Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH TUTORIAL SKENARIO 5 (UJI KAI KUADRAT / CHI SQUARE)

BIOSTATISTIK KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

Kelompok 3

A 2016 2

Meli Sundari 1611122725 Nurdian Astuti 1611121804

Muhriyani 1611123564 Oktavia 1611123438

Nada Nabila 1611116005 Orlando 1611123744

Nia Fitriani F 1611123473 Putri Ayu Suryawan 1611123711

Najla Nailufar 1611123772 Putri Rahmadani 1611123350

Nanda Agustia 1611123148 Qamariah 1611123461

Novia Candry 1611116171 Rahmania Siregar 1611123419

Novtri Indriana 1611123834 Remon Pardamean 1611116058

Nur Andri 1611123298 Rezka Amalia 1611116116

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Makalah Tutorial
Skenario 5 (Uji Kai Kuadrat / Chi Square)” ini tepat pada waktunya.

Penulisan makalah ini telah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung oleh
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, kami
menerima saran maupun kritik dari pembaca demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga makalah yang sederhana ini bermanfaat bagi
pembaca semua.

Pekanbaru, 25 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... ii

Daftar Isi ........................................................................................................................ iii

PEMBAHASAN

A. Definisi Uji Chi-Square ...................................................................................... 1


B. Dasar-dasar Uji Chi-Square ................................................................................ 2
C. Karakteristik Uji Chi-Square .............................................................................. 2
D. Kelebihan dan Kekurangan Uji Chi-Square ....................................................... 2
E. Syarat-syarat penggunaan Uji Chi-Square .......................................................... 3
F. Langkah-langkah pengujian Uji Chi-Square ...................................................... 3
G. Tipe-tipe Uji Chi-Square..................................................................................... 4
H. Contoh Soal Uji Chi-Square Pada Panduan ........................................................ 8
I. Soal kelompok 1 dan contoh soal Uji Chi-Square Pada Panduan ...................... 10
J. Soal kelompok 2 dan contoh soal Uji Chi-Square Pada Panduan ...................... 13
K. Soal kelompok 3 dan contoh soal Uji Chi-Square Pada Panduan ...................... 14
L. Soal kelompok 4 dan contoh soal Uji Chi-Square Pada Panduan ...................... 15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 18

iii
PEMBAHASAN

A. Definisi Uji Chi Square


Chi-Square disebut juga dengan Kai Kuadrat. Chi-Square adalah salah satu jenis uji
komparatif non parametris yang dilakukan pada dua variabel, di mana skala data kedua
variabel adalah nominal. (Apabila dari 2 variabel, ada 1 variabel dengan skala nominal maka
dilakukan uji Chi-Square dengan merujuk bahwa harus digunakan uji pada derajat yang
terendah).

Uji Chi-Square adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi


observasi/yg benar-benar terjadi/aktual dengan frekuensi harapan/ekspektasi.

Uji Chi-Square dapat dilakukan untuk melihat ada tidaknya asosiasi antara dua sifat,
contoh nya dari suatu pengamatan terhadap kebiasaan merokok sejumlah orang, didapatkan
kategori kelompok tidak merokok, perokok ringhan, dan perokok berat. Saat mengamati
prokok, sekalian kita mengamati tekanan darah nya yang setelah diukur dikategorikan lagi
menjadi normotensi dan hipertensi. Apabila pengamatan ini disusun dalam sebuah kabel,
maka tabel tersebut dinamakan tabel kontingensi(tabel silang)

1. frekuensi observasi → nilainya didapat dari hasil percobaan (o)


2. frekuensi harapan → nilainya dapat dihitung secara teoritis (e)

Sebagai rumus dasar dari uji Chi-Square adalah :

