DASAR TEORI
Ada beberapa ukuran pemusatan, atau ukuran kecenderungan pusat antara lain:
modus, median, dan rata-rata (rataan) , kuartil, desil, dan persentil. Ukuran-ukuran itu sering
digunakan untuk mewakili data yang bersangkutan.
1. Rata-Rata (Mean)
Rata – rata (mean) adalah menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok
itu, kemudian dibagi dengan jumlah indivisu yang ada pada kelompok tersebut
(Sugiyono, 2013). Rata-rata disebut juga rataan. Menurut Setiawan dan Narayik (2015)
da tiga macam rataan antara lain: rataan hitung, rataan ukur, dan rataan selaras
(harmonik). Berikut cara menentukan nilai rata-rata (Mean):
a. Rata-Rata Hitung
1) Data Tunggal
Cara 1
x 1+ x 2 +…+ x n
x́=
n
Cara 2
x́=
∑ xi f i
∑ fi
Cara 3
x́=
∑ ni x́i
∑ ni
2) Data kelompok
Cara 1
x́=
∑ f i xi
fi
Keterangan:
x i=Nilai tengahkelas interval
f i=Frekuensi kelas interval
Cara 2
f i ci
x́=x 0 + p
( ∑∑ )
fi
Keterangan:
x 0=Nilai tengahkelas rata−rata
p= panjang kelasinterval
f i=Frekuensi kelas interval
c i=. . ,−4 ,−3 ,−2 ,−1 , 0 , 1 ,2 , 3 , 4 , . ..
b. Rata-Rata Ukur
1) Data Tunggal
Cara 1
U =√n x 1 × x 2 × … x n
1
Cara 2
log U =
∑ log x i
n
Cara 3
t
x́
(
Pt =Po 1+
100 )
2) Data kelompok
log U =∑ ¿ ¿ ¿
c. Rata-Rata Harmonik
1) Data Tunggal
n
H=
1
∑ x ()
i
2) Data kelompok
H=
∑fi
f
∑ xi()i
2. Median
Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai
tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang
terbesar (Sugiyono, 2013). Cara menentukan nilai modus adalah sebagai berikut :
a. Data Tunggal
Pada data tunggal nilai modus dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Jika n adalah bilangan ganjil Me= X n+1
2
1
Jika n adalah bilangan genap Me= X + X n +1
(
2 n+1
2 2
+1 )
b. Data Kelompok
Menurut Setiawan dan Narayik (2015) langkah-langkah mengitung Median
data kelompok adalah sebagai beikut:
1. Cari kelas interval median
2. Menentukan batas bawah kelas median
3. Menentukan panjang kelas median (p)
4. Menghitung jumlah frekuensi di kelas median (f)
5. Menghitung jumlah frekuensi kumulatif di kelas median (F)
6. Menghitung nilai median dengan rumus
1
Mo=b+ p ( )
2
n−F
f
2
Keterangan:
n=Jumlah sampel
F=¿ Frekuensi kumulatif kelas Median
p=¿ interval kelas
f =¿ frekuensi kelas median
b=¿ Batas tepi bawah kelas median
3. Modus
Modus dari sekumpulan data ialah data yang frekuensinya tertinggi. Apabila dalam
sekumpulan data, semua ukuran atau skor mempunyai frekuensi yang sama, maka ada
dua pilihan:
a. Menetapkan bahwa tidak ada modusnya, karena tidak ada data (ukuran atau skor) yang
frekuensinya lebih tinggi dari frekuensi skor-skor yang lain.
b. Menetapkan bahwa setiap ukuran atau setiap skor dalam data itu merupakan modus,
karena frekuensi setiap skor tidak dilebihi oleh frekuensi skor yang menapun.
