Anda di halaman 1dari 48

STATISTIKA - STARS 14204

Pertemuan 3
“UKURAN PEMUSATAN DATA,
UKURAN LETAK DATA, Dan
PENYEBARANNYA”
Dosen Pengampu :
Alva Yuventus Lukas, ST., MT., MT.
PENYAJIAN DATA
PENYAJIAN DATA
Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel
PENYAJIAN DATA
Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel
PENYAJIAN DATA
Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel
PENYAJIAN DATA
Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel
PENYAJIAN DATA
Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel
PENYAJIAN DATA
Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel
PENYAJIAN DATA
Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel
PENYAJIAN DATA
Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel
PENYAJIAN DATA
Penyajian Data Dalam Grafik / Diagram
PENYAJIAN DATA
Penyajian Data Dalam Grafik / Diagram
PENYAJIAN DATA
Penyajian Data Dalam Grafik / Diagram
UKURAN PEMUSATAN DATA

Pengertian :
Suatu nilai tunggal yang mewakili semua semua data atau
kumpulan pengamatan dan nilai tersebut menunjukan
karakteristik dari data tersebut.

Ukuran Pemusatan Data


Rata-Rata Hitungan (arithmetic mean)
Rata-Rata Ukur (geometric mean)
Rata-Rata Harmonis (harmonic mean)
Nilai Tengah (median)
Modus
UKURAN PEMUSATAN DATA
Rata-Rata Hitungan (arithmetic mean)
Jumlah Semua Nilai Data
Mean =
Banyaknya Nilai Data
1) Bila X1, X2, X3, ….., Xn adalah pengamatan dari
sampel, maka ;
X1 + X2 + X3 +…+ Xn n Xi X
X= = i=1 atau X =
n n n
Contoh :
Nilai ujian statistika dari sebagian Mahasiswa dalam
Suatu kelas adalah 70, 75, 60, 65, 80 maka nilai rata-rata
hitungannya adalah :
70 + 75 + 60 + 65 + 80
X= = 70
5
UKURAN PEMUSATAN DATA
2) Bila Suatu data Dimana masing-masing data
mengulang dengan frekuensi tertentu, katakanlah
nilai X1 mengulang dengan f1, X2 mengulang dengan
f2..dst , maka ;
f1 . X1 + f2 . X2 + f3 . X3 +…+ fn . Xn f. X
X= =
n n
Contoh :
Misalkan pada suatu ujian bahasa ingris, ada 3 Mahasiswa
mendapat nilai 60, 5 Mahasiswa mendapat 65, 4 Mahasiswa
mendapat 80, 1 Mahasiswa mendapat 50 dan 2 Mahasiswa
mendapat 95, maka hitung nilai rata – rata hitungannya :
(3 × 60) + (5 × 65) + (4 × 80) +(1 × 50)+ (2 × 95) 1065
X= = = 71
3+5+4+1+2 15
UKURAN PEMUSATAN DATA
Contoh : Misalkan modal (dlm Jutaan rupiah) dari 40
perusahaan disajikan pada tabel distribusi frekuensi
berikut:
UKURAN PEMUSATAN DATA
Contoh :
UKURAN PEMUSATAN DATA

Nilai Tengah (Median)

Med = ( 9 Data + 1 ) / 2
Med = 10 / 2
= 5 (median berada pada data ke 5
UKURAN PEMUSATAN DATA

Nilai Tengah (Median)


Nilai Tengah (Median) Untuk Data tidak
berkelompok

Med = (n + 1) / 2 dengan n = bnyk data


Med = ( 9 Data + 1 ) / 2
Med = 10 / 2
= 5 (median berada pada data ke 5
UKURAN PEMUSATAN DATA

Nilai Tengah (Median)


Nilai Tengah (Median) Untuk Data yang
sudah dikelompokan
UKURAN PEMUSATAN DATA

Contoh :
UKURAN PEMUSATAN DATA

Contoh :
UKURAN PEMUSATAN DATA
UKURAN PEMUSATAN DATA
UKURAN PEMUSATAN DATA

Modus
Selain Rata – rata (mean), median, ukuran pusat data
yang juga sering digunakan adalah MODUS.