Keterangan :
O = frekuensi hasil observasi
E = frekuensi yang diharapkan.
Nilai E = (Jumlah sebaris x Jumlah Sekolom) / Jumlah data
df = (b-1) (k-1)
B. Dasar-dasar Uji Chi Square
Dasar uji Chi-Square adalah membandingakn frekuensi yang diamati dengan frekuensi
yang diharapkan. Contoh nya pada dua permukaan uang logam. Jika uaang logam di
lemparkan 100 kali, maka harapan nya uang itu seimbang antara permukaan A dan B yaitu 50
kali permukaan A banding 50 kali permukaan B. Tetapi yang terjadi adalah 40 kali
permukaan A dan 60 kali permukaan B. Maka sebetulnya disini kita melihat perbedaan antara
frekuensi yang diamatai (Observated,O) yakni 60 kali dan yang diharapkan (expected, E)
yakni 50 kali. Jadi ada perbedaan yang diharapkan dan hasil pengamatan.

C. Karakteristik Uji Chi Square


1. Nilai Chi-Square selalu positip
2. Terdapat beberapa keluarga distribusi ,distribusi Chi-Square yaitu distribusi Chi-
Square dengan DK= 1,2,3, dst
3. Bentuk distribusi Chi-Square adalah menjulur positip

D. Kelebihan dan Kekurangan Uji Chi Square


Beberapa kelebihan dari uji Chi-Square, yaitu antara lain:

1. Konsep uji Chi-Square dalam statistik nonparametrik mudah untuk dimengerti.


2. Dapat digunakan untuk menganalisa data yang berbentuk hitungan maupun peringkat
(rank).
3. Perhitungan yang harus dilakukan pada umumnya sederhana dan mudah, khususnya
untuk data yang kecil.
Sedangkan beberapa kekurangan uji Chi-Square adalah:
1. Uji ini sensitif terhadap banyaknya sampel yang digunakan. Uji ini akan menjadi
kurang akurat jika terdapat nilai frekuensi harapan yang kurang dari 5 pada sel tabel
kontingensi. Bahkan uji ini tidak bisa digunakan jika frekuensi harapan yang kurang
dari 5 terdapat lebih dari 20 % dari total sel yang ada atau bila terdapat nila frekuensi
harapan yang kurang dari 1.
2. Uji Chi-Square hanya memberikan informasi tentang ada atau tidaknya hubungan
antara kedua variabel. Uji ini tidak memberikan informasi mengenai seberapa besar
hubungan yang ada antara kedua variabel tersebut serta bagaimana arah hubungan
yang ada.

2
3. Uji Chi-Square hanya bagus digunakan untuk skala data nominal untuk kedua variabel
yang diuji. Uji ini lemah digunakan jika kedua variabel tersebut berskala ordinal.

E. Syarat-syarat penggunaan Uji Chi Square


1. Chi-Square digunakan untuk menganalisa data yang berbentuk frekuensi.
2. Chi-Square tidak dapat digunakan untuk menentukan besar atau kecilnya korelasi dari
variabel-variabel yang dianalisa.
3. Chi-Square pada dasarnya belum dapat menghasilkan kesimpulan yang memuaskan.
4. Chi-Square cocok digunakan untuk data kategorik, data diskritatau data nominal.

F. Langkah-langkah pengujian Uji Chi Square


Adapun langkah-langkah dalam pengujian Chi-Square yaitu :
1. Merumuskan hipotesis H0 dan H1
H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dua variable
H1 : terdapat pengaruh yang signifikan antara dua variabel
2. Mencari nilai frekuensi harapan (Ei)
Ei untuk setiap sel = (Total baris) (Total kolom)
Total keseluruhan
3. Menghitung distribusi Chi-square
4. Menentukan taraf signifikansi ∝
5. Menentuan nilai χ2 tabel
a. Taraf signifikansi (∝) = 0,05
b. d.f = (jumlah baris – 1)(jumlah kolom -1)
6. menentukan kriteria pengujian
jika χ2 hitung ≤ χ2 tabel, maka H0 Diterima
jika χ2 hitung > χ2 tabel, maka H0 Ditolak
jika Sig. ≥ 0,05 maka H0 Diterima
jika Sig, < 0,05 maka H0 Ditolak
7. Membandingkan χ2 hitung dengan χ2 tabel atau Sig. dengan ∝ keputusan H0 ditolak
atau diterima
8. Membuat kesimpulan : Ada tidaknya pengaruh antar variabel

