Anda di halaman 1dari 47

A.

DASAR TEORI
Ada beberapa ukuran pemusatan, atau ukuran kecenderungan pusat antara lain:
modus, median, dan rata-rata (rataan) , kuartil, desil, dan persentil. Ukuran-ukuran itu sering
digunakan untuk mewakili data yang bersangkutan.
1. Rata-Rata (Mean)
Rata – rata (mean) adalah menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok
itu, kemudian dibagi dengan jumlah indivisu yang ada pada kelompok tersebut
(Sugiyono, 2013). Rata-rata disebut juga rataan. Menurut Setiawan dan Narayik (2015)
da tiga macam rataan antara lain: rataan hitung, rataan ukur, dan rataan selaras
(harmonik). Berikut cara menentukan nilai rata-rata (Mean):
a. Rata-Rata Hitung
1) Data Tunggal
 Cara 1

x 1+ x 2 +…+ x n
x́=
n
 Cara 2

x́=
∑ xi f i
∑ fi
 Cara 3

x́=
∑ ni x́i
∑ ni
2) Data kelompok
 Cara 1

x́=
∑ f i xi
fi
Keterangan:
x i=Nilai tengahkelas interval
f i=Frekuensi kelas interval
 Cara 2
f i ci
x́=x 0 + p
( ∑∑ )
fi
Keterangan:
x 0=Nilai tengahkelas rata−rata
p= panjang kelasinterval
f i=Frekuensi kelas interval
c i=. . ,−4 ,−3 ,−2 ,−1 , 0 , 1 ,2 , 3 , 4 , . ..

b. Rata-Rata Ukur
1) Data Tunggal
 Cara 1
U =√n x 1 × x 2 × … x n

1
 Cara 2

log U =
∑ log x i
n
 Cara 3
t

(
Pt =Po 1+
100 )
2) Data kelompok
log U =∑ ¿ ¿ ¿
c. Rata-Rata Harmonik
1) Data Tunggal
n
H=
1
∑ x ()
i

2) Data kelompok

H=
∑fi
f
∑ xi()i

2. Median
Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai
tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang
terbesar (Sugiyono, 2013). Cara menentukan nilai modus adalah sebagai berikut :
a. Data Tunggal
Pada data tunggal nilai modus dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
 Jika n adalah bilangan ganjil Me= X n+1
2

1
 Jika n adalah bilangan genap Me= X + X n +1
(
2 n+1
2 2
+1 )
b. Data Kelompok
Menurut Setiawan dan Narayik (2015) langkah-langkah mengitung Median
data kelompok adalah sebagai beikut:
1. Cari kelas interval median
2. Menentukan batas bawah kelas median
3. Menentukan panjang kelas median (p)
4. Menghitung jumlah frekuensi di kelas median (f)
5. Menghitung jumlah frekuensi kumulatif di kelas median (F)
6. Menghitung nilai median dengan rumus
1
Mo=b+ p ( )
2
n−F
f

2
Keterangan:
n=Jumlah sampel
F=¿ Frekuensi kumulatif kelas Median
p=¿ interval kelas
f =¿ frekuensi kelas median
b=¿ Batas tepi bawah kelas median
3. Modus
Modus dari sekumpulan data ialah data yang frekuensinya tertinggi. Apabila dalam
sekumpulan data, semua ukuran atau skor mempunyai frekuensi yang sama, maka ada
dua pilihan:
a. Menetapkan bahwa tidak ada modusnya, karena tidak ada data (ukuran atau skor) yang
frekuensinya lebih tinggi dari frekuensi skor-skor yang lain.
b. Menetapkan bahwa setiap ukuran atau setiap skor dalam data itu merupakan modus,
karena frekuensi setiap skor tidak dilebihi oleh frekuensi skor yang menapun.
Cara menentukan nilai modus adalah sebagai berikut :
a. Data Tunggal
Pada data tunggal nilai modus dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut
1. Membuat tabel distribusi frekuensi data tunggal
2. Untuk menentukan Mo, cari data yang memiliki frekuensi paling besar
Mo=Data dengan frekuensi terbanyak

c. Data Kelompok
Menurut Setiawan dan Narayik (2015) langkah-langkah mengitung Modus data
kelompok adalah sebagai beikut:
1. Cari nilai interval kelas yang memiliki frekuensi paling banyak
2. Menentukan batas bawah kelas modus
3. Menentukan panjang kelas modus (p)
4. Menghitung jumlah frekuensi di kelas modus (f)
5. Menghitung nilai modus dengan rumus
b1
Mo=b+ p ( )
b 1 + b2
Keterangan:
Mo=Modus data
p=Interval kelas
b=Batas tepi bawah kelasmodus
b 1=Selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi sebelumnya
b 2=Selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi sesudahya

4. Kuatil
Setiawan dan Narayik (2015) menjelasakan Kuartil adalah bilangan yang dapat
dianggap membagi data yang telah diurutkan menurut besarnya, dari yang terkecil ke
yang terbesar menjadi 4 sub kelompok yang sama banyak. Ada 3 kuartil yakni Kuartil
pertama (K1), Kuartil kedua (K2), dan Kuartil ketiga (K3).Untuk menentukan nilai Kuatil

3
dapat dikerjakan dengan data tunggal dan data kelompok. Cara menenukan nilai kuartil
adalah sebagai berikut :
a. Data Tunggal
Menurut Setiawan dan Narayik (2015) langkah-langkah mengitung kuartil data
tunggal adalah sebagai beikut:

i ( n+1 )
K i=data ke
4
Keterangan:
K i=Kuartil ke i
i=1,2 , 3
n=Jumlah sampel

b. Data Kelompok
Menurut Setiawan dan Narayik (2015) langkah-langkah mengitung kuartil
adalah sebagai beikut:
1. Cari nilai interval kelas yang mengandung unsur kuartil (Ki)
2. Menentukan batas bawah kelas kuartil (b)
3. Menentukan panjang kelas kuartil (p)
4. Menghitung jumlah frekuensi di kelas kuartil (f)
5. Menghitung jumlah frekuensi kumulatif di kelas kuartil (F)
6. Menghitung nilai kuartil dengan rumus