Cara menentukan nilai modus adalah sebagai berikut :
a. Data Tunggal
Pada data tunggal nilai modus dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut
1. Membuat tabel distribusi frekuensi data tunggal
2. Untuk menentukan Mo, cari data yang memiliki frekuensi paling besar
Mo=Data dengan frekuensi terbanyak
c. Data Kelompok
Menurut Setiawan dan Narayik (2015) langkah-langkah mengitung Modus data
kelompok adalah sebagai beikut:
1. Cari nilai interval kelas yang memiliki frekuensi paling banyak
2. Menentukan batas bawah kelas modus
3. Menentukan panjang kelas modus (p)
4. Menghitung jumlah frekuensi di kelas modus (f)
5. Menghitung nilai modus dengan rumus
b1
Mo=b+ p ( )
b 1 + b2
Keterangan:
Mo=Modus data
p=Interval kelas
b=Batas tepi bawah kelasmodus
b 1=Selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi sebelumnya
b 2=Selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi sesudahya
4. Kuatil
Setiawan dan Narayik (2015) menjelasakan Kuartil adalah bilangan yang dapat
dianggap membagi data yang telah diurutkan menurut besarnya, dari yang terkecil ke
yang terbesar menjadi 4 sub kelompok yang sama banyak. Ada 3 kuartil yakni Kuartil
pertama (K1), Kuartil kedua (K2), dan Kuartil ketiga (K3).Untuk menentukan nilai Kuatil
3
dapat dikerjakan dengan data tunggal dan data kelompok. Cara menenukan nilai kuartil
adalah sebagai berikut :
a. Data Tunggal
Menurut Setiawan dan Narayik (2015) langkah-langkah mengitung kuartil data
tunggal adalah sebagai beikut:
i ( n+1 )
K i=data ke
4
Keterangan:
K i=Kuartil ke i
i=1,2 , 3
n=Jumlah sampel
b. Data Kelompok
Menurut Setiawan dan Narayik (2015) langkah-langkah mengitung kuartil
adalah sebagai beikut:
1. Cari nilai interval kelas yang mengandung unsur kuartil (Ki)
2. Menentukan batas bawah kelas kuartil (b)
3. Menentukan panjang kelas kuartil (p)
4. Menghitung jumlah frekuensi di kelas kuartil (f)
5. Menghitung jumlah frekuensi kumulatif di kelas kuartil (F)
6. Menghitung nilai kuartil dengan rumus
¿ −F
K i=b+ p ( )
4
f
Keterangan:
K i=Kuartil ke
i=1 , 2, 3
n=Jumlah sampel
F=¿ Frekuensi kumulatif kelas kuartil
p=¿ interval kelas
f =¿ frekuensi kelas kuartil
b=¿ Batas tepi bawah kelas kuartil
c. Desil
Desil adalah bilangan yang dapat dianggap membagi data yang telah
diurutkan menurut besarnya dari yang terkecil ke yang terbesar menjadi 10
subkelompok yang sama banyak (Setiawan dan Narayik,2015). Untuk menentukan
nilai desil dapat dikerjakan dengan data tunggal dan data kelompok. Cara
menenukan nilai desil adalah sebagai berikut :
a. Data Tunggal
Menurut Setiawan dan Narayik (2015) cara mengitung desil data tunggal
adalah sebagai beikut:
4
i ( n+ 1 )
D i=data ke
10
Keterangan:
Di=¿ Desil ke
i=¿ 1, 2, 3, .........................., 9
n=¿ Jumlah sampel
b. Data Kelompok
Menurut Setiawan dan Narayik (2015) langkah-langkah mengitung kuartil
adalah sebagai beikut:
1. Cari nilai interval kelas yang mengandung unsur Desil (Di)
2. Menentukan batas bawah kelas desil (b)
3. Menentukan panjang kelas desil (p)
4. Menghitung jumlah frekuensi di kelas desil (f)
5. Menghitung jumlah frekuensi kumulatif di kelas desil (F)
6. Menghitung nilai kuartil dengan rumus
¿ −F
D i=b+ p ( )
10
f
Keterangan:
Di=¿ Desil ke
i=¿ 1, 2, 3, .........................9
n=¿Jumlah sampel
F=¿ Frekuensi kumulatif data desil.
p=¿ Interval kelas
f =¿ Frekuensi data desil.