3
G. Tipe-tipe Uji Chi Square
Dalam penerapan paraktis, sering dijumpai berbagai persoalan mencakup dua variable.
Secara spesifik, uji Chi-Square dapat digunakan untuk menentukan:

a. Ada tau tidaknya asosiasi antara dua variable (independency test)


b. Apakah suatu kelompok homogen (homogenitas antar subkelompok =
homogeneity test)
c. Seberapa jauh suatu pengamatan sesuai dengan parameter yang dispesifikasikan
(goodness of fit)
1. Uji Independensi (Ada tidaknya asosiasi antara dua variabel)
Pada tahun 1981 Kuzma & Kissinger melakukan suatu studi melihat hubungan
penggunaan alkohol dan rokok pada ibu selama kehamilan (studi pada 11.127 wanita
hamil). Status alkohol dari ibu hamil dikategotikan dalam empat kelompok (tidak
minum, peminum ringan, sedang, dan berat). Adapun status rokok dikategorikan
maenjadi dua kelompok (perokok dan tidak perokok), seperti terlihat dalm Tabel 10.3.
Tabel 1.1 konsumsi alkohol dan status perokok selama kehamilan 11.127 ibu
Konsumsi Alkohol
Status
Tidak Peminum Peminum Peminum
perokok Total
minum ringan sedang berat
1880 2048 194 76 4.198
Perokok (30, 5%) (45,7%) (53,0%) (67,3%) (37,7%)

4290 2430 172 37 6.929


Tidak
(69,5%) (54,3%) (47,0%) (32,7%) (62,3%)
Perokok
6170 4478 366 113 11.127
Total (55,5%) (40,2%) (3,3%) (1,0%) (100%)
Untuk menghitung nilai χ2 dari data pada tabel 10.3 sesuai dengan rumus:

dibutuhkan nilai harapan dari masing-masing sel


Total perokok adalah Tp Probabilitas perokok T/T
Total tidak minum adalah TTM Probabilitas Tidak Minum TTM/T

4
Probabilitas perokok dan tidak minum (Tp/T x TTMS/T)….> Hukum
Perkalian untuk kejadian yang independen….> = Tp x PTM
T2
Dengan ini nilai expected untuk sel E11 adalah: TP x TTM x T = TP x TTM
T2 T
Tabel 1.2 Notasi untuk Nilai Harapan 2 Variabel pada Tabel 1.1
Konsumsi Alkohol
Status
Tidak Peminum Peminum Peminum
perokok Total
minum ringan sedang berat

E11 E12 E13 E14 TP


Perokok

Tidak E21 E23 E23 E24 TTP


Perokok

TTM TPR TPS TPB T


Total

Jadi, dari hasil jabaran di atas dapat secara ringkas dikatakan:


Nilai expected setiap sel adalah subtotal baris dikali subtotal kolom dibagi total
general
Contoh nilai E11 (4.198 X 6.170)/11.127= 2327,8
E12 (4.198 X 4.478)/11.127=1689,4
E24 (6.929 X 113) /11.127=70,4

Hasil keseluruhan nilai expected (harapan) dapat dilihat pada Tabel 1.3
Konsumsi Alkohol
Status
Peminum Peminum Peminum
perokok Tidak minum Total
ringan sedang berat

