Anda di halaman 1dari 15

TUGAS BIOSTATISTIK

PERTEMUAN KE - 8

DISUSUN OLEH
ERWIN SAPUTRA
NPM : 201922082

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERKUMPULAN BAITURRAHIM

TAHUN 2019 / 2020

1. Uji Beda Sampel Berpasangan


Sebuah penelitian memiliki tujuan ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan waktu yang dibutuhkan perawat untuk mema
7
2. Uji Beda Sampel Tidak Berpasangan
Contoh kasus:
Seorang dokter ingin mengetahui kepuasan ibu hamil yang proses persalinannya dengan operasi dan yang melahirkan dengan

3. Uji Anova
Contoh Kasus:
Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh perbedaan kartu kredit terhadap penggunaannya. Da
Ujilah dengan a = 0.05, apakah terdapat pengaruh perbedaan kartu kredit pada penggunaannya?
Penyelesaian:
Dari table di atas dapat dihitung:
Jumlah keseluruhan nilai: T = T1 + T2 + T3 + T4 = 55 + 61 + 91 + 54 = 261
SSE = SST - SSB = 279.658 - 149.08 = 130.6
Tabel ANOVA yang dibentuk:
Sumber
Derajat Bebas
Jumlah Kuadrat
Rata-rata Kuadrat
149.08/ 3 = 49.69
5.71
Dalam Grup (error)
v2 = 19-4= 15
130.6
Pengujian Hipotesis:
0
0
Statistik uji = Fhitung = 5.71 ( Lihat tabel F disini)
Keputusan: Tolak H0 , terima H1 karena Fhitung > Ftabel
Kesimpulan: Terdapat perbedaan pengaruh kartu kredit terhadap penggunaan uang yang dibelanjakan oleh ibu rumah tangga

4. Uji Hubungan Product Moment

Tabel Klasifikasi Koefisien Pearson

0,80-1,000
0,60 -0,799
0,40-0,599
0,20-0,399
Sangat kuat
Kuat
Cukup kuat
Rendah
Sangat rendah
Berdasarkan tabel di atas, dapat kami jelaskan tentang nilai koefisien korelasi uji pearson product moment dan makna keeratan
1. Nilai koefisien 0 = Tidak ada Hubungan sama sekali (jarang terjadi),
2. Nilai koefisien 1 = Hubungan sempurna (jarang terjadi),
3. Nilai koefisien> 0 sd< 0,2 = Hubungan sangat rendah atau sangat lemah,
4. Nilai koefisien 0,2 sd< 0,4 = Hubungan rendah atau lemah,
5. Nilai koefisien 0,4 sd< 0,6 = Hubungan cukup besar atau cukup kuat,
6. Nilai koefisien 0,6 sd< 0,8 = Hubungan besar atau kuat,
7. Nilai koefisien 0,8 sd< 1 = Hubungan sangat besar atau sangat kuat.
8. Nilai negative berarti menentukan arah hubungan, misal: koefisien korelasi antara penghasilan dan berat badan bernilai -0,5

5. Uji Hubungan Tata Jenjang

Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui Hubungan antara variable bebas dengan variable terikat dan sebaliknya. Hubungan va
1. Positif artinya jika x naik maka y naik
2. Negatif artinya jika x naik maka y turun.

Data persentasi, Motivasi dan Minat belajar


85

6.Uji Hubungan Point Biserial


Uji validitas yang akan digunakan dengan menggunakan teknik korelasi point biserial, seperti dijelaskan dalam Brown (1988,p.1