“MODUS MERUPAKAN NILAI YANG SERINGKALI


MUNCUL DIDALAM SEBUAH OBSERVASI”. Dengan
demikian, modus akan sangat berguna untuk
MEREPRESENTASIKAN sekelompok data jika kita
mempunyai data sama dan berulang – ulang didalam
observasi.

Perhitungan modus bisa dihitung baik untuk data tidak


berkelompok dan data yang sudah berkelompok.
UKURAN PEMUSATAN DATA

Modus
UKURAN PEMUSATAN DATA

Modus
Contoh lain penggunaan modus untuk data tidak
berkelompok
UKURAN PEMUSATAN DATA

Modus
UKURAN PEMUSATAN DATA
Contoh
Selain ukuran pemusatan data, ada juga ukuran letak
data yang masih merupakan salah satu pengukuran
dalam statistika.
Mean
Ukuran Tujuannya hanya
Pemusatan Median membagi suatu data
Data menjadi dua bagian
Modus

Kuartil
Ukuran Tujuannya hanya
Letak Desil membagi suatu data
Data lebih dari dua bagian
Persentil
KUARTIL

Pengertian : Nilai pembatas yang membagi data terurut


menjadi empat bagian yang sama besar.
¼ bagian ¼ bagian ¼ bagian ¼ bagian

Xmin Q1 Q2 Q3 Xmax
Keterangan :
 Xmin = data terkecil  Q1 = kuartil ke-1
 Xmax = data terbesar  Q2 = kuartil ke-2
 Q3 = kuartil ke-3
KUARTIL
Persamaannya :
1. Kuartil untuk data tunggal (tidak berkelompok)

Qi = X i Dengan i adalah 1,2,3 dan n adalah


(n+1) banyak nilai
4
Artinya bisa dijabarkan sebagai berikut :
Kuartil ke-1 : i = 1  Q1 = X1
(n+1)
4
Kuartil ke-2 : i = 2  Q2 = X2
(n+1)
4
Kuartil ke-3 : i = 3  Q3 = X3
(n+1)
4
KUARTIL
Data siswa yang memperoleh nilai 10 untuk
Contoh : ulangan matematika selama 16 kali, yaitu 9, 5, 8, 5,
7, 8, 6, 7, 5, 8, 6, 6, 6, 6, 7, 9

1) Urutkan data yang nilainya terkecil hingga data yang nilainya


terbesar. (x1, x2, x3,…, x16).
5, 5, 5, 6, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 9, 9.

X4,25
2) Hitung menggunakan rumus.
Q1 = X4 + 0,25 × X5 −X4
Q1 = X1 = Q4,25
(16+1) Q1 = 6 + 0,25 × 6−6
4
Q1 = 6
KUARTIL

5, 5, 5, 6, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 9, 9.

X8,5
X12,75
Q2 = X2 = Q8,50 Q2 = X8 + 0,50 × X9 −X8
(16+1)
4
Q2 = 6 + 0,50 × 7−6
Q2 = 6,5
Q3 = X12 + 0,75 × X13 −X12
Q3 = X3 = Q12,75
(16+1)
4 Q3 = 8 + 0,75 × 8−8
Q3 = 8
KUARTIL

2. Kuartil untuk data berkelompok.

 Tentukan letak kuartil dengan rumus :


i
Qi = Data ke − n+1
4
Dengan i = 1, 2, 3, dan n = total frekuensi
 Hitung kuartil dengan rumus :
i
Qi = Tbi + 4 n − Fksi P
fi
KUARTIL

2. Kuartil untuk data berkelompok.

Keterangan :
Tbi = tepi bawah kuartil ke-I
Fksi = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil ke-I
fi = frekuensi kelas kuartil ke-I
P = panjang kelas (lebar interval kelas)
i = 1, 2, 3
Rumus panjang kelas :
P = tepi atas – tepi bawah atau
P = (batas atas – batas bawah) + 1
KUARTIL
Tentukan Q1 (kuartil bawah), Q2(median), dan
CONTOH : Q3(kuartil atas) dari data tes matematika
terhadap 40 siswa kelas XI IPA berikut ini

Nilai Frekuensi F. Kumulatif


40 – 49 4 4
50 – 59 5 4+5= 9
60 – 69 14 4+5+14= 23
70 – 79 10 4+5+14+10= 33
80 – 89 4 4+5+14+10+4= 37
90 – 99 3 4+5+14+10+4+3= 40
total 40 146
Frekuensinya (n) = 40
Letak kuartil nya Q1 :
1
Q1 = Data ke 40+1 = data ke 10,25
4
Artinya dilihat pada frekuensi, Q1 terletak pada
kelas ke- 3 yaitu pada interval 60 – 69.