2.327,8 1.689,4 138,1 42,6 4.198


Perokok

Tidak 3.842,2 2.788,6 227,9 70,4 6.929


Perokok

6.170 4.478 366 113 11.127


Total

5
Catatan: df = 3 berati juga bahwa dari delapan sel yang ada hanya tiga sel kita yang
bebas menentukan nilai expected (harapan) dengan rumus diatas, sedangakan sel yang
lainnya dapat dengan mengurangi nilai E yang sudah ada dengan jumlah kolom atau
jumlah baris.
Walaupun tampaknya tidak masuk akal adanya jumlah orang pada nilai harapan
dalam desimal (pecahan), hal ini sering dikerjakan untuk menghindari kesalahan
pembulatan dan menjamin jumlah baris “harapan” dan “pengamatan” tetap sama
(identic).
Sekarang sudah dapat dihitung harga statistik kali kuadrat yaitu:

X2 = (1880-2327,8)2 + (2048-1689,4)2 + (194-138,1)2 + (76-42,7)2 +


2327,8 1689,4 138,1 42,7

(4290-3842,2)2 + (2430-2788,5)2 + (172-227,9)2 + (137-70,4)2 = 338,7


3842,2 2788,5 227,9 70,4

Derajat bebas adalah (df)= (4-1) (2-1) = 3………….> p< 0,001.


KESIMPULAN H0 ditolak ……> ada hubungan antara kebiasaan minum alkohol ibu
selama kahamilan dengan kebiasaan merokok

2. Uji Homogenitas (Apakah suatu kelompok homogen)


Sering kali perlu ditentukan apakah distribusi suatu karakteristik tertentu sama untuk
berbagai kelompok. Misalnya ada duasampel random yang terdiri dari 100 orang laki-
laki dan sampel kedua 100 orang wanita. Kepada mereka ditanyakan apakah mereka
setuju atau tidak atas peryataan “kesetaraan” antara wanita dan pria. Hasil telah disusun
di dalam table silang di bawah ini.

Sikap
Setuju Tidak Setuju Ukuran Sampel
Jenis

Pria 30 70 100

Wanita 45 55 100

6
Jumlah 75 135 200

Langkah pengujian sebetulnya tidak berbeda dengan uji independensi dimana


langkah-langkah ujinya sebagai berikut.

a. Tidak ada perbedaan sikap setuju/tidak setuju terhadap “kesetaraan pria-wanita”


antara wanita dan pria.
b. Tentukan batas kritis ∝ = (misalnya 0,05)!
c. df…..> (2-1) (2-1) = 1
(𝑂−𝐸)2
d. Besarnya statistik uji dengan 𝒳 2 = Σ 𝐸

Untuk permasalahan di atas didapatkan nilai 𝑥 2 adalah


(30−37,5)2 (70−62,5)2 (45−37,5)2 (55−62,5)2
+ + + = 4,8
37,5 62,5 37,5 62,5

e. Untuk nilai 𝑥 2 = 4,8 dan df = 1 didapatkan nilai p = < 0,05


KESIMPULAN H0 ditolak…….> ada perbedaan sikap antara pria dan wanita
mengenai peryataan “kesetaraan antara pria dan wanita”.

Penerapan laian dari dari uji 𝑥 2 nin adalah uji perbedaan antara dua proporsi, untuk
mempelajari apakah proposi sukses dalam kelompok perlakuan berbeda secara bermakna
dengan proposi sukses dalam perkelompok kontrol.

Contoh:

Selama bertahun-tahun telah ada perbedaan pendapat medis tentang manfaat vitamin
C dalam “pencegahan influensa”. Beberapa studi menyimpulkan bahwa vitamin C tidak
bermanfaat. Suatu studi dilakukan dengan membandingkan antara kelompok yang
diberikan vitamin C dan kelompok placebo. Hasilnya seperti table di bawah ini.

Status Vit C Plasebo total

Menderita flu 36 (63%) 35 (76%) 32

Anak yang tidak flu 21 (37%) 11 (24%) 71

Total 57 (100%) 46 (100%) 103

7
Tampak bahwa 63% anak-anak yang diberikan vitamin C dan 76% dari kelompok
placebo terserang influensa.apakah yang terserang flu berbeda antara dua kelompok ini?
Dari hasil uji chi squaredidapatkan p = > 0,05. Kalau batas kritis pada uji ini ditetapkan =
0,05 maka H0 tidak dapat ditolak. Jadi, kesimpulan uji adalah perbedaan proposi ini bisa
saja terjadi karena faktor sampel.

