BIOSTATISTIK KESEHATAN
DISUSUN OLEH :
Kelompok 3
A 2016 2
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Makalah Tutorial
Skenario 5 (Uji Kai Kuadrat / Chi Square)” ini tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini telah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung oleh
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, kami
menerima saran maupun kritik dari pembaca demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah yang sederhana ini bermanfaat bagi
pembaca semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN
iii
PEMBAHASAN
Uji Chi-Square dapat dilakukan untuk melihat ada tidaknya asosiasi antara dua sifat,
contoh nya dari suatu pengamatan terhadap kebiasaan merokok sejumlah orang, didapatkan
kategori kelompok tidak merokok, perokok ringhan, dan perokok berat. Saat mengamati
prokok, sekalian kita mengamati tekanan darah nya yang setelah diukur dikategorikan lagi
menjadi normotensi dan hipertensi. Apabila pengamatan ini disusun dalam sebuah kabel,
maka tabel tersebut dinamakan tabel kontingensi(tabel silang)
Keterangan :
O = frekuensi hasil observasi
E = frekuensi yang diharapkan.
Nilai E = (Jumlah sebaris x Jumlah Sekolom) / Jumlah data
df = (b-1) (k-1)
B. Dasar-dasar Uji Chi Square
Dasar uji Chi-Square adalah membandingakn frekuensi yang diamati dengan frekuensi
yang diharapkan. Contoh nya pada dua permukaan uang logam. Jika uaang logam di
lemparkan 100 kali, maka harapan nya uang itu seimbang antara permukaan A dan B yaitu 50
kali permukaan A banding 50 kali permukaan B. Tetapi yang terjadi adalah 40 kali
permukaan A dan 60 kali permukaan B. Maka sebetulnya disini kita melihat perbedaan antara
frekuensi yang diamatai (Observated,O) yakni 60 kali dan yang diharapkan (expected, E)
yakni 50 kali. Jadi ada perbedaan yang diharapkan dan hasil pengamatan.
2
3. Uji Chi-Square hanya bagus digunakan untuk skala data nominal untuk kedua variabel
yang diuji. Uji ini lemah digunakan jika kedua variabel tersebut berskala ordinal.
3
G. Tipe-tipe Uji Chi Square
Dalam penerapan paraktis, sering dijumpai berbagai persoalan mencakup dua variable.
Secara spesifik, uji Chi-Square dapat digunakan untuk menentukan:
4
Probabilitas perokok dan tidak minum (Tp/T x TTMS/T)….> Hukum
Perkalian untuk kejadian yang independen….> = Tp x PTM
T2
Dengan ini nilai expected untuk sel E11 adalah: TP x TTM x T = TP x TTM
T2 T
Tabel 1.2 Notasi untuk Nilai Harapan 2 Variabel pada Tabel 1.1
Konsumsi Alkohol
Status
Tidak Peminum Peminum Peminum
perokok Total
minum ringan sedang berat
Hasil keseluruhan nilai expected (harapan) dapat dilihat pada Tabel 1.3
Konsumsi Alkohol
Status
Peminum Peminum Peminum
perokok Tidak minum Total
ringan sedang berat
5
Catatan: df = 3 berati juga bahwa dari delapan sel yang ada hanya tiga sel kita yang
bebas menentukan nilai expected (harapan) dengan rumus diatas, sedangakan sel yang
lainnya dapat dengan mengurangi nilai E yang sudah ada dengan jumlah kolom atau
jumlah baris.
Walaupun tampaknya tidak masuk akal adanya jumlah orang pada nilai harapan
dalam desimal (pecahan), hal ini sering dikerjakan untuk menghindari kesalahan
pembulatan dan menjamin jumlah baris “harapan” dan “pengamatan” tetap sama
(identic).
Sekarang sudah dapat dihitung harga statistik kali kuadrat yaitu:
Sikap
Setuju Tidak Setuju Ukuran Sampel
Jenis
Pria 30 70 100
Wanita 45 55 100
6
Jumlah 75 135 200
Penerapan laian dari dari uji 𝑥 2 nin adalah uji perbedaan antara dua proporsi, untuk
mempelajari apakah proposi sukses dalam kelompok perlakuan berbeda secara bermakna
dengan proposi sukses dalam perkelompok kontrol.