¿ −F
K i=b+ p ( )
4
f
Keterangan:
K i=Kuartil ke
i=1 , 2, 3
n=Jumlah sampel
F=¿ Frekuensi kumulatif kelas kuartil
p=¿ interval kelas
f =¿ frekuensi kelas kuartil
b=¿ Batas tepi bawah kelas kuartil

c. Desil
Desil adalah bilangan yang dapat dianggap membagi data yang telah
diurutkan menurut besarnya dari yang terkecil ke yang terbesar menjadi 10
subkelompok yang sama banyak (Setiawan dan Narayik,2015). Untuk menentukan
nilai desil dapat dikerjakan dengan data tunggal dan data kelompok. Cara
menenukan nilai desil adalah sebagai berikut :
a. Data Tunggal
Menurut Setiawan dan Narayik (2015) cara mengitung desil data tunggal
adalah sebagai beikut:

4
i ( n+ 1 )
D i=data ke
10

Keterangan:
Di=¿ Desil ke
i=¿ 1, 2, 3, .........................., 9
n=¿ Jumlah sampel

b. Data Kelompok
Menurut Setiawan dan Narayik (2015) langkah-langkah mengitung kuartil
adalah sebagai beikut:
1. Cari nilai interval kelas yang mengandung unsur Desil (Di)
2. Menentukan batas bawah kelas desil (b)
3. Menentukan panjang kelas desil (p)
4. Menghitung jumlah frekuensi di kelas desil (f)
5. Menghitung jumlah frekuensi kumulatif di kelas desil (F)
6. Menghitung nilai kuartil dengan rumus

¿ −F
D i=b+ p ( )
10
f
Keterangan:
Di=¿ Desil ke
i=¿ 1, 2, 3, .........................9
n=¿Jumlah sampel
F=¿ Frekuensi kumulatif data desil.
p=¿ Interval kelas
f =¿ Frekuensi data desil.
b=¿ Batas tepi bawah kelas desil

d. Persentil
Persentil adalah bilangan yang dapat dianggap membagi data yang telah
diurutkan menurut besarnya dari yang terkecil ke yang terbesar menjadi 100
subkelompok yang sama banyak (Setiawan dan Narayik,2015). Untuk menentukan
nilai persentil dapat dikerjakan dengan data tunggal dan data kelompok. Cara
menenukan nilai persentil adalah sebagai berikut :
a. Data Tunggal
Menurut Setiawan dan Narayik (2015) langkah-langkah mengitung persentil
data tunggal adalah sebagai beikut:

i ( n+1 )
Pi=data ke−
100

Keterangan:

5
Pi=¿ Persentil ke i
i=¿ 1, 2, 3, ..........................100
n=¿ jumlah sampel
b. Data Kelompok
Menurut Setiawan dan Narayik (2015) langkah-langkah mengitung kuartil
adalah sebagai beikut:
1. Cari nilai interval kelas yang mengandung unsur Persentil (Pi)
2. Menentukan batas bawah kelas persentil (])
3. Menentukan panjang persentil (p)
4. Menghitung jumlah frekuensi di kelas persentil (f)
5. Menghitung jumlah frekuensi kumulatif di kelas persentil (F)
6. Menghitung nilai kuartil dengan rumus

¿ −F
Pi=b + p(100
f )
Keterangan:
Pi=¿ Persentil ke
i=¿ 1,2,3,........100
n=¿ jumlah sampel
F=¿ Frekuensi kumulatif data desil.
p=¿ Interval kelas
f =¿ Frekuensi data desil.
b=¿ Batas tepi bawah kelas desil

e.

6
B. PERMASALAHAN
Data yang digunakan dikutip dari salah satu Tesis di Pascasarjana Universitas Negeri
Surabaya. Tesis dengan judul “ Pengembangan perangkat pembelajaran video interaktif
dengan model pembelajaran berdasarkan masalah pada mata pelajaran perawatan badan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 6 Surabaya” yang ditulis oleh
Kusriwayati tahun 2016. Data yang dikutip sebanyak 100 (n=100). Berikut data yang akan
digunakan untuk penyelesaian tugas ini:

86 83 78 63 56 83 78 83 64 57
91 89 97 57 59 78 94 89 49 55
89 91 83 48 62 81 83 58 35 66
89 83 81 50 58 83 80 58 57 57
91 91 89 49 61 94 83 57 63 55
83 83 86 64 62 89 83 55 66 43
86 83 89 63 67 91 89 66 56 63
86 78 81 47 66 86 78 57 60 57
86 78 81 62 55 86 75 55 64 48
83 81 89 66 58 81 91 43 59 50
Data 100 data di atas akan dipergunakan untuk menghitung beberapa teknik statistik pada
data tunggal dan data kelompok. Teknik statistik yang dihitung antara lain:
1. Mean (rata-rata)
Terdiri dari rata-rata hitung, rata-rata ukur, dan rata-rata harmonik.
2. Median (Me)
3. Modus (Mo)
4. Kuartil ( K i )
Terdiri dari Kuartil 1 (K1), Kuartil 2 (K2), dan Kuartil 3 (K3).
5. Desil ( D i )
Terdapat 10 desil yang dapat dihitung, tetapi pada tugas ini hanya diambil 5 desil. Desil
yang dihitung terdiri dari Desil 2 (D2), Desil 3 (D3), Desil 5 (D5), Desil 7 (D7), dan Desil 9
(D9).
6. Persentil ( Pi )
Terdapat 100 persentil yang dapat dihitung, tetapi pada tugas ini hanya diambil
10persentil. Persentil yang dihitung terdiri dari Persentil 8 (P 8), Persentil 16 (P16),
Persentil 24 (P24), Persentil 32 (P32), Persentil 40 (P40), Persentil 50 (P50), Persentil 56
(P56), Persentil 64 (P64), Persentil 80 (P80), dan Persentil 95 (P95).