3. Uji Goodness Of Fit (Seberapa jauh suatu pengamatan sesuai dengan parameter
yang dispesifikasikan)
Uji ini berfungsi untuk melihat kesesuaian suatu pengamatan dengan suatu distribusi
tertentu. Hipotesis lain yang dapat diselidiki dengan uji Chi-Square adalah penetuan
apakah suatu himpunan data sesuai (fit) dengan model tertentu, misalnya hendak
diketahui apakah data yang kita miliki sesuai dengan distribusi normal atau apakah
distribusi golongan darah sesuai/konsisten dengan suatu standar yang telah ditentukan
sebelumnya. Untuk menguji permasalahan ini, seperti juga permasalahan-permasalahan
pada tes homogenitas maupun tes independensi, selalu dicari freekuensi harpan dari data
yang dipunyai, selanjutnya dihitung nilai statistik χ2, dan ditentukan kemaknaannya
sebagai contoh-contoh diatas.
Untuk table yang terdiri dari banyak sel, maka untuk mempercepat perhitungan dapat
digunakan perhitungan :
𝑂2
𝒳2 = Ʃ − N
𝐸

Dimana N adalah total dari keseluruhan pengamatan.

H. Contoh Soal Uji Chi Square Pada Panduan


Suatu penelitian untuk mengetahui hubungan penggunaan alkohol dan rokok pada ibu
hamil (11.127 ibu hamil). Status alkohol pada ibu hamil dikategorikan menjadi 4 kelompok
(tidak minum, peminum ringan, sedang dan berat). Adapun status rokok dikategorikan
menjadi dua kelompok (perokok dan tidak perokok):

Konsumsi Alkohol
Status Perokok Tidak Peminum Peminum Peminum
TOTAL
minum Ringan sedang berat
Perokok 1880 2048 194 76 4198
Tidak perokok 4290 2430 172 37 6929
TOTAL 6170 4478 366 113 11127

8
Pembahasan:

Untuk manjawab permasalahan ini akan diuji hipotesis nol yang akan menyatakan tidak ada
hubungan antara kebiasaan merokok dengan kebiasaan minum alkohol selama kehamilan.

Untuk diskusi ini digunakan notasi khusus dimana kedelapan sel dinyatakan sebagai E11,
sampai E24 terlihat sebagai tabel berikut :

Total perokok adalah Tp Probabilitas perokok Tp/T

Total tidak minum adalah Tm Probabilitas Tidak Minum TTM/T

Probabilitas Perokok dan Tidak Minum (TP/ T x T TM/ T)…….> Hukum perkalian untuk
TP xTTM
kejadian yang independen ….> =
T2
TP x TTM x T TP x TTM
Dengan ini nilai expected untuk sel E11 adalah : =
T2 T
Notasi untuk Nilai Harapan 2 Variabel
Konsumsi Alkohol
Status
Tidak Peminum Peminum Peminum
Perokok Total
Minum Ringan Sedang Berat
Perokok E11 E12 E13 E14 TP
Tidak
E21 E22 E23 E24 T TP
Perokok
Total T TM T PR T PS T PB T

Nilai expected setiap sel adalah subtotal baris dikali subtotal kolom
dibagi total general

Jadi, dari hasil jabaran diatas dapat secara ringkas dikatakan:


Contoh: nilai E 11 (4.198 x 6.170) /11.127 = 2327,8

E 12 (4.198 x 4.478) / 11.127 = 1689,4

E 24 (6.929 X 133) / 11.127 = 70,4

Nilai Harapan 2 Variabel pada Tabel dibawah ini:

9
Konsumsi Alkohol
Status
Tidak Peminum Peminum Peminum
Perokok Total
Minum Ringan Sedang Berat
Perokok 2.327,8 1.689,4 138,1 42,6 4.198
Tidak
3.842,2 2.788,6 227,9 70,4 6.929
Perokok
Total 6.170 4.478 366 113 11.127