Nilai kuartil nya Q1 :


Menentukan unsur-unsur lainya :
 Tb1 = 60 – 0,5 = 59,5  f1 = 14
 Fks1 = 4 + 5 = 9  P = (69 – 60)+1 = 10
1
Q1 = 59,5 + 4 × 40 − 9 × 10 = 60,214
14
Frekuensinya (n) = 40
Letak kuartil nya Q2 :
2
Q2 = Data ke 40+1 = data ke 20,50
4
Artinya dilihat pada frekuensi, Q2 terletak pada
kelas ke- 3 yaitu pada interval 60 – 69.

Nilai kuartil nya Q2 :


Menentukan unsur-unsur lainya :
 Tb2 = 60 – 0,5 = 59,5  f2 = 14
 Fks2 = 4 + 5 = 9  P = (69 – 60)+1 = 10
2
Q2 = 59,5 + 4 × 40 − 9 × 10 = 67,357
14
Frekuensinya (n) = 40
Letak kuartil nya Q3 :
3
Q3 = Data ke 40+1 = data ke 30,75
4
Artinya dilihat pada frekuensi, Q3 terletak pada
kelas ke- 4 yaitu pada interval 70 – 79.

Nilai kuartil nya Q3 :


Menentukan unsur-unsur lainya :
 Tb3 = 70 – 0,5 = 69,5  f3 = 10
 Fks3 = 4 + 5 +14 = 23  P = (79 – 70)+1 = 10
3
Q3 = 69,5 + 4 × 40 − 23 × 10 = 76,500
10
DESIL
Pengertian : Nilai pembatas yang membagi data terurut
menjadi Sepuluh bagian yang sama besar.

Keterangan :  D1 = Desil ke-1


 Xmin = data terkecil  D2 = Desil ke-2
 Xmax = data terbesar  D3 = Desil ke-3
DESIL 1) Desil Data Tunggal.
Contoh : Tentukan desil ke – 1 dan desil – 5 dari data berikut :
47, 33, 41, 37, 46, 43, 39, 36, 35, 42, 40, 39, 45

Data diurutkan menjadi :


33, 35, 36, 37, 39, 39, 40, 41, 42, 43, 45, 46, 47
Banyak data adalah n = 13
Letak desil nya :
D1 = X 1 =X 1 = X1,4
(n+1) (13+1)
10 10
Nilai desil nya :
D1 = X1 +0,4 X2 −X1 = 33+0,4 35−33 = 33,8
DESIL 1) Desil Data Tunggal.
Contoh : Tentukan desil ke – 1 dan desil – 5 dari data berikut :
47, 33, 41, 37, 46, 43, 39, 36, 35, 42, 40, 39, 45

Data diurutkan menjadi :


33, 35, 36, 37, 39, 39, 40, 41, 42, 43, 45, 46, 47
Banyak data adalah n = 13
Letak desil nya :
D5 = X 5 =X 5 = X7
(n+1) (13+1)
10 10
Nilai desil nya :
D5 = 40
DESIL

2) Desil Data Kelompok.

 Tentukan letak Desil dengan rumus :


i
Di = Data ke − n+1
10
Dengan i = 1, 2, 3, dan n = total frekuensi
 Hitung Desil dengan rumus :
i
n − Fksi
Di = Tbi + 10 P
fi
PERSENTIL

1) Desil Data Tunggal.

 Tentukan letak Persentil dengan rumus :


i
Pi = Data ke − n+1
100
Dengan i = 1, 2, 3, dan n = total frekuensi
PERSENTIL

2) Desil Data Kelompok.

 Tentukan letak Persentil dengan rumus :


i
Pi = Data ke − n+1
100
Dengan i = 1, 2, 3, dan n = total frekuensi
 Hitung Persentil dengan rumus :
i
n − Fksi
Pi = Tbi + 10 P
fi

Anda mungkin juga menyukai