7
C. PEMBAHASAN
Dalam tugas ini, data diolah dan dihitung menggunakan cara manual yakni dengan
Microsoft Excel dan dengan menggunakan SPPS baik pad data tunggal maupn data kelompok.
Pembahasan beberapa teknik statistik pada data di atas, akan di jabarkan sebagai berikut:
1. Pembahasan secara manual
a. Rata-rata hitung ( x́ )
1) Data tunggal
Besar rata-rata hitung pada data tunggal dapat ditentukan mengunakan 2 cara,
yaitu:
a) Cara I
35 55 57 60 64 78 81 83 86 89
43 55 57 61 64 78 81 83 86 90
43 55 57 62 66 78 83 83 89 91
47 55 57 62 66 78 83 83 89 91
48 55 58 62 66 78 83 83 89 91
48 56 58 63 66 80 83 86 89 91
49 56 58 63 66 81 83 86 89 91
49 57 58 63 67 81 83 86 89 94
50 57 59 63 75 81 83 86 89 94
50 57 59 64 78 81 83 86 89 97

∑ xi
x́= i=1
n
x 1+ x 2 + x 3+ x 4+ … … . …+ x 100
x́=
n
35+43+ 43+ 47+… … . …+97
x́=
100
7168
x́=
100
x́=71,68
b) Cara II
Tabel 1. Distribusi Data Tunggal untuk Menghitung Rata-Rata Hitung
Nilai Ujian
fi xi . f i
xi
35 1 35
43 2 86
47 1 47
48 2 96
49 2 98
50 2 100
8
Nilai Ujian
fi xi . f i
xi
55 5 275
56 2 112
57 7 399
58 4 232
59 2 118
60 1 60
61 1 61
62 3 186
63 4 252
64 3 192
66 5 330
67 1 67
75 1 75
78 6 468
80 1 80
81 6 486
83 13 1079
86 7 602
89 9 801
91 6 546
94 2 188
97 1 97
Jumlah 100 7168

x́=
∑ f i . xi
fi
7168
x́=
100
x́=71,68
2) Data kelompok
Besar rata-rata hitung pada data kelompok dapat ditentukan mengunakan 2
cara, yaitu:
a) Cara 1
Tabel 2. Data Kelompok untuk Menghitung Rata-Rata Hitung (Cara I)
Nilai Ujian fi xi xi . f i
35 - 42 1 38.5 39
43 - 50 9 46.5 419
51 - 58 18 54.5 981

9
Nilai Ujian fi xi xi . f i
59 - 66 19 62.5 1.188
67 - 74 1 70.5 71
75 - 82 14 78.5 1.099
83 - 90 30 86.5 2.595
91 - 98 8 94.5 756
Jumlah 100 7.146

x́=
∑ f i . xi
∑ fi
7.146
x́=
100
x́=71,46

b) Cara 2
Tabel 3. Data Kelompok untuk Menghitung Rata-Rata Hitung (Cara II)
Nilai Ujian fi xi ci f i . ci

35 - 42 1 38.5 -6 -6
43 - 50 9 46.5 -5 -45
51 - 58 18 54.5 -4 -72
59 - 66 19 62.5 -3 -57
67 - 74 1 70.5 -2 -2
75 - 82 14 78.5 -1 -14
Kelas
83 - 90 30 86.5 0 0
rata-rata
91 - 98 8 94.5 1 8

Jumlah 100 -188

∑ f i . ci
x́=X 0+ p
( ∑ fi )
x́=86,5+ 8 ( −188
100 )
x́=86,5−15,04
x́=71,46

10
b. Rata-rata ukur (U)
1) Data tunggal
Besar rata-rata ukur (U) pada data tunggal dapat ditentukan mengunakan 2 cara,
yaitu:
a) Cara I
Untuk menentukan besar rata-rata ukur pada data tunggal dengan cara I, dari
n=100 diambil 6 data petama yang sudah diurutkan.
35 55 57 60 64 78 81 83 86 89
43 55 57 61 64 78 81 83 86 90
43 55 57 62 66 78 83 83 89 91
47 55 57 62 66 78 83 83 89 91
48 55 58 62 66 78 83 83 89 91
48 56 58 63 66 80 83 86 89 91
49 56 58 63 66 81 83 86 89 91
49 57 58 63 67 81 83 86 89 94
50 57 59 63 75 81 83 86 89 94
50 57 59 64 78 81 83 86 89 97

U =√n x 1 . x 2 . x 3 . x 4 … … … .. x n
U =√6 35 x 43 x 43 x 43 x 47 x 48
U =√6 7.007 .857 .920
U =43 , 74
b) Cara II
Tabel 4. Data Tunggal untuk Menghitung Rata-Rata Ukur (Cara II)
xi fi log x i
35 1 1.5441
43 2 1.6335
47 1 1.6721
48 2 1.6812
Jumlah 6 9.8456

log U =
∑ log x i
n
log x 1 +log x2 + log x 3 +log x 4 +log x 5+ log x6
log U =
n
( 1,5441 ) + ( 1,6335 ) + ( 1,6335 ) + ( 1,6721 )+ ( 1,6812 )+(1,6812)
log U =
6
9,8456
log U =
6
11
log U =1,6409
U =antilog (1,6409)
U =43,74
2) Data kelompok
Tabel 5. Data Kelompok untuk Menghitung Rata-Rata Ukur
Nilai Kelas Nilai Tengah
fi log x i f i log x i
Inteval xi
35 – 42 1 38.5 1.5855 1.5855
43 – 50 9 46.5 1.6675 15.0071
51 – 58 18 54.5 1.7364 31.2551
59 – 66 19 62.5 1.7959 34.1217
67 – 74 1 70.5 1.8482 1.8482
75 – 82 14 78.5 1.8949 26.5282
83 – 90 30 86.5 1.9370 58,.1105
91 – 98 8 94.5 1.9754 15.8035
Jumlah 100 184.2597

log U =∑ ¿ ¿ ¿
184,2597
log U =
100
log U =1,842597
U =antilog (1,842597)
U =69,59

c. Rata-rata harmonik (H)