Untuk menghitung koefisien korelasi point biserial berikut merupakan formula yang digunakan:

r = koefisien korelasi point biserial


Mp= jumlah responden yang menjawab benar
Mq= jumlah responden yang menjawab salah
St= standar deviasi untuk semua item
P=proporsi responden yang menjawab benar
Q= proporsiresponden yang menjawabbenar
Bila koefisien korelasi untuk seluruh item telah dihitung, perlu ditentukan angka terkecil yang dapat dianggap "cukup tinggi " se
7. Uji Hubungan Chi Square
Uji chi square merupakan uji non parametris yang paling banyak digunakan. Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah:
Tidak ada cell dengan nilaif rekuensi kenyataan atau disebut juga Actual Count (F0) sebesar 0 (Nol).
Apabila bentuk table kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1 cell saja yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga exp
Apabila bentuk table lebih dari 2 x 2, misal 2 x 3, maka jumlah cell dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh leb
Jenis Uji Chi Square
Rumus chi-square sebenarnya tidak hanya ada satu. Apabila table kontingensi bentuk 2 x 2, maka rumus yang digunakan adala

Apabila table kontingensi 2 x 2 seperti di atas, tetapi tidak memenuhi syarat seperti di atas, yaitu ada cell dengan frekuensi har
Pada saat ini, akan okus pada rumus untuk table kontingensi lebih dari 2 x 2, yaitu rumus yang digunakan adalah "Pearson Chi-
Rumus Chi Square Tersebut adalah:

Untuk memahami apa itu "cell", lihat tabel di bawah ini:

Tabel di atas, terdiri dari 6 cell, yaitu cell a, b, c, d, e dan f.


Sebagai contoh kita gunakan penelitian dengan judul "Perbedaan Pekerjaan Berdasarkan Pendidikan".
Maka kita coba gunakan data sebagai berikut:

Dari data di atas, kita kelompokkan ke dalam tabel kontingensi. Karena variabel pendidikan memiliki 3 kategori dan variabel pe

Contoh Tabel Kontingensi Chi-Square

Membuat Frekuensi Kenyataan (F0) Rumus Chi Square


Dari tabel di atas, kita inventarisir per cell untuk mendapatkan nilai frekuensi kenyataan, sebagai berikut:

Hitung F0 Uji Chi-Square


Membuat Frekuensi Kenyataan (F0) Rumus Chi Square
Langkah berikutnya kita hitung nilai frekuensi harapan per cell, rumus menghitung frekuensi harapan adalah sebagai berikut:
Fh= (Jumlah Baris/Jumlah Semua) x Jumlah Kolom
1. Fh cell a = (20/60) x 26 = 8,667
2. Fh cell b = (20/60) x 34 = 11,333
3. Fh cell c = (24/60) x 26 = 10,400
4. Fh cell d = (24/60) x 34 = 13,600
5. Fh cell e = (16/60) x 26 = 6,933
6. Fh cell f = (16/60) x 34 = 9,067
Maka kita masukkan ke dalam tabel sebagai berikut:

Hitung Fh Rumus Chi Square

Membuat Kuadrat Frekuensi Kenyataan Rumus Chi Square


Langkah berikutnya adalah menghitung Kuadrat dari Frekuensi Kenyataan dikurangi Frekuensi Harapan per cell.
1. Fh cell a = (11 - 8,667)2 = 5,444
2. Fh cell b = (9 - 11,333)2 = 5,444
3. Fh cell c = (8 - 10,400)2 = 5,760
4. Fh cell d = (16 - 13,600)2 = 5,760
5. Fh cell e = (7 - 6,933)2 = 0,004
6. Fh cell f = (9 - 9,067)2 = 0,004
Lihat hasilya pada tabel di bawah ini:

Tabel Hitung Chi- Square

Hitung Nilai Chi Square


Kuadrat dari Frekuensi Kenyataan dikurangi Frekuensi Harapan per cell kemudian dibagi frekuensi harapannya:
1. Fh cell a = 5,444/8,667 = 0,628
2. Fh cell b = 5,444/11,333 = 0,480
3. Fh cell c = 5,760/10,400 = 0,554
4. Fh cell d = 5,760/13,600 = 0,424
5. Fh cell e = 0,004/6,933 = 0,001
6. Fh cell f = 0,004/9,067 = 0,000
Kemudian dari nilai di atas, semua ditambahkan, maka itulah nilai chi-square hitung. Lihat Tabel di bawah ini:

Hasil Akhir Tabel Hitung Chi-Square


Maka Nilai Chi-Square Hitung adalah sebesar: 2,087.