b=¿ Batas tepi bawah kelas desil
d. Persentil
Persentil adalah bilangan yang dapat dianggap membagi data yang telah
diurutkan menurut besarnya dari yang terkecil ke yang terbesar menjadi 100
subkelompok yang sama banyak (Setiawan dan Narayik,2015). Untuk menentukan
nilai persentil dapat dikerjakan dengan data tunggal dan data kelompok. Cara
menenukan nilai persentil adalah sebagai berikut :
a. Data Tunggal
Menurut Setiawan dan Narayik (2015) langkah-langkah mengitung persentil
data tunggal adalah sebagai beikut:
i ( n+1 )
Pi=data ke−
100
Keterangan:
5
Pi=¿ Persentil ke i
i=¿ 1, 2, 3, ..........................100
n=¿ jumlah sampel
b. Data Kelompok
Menurut Setiawan dan Narayik (2015) langkah-langkah mengitung kuartil
adalah sebagai beikut:
1. Cari nilai interval kelas yang mengandung unsur Persentil (Pi)
2. Menentukan batas bawah kelas persentil (])
3. Menentukan panjang persentil (p)
4. Menghitung jumlah frekuensi di kelas persentil (f)
5. Menghitung jumlah frekuensi kumulatif di kelas persentil (F)
6. Menghitung nilai kuartil dengan rumus
¿ −F
Pi=b + p(100
f )
Keterangan:
Pi=¿ Persentil ke
i=¿ 1,2,3,........100
n=¿ jumlah sampel
F=¿ Frekuensi kumulatif data desil.
p=¿ Interval kelas
f =¿ Frekuensi data desil.
b=¿ Batas tepi bawah kelas desil
e.
6
B. PERMASALAHAN
Data yang digunakan dikutip dari salah satu Tesis di Pascasarjana Universitas Negeri
Surabaya. Tesis dengan judul “ Pengembangan perangkat pembelajaran video interaktif
dengan model pembelajaran berdasarkan masalah pada mata pelajaran perawatan badan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 6 Surabaya” yang ditulis oleh
Kusriwayati tahun 2016. Data yang dikutip sebanyak 100 (n=100). Berikut data yang akan
digunakan untuk penyelesaian tugas ini:
86 83 78 63 56 83 78 83 64 57
91 89 97 57 59 78 94 89 49 55
89 91 83 48 62 81 83 58 35 66
89 83 81 50 58 83 80 58 57 57
91 91 89 49 61 94 83 57 63 55
83 83 86 64 62 89 83 55 66 43
86 83 89 63 67 91 89 66 56 63
86 78 81 47 66 86 78 57 60 57
86 78 81 62 55 86 75 55 64 48
83 81 89 66 58 81 91 43 59 50
Data 100 data di atas akan dipergunakan untuk menghitung beberapa teknik statistik pada
data tunggal dan data kelompok. Teknik statistik yang dihitung antara lain:
1. Mean (rata-rata)
Terdiri dari rata-rata hitung, rata-rata ukur, dan rata-rata harmonik.
2. Median (Me)
3. Modus (Mo)
4. Kuartil ( K i )
Terdiri dari Kuartil 1 (K1), Kuartil 2 (K2), dan Kuartil 3 (K3).
5. Desil ( D i )
Terdapat 10 desil yang dapat dihitung, tetapi pada tugas ini hanya diambil 5 desil. Desil
yang dihitung terdiri dari Desil 2 (D2), Desil 3 (D3), Desil 5 (D5), Desil 7 (D7), dan Desil 9
(D9).
6. Persentil ( Pi )
Terdapat 100 persentil yang dapat dihitung, tetapi pada tugas ini hanya diambil
10persentil. Persentil yang dihitung terdiri dari Persentil 8 (P 8), Persentil 16 (P16),
Persentil 24 (P24), Persentil 32 (P32), Persentil 40 (P40), Persentil 50 (P50), Persentil 56
(P56), Persentil 64 (P64), Persentil 80 (P80), dan Persentil 95 (P95).
7
C. PEMBAHASAN
Dalam tugas ini, data diolah dan dihitung menggunakan cara manual yakni dengan
Microsoft Excel dan dengan menggunakan SPPS baik pad data tunggal maupn data kelompok.