1) Data tunggal
Tabel 6. Data Tunggal untuk Menghitung Rata-Rata Harmonik
1 1
xi fi f i.
xi xi
35 1 0,0286 0,0286
43 2 0,0233 0,0465
47 1 0,0213 0,0213
48 2 0,0208 0,0417
49 2 0,0204 0,0408
50 2 0,0200 0,0400
55 5 0,0182 0,0909
56 2 0,0179 0,0357
57 7 0,0175 0,1228
58 4 0,0172 0,0690
59 2 0,0169 0,0339
12
1 1
xi fi f i.
xi xi
60 1 0,0167 0,0167
61 1 0,0164 0,0164
62 3 0,0161 0,0484
63 4 0,0159 0,0635
64 3 0,0156 0,0469
66 5 0,0152 0,0758
67 1 0,0149 0,0149
75 1 0,0133 0,0133
78 6 0,0128 0,0769
80 1 0,0125 0,0125
81 6 0,0123 0,0741
83 13 0,0120 0,1566
86 7 0,0116 0,0814
89 9 0,0112 0,1011
91 6 0,0110 0,0659
94 2 0,0106 0,0213
97 1 0,0103 0,0103
Jumlah 100 1,4671

n
H=
∑ ( x1 )
i

n
H=
1 1 1 1
+ + + … … ….+
x1 x 2 x 3 x 100
100
H=
( 0,0286 ) + ( 0,0233 )+ ( 0,0233 )+ … … … ..+(0,0103)
100
H=
1,4671
H=68,1617
2) Data kelompok
Tabel 7. Data Kelompok untuk Menghitung Rata-Rata Harmonik
f1
Nilai Ujian f1 x1
x1
35 - 42 1 38,5 0,0260
43 - 50 9 46,5 0,1935
51 - 58 18 54,5 0,3303
59 - 66 19 62,5 0,3040
67 - 74 1 70,5 0,0142
13
75 - 82 14 78,5 0,1783
83 - 90 30 86,5 0,3468
91 - 98 8 94,5 0,0847
Jumlah 100 1,4778

H=
∑ fi
fi
∑ ()
ci
100
H=
1,4778
H=67,67

2. Median
a. Data tunggal
Tabel 8. Median Data Tunggal
xi fi
35 1
43 2
47 1
48 2
49 2
50 2
55 5
56 2
57 7
58 4
59 2
60 1
61 1
62 3
63 4
64 3
66 5
67 1
75 1
Data ke 50
78 6 Data Ke 51
80 1
81 6
83 13
86 7

14
xi fi
89 9
91 6
94 2
97 1
Jumlah 100

Jumlah data (n) = 100 (Genap)


n n
Data ke + Data ke +1
2 2
Me=
2
Data ke 50+ Data ke 51
Me=
2
78+78
Me=
2
Me=78

b. Data kelompok
Jumlah data (n) = 100 (Genap)
n n
Me=Data ke dan Data ke +1
2 2
Me=Data ke 50 dan Data ke 51
Tabel 9. Median Data Kelompok
Nilai Ujian fi bi Fi
35 - 42 1 34,5 0
43 - 50 9 42,5 1
51 - 58 18 50,5 10
59 - 66 19 58,5 28
67 - 74 1 66,5 47 Kelas Median
75 - 82 14 74,5 48 Data ke-50 dan data ke-51
83 - 90 30 82,5 62
91 - 98 8 90,5 92
Jumlah 100

1
Me=b+ p
2
f( )
n−F

15
1
Me=74,5+8
2
(
( 100 ) −48
14 )
Me=74,5+8 ( 142 )
Me=74,5+1,14
Me=74,5+1,14
Me=75,64

3. Modus
a. Data tunggal
Tabel 10. Modus Data Tunggal
xi fi
35 1
43 2
47 1
48 2
49 2
50 2
55 5
56 2
57 7
58 4
59 2
60 1
61 1
62 3
63 4
64 3
66 5
67 1
75 1
78 6
80 1
81 6
Data dengan
83 13 frekensi terbanyak
86 7
89 9
91 6
94 2

16
xi fi
97 1
Jumlah 100

Mo=Data dengan frekuensi terbanyak


Mo=83

b. Data kelompok
Tabel 11. Modus Data Kelompok
Nilai Ujian f1 b1
35 - 42 1 34,5
43 - 50 9 42,5
51 - 58 18 50,5
59 - 66 19 58,5
67 -74 1 66,5
75 - 82 14 74,5
83 - 90 30 82,5 Kelas Modus
91 - 98 8 90,5
Jumlah 100

b1
Mo=b+ p ( b 1 + b2 )
Mo=82,5+8 ( 1616+22 )
16
Mo=82,5+8 ( )
38
Mo=82,5+3,37
Mo=85,87

4. Kuartil
a. Data tunggal
Tabel 12. Kuartil Data Tunggal
xi fi
35 1
43 2
47 1
48 2
49 2
50 2
55 5
17
xi fi
56 2
57 7
K1
58 4 Data ke-25 dan Data ke-26
59 2
60 1
61 1
62 3
63 4
64 3
66 5
67 1
75 1
K2
78 6
Data ke 50 dan Data ke 51
80 1
81 6
83 13 Data ke 75
86 7 Data ke 76
89 9
91 6
94 2
97 1
Jumlah 100

1) Perhitungan kuartil 1 (K1)


i(n+1)
K i=Data ke
4
1(100+1)
K 1=Data ke
4
101
K 1=Data ke
4
1
K 1=Data ke 25
4
1
K 1=Data ke 25+ ( Data ke 26−Data ke 25)
4
58−58
K 1=58+
4
K 1=58+ 0
K 1=58

