grafiknya seperti poligon, histogram dan ogive.
b. Angka indeks.
c. Time series atau deret waktu.
d. Koefisien regresi dan koefisien korelasi sederhana.
Menurut Supardi (2013) juga menjelaskan mengenai ruang lingkup
kajian statistik deskriptif yaitu:
1. Penyajian data dalam bentuk tabel seperti tabel tunggal, tabel
kontigensi maupun tabel distribusi frekuensi
2. Penyajian data dalam bentuk grafik seperti diagram batang,
diagram garis, diagram lingkaran, diagram pencar, diagram peta,
diagram simbol maupun diagram yang disajikan dari tabel
distribusi frekuensi yaitu histogram, poligon frekuensi dan
ogive.
3. Ukuran nilai pusat dan letak, seperti rerata, median, modus,
varian, simpangan baku, kuartil, desil, persentii.
4. Ukuran dispersi atau simpangan seperti jangkauan atau rentang,
rerata simpangan, variansi, simpangan baku.
5. Model distribusi data yaitu kemencengan dan keruncingan kurva
distribusi.
6. Angka indeks.
7. Times series/deret waktu atau data berkala [CITATION Rus182 \p
30 \l 1057 ].

2
1.4 Kuartil
Kuartil adalah ukuran letak yang membagi data observasi menjadi
empat bagian yang sama banyak. Oleh karena itu masing-masing bagian
mengandung 25% data observasi. Pada satu set data observasi mempunyai tiga
buah kuartil, Bilangan pembaginya ada 3 masing-masing disebut kuartil yaitu
kuartil pertama (Q1)/kuartil bawah, kuartil kedua (Q2)/tengah, kuartil ketiga
(Q3)/kuartil atas.
Untuk menentukan nilai kuartil data observasi yang tidak
berkelompok (ungrouped data) melalui langkah-langkah sebagai berikut ini :
1. Urutkan data observasi dari kecil ke besar
2. Tentukan letak kuartilnya
Menentukan letak K1, K2, dan K3 dapat digunakan formulasi sebagai
berikut:
N +1 2 ( N +1 ) 3 ( N +1 )
K1 = K2 = K3 =
4 4 4
3. Tentukan nilai kuartilnya

Kuartil data observasi berkelompok dapat ditentukan dengan langkah-


langkah sebagai berikut :

a. Tentukan kelas K1, K2, K3 dengan formula


N 2N 3N
K1 = K2 = K3 =
4 4 4
b. Tentukan K1, K2, K3 dengan formula :
N
K1 =
BK 1+
4
(
−Cf 1
Fk 1
C )
2N
K2 =
BK 2+
4
(
−Cf 2
Fk 2
C )

3
3N
K3 =
BK 3+
4
(
−Cf 3
Fk 3
C )
Keterangan :
K = Kuartil
BK = tepi kelas bawah kelas kuartil
N = banyaknya data observasi (Σf)
Cf = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas kuartil
Fk = frekuensi kumulatif kelas kuartil
C = interval kelas

1.1 Decile
Desil adalah ukuran letak yang membagi data observasi menjadi
sepuluh bagian yang sama banyak. Oleh karena itu masing-masing bagian
mengandung 10% data observasi. Pada satu set data observasi mempunyai
sembilan buah desil, yaitu D1, D2,…,D9. Untuk data tunggal, jika banyak

i ( n+1 )
data n dan Di adalah desil ke-I maka letak Di = data ke dengan i= 1,
10
2, 3, … , 9
Desil data berkelompok dapat dihitung dengan formula :
i
Di = Tb + p 10
(n−F
f )
Keterangan :
Di = desil ke- i
Tb = tepi bawah interval kelas Di
P = panjang kelas interval Di
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas Di
f = frekuensi pada kelas Di
n= banyak data (∑ f ¿ ¿

4
1.2 Persentile
Persentil adalah ukuran letak yang membagi data observasi menjadi
seratus bagian yang sama besar. Oleh karena itu masing-masing bagian
mengandung 1 % data observasi. Pada satu set data observasi mempunyai
99 persentil, yaitu : P1, P2, …, P99. Persentil data tunggal dapat dicari dari
formulasi berikut :
i ( n+1 )
Letak Pi = data ke dengan I = 1, 2, 3, …, 99
100
Persentil data berkelompok dapat dihitung dengan rumus :
i

(
Pi = Tb + p 100
n−F
f )
dengan I = 1, 2, 3, …, 99

Keterangan :
Pi = persentil ke- i
Tb = tepi bawah interval kelas Di
P = panjang kelas interval Di
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas Di
f = frekuensi pada kelas Di
n= banyak data (∑ f ¿ ¿

5
BAB 2

KASUS

1.