Pembahasan beberapa teknik statistik pada data di atas, akan di jabarkan sebagai berikut:
1. Pembahasan secara manual
a. Rata-rata hitung ( x́ )
1) Data tunggal
Besar rata-rata hitung pada data tunggal dapat ditentukan mengunakan 2 cara,
yaitu:
a) Cara I
35 55 57 60 64 78 81 83 86 89
43 55 57 61 64 78 81 83 86 90
43 55 57 62 66 78 83 83 89 91
47 55 57 62 66 78 83 83 89 91
48 55 58 62 66 78 83 83 89 91
48 56 58 63 66 80 83 86 89 91
49 56 58 63 66 81 83 86 89 91
49 57 58 63 67 81 83 86 89 94
50 57 59 63 75 81 83 86 89 94
50 57 59 64 78 81 83 86 89 97
∑ xi
x́= i=1
n
x 1+ x 2 + x 3+ x 4+ … … . …+ x 100
x́=
n
35+43+ 43+ 47+… … . …+97
x́=
100
7168
x́=
100
x́=71,68
b) Cara II
Tabel 1. Distribusi Data Tunggal untuk Menghitung Rata-Rata Hitung
Nilai Ujian
fi xi . f i
xi
35 1 35
43 2 86
47 1 47
48 2 96
49 2 98
50 2 100
8
Nilai Ujian
fi xi . f i
xi
55 5 275
56 2 112
57 7 399
58 4 232
59 2 118
60 1 60
61 1 61
62 3 186
63 4 252
64 3 192
66 5 330
67 1 67
75 1 75
78 6 468
80 1 80
81 6 486
83 13 1079
86 7 602
89 9 801
91 6 546
94 2 188
97 1 97
Jumlah 100 7168
x́=
∑ f i . xi
fi
7168
x́=
100
x́=71,68
2) Data kelompok
Besar rata-rata hitung pada data kelompok dapat ditentukan mengunakan 2
cara, yaitu:
a) Cara 1
Tabel 2. Data Kelompok untuk Menghitung Rata-Rata Hitung (Cara I)
Nilai Ujian fi xi xi . f i
35 - 42 1 38.5 39
43 - 50 9 46.5 419
51 - 58 18 54.5 981
9
Nilai Ujian fi xi xi . f i
59 - 66 19 62.5 1.188
67 - 74 1 70.5 71
75 - 82 14 78.5 1.099
83 - 90 30 86.5 2.595
91 - 98 8 94.5 756
Jumlah 100 7.146
x́=
∑ f i . xi
∑ fi
7.146
x́=
100
x́=71,46
b) Cara 2
Tabel 3. Data Kelompok untuk Menghitung Rata-Rata Hitung (Cara II)
Nilai Ujian fi xi ci f i . ci
35 - 42 1 38.5 -6 -6
43 - 50 9 46.5 -5 -45
51 - 58 18 54.5 -4 -72
59 - 66 19 62.5 -3 -57
67 - 74 1 70.5 -2 -2
75 - 82 14 78.5 -1 -14
Kelas
83 - 90 30 86.5 0 0
rata-rata
91 - 98 8 94.5 1 8
∑ f i . ci
x́=X 0+ p
( ∑ fi )
x́=86,5+ 8 ( −188
100 )
x́=86,5−15,04
x́=71,46
10
b. Rata-rata ukur (U)
1) Data tunggal
Besar rata-rata ukur (U) pada data tunggal dapat ditentukan mengunakan 2 cara,
yaitu:
a) Cara I
Untuk menentukan besar rata-rata ukur pada data tunggal dengan cara I, dari
n=100 diambil 6 data petama yang sudah diurutkan.
35 55 57 60 64 78 81 83 86 89
43 55 57 61 64 78 81 83 86 90
43 55 57 62 66 78 83 83 89 91
47 55 57 62 66 78 83 83 89 91
48 55 58 62 66 78 83 83 89 91
48 56 58 63 66 80 83 86 89 91
49 56 58 63 66 81 83 86 89 91
49 57 58 63 67 81 83 86 89 94
50 57 59 63 75 81 83 86 89 94
50 57 59 64 78 81 83 86 89 97
U =√n x 1 . x 2 . x 3 . x 4 … … … .. x n
U =√6 35 x 43 x 43 x 43 x 47 x 48
U =√6 7.007 .857 .920
U =43 , 74
b) Cara II