Sekarang sudah dapat dihitung harga statistik 𝑥 2 (Chi-Square) yaitu:


(1880 − 2327,8)2 (2048 − 1689,4)2 (194 − 138,1)2 (76 − 42,7)2
𝑋2 = + + +
2327,8 1689,4 138,1 42,7

(4290 − 3842,2)2 (2430 − 2788.5)2 (172 − 227,9)2 (137 − 70,4)2


+ + + + = 338,7
3842,2 2788.5 227,9 70,4

Apakah harga 𝑋 2 sebesar 338,7 bermakna? Untuk itu ditentukan dengan mencocokan pada
Tabel Distribusi Chi-Square dengan derajat bebas adalah (df)= (4-1)(2-1)=3…..> p > 0,001.
Didapatkan Chi-Square pada tabel 7.815
KESIMPULAN H0 ditolak ……> ada hubungan antara kebiasaaan minum alkohol ibu
selama kehamilan dengan kebiasaan merokok.

I. Soal kelompok 1 Uji Chi-Square Pada Panduan


Soal kelompok 1 :
Pada penderita penyakit jantung koroner dengan variabel pendidikan dan kebiasaan
merokok
Tidak
Pendidikan Perokok Total
Merokok

Tidak Sekolah 9 16 25

SD 15 17 32

SMP 12 12 24

SMA 1 8 9

10
Perg Tinggi 0 10 10

Total 37 63 100

Jawab:
Tentukan Hipotesis :
H0 : Tidak ada perbedaan atau pengaruh tingkat pendidikan dan kebiasaan merokok terhadap
penderita jantung koroner
Ha : Ada perbedaan atau pengaruh tingkat pendidikan dan kebiasaan merokok terhadap
penderita jantung koroner

O1 = 9 E1 = 25x37 = 9,25 O6 =12 E6 = 24x63 = 15,12


100 100
O2 = 16 E2 = 25x63 = 15,75 O7 = 1 E7 = 9x37 = 3,33
100 100
O3 = 15 E3 = 32x37 = 11,84 O8 = 8 E8 = 9x63 = 5,67
100 100
O4 = 17 E4 = 32x63 = 20,16 O9 = 0 E9 =10x37 = 3,7
100 100
O5 = 12 E5 = 24x37 = 8,88 O10 = 10 E10 = 10x63 = 6,3
100 100

Jadi χ2= ( 9 – 9,25 )2 + ( 16 – 15,75 )2 + ( 15 – 11,84 )2 + ( 17 – 20,16 )2 + ( 12 – 8,88)2


9,25 15,75 11,84 20,16 8,88

+ ( 12 – 15,12)2+ ( 1 – 3,33)2 + ( 8 – 5,67 )2+ ( 0 – 3,7)2+ ( 10 – 6,3 )2


15,12 3,33 5,67 3,7 6,3

Nilai hitungnya = 20,0933


df nya karna tabel 5x5 jadi (5-1) x (5-1) = 16
Berarti df 16 Nilai ∝ = 0,05 Nilai tabel = 26,296
Keputusan Statistik bila nilai hitung lebih kecil dari nilai tabel maka H0 gagal di tolak,
sebaliknya jika nilai hitung lebih besar atau sama dari nilai tabel maka H0 ditolak

11
Maka dari perhitungan di atas di dapatkan : χ2 hitung < χ2 tabel
KESIMPULAN H0 gagal ditolak ……> jadi tidak ada yang perbedaan atau pengaruh tingkat
pendidikan dan kebiasaan merokok terhadap penderita jantung koroner

Contoh Soal Lain :