Contoh:
Selama bertahun-tahun telah ada perbedaan pendapat medis tentang manfaat vitamin
C dalam “pencegahan influensa”. Beberapa studi menyimpulkan bahwa vitamin C tidak
bermanfaat. Suatu studi dilakukan dengan membandingkan antara kelompok yang
diberikan vitamin C dan kelompok placebo. Hasilnya seperti table di bawah ini.
7
Tampak bahwa 63% anak-anak yang diberikan vitamin C dan 76% dari kelompok
placebo terserang influensa.apakah yang terserang flu berbeda antara dua kelompok ini?
Dari hasil uji chi squaredidapatkan p = > 0,05. Kalau batas kritis pada uji ini ditetapkan =
0,05 maka H0 tidak dapat ditolak. Jadi, kesimpulan uji adalah perbedaan proposi ini bisa
saja terjadi karena faktor sampel.
3. Uji Goodness Of Fit (Seberapa jauh suatu pengamatan sesuai dengan parameter
yang dispesifikasikan)
Uji ini berfungsi untuk melihat kesesuaian suatu pengamatan dengan suatu distribusi
tertentu. Hipotesis lain yang dapat diselidiki dengan uji Chi-Square adalah penetuan
apakah suatu himpunan data sesuai (fit) dengan model tertentu, misalnya hendak
diketahui apakah data yang kita miliki sesuai dengan distribusi normal atau apakah
distribusi golongan darah sesuai/konsisten dengan suatu standar yang telah ditentukan
sebelumnya. Untuk menguji permasalahan ini, seperti juga permasalahan-permasalahan
pada tes homogenitas maupun tes independensi, selalu dicari freekuensi harpan dari data
yang dipunyai, selanjutnya dihitung nilai statistik χ2, dan ditentukan kemaknaannya
sebagai contoh-contoh diatas.
Untuk table yang terdiri dari banyak sel, maka untuk mempercepat perhitungan dapat
digunakan perhitungan :
𝑂2
𝒳2 = Ʃ − N
𝐸
Konsumsi Alkohol
Status Perokok Tidak Peminum Peminum Peminum
TOTAL
minum Ringan sedang berat
Perokok 1880 2048 194 76 4198
Tidak perokok 4290 2430 172 37 6929
TOTAL 6170 4478 366 113 11127
8
Pembahasan:
Untuk manjawab permasalahan ini akan diuji hipotesis nol yang akan menyatakan tidak ada
hubungan antara kebiasaan merokok dengan kebiasaan minum alkohol selama kehamilan.
Untuk diskusi ini digunakan notasi khusus dimana kedelapan sel dinyatakan sebagai E11,
sampai E24 terlihat sebagai tabel berikut :
Probabilitas Perokok dan Tidak Minum (TP/ T x T TM/ T)…….> Hukum perkalian untuk
TP xTTM
kejadian yang independen ….> =
T2
TP x TTM x T TP x TTM
Dengan ini nilai expected untuk sel E11 adalah : =
T2 T
Notasi untuk Nilai Harapan 2 Variabel
Konsumsi Alkohol
Status
Tidak Peminum Peminum Peminum
Perokok Total
Minum Ringan Sedang Berat
Perokok E11 E12 E13 E14 TP
Tidak
E21 E22 E23 E24 T TP
Perokok
Total T TM T PR T PS T PB T
Nilai expected setiap sel adalah subtotal baris dikali subtotal kolom
dibagi total general
9
Konsumsi Alkohol
Status
Tidak Peminum Peminum Peminum
Perokok Total
Minum Ringan Sedang Berat
Perokok 2.327,8 1.689,4 138,1 42,6 4.198
Tidak
3.842,2 2.788,6 227,9 70,4 6.929
Perokok
Total 6.170 4.478 366 113 11.127
Apakah harga 𝑋 2 sebesar 338,7 bermakna? Untuk itu ditentukan dengan mencocokan pada
Tabel Distribusi Chi-Square dengan derajat bebas adalah (df)= (4-1)(2-1)=3…..> p > 0,001.
Didapatkan Chi-Square pada tabel 7.815
KESIMPULAN H0 ditolak ……> ada hubungan antara kebiasaaan minum alkohol ibu
selama kehamilan dengan kebiasaan merokok.