Tabel 4. Data Tunggal untuk Menghitung Rata-Rata Ukur (Cara II)
xi fi log x i
35 1 1.5441
43 2 1.6335
47 1 1.6721
48 2 1.6812
Jumlah 6 9.8456
log U =
∑ log x i
n
log x 1 +log x2 + log x 3 +log x 4 +log x 5+ log x6
log U =
n
( 1,5441 ) + ( 1,6335 ) + ( 1,6335 ) + ( 1,6721 )+ ( 1,6812 )+(1,6812)
log U =
6
9,8456
log U =
6
11
log U =1,6409
U =antilog (1,6409)
U =43,74
2) Data kelompok
Tabel 5. Data Kelompok untuk Menghitung Rata-Rata Ukur
Nilai Kelas Nilai Tengah
fi log x i f i log x i
Inteval xi
35 – 42 1 38.5 1.5855 1.5855
43 – 50 9 46.5 1.6675 15.0071
51 – 58 18 54.5 1.7364 31.2551
59 – 66 19 62.5 1.7959 34.1217
67 – 74 1 70.5 1.8482 1.8482
75 – 82 14 78.5 1.8949 26.5282
83 – 90 30 86.5 1.9370 58,.1105
91 – 98 8 94.5 1.9754 15.8035
Jumlah 100 184.2597
log U =∑ ¿ ¿ ¿
184,2597
log U =
100
log U =1,842597
U =antilog (1,842597)
U =69,59
n
H=
∑ ( x1 )
i
n
H=
1 1 1 1
+ + + … … ….+
x1 x 2 x 3 x 100
100
H=
( 0,0286 ) + ( 0,0233 )+ ( 0,0233 )+ … … … ..+(0,0103)
100
H=
1,4671
H=68,1617
2) Data kelompok
Tabel 7. Data Kelompok untuk Menghitung Rata-Rata Harmonik
f1
Nilai Ujian f1 x1
x1
35 - 42 1 38,5 0,0260
43 - 50 9 46,5 0,1935
51 - 58 18 54,5 0,3303
59 - 66 19 62,5 0,3040
67 - 74 1 70,5 0,0142
13
75 - 82 14 78,5 0,1783
83 - 90 30 86,5 0,3468
91 - 98 8 94,5 0,0847
Jumlah 100 1,4778
H=
∑ fi
fi
∑ ()
ci
100
H=
1,4778
H=67,67
2. Median
a. Data tunggal
Tabel 8. Median Data Tunggal
xi fi
35 1
43 2
47 1
48 2
49 2
50 2
55 5
56 2
57 7
58 4
59 2
60 1
61 1
62 3
63 4
64 3
66 5
67 1
75 1
Data ke 50
78 6 Data Ke 51
80 1
81 6
83 13
86 7
14
xi fi
89 9
91 6
94 2
97 1
Jumlah 100
b. Data kelompok
Jumlah data (n) = 100 (Genap)
n n
Me=Data ke dan Data ke +1
2 2
Me=Data ke 50 dan Data ke 51
Tabel 9. Median Data Kelompok
Nilai Ujian fi bi Fi
35 - 42 1 34,5 0
43 - 50 9 42,5 1
51 - 58 18 50,5 10
59 - 66 19 58,5 28
67 - 74 1 66,5 47 Kelas Median
75 - 82 14 74,5 48 Data ke-50 dan data ke-51
83 - 90 30 82,5 62
91 - 98 8 90,5 92
Jumlah 100
1
Me=b+ p
2
f( )
n−F
15
1
Me=74,5+8
2
(
( 100 ) −48
14 )
Me=74,5+8 ( 142 )
Me=74,5+1,14
Me=74,5+1,14
Me=75,64
3. Modus
a. Data tunggal
Tabel 10. Modus Data Tunggal
xi fi
35 1
43 2
47 1
48 2
49 2
50 2
55 5
56 2
57 7
58 4
59 2
60 1
61 1
62 3
63 4
64 3
66 5
67 1
75 1
78 6
80 1
81 6
Data dengan
83 13 frekensi terbanyak
86 7
89 9
91 6
94 2
16
xi fi
97 1
Jumlah 100
b. Data kelompok
Tabel 11. Modus Data Kelompok
Nilai Ujian f1 b1
35 - 42 1 34,5
43 - 50 9 42,5
51 - 58 18 50,5
59 - 66 19 58,5
67 -74 1 66,5
75 - 82 14 74,5
83 - 90 30 82,5 Kelas Modus
91 - 98 8 90,5
Jumlah 100
b1
Mo=b+ p ( b 1 + b2 )
Mo=82,5+8 ( 1616+22 )
16
Mo=82,5+8 ( )
38
Mo=82,5+3,37
Mo=85,87
4. Kuartil
a. Data tunggal
Tabel 12. Kuartil Data Tunggal