Kemudian tentukan nilai Observasi (O) dan Nilai Ekspektasi (E)

masukan dalam rumus :

menentukan nilai tabel pada taraf nyata/ ∝ = 0.05


df kita karena tabel 2x2, maka nilai df = (2-1)x(2-1)= 1

12
Dari tabel Chi-Square di atas pada df=1 dan ∝ = 0.05 diperoleh nilai tabel = 3.841.
Keputusan Statistik bila nilai hitung lebih kecil dari nilai tabel, maka H0 gagal ditolak,
sebaliknya bila nilai hitung lebih besar atau sama dengan nilai tabel, maka H0 ditolak.
Dari perhitungan di atas menunjukan bahwa χ2 hitung < χ2 tabel, sehingga H0 gagal
ditolak.
KESIMPULAN H0 gagal ditolak ……> Tidak ada perbedaan yang bermakna proporsi
antara kedua kelompok tersebut. Atau dengan kata lain tidak ada hubungan antara asupan
lauk dengan kejadian anemia.

J. Soal kelompok 2 Uji Chi Square Pada Panduan


Soal kelompok 2 :
Dari penelitian terdahulu terhadap staf pengajar suatu perguruan tinggi didapatkan
adanya 75 orang yang menderita hipertensi dari 500 staf. Penelitian terbaru dari perguruan
tinggi yang sama, dari 400 staf yang menjadi sampel ditemui 75 orang menderita hipertensi.

Jawab:
Tentukan Hipotesis :
H0 : Tidak ada perbedaan penelitian hipertensi terdahulu dengan penelitiann hipertensi terbaru
terhadap staf pengajar
Ha : Ada perbedaan penelitian hipertensi terdahulu dengan penelitian hipertensi terbaru
terhadap staf pengajar

Penelitian Hipertensi Tidak Hipertensi Total

Terdahulu 75 A 425 B 500

Terbaru 75 C 325 D 400

Total 150 750 900

𝑛(𝑎𝑑−𝑏𝑐)2 900(75 𝑥 325−425 𝑥 75)2 90024375−31875)2 33750


(𝑎+𝑐)(𝑏+𝑑)(𝑎+𝑑)(𝑐+𝑑)
= (75=75)(425+325)(75+325)(75+425) =(150)(750)(400)(400) = 12000

=2,8125

df = (2-1)x(2-1) = 1

13
df= 1=3,841

𝑋 2 Hitung < 𝑋1 Tabel = 2,8125 < 3,841


KESIMPULAN H0 gagal ditolak ……> Tidak ada perbedaan hipertensi terdahulu dengan
penelitian hipertensi terbaru terhadap staf pengajar

K. Soal kelompok 3 Uji Chi Square Pada Panduan


Soal Kelompok 3 :
Dari hasil survei tahun lalu di pekanbaru dilaporkan bahwa 30% remaja merokok.
Kemudian saat ini dilakukan survei pada 200 remaja dan ternyata 75 remaja merokok.
Tahun Merokok Tidak merokok Total

2018 60 140 200

2019 75 125 200

Total 135 265 400

Jawab:
Tentukan Hipotesis :
H0 : remaja yang merokok dengan yang tidak merokok di tahun 2018 SAMA dengan tahun
2019
Ha : remaja yang merokok dengan yang tidak merokok di tahun 2018 BERBEDA dengan
tahun 2019
Rumus = X² = Ʃ (O – E )²
E
O₁₁ = 60 E₁₁ = 200 x135 = 67,5
400
O₁₂ = 140 E₁₂ = 200 x 265 = 132,5
400
O₂₁ = 75 E₂₁ = 200 x 135 = 67,5
400
O₂₂ = 125 E₂₂ = 200 x 265 = 132,5
400
X² = ( 60 – 67,5)² + (140 – 132,5)² + (75 – 67,5)² +(125 – 132,5)²
67,5 132,5 67,5 132,5

14
= 0,83 + 0,42 + 0,83 + 0,42
= 2,5
df = ( 2-1) (2-1) = 1
df tabel = 3,841

df hitung ˂ df tabel, p ˂ 0,05, maka H0 gagal ditolak

Berdasarkan tabel distribusi chi-square didapatkan nilai p sebesar 3,841. Karena nilai p > dari
∝ (3,841 > 0.05)
KESIMPULAN H0 gagal ditolak ……> remaja yang merokok dengan yang tidak merokok
di tahun 2018 SAMA dengan tahun 2019