Tidak Sekolah 9 16 25
SD 15 17 32
SMP 12 12 24
SMA 1 8 9
10
Perg Tinggi 0 10 10
Total 37 63 100
Jawab:
Tentukan Hipotesis :
H0 : Tidak ada perbedaan atau pengaruh tingkat pendidikan dan kebiasaan merokok terhadap
penderita jantung koroner
Ha : Ada perbedaan atau pengaruh tingkat pendidikan dan kebiasaan merokok terhadap
penderita jantung koroner
11
Maka dari perhitungan di atas di dapatkan : χ2 hitung < χ2 tabel
KESIMPULAN H0 gagal ditolak ……> jadi tidak ada yang perbedaan atau pengaruh tingkat
pendidikan dan kebiasaan merokok terhadap penderita jantung koroner
12
Dari tabel Chi-Square di atas pada df=1 dan ∝ = 0.05 diperoleh nilai tabel = 3.841.
Keputusan Statistik bila nilai hitung lebih kecil dari nilai tabel, maka H0 gagal ditolak,
sebaliknya bila nilai hitung lebih besar atau sama dengan nilai tabel, maka H0 ditolak.
Dari perhitungan di atas menunjukan bahwa χ2 hitung < χ2 tabel, sehingga H0 gagal
ditolak.
KESIMPULAN H0 gagal ditolak ……> Tidak ada perbedaan yang bermakna proporsi
antara kedua kelompok tersebut. Atau dengan kata lain tidak ada hubungan antara asupan
lauk dengan kejadian anemia.
Jawab:
Tentukan Hipotesis :
H0 : Tidak ada perbedaan penelitian hipertensi terdahulu dengan penelitiann hipertensi terbaru
terhadap staf pengajar
Ha : Ada perbedaan penelitian hipertensi terdahulu dengan penelitian hipertensi terbaru
terhadap staf pengajar
=2,8125
df = (2-1)x(2-1) = 1
13
df= 1=3,841
Jawab:
Tentukan Hipotesis :
H0 : remaja yang merokok dengan yang tidak merokok di tahun 2018 SAMA dengan tahun
2019
Ha : remaja yang merokok dengan yang tidak merokok di tahun 2018 BERBEDA dengan
tahun 2019
Rumus = X² = Ʃ (O – E )²
E
O₁₁ = 60 E₁₁ = 200 x135 = 67,5
400
O₁₂ = 140 E₁₂ = 200 x 265 = 132,5
400
O₂₁ = 75 E₂₁ = 200 x 135 = 67,5
400
O₂₂ = 125 E₂₂ = 200 x 265 = 132,5
400
X² = ( 60 – 67,5)² + (140 – 132,5)² + (75 – 67,5)² +(125 – 132,5)²
67,5 132,5 67,5 132,5
14
= 0,83 + 0,42 + 0,83 + 0,42
= 2,5
df = ( 2-1) (2-1) = 1
df tabel = 3,841
Berdasarkan tabel distribusi chi-square didapatkan nilai p sebesar 3,841. Karena nilai p > dari
∝ (3,841 > 0.05)
KESIMPULAN H0 gagal ditolak ……> remaja yang merokok dengan yang tidak merokok
di tahun 2018 SAMA dengan tahun 2019
15
200 X 225
E1= 400
E1 = 112,5
Total Baris 2 x Total Kolom 1
E2 = Total Data Keseluruhan
200 X 225
E2= 400
E2 = 112,5
Total Baris 1 x Total Kolom 2
E3 = Total Data Keseluruhan
200 X 175
E3= 400
E3 = 87,5
Total Baris 2 x Total Kolom 2
E4 = Total Data Keseluruhan
200 X 175
E4= 400
E4 = 87,5
Selanjutnya masukan dalam rumus Chi Square / Kai kuadrat/ χ2:
(𝑂 − 𝐸)2
𝑥2 = ∑
𝐸
16
KESIMPULAN H0 gagal ditolak ……> Tidak terdapat perbedaan yang yang signifikan
antara kelompok masyarakat dengan pelaksaan ibadah
17
DAFTAR PUSTAKA
Negara, I, C,. Prabowo, A,. (2018). Penggunaan Uji Chi-square Untuk Mengetahui
Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Umur Terhadap Pengetahuan Penasun Mengenai HIV-
AIDS di Provinsi DKI Jakarta. Purwokerto: FMIPA Unsoed
Sabri.,L & Hastono., S.P. (2014). Statistik Kesehatan. Depok: Rajawali Pers
18