xi fi
35 1
43 2
47 1
48 2
49 2
50 2
55 5
17
xi fi
56 2
57 7
K1
58 4 Data ke-25 dan Data ke-26
59 2
60 1
61 1
62 3
63 4
64 3
66 5
67 1
75 1
K2
78 6
Data ke 50 dan Data ke 51
80 1
81 6
83 13 Data ke 75
86 7 Data ke 76
89 9
91 6
94 2
97 1
Jumlah 100
18
2) Perhitungan kuartil 2 (K2)
i(n+1)
K i=Data ke
4
2(100+1)
K 2=Data ke
4
202
K 2=Data ke
4
101
K 2=Data ke
2
1
K 2= ( Data ke 50−Data ke 21)
2
78+78
K 2=
2
K 2=78
b. Data kelompok
Tabel 13. Kuartil Data Kelompok
Nilai Ujian fi bi Fi
35 - 42 1 34,5 0
43 - 50 9 42,5 1
51 - 58 18 50,5 10 Kelas K1
59 - 66 19 58,5 28
67 -74 1 66,5 47
75 - 82 14 74,5 48 Kelas K2
83 - 90 30 82,5 62 Kelas K3
91 - 98 8 90,5 92
19
Jumlah 100
K 1=50,5+ 8( 25−10
18 )
15
K =50,5+ 8 ( )
1
18
K 1=50,5+ 6,67
K 1=57,17
K 2=74,5+ 8( 50−48
14 )
2
K =74,5+ 8 ( )
2
14
K 2=74,5+1,14
K 2=75,64
3 3
K3 = Data ke n=Data ke ( 100 )=Data ke 75
4 4
i
K i=b+ p
4
( )
n−F
f
20
3
K 3=b+ p ( )
4
n−F
f
K 3=82,5+8( 75−62
30 )
13
K =82,5+8 ( )
3
30
K 3=82,5+1,8
K 3=84,3
5. Desil
a. Data tunggal
Tabel 14. Desil Data Tunggal
xi fi
35 1
43 2
47 1
48 2
49 2
50 2
55 5
56 2
D2 (Data ke-20 dan Data ke -21)
57 7
58 4
59 D3 (Data ke-30)
2
60 1 D3 (Data ke-31)
61 1
62 3
63 4
64 3
66 5
67 1
75 1
D5 (Data ke-50 dan Data ke- 51)
78 6
80 1
81 6
83 13 D7 (Data ke-70 dan Data ke-71
86 7
D9 (Data ke-90 dan Data ke -91 )
89 9
91 6
94 2
21
xi fi
97 1
Jumlah 100
22
1
D 5=data ke 50
2
1
D 5=Data ke 50+ ( Data ke 51−Data ke 50)
2
1
D 5=78+ (78−78)
2
D 5=78
b. Data kelompok
Tabel 15. Desil Data Kelompok
Nilai Ujian f1 b1 F1
35 - 42 1 34,5 0
43 - 50 9 42,5 1
51 - 58 18 50,5 10 Kelas D2
Kelas D23
3
59 - 66 19 58,5 28
67 -74 1 66,5 47
Kelas D5
75 - 82 14 74,5 48
83 - 90 30 82,5 62 Kelas D7
91 - 98 8 90,5 92
Jumlah 100
2
D2=b + p (
10
n−F
f )
20−10
D 2=50,5+ 8 ( )
18
10
D 2=50,5+ 8
18( )
D 2=50,5+ 4,44
D2=54,94
24
in
Di=Data ke
10
5 x 100
D 5=Data ke
10
D 5=Data ke 50
5
D 5=b+ p
10
(n−F
f )
D 5=74,5+ 8( 50−48
14 )
2
D =74,5+ 8 ( )
5
14
D5=74,5+1,14
D 5=75,64
7
D7=b+ p
10
(
n−F
f )
D 7=82,5+8( 70−62
30 )
8
D =82,5+8 ( )
7
30
D 7=82,5+2,13
D7=84,63
9
D 9=b+ p
10
(n−F
f )
25
D 9=82,5+8( 90−62
30 )
28
D =82,5+8 ( )
9
30
D 9=82,5+7,47
D9=89,97
26
6. Persentil
a. Data tunggal
Tabel 16. Persentil Data Tunggal
xi fi
35 1
43 2
47 1
48 2
P8 (Data ke-8)
49 2
50 2 P8 (Data ke-9)
55 5
56 2 P16 (Data ke-16 dan Data ke -17)
57 7 P24 (Data ke-24)
58 4 P24 (Data ke-25)
59 2
60 1
61 P32 (Data ke-32)
1
62 3 P32 (Data ke-33)
63 4
64 3 P40 (Data ke-40 dan Data ke -41)
66 5
67 1
75 1
78 6 P50 (Data ke-50 dan Data ke -51)
80 1 P56 (Data ke-56)
81 6 P56 (Data ke-57)
83 13 P64 (Data ke 65 dan Data ke -64)
86 7 P80 (Data ke-80 dan Data ke -81)