18
2) Perhitungan kuartil 2 (K2)
i(n+1)
K i=Data ke
4
2(100+1)
K 2=Data ke
4
202
K 2=Data ke
4
101
K 2=Data ke
2
1
K 2= ( Data ke 50−Data ke 21)
2
78+78
K 2=
2
K 2=78

3) Perhitungan kuartil 3 (K3)


i(n+1)
K i=data ke
4
3(100+ 1)
K 3=datake
4
303
K 3=data ke
4
3
K 3=data ke 75
4
3
K 3=Data ke 75+ (Data ke 76−Data ke 75)
4
3
K 3=83+ (86−83)
4
K 3=83+2,25
K 3=85,25

b. Data kelompok
Tabel 13. Kuartil Data Kelompok
Nilai Ujian fi bi Fi
35 - 42 1 34,5 0
43 - 50 9 42,5 1
51 - 58 18 50,5 10 Kelas K1
59 - 66 19 58,5 28
67 -74 1 66,5 47
75 - 82 14 74,5 48 Kelas K2
83 - 90 30 82,5 62 Kelas K3
91 - 98 8 90,5 92

19
Jumlah 100

1) Perhitungan Kuartil 1 (K1)


1 1
K1 = Data ke n=Data ke ( 100 )=Data ke 25
4 4
i
K i=b+ p
4
( )
n−F
f
1
K 1=b+ p
4
f( )
n−F

K 1=50,5+ 8( 25−10
18 )
15
K =50,5+ 8 ( )
1
18
K 1=50,5+ 6,67
K 1=57,17

2) Perhitungan Kuartil 2 (K2)


2 2
K2 = Data ke n=Data ke ( 100 )=Data ke 50
4 4
i
K i=b+ p
4
( )
n−F
f
2
K 2=b+ p
4
f( )
n−F

K 2=74,5+ 8( 50−48
14 )
2
K =74,5+ 8 ( )
2
14
K 2=74,5+1,14
K 2=75,64

3) Perhitungan Kuartil 3 (K3)

3 3
K3 = Data ke n=Data ke ( 100 )=Data ke 75
4 4
i
K i=b+ p
4
( )
n−F
f

20
3
K 3=b+ p ( )
4
n−F
f

K 3=82,5+8( 75−62
30 )
13
K =82,5+8 ( )
3
30
K 3=82,5+1,8
K 3=84,3

5. Desil
a. Data tunggal
Tabel 14. Desil Data Tunggal
xi fi
35 1
43 2
47 1
48 2
49 2
50 2
55 5
56 2
D2 (Data ke-20 dan Data ke -21)
57 7
58 4
59 D3 (Data ke-30)
2
60 1 D3 (Data ke-31)
61 1
62 3
63 4
64 3
66 5
67 1
75 1
D5 (Data ke-50 dan Data ke- 51)
78 6
80 1
81 6
83 13 D7 (Data ke-70 dan Data ke-71
86 7
D9 (Data ke-90 dan Data ke -91 )
89 9
91 6
94 2

21
xi fi
97 1
Jumlah 100

1) Perhitungan Desil 2 (D2)


i(n+1)
Di=datake
10
2(100+1)
D2=datake
10
202
D 2=data ke
10
1
D 2=data ke 20
5
1
D 2=Data ke 20+ ( Data ke 21−Data ke 20)
5
1
D 2=57+ (57−57)
5
D2=57

2) Perhitungan Desil 3 (D3)


i(n+1)
Di=datake
10
3(100+1)
D3=datake
10
303
D 3=data ke
10
3
D 3=data ke 30
10
3
D 3=Data ke 30+ (Data ke 31−Data ke 30)
10
3
D 3=59+ (60−59)
10
D 3=59+ 0,3
D3=59,3

3) Perhitungan Desil 5 (D5)


i(n+1)
Di=datake
10
5(100+1)
D5=datake
10
505
D 5=data ke
10

22
1
D 5=data ke 50
2
1
D 5=Data ke 50+ ( Data ke 51−Data ke 50)
2
1
D 5=78+ (78−78)
2
D 5=78

4) Perhitungan Desil 7 (D7)


i(n+1)
Di=datake
10
7(100+ 1)
D7=datake
10
707
D 7=data ke
10
7
D 7=data ke 70
10
7
D 7=Data ke 70+ ( Data ke 71−Data ke 70)
10
7
D 7=83+ (83−83)
10
D7=83

5) Perhitungan Desil 9 (D9)


i(n+1)
Di=datake
10
9 (100+1)
D9=datake
10
909
D 9=data ke
10
9
D 9=data ke 90
10
9
D 9=Data ke 90+ (Data ke 91−Data ke 90)
10
7
D 9=89+ (89−89)
10
D 9=89

b. Data kelompok
Tabel 15. Desil Data Kelompok
Nilai Ujian f1 b1 F1
35 - 42 1 34,5 0
43 - 50 9 42,5 1
51 - 58 18 50,5 10 Kelas D2
Kelas D23
3
59 - 66 19 58,5 28
67 -74 1 66,5 47
Kelas D5
75 - 82 14 74,5 48
83 - 90 30 82,5 62 Kelas D7
91 - 98 8 90,5 92
Jumlah 100

1) Perhitungan Desil 2 (D2)


in
Di=Data ke
10
2 x 100
D 2=Data ke
10
D 2=Data ke 20

2
D2=b + p (
10
n−F
f )
20−10
D 2=50,5+ 8 ( )
18
10
D 2=50,5+ 8
18( )
D 2=50,5+ 4,44
D2=54,94

2) Perhitungan Desil 3 (D3)


in
Di=Data ke
10
3 x 100
D 3=Data ke
10
D3=Data ke 30
3
D3=b+ p
10
(
n−F
f )
D 3=58,5+ 8( 30−28
19 )
2
D =58,5+ 8 ( )
3
19
D 3=58,5+ 0,84
D3=59,34

3) Perhitungan Desil 5 (D5)