Chi Square Hitung VS Chi Square Tabel


Untuk menjawab hipotesis, bandingkan chi-square hitung dengan chi-square tabel pada derajat kebebasan atau degree of free
DF pada contoh di atas adalah 2. Di dapat dari rumus -> DF = (r - 1) x (c-1)
di mana: r = baris. c = kolom.
Pada contoh di atas, baris ada 3 dan kolom ada 2, sehingga DF = (2 - 1) x (3 -1) = 2.
Apabila taraf signifikansi yang digunakan adalah 95% maka batas kritis 0,05 pada DF 2, nilai chi-square tabel sebesar = 5,991.
Karena 2,087 < 5,991 maka perbedaan tidak signifikan, artinya H0 diterima atau H1 ditolak.
hkan perawat untuk memasang infus sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Karena itu peneliti mengambil sampel acak terhadap 10 o

yang melahirkan dengan cara normal. Berikut data yang dikumpulkan dari 40 pasien

hadap penggunaannya. Data di bawah ini adalah jumlah uang yang dibelanjakan ibu rumah tangga menggunakan kartu kredit (dalam $). Em
an oleh ibu rumah tangga

oment dan makna keeratannya dalam sebuah analisis statistic atau analisis data. Berikut penjelasannya:

n berat badan bernilai -0,5. Artinya semakin tinggi nilai penghasilan seseorang maka semakin rendah berat badannya dengan besarnya keer

n sebaliknya. Hubungan variable x dan y bersifat:

an dalam Brown (1988,p.150) koefisien korelasi point biserial adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengestimasi tingkat Hubunga

dianggap "cukup tinggi " sebagai indicator adanya konsistensi antara skor item dan skor keseluruhan. Dalam hal ini tidak ada batasan yang t
syarat-syarat uji ini adalah: frekuensi responden atau sampel yang digunakan besar, sebab ada beberapas yarat di mana chi square dapatdig

pan atau disebut juga expected count ("Fh") kurang dari 5.


urang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.

mus yang digunakan adalah "koreksi yates". Untuk rumus koreksi Yates adalah sebagai berikut :

cell dengan frekuensi harapan kurang dari 5, maka rumus harus diganti dengan rumus "Fisher Exact Test".
akan adalah "Pearson Chi-Square".

3 kategori dan variabel pekerjaan memiliki 2 kategori, maka tabel kontingensi yang dipakai adalah tabel 3 x 2. Maka akan kita lihat hasilnya

n adalah sebagai berikut:


ebasan atau degree of freedom (DF) tertentu dan taraf signifikansi tertentu. Apabila chi-square hitung >= chi-square tabel, maka perbedaan

re tabel sebesar = 5,991.


sampel acak terhadap 10 orang perawat. Berikut adalah waktu yang dibutuhkan seorang perawat saat memasang infus sebelum dan sesud

n kartu kredit (dalam $). Empat jenis kartu kredit dibandingkan:


nnya dengan besarnya keeratan Hubungan sebesar 0,5 atau cukup kuat.

gestimasi tingkat Hubungan antara data yang memiliki skala dikotomus dan yang memiliki skala interval/ratio. Dalam hal ini peneliti ingin m

ni tidak ada batasan yang tegas. Prinsip utama pemilihan item dengan melihat koefisien korelasi adalah mencari harga koefisien yang setin
i mana chi square dapatdigunakan yaitu:

aka akan kita lihat hasilnya sebagai berikut:


are tabel, maka perbedaan bersifat signifikan, artinya H0 ditolak atau H1 diterima.
g infus sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan, data berikut dihitung dalam menit.
alam hal ini peneliti ingin meneliti tingat pengetahuan yang memiliki skala dikotomus dan total dari item yang berupa skor yang mana adala

harga koefisien yang setinggi mungkin dan menyingkirkan setiap item yang mempunyai korelasi negatif (-) atau koefisien yang mendekati n
rupa skor yang mana adalah berskala interval.

koefisien yang mendekati nol (0,00).

Anda mungkin juga menyukai