89 9
91 6 P95 (Data ke-96 dan Data ke -95)
94 2
97 1
Jumlah 100
27
2
P8=data ke 8
25
2
P8=Data ke 8+ ( Data ke 9−Data ke 8)
25
2
P8=49+ (50−49)
25
P8=49+0,08
P8=49,08
30
i (n+1)
Pi=datake
100
80(100+1)
P80=data ke
100
8080
P80=data ke
100
4
P80=data ke 80
5
4
P80=Data ke 80+ ( Data ke 81−Data ke 80)
5
4
P80=86 + (86−86)
5
P80=86
31
b. Data kelompok
Tabel 17. Persentil Data Kelompok
Nilai Ujian f1 b1 F1
35 - 42 1 34,5 0
43 - 50 9 42,5 1 Kelas P8
Jumlah 100
8
P8=b+ p (
100
(n)−F
f )
8
P8=b+ p (
100
(100)−F
f )
P8=42,5+8 ( 8−1
9 )
7
P =42,5+8 ( )
8
9
P8=42,5+6,22
P8=48,72
32
10
P8=b+ p (
100
(n)−F
f )
10
P8=b+ p (
100
(100)−F
f )
P8=42,5+8 ( 10−1
9 )
9
P =42,5+8 ( )
8
9
P8=42,5+8
P8=50,5
16
P16=b + p (
100
(n)−F
f )
16
P16=b + p (
100
(100)−F
f )
16−10
P16=50,5+8 ( )
18
6
P16=50,5+8
18 ( )
P16=50,5+2,67
P16=53,17
24
P24=b+ p
100
((n)−F
f )
33
24
P24=b+ p( 100
(100)−F
f )
24−10
P24=50,5+ 8 ( )18
14
P24=50,5+ 8 ( )
18
P24=50,5+ 6,22
P24=56,72
40
P40=b+ p( 100
(n)−F
f )
40
P40=b+ p( 100
(100)−F
f )
40−28
P40=58,5+ 8 ( 19 )
34
P40=58,5+ 8 ( 1219 )
P40=58,5+5,05
P40=63,55
50
P50=b+ p(100
(n)−F
f )
50
P50=b+ p(100
(100)−F
f )
50−48
P50=74,5+8 (
14 )
P50=74,5+8 ( 142 )
P50=74,5+1,14
P50=75,64
56
(
P56=b + p
100
(n)−F
f )
56
(
P56=b + p
100
(100)−F
f )
56−48
P50=74,5+8 ( )
14
8
P50=74,5+8 ( )
14
P50=74,5+ 4,57
P50=79,07
35
9) Perhitungan Persentil 64 (P64)
in
Pi=Data ke
100
64 x 100
P64=Data ke
100
P64=Data ke 64
64
P64=b+ p( 100
(n)−F
f )
64
P64=b+ p( 100
(100)−F
f )
64−62
P64=82,5+ 8 ( ) 30
2
P64=82,5+ 8 ( )
30
P64=82,5+ 0,53
P64=83,03
80
(
P80=b + p
100
(n)−F
f )
80
(
P80=b + p
100
(100)−F
f )
80−62
P80=82,5+ 8 ( )30
18
P80=82,5+ 8 ( )
30
P80=82,5+ 4,8
P80=87,3
36
80 x 100
P80=Data ke
100
P80=Data ke 80
80
P80=b + p (
100
(n)−F
f )
80
P80=b + p (
100
(100)−F
f )
90−62
P80=82,5+ 8 ( )
30
28
P80=82,5+ 8 ( )
30
P80=82,5+7,45
P80=89,95
95
P95=b + p (
100
(n)−F
f )
95
P95=b + p (
100
(100)−F
f )
95−92
P95=90,5+ 8 ( )
30
3
P95=90,5+ 8 ( )
30
P95=90,5+ 0,8
P95=91,3
37
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 35,00 1 1,0 1,0 1,0
43,00 2 2,0 2,0 3,0
47,00 1 1,0 1,0 4,0
48,00 2 2,0 2,0 6,0
49,00 2 2,0 2,0 8,0
50,00 2 2,0 2,0 10,0
55,00 5 5,0 5,0 15,0
56,00 2 2,0 2,0 17,0
57,00 7 7,0 7,0 24,0
58,00 4 4,0 4,0 28,0
59,00 2 2,0 2,0 30,0
60,00 1 1,0 1,0 31,0
61,00 1 1,0 1,0 32,0
62,00 3 3,0 3,0 35,0
63,00 4 4,0 4,0 39,0
64,00 3 3,0 3,0 42,0
66,00 5 5,0 5,0 47,0
67,00 1 1,0 1,0 48,0
75,00 1 1,0 1,0 49,0
78,00 6 6,0 6,0 55,0
80,00 1 1,0 1,0 56,0
81,00 6 6,0 6,0 62,0
83,00 13 13,0 13,0 75,0
86,00 7 7,0 7,0 82,0
89,00 9 9,0 9,0 91,0
90,00 1 1,0 1,0 92,0
91,00 5 5,0 5,0 97,0