24
in
Di=Data ke
10
5 x 100
D 5=Data ke
10
D 5=Data ke 50

5
D 5=b+ p
10
(n−F
f )
D 5=74,5+ 8( 50−48
14 )
2
D =74,5+ 8 ( )
5
14
D5=74,5+1,14
D 5=75,64

4) Perhitungan Desil 7 (D7)


in
Di=Data ke
10
7 x 100
D 7=Data ke
10
D7=Data ke 70

7
D7=b+ p
10
(
n−F
f )
D 7=82,5+8( 70−62
30 )
8
D =82,5+8 ( )
7
30
D 7=82,5+2,13
D7=84,63

5) Perhitungan Desil 9 (D9)


in
Di=Data ke
10
9 x 100
D 9=Data ke
10
D 9=Data ke 90

9
D 9=b+ p
10
(n−F
f )
25
D 9=82,5+8( 90−62
30 )
28
D =82,5+8 ( )
9
30
D 9=82,5+7,47
D9=89,97

26
6. Persentil
a. Data tunggal
Tabel 16. Persentil Data Tunggal
xi fi
35 1
43 2
47 1
48 2
P8 (Data ke-8)
49 2
50 2 P8 (Data ke-9)
55 5
56 2 P16 (Data ke-16 dan Data ke -17)
57 7 P24 (Data ke-24)
58 4 P24 (Data ke-25)
59 2
60 1
61 P32 (Data ke-32)
1
62 3 P32 (Data ke-33)
63 4
64 3 P40 (Data ke-40 dan Data ke -41)
66 5
67 1
75 1
78 6 P50 (Data ke-50 dan Data ke -51)
80 1 P56 (Data ke-56)
81 6 P56 (Data ke-57)
83 13 P64 (Data ke 65 dan Data ke -64)
86 7 P80 (Data ke-80 dan Data ke -81)
89 9
91 6 P95 (Data ke-96 dan Data ke -95)
94 2
97 1
Jumlah 100

1) Perhitungan Persentil 8 (P8)


i (n+1)
Pi=datake
100
8(100+ 1)
P8=datake
100
808
P8=data ke
100

27
2
P8=data ke 8
25
2
P8=Data ke 8+ ( Data ke 9−Data ke 8)
25
2
P8=49+ (50−49)
25
P8=49+0,08
P8=49,08

2) Perhitungan Persentil 10 (P10)


i (n+1)
Pi=datake
100
10(100+1)
P10=data ke
100
1010
P10=data ke
100
1
P10=data ke 10
10
1
P10=Data ke 10+ (Data ke 11−Data ke 10)
10
1
P10=50+ (55−50)
10
P10=50+0,5
P10=50,5

3) Perhitungan Persentil 16 (P10)


i (n+1)
Pi=datake
100
16(100+1)
P16=data ke
100
1616
P16=data ke
100
4
P16=data ke 16
25
4
P16=Data ke 16 + (Data ke 17−Data ke 16)
25
4
P16=56+ (56−56)
25
P16=56

4) Perhitungan Persentil 24 (P24)


i (n+1)
Pi=datake
100
24 (100+1)
P24=data ke
100
28
2424
P24=data ke
100
6
P24=data ke 24
25
6
P24=Data ke 24+ ( Data ke 25−Data ke 24)
25
6
P24=57+ (58−57)
25
P24=57+ 0,24
P24=57,24

5) Perhitungan Persentil 32 (P32)


i (n+1)
Pi=datake
100
32(100+1)
P32=data ke
100
3232
P32=data ke
100
8
P32=data ke 32
25
8
P32=Data ke 32+ (Data ke 33−Data ke 32)
25
8
P32=61+ (62−61)
25
P32=61+0,32
P32=61,32

6) Perhitungan Persentil 40 (P40)


i (n+1)
Pi=datake
100
40(100+1)
P40=data ke
100
4040
P40=data ke
100
10
P40=data ke 40
25
10
P40=Data ke 40+ ( Data ke 41−Data ke 40)
25
10
P40=64+ (64−64)
25
P40=64

7) Perhitungan Persentil 50 (P50)


i (n+1)
Pi=datake
100
29
50(100+1)
P50=data ke
100
5050
P50=data ke
100
1
P50=data ke 50
2
1
P50=Data ke 50+ ( Data ke 51−Data ke 50)
2
1
P50=78+ (78−78)
2
P50=78

8) Perhitungan Persentil 56 (P56)


i (n+1)
Pi=datake
100
56(100+1)
P56=data ke
100
5656
P56=data ke
100
14
P56=data ke 56
25
14
P56=Data ke 56 + ( Data ke 57− Data ke 56)
25
14
P56=80+ ( 81−80)
25
P56=80+ 0,56
P56=80,56

9) Perhitungan Persentil 64 (P64)


i (n+1)
Pi=datake
100
64 (100+1)
P64=data ke
100
6464
P64=data ke
100
16
P64=data ke 64
25
16
P64=Data ke 64+ ( Data ke 65−Data ke 64)
25
16
P64=83+ (83−83)
25
P64=83

10) Perhitungan Persentil 80 (P80)

30
i (n+1)
Pi=datake
100
80(100+1)
P80=data ke
100
8080
P80=data ke
100
4
P80=data ke 80
5
4
P80=Data ke 80+ ( Data ke 81−Data ke 80)
5
4
P80=86 + (86−86)
5
P80=86

11) Perhitungan Persentil 90 (P90)


i (n+1)
Pi=datake
100
90(100+ 1)
P90=data ke
100
9090
P90=data ke
100
9
P90=data ke 90
10
9
P80=Data ke 90+ (Data ke 91−Data ke 90)
10
1
P80=89+ (89−89)
10
P80=89

12) Perhitungan Persentil 95 (P95)


i (n+1)
Pi=datake
100
95(100+ 1)
P95=data ke
100
9595
P95=data ke
100
19
P95=data ke 95
20
19
P95=Data ke 95+ (Data ke 96−Data ke 95)
20
19
P95=91+ (91−91)
20
P95=91