L. Soal kelompok 4 Uji Chi Square Pada Panduan


Soal Kelompok 4 :
Suatu penelitian pada suatu kelompok masyarakat kaitan antara pelaksanaan ibadah
dengan gangguan jiwa. Dari 200 orang yang mengalami gangguan jiwa didapatkan data
bahwa terdapat 150 orang yang tidak rajin melaksankan ibadah. Sedangkan pada orang yang
sehat yang jumlahnya 200 orang terdapat 175 orang yang rajin beribadah.
Jawab :
Tentukan Hipotesis :
H0 : Tidak Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok masyarakat dan pelaksanaan
ibadah
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok masyarakat dan pelaksanaan
ibadah

Kelompok Pelaksanan ibadah


Total
masyarakat Rajin Tidak rajin
Gangguan jiwa 50 150 200
Sehat 175 25 200
Total 225 175 400
Nilai Observasi (O) dan nilai Ekspektasi (E) :
O : Frekuensi hasil observasi
Total Baris x Total Kolom
E : frekuensi yang yang diharapkan = Total Data Keseluruhan

O1= 50 O3= 175


O2= 150 O4= 25
Total Baris 1 x Total Kolom 1
E1 = Total Data Keseluruhan

15
200 X 225
E1= 400

E1 = 112,5
Total Baris 2 x Total Kolom 1
E2 = Total Data Keseluruhan
200 X 225
E2= 400

E2 = 112,5
Total Baris 1 x Total Kolom 2
E3 = Total Data Keseluruhan
200 X 175
E3= 400

E3 = 87,5
Total Baris 2 x Total Kolom 2
E4 = Total Data Keseluruhan
200 X 175
E4= 400

E4 = 87,5
Selanjutnya masukan dalam rumus Chi Square / Kai kuadrat/ χ2:

(𝑂 − 𝐸)2
𝑥2 = ∑
𝐸

(𝑂1 − 𝐸1)2 (𝑂2 − 𝐸2)2 (𝑂3 − 𝐸3)2 (𝑂4 − 𝐸4)2


𝑥2 = ∑ + + +
𝐸1 𝐸2 𝐸3 𝐸4

(50 − 112,5)2 (150 − 112,5 (175 − 87,5)2 (25 − 87,5)2


𝑥2 = ∑ + + +
112,5 112,5 87,5 87,5

𝑥 2 = 34,72 + 12,5 + 87,5 + 44,642


𝑥 2 = 179,362
Tentukan nilai T Tabel :
df1 = (n-1)
df1 = (2-1)
df1 = 1
Dengan ∝ = 0,05
Maka di dapatkan T Tabel Chi Square= 3,8414
T Hitung > T Tabel : 179,362 > 3,8414

16
KESIMPULAN H0 gagal ditolak ……> Tidak terdapat perbedaan yang yang signifikan
antara kelompok masyarakat dengan pelaksaan ibadah

17
DAFTAR PUSTAKA

Dahlan.S. (2008). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba


Medika.

Negara, I, C,. Prabowo, A,. (2018). Penggunaan Uji Chi-square Untuk Mengetahui
Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Umur Terhadap Pengetahuan Penasun Mengenai HIV-
AIDS di Provinsi DKI Jakarta. Purwokerto: FMIPA Unsoed

Pratisto, A. (2004). Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan


Percobaan dengan SPSS 12, Jakarta : PT Elex Media Komputido

Sabri.,L & Hastono., S.P. (2014). Statistik Kesehatan. Depok: Rajawali Pers

Sabri L., & Hartono S. P. (2018). Statistik Kesehatan. Depok: PT Rajagrafindo


Persada.

Sugiyono.2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

18

Anda mungkin juga menyukai