94,00 2 2,0 2,0 99,0
97,00 1 1,0 1,0 100,0
39
Statistik Nilai Ujian
32 61,32
40 64,00
50 78,00
56 80,56
64 83,00
70 83,00
75 85,25
80 86,00
90 89,00
95 91,00
b. Data Kelompok
Selain melakukan pembuatan tabel distribusi frekuensi tendensi sentral pada data
kelompok dengan cara manual, tabel distribusi frekuensi juga dapat dibuat dengan
menggunakan SPPS. Tetapi untuk perhitungan nilai tendensi sentral data kelompok
tidak dapat diolah dengan menggunakan SPSS.
Tabel 18. Distribusi Frekuensi Data Tunggal dengan SPSS
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 35 - 42 1 1,0 1,0 1,0
43 – 50 9 9,0 9,0 10,0
51 – 58 18 18,0 18,0 28,0
59 – 66 19 19,0 19,0 47,0
67 – 74 1 1,0 1,0 48,0
75 – 82 14 14,0 14,0 62,0
83 – 90 30 30,0 30,0 92,0
91 - 98 8 8,0 8,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
40
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan penentuan nilai tendensi sentral data
tunggal dan data kelompok dengan menggunakan pengolahan data secara manaul dan
menggunkan SPSS, diperoleh hasil tendensi sentral sebagai berikut:
Tabel 18. Hasil Perhitungan Tendensi Sentral Manual dan SPSS
Manual
Tendensi Sentral SPSS
Tunggal Kelompok
Rata-Rata Hitung
Cara I 71.68 71.46 71.67
Cara II 71.68 71.46 71.67
Rata-Rata Ukur
Cara I 43.74 69.79
Cara II 43.74 -
Rata-rata harmonik 68.16 67.67
Median 78 75.64 78
Modus 83 85.87 83
Kuartil
Kuartil 1 58 57.17 58
Kuarti 2 78 75.64 78
Kuartil 3 85.25 84.3 85.25
Desil
Desil 2 57 54.94 57
Desil 3 59.3 59.34 59.30
Desil 5 78 75.64 78
Desil 7 83 84.63 83
Desil 9 89 89.97 89
Persentil
Persentil 8 49.08 48.72 49.08
Persentil 10 50.50
Persentil 16 56 53.17 56
Persentil 24 57.24 56.72 57.24
Persentil 32 61.32 60.18 61.32
Persentil 40 64 63.55 64
Persentil 50 78 75.64 78
Persentil 56 80.56 79.07 80.56
Persentil 64 83 83.03 83
Persentil 80 86 87.3 86
Persentil 95 91 91.3 91
41
Pada tabel di atas dapat dapat diketahui perbandingan hasil perhitungan nilai tendensi
sentral dengan menghtung secara manual dan menggunakan SPSS. Berdasarkan hasil pada
masing-masing nilai tendensi sentral diperoleh hasil yang sama atau mendekati sama.
Program SPSS dikhususkan untuk mengolah dan menghitung data dalam bentuk data tunggal,
sehingga dapat dilihat pada tabel 18 perolehan nilai tendensi sentral baik perhitungan secara
manual atau dengan menggunakan SPSS sama. Sedangkan nilai tendensi sentral pada data
kelompok hanya dapat dihitung secara manual, perolehan nilai masing-masing tendensi
sentral diperoleh hasil yang mendekati.
42
DAFTAR PUSTAKA
Seriawan dan Narayik. 2015. Aplikasi Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta: Nuha Medika
43
LAMPIRAN
44
45
46
47