31
b. Data kelompok
Tabel 17. Persentil Data Kelompok

Nilai Ujian f1 b1 F1

35 - 42 1 34,5 0
43 - 50 9 42,5 1 Kelas P8

51 - 58 18 50,5 10 Kelas P16 dan P24


59 - 66 19 58,5 28 Kelas P32 dan P40
67 -74 1 66,5 47
75 - 82 14 74,5 48 Kelas P50 dan P56

83 - 90 30 82,5 62 Kelas P64 dan P80


91 - 98 8 90,5 92 Kelas P95

Jumlah 100

1) Perhitungan Persentil 8 (P8)


in
Pi=Data ke
100
8 x 100
P8=Data ke
100
P8=Data ke 8

8
P8=b+ p (
100
(n)−F
f )
8
P8=b+ p (
100
(100)−F
f )
P8=42,5+8 ( 8−1
9 )
7
P =42,5+8 ( )
8
9
P8=42,5+6,22
P8=48,72

2) Perhitungan Persentil 10 (P10)


in
Pi=Data ke
100
10 x 100
P8=Data ke
100
P8=Data ke 10

32
10
P8=b+ p (
100
(n)−F
f )
10
P8=b+ p (
100
(100)−F
f )
P8=42,5+8 ( 10−1
9 )
9
P =42,5+8 ( )
8
9
P8=42,5+8
P8=50,5

3) Perhitungan Persentil 16 (P16)


in
Pi=Data ke
100
16 x 100
P16=Data ke
100
P16=Data ke 16

16
P16=b + p (
100
(n)−F
f )
16
P16=b + p (
100
(100)−F
f )
16−10
P16=50,5+8 ( )
18
6
P16=50,5+8
18 ( )
P16=50,5+2,67
P16=53,17

4) Perhitungan Persentil 24 (P24)


in
Pi=Data ke
100
24 x 100
P24=Data ke
100
P24=Data ke 24

24
P24=b+ p
100
((n)−F
f )
33
24
P24=b+ p( 100
(100)−F
f )
24−10
P24=50,5+ 8 ( )18
14
P24=50,5+ 8 ( )
18
P24=50,5+ 6,22
P24=56,72

5) Perhitungan Persentil 32 (P32)


in
Pi=Data ke
100
32 x 100
P32=Data ke
100
P32=Data ke 32
32
P32=b+ p(100
(n)−F
f )
32
P32=b+ p( 100
(100)−F
f )
32−28
P32=58,5+8 ( ) 19
4
P32=58,5+8 ( )
19
P32=58,5+1,68
P32=60,18

6) Perhitungan Persentil 40 (P40)


in
Pi=Data ke
100
40 x 100
P40=Data ke
100
P40=Data ke 40

40
P40=b+ p( 100
(n)−F
f )
40
P40=b+ p( 100
(100)−F
f )
40−28
P40=58,5+ 8 ( 19 )
34
P40=58,5+ 8 ( 1219 )
P40=58,5+5,05
P40=63,55

7) Perhitungan Persentil 50 (P50)


in
Pi=Data ke
100
50 x 100
P50=Data ke
100
P50=Data ke 50

50
P50=b+ p(100
(n)−F
f )
50
P50=b+ p(100
(100)−F
f )
50−48
P50=74,5+8 (
14 )
P50=74,5+8 ( 142 )
P50=74,5+1,14
P50=75,64

8) Perhitungan Persentil 56 (P56)


in
Pi=Data ke
100
56 x 100
P56=Data ke
100
P56=Data ke 56

56

(
P56=b + p
100
(n)−F
f )
56

(
P56=b + p
100
(100)−F
f )
56−48
P50=74,5+8 ( )
14
8
P50=74,5+8 ( )
14
P50=74,5+ 4,57
P50=79,07
35
9) Perhitungan Persentil 64 (P64)
in
Pi=Data ke
100
64 x 100
P64=Data ke
100
P64=Data ke 64

64
P64=b+ p( 100
(n)−F
f )
64
P64=b+ p( 100
(100)−F
f )
64−62
P64=82,5+ 8 ( ) 30
2
P64=82,5+ 8 ( )
30
P64=82,5+ 0,53
P64=83,03

10) Perhitungan Persentil 80 (P80)


in
Pi=Data ke
100
80 x 100
P80=Data ke
100
P80=Data ke 80

80

(
P80=b + p
100
(n)−F
f )
80

(
P80=b + p
100
(100)−F
f )
80−62
P80=82,5+ 8 ( )30
18
P80=82,5+ 8 ( )
30
P80=82,5+ 4,8
P80=87,3

11) Perhitungan Persentil 90 (P90)


in
Pi=Data ke
100

36
80 x 100
P80=Data ke
100
P80=Data ke 80

80
P80=b + p (
100
(n)−F
f )
80
P80=b + p (
100
(100)−F
f )
90−62
P80=82,5+ 8 ( )
30
28
P80=82,5+ 8 ( )
30
P80=82,5+7,45
P80=89,95

12) Perhitungan Persentil 95 (P95)


in
Pi=Data ke
100
95 x 100
P95=Data ke
100
P95=Data ke 95

95
P95=b + p (
100
(n)−F
f )
95
P95=b + p (
100
(100)−F
f )
95−92
P95=90,5+ 8 ( )
30
3
P95=90,5+ 8 ( )
30
P95=90,5+ 0,8
P95=91,3

2. Pembahasan dengan menggunakan SPSS


a. Data Tunggal
Selain melakukan pembuatan tabel distribusi frekuensi dan perhitungan tendensi
sentral pada data tunggal dengan cara manual, tendensi sentral juga dapat dihitung
dengan menggunakan SPPS.
Tabel 18. Distribusi Frekuensi Data Tunggal dengan SPSS