Dari data diatas, tentukan :

a. Kuatil 1, 2, dan 3
b. Desil ke 8
c. Persentil ke 5

1
BAB 3

PEMBAHASAN

1. Menentukan kuartil
a. Tentukan nilai Fk ≤

Interval Fi FK ≤

44-49 2 2

50-56 9 11

57-62 14 25

63-68 30 55

69-75 36 91

76-81 43 134

82-87 33 167

88-93 24 191

94-99 8 199

Total 199

b. Tentukan letak kuartilnya


N 199
K1 = = =49.75
4 4
2 N 2(199)
K2 = = =99.50
4 4
3 N 3 ( 199 )
K3 = = =149.25
4 4

1
c. Tentukan nilai K1, K2, K3
N
K1 = BK 1+ 4 ( −Cf 1
Fk 1 )C

K1 = 62.5 + ( 49.75−25
30 )6
24.75
K1 = 62.5 + (
30 )
6

K1 = 62.5 + 4.95
K1 = 67.45

2N
K2 = BK 2+ (
4
−Cf 2
Fk 2
C )
K2 = 75.5 + ( 99.50−91
43 )6
8.5
K2 = 75.5 + (
43 )
6

K2 = 75.5 + 1.1
K2 = 76.6

3N
K3 = BK 3+ (
4
−Cf 3
Fk 3
C )
K3 = 81.5 + ( 149.25−134
33 )6
15.5
K3 = 81.5 + (
33 )
6

K3 = 81.5 + 2.8
K3 = 84.3

2
2. Menentukan desil ke-8

Interval Fi FK ≤

44-49 2 2

50-56 9 11

57-62 14 25

63-68 30 55

69-75 36 91

76-81 43 134

82-87 33 167

88-93 24 191

94-99 8 199

Total 199

a. Tentukan letak desil ke – 8


8
Desil ke- 8 terletak pada . 199=159 (kelas interval 69-75)
10
b. Tentukan nilai desil ke -8

D8 = 68.5 + 7 ( 159−55
36 )

3
D8 = 68.5 + 7 36 ( 104 )
D8 = 68.5 + 7 ( 2.8 )
D8 = 88.1

3. Menentukan persentil ke-5

Interval Fi FK ≤

44-49 2 2

50-56 9 11

57-62 14 25

63-68 30 55

69-75 36 91

76-81 43 134

82-87 33 167

88-93 24 191

94-99 8 199

Total 199

a. Tentukan letak persentil ke – 5


i 5 1
Persentil ke-5 terletak di : n= 199 = 199 = 9.95 (kelas interval
100 100 20
50-56)
b. Tentukan nilai persentil ke-5

4
i

(
Pi = Tb + p 100
n−F
f )
P5 = 49.5 + 7 ( 9.95−2
9 )
P5 = 49.5 + 7 ( 0.8 )
P5 = 55.1

DAFTAR PUSTAKAXNURYADI, TUTUT DEWI ASTUTI, ENDANG SRI


UTAMI, & MARTINUS BUDIANTARA. (2017). Dasar-Dasar Statistika
Penelitian. http://lppm.mercubuana-yogya.ac.id/wp-
content/uploads/2017/05/Buku-Ajar_Dasar-Dasar-Statistik-
Penelitian.pdf(NURYADI et al., 2017)

Rusydi Ananda, M. F. (2018). STATISTIKA PENDIDIKAN : Teori dan Praktik


Dalam Pendidikan. In Journal of Visual Languages & Computing, CV. WIDYA
PUSPITA (Vol. 11, Issue 3). (Rusydi Ananda, 2018)

Anda mungkin juga menyukai