37
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 35,00 1 1,0 1,0 1,0
43,00 2 2,0 2,0 3,0
47,00 1 1,0 1,0 4,0
48,00 2 2,0 2,0 6,0
49,00 2 2,0 2,0 8,0
50,00 2 2,0 2,0 10,0
55,00 5 5,0 5,0 15,0
56,00 2 2,0 2,0 17,0
57,00 7 7,0 7,0 24,0
58,00 4 4,0 4,0 28,0
59,00 2 2,0 2,0 30,0
60,00 1 1,0 1,0 31,0
61,00 1 1,0 1,0 32,0
62,00 3 3,0 3,0 35,0
63,00 4 4,0 4,0 39,0
64,00 3 3,0 3,0 42,0
66,00 5 5,0 5,0 47,0
67,00 1 1,0 1,0 48,0
75,00 1 1,0 1,0 49,0
78,00 6 6,0 6,0 55,0
80,00 1 1,0 1,0 56,0
81,00 6 6,0 6,0 62,0
83,00 13 13,0 13,0 75,0
86,00 7 7,0 7,0 82,0
89,00 9 9,0 9,0 91,0
90,00 1 1,0 1,0 92,0
91,00 5 5,0 5,0 97,0
94,00 2 2,0 2,0 99,0
97,00 1 1,0 1,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Bedasakan Tabel 19 data tersebut diolah dengan menggunakan SPSS. Tendensi


sentral yang dicari antara lain
1. Mean
2. Median
38
3. Mode (Modus)
4. Kuartil
a. Kuartil 1 (K1) / Persentil 25 (P25)
b. Kuartil 2 (K2) / Persentil 50 (P50)
c. Kuartil 3 (K3) / Persentil 75 (P75)
5. Desil
a. Desil 2 (D2) / Persentil 20 (P20) d. Desil 7 (D7) / Persentil 70 (P70)
b. Desil 3 (D3) / Persentil 30 (P30) e. Desil 9 (D9) / Persentil 90 (P90)
c. Desil 5 (D5) / Persentil 50 (P50)
6. Persentil
a. Persentil 8 (P8) f. Persentil 50 (P50)
b. Persentil 16 (P16) g. Persentil 56 (P56)
c. Persentil 24 (P24) h. Persentil 64 (P64)
d. Persentil 32 (P32) i. Persentil 80 (P80)
e. Persentil 40 (P40) j. Persentil 95 (P95)

Tabel 19. Tendensi Sentral Data Tunggal dengan SPSS


Statistik Nilai Ujian
Valid 100
N
Missing 0
Mean 71,67
Std. Error of Mean 1,52
Median 78,00
Mode 83,00
Range 62,00
Minimum 35,00
Maximum 97,00
Sum 7167,00
Percentiles 8 49,08
10 50,50
16 56,00
20 57,00
24 57,24
25 58,00
30 59,30

39
Statistik Nilai Ujian
32 61,32
40 64,00
50 78,00
56 80,56
64 83,00
70 83,00
75 85,25
80 86,00
90 89,00
95 91,00

b. Data Kelompok
Selain melakukan pembuatan tabel distribusi frekuensi tendensi sentral pada data
kelompok dengan cara manual, tabel distribusi frekuensi juga dapat dibuat dengan
menggunakan SPPS. Tetapi untuk perhitungan nilai tendensi sentral data kelompok
tidak dapat diolah dengan menggunakan SPSS.
Tabel 18. Distribusi Frekuensi Data Tunggal dengan SPSS
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 35 - 42 1 1,0 1,0 1,0
43 – 50 9 9,0 9,0 10,0
51 – 58 18 18,0 18,0 28,0
59 – 66 19 19,0 19,0 47,0
67 – 74 1 1,0 1,0 48,0
75 – 82 14 14,0 14,0 62,0
83 – 90 30 30,0 30,0 92,0
91 - 98 8 8,0 8,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

40
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan penentuan nilai tendensi sentral data
tunggal dan data kelompok dengan menggunakan pengolahan data secara manaul dan
menggunkan SPSS, diperoleh hasil tendensi sentral sebagai berikut:
Tabel 18. Hasil Perhitungan Tendensi Sentral Manual dan SPSS
Manual
Tendensi Sentral SPSS
Tunggal Kelompok
Rata-Rata Hitung
Cara I 71.68 71.46 71.67
Cara II 71.68 71.46 71.67
Rata-Rata Ukur
Cara I 43.74 69.79
Cara II 43.74 -
Rata-rata harmonik 68.16 67.67
Median 78 75.64 78
Modus 83 85.87 83
Kuartil
Kuartil 1 58 57.17 58
Kuarti 2 78 75.64 78
Kuartil 3 85.25 84.3 85.25
Desil
Desil 2 57 54.94 57
Desil 3 59.3 59.34 59.30
Desil 5 78 75.64 78
Desil 7 83 84.63 83
Desil 9 89 89.97 89
Persentil
Persentil 8 49.08 48.72 49.08
Persentil 10 50.50
Persentil 16 56 53.17 56
Persentil 24 57.24 56.72 57.24
Persentil 32 61.32 60.18 61.32
Persentil 40 64 63.55 64
Persentil 50 78 75.64 78
Persentil 56 80.56 79.07 80.56
Persentil 64 83 83.03 83
Persentil 80 86 87.3 86
Persentil 95 91 91.3 91
41
Pada tabel di atas dapat dapat diketahui perbandingan hasil perhitungan nilai tendensi
sentral dengan menghtung secara manual dan menggunakan SPSS. Berdasarkan hasil pada
masing-masing nilai tendensi sentral diperoleh hasil yang sama atau mendekati sama.
Program SPSS dikhususkan untuk mengolah dan menghitung data dalam bentuk data tunggal,
sehingga dapat dilihat pada tabel 18 perolehan nilai tendensi sentral baik perhitungan secara
manual atau dengan menggunakan SPSS sama. Sedangkan nilai tendensi sentral pada data
kelompok hanya dapat dihitung secara manual, perolehan nilai masing-masing tendensi
sentral diperoleh hasil yang mendekati.

42
DAFTAR PUSTAKA

Seriawan dan Narayik. 2015. Aplikasi Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta: Nuha Medika

Sugiyono. 2013. Statistika untuk penelitian. Bandung. Alfabeta.

43
LAMPIRAN

44
45
46
47

Anda mungkin juga menyukai