Anda di halaman 1dari 5

Handy

202114077

1. Jenis pengujian apa saja yang bisa dilakukan dengan menggunakan distribusi Chi
Square?

 Uji Ⅹ² untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel
(Independency test).

 Uji Ⅹ² untuk mengecek homogenitas antar- sub kelompok (Homogenity test).

 Uji Ⅹ² untuk Bentuk Distribusi (Goodness of Fit)

Kemudian berdasarkan jumlah sample

 Uji Chi Square Satu Sample


Pengujian hipotesis terkait perbandingan antara frekuensi sample yang benar-
benar terjadi dengan frekuensi harapan berdasarkan hipotesis tertentu pada
setiap pengujian.
 Uji Chi Square Dua Sample
Pengujian hipotesis yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan yang signifikan antar dua kelompok sample, Yang kemudian akan
dikelompokkan menurut klasifikasi tertentu.
 Uji Chi Square k-sample
Penerapan distribusi Chi Square digunakan untuk menguji hipotesis yang
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dan pengaruh antara
lebih dari dua kelompok sample menurut klasifikasi tertentu.
2. Bagaimana prosedur pengujian hipotesis dengan distribusi Chi Square?

Prosedur pengujian hipotesis dengan metode distribusi Chi Square memerlukan


penggunaan sampel yang berukuran besar serta memenuhi ketentuan sebagai berikut:

 Tidak ada cell dengan nilai frekuensi amatan atau observasi bernilai 0 (Nol).

 Apabila berbentuk table, kontingensinya adalah 2 x 2. maka tidak boleh ada 1


cell pun dari frekuensi harapan yang memiliki nilai kurang dari 5.

 Apabila tabel lebih dari 2 x 2, misalkan 2 x 3, maka jumlah cell frekuensi


harapan yang memiliki nilai < 5 tidak boleh lebih dari 20% dari keseluruhan
cell yang ada.

Apabila jumlah sampel yang digunakan terlalu kecil, hal ini akan
mengakibatkan fekuensi harapan yang tercipta pun menjadi kecil. Padahal
dalam uji Pearson Chi Square disyaratkan bahwa frekuensi harapan yang
tercipta harus minimal 5 atau lebih.
Kemudian ada prosedur lain yg wajib terpenuhi yakni:

 Penentuan Sampel untuk observasi harus dipilih secara acak.

 Semua pengamatan dilakukan dengan independent.

 Setiap sel hanya berisi satu frekuensi harapan.

 Besar sampel sebaiknya > 40

Kemudian

 Pernyataan H0 dan Ha
 Uji keselarasan fungsi
H0: populasi yang sedang dikaji memenuhi/selaras dengan suatu pola
distribusi probabilitas yg ditentukan.
Ha: populasi yang tidak memenuhi distribusi yang ditentukan tersebut.
 Uji tabel kontingensi
H0: dua variabel yang sedang dikaji saling tidak terikat (independent)
Ha: dua variabel tersebut saling terikat satu sama lain (dependen)
 Penentuan taraf nyata (level of significant) = α
Biasanya menggunakan α = 0,01 atau α = 0,05
 Penentuan daerah penerimaan H0 dan Ha.
Menggunakan distribusi probabilitas chi kuadrat dalam bentuk tabel, yang
dapat ditentukan dengan mengetahui :
 Pada uji keselarasan fungsi: df = k – 1
dimana k = jumlah outcome/observasi
 Pada tabel kontingensi: df = (n -1) (k-1)
Dimana n = jumlah baris dalam tabel
k = jumlah kolom dalam tabel
 Batas – batas daerah penolakan/batas kritis uji
 Aturan keputusan:
Tolak H0 dan terima Ha jika rasio uji chi kuadrat > batas kritis uji
Jika tidak demikian maka terima H0
 Perhitungan rasio uji
 Pengambilan keputusan

3. Bagaimana cara menggunakan table Chi Square? Berikan contohnya.


Dari data di atas, kita kelompokkan ke dalam tabel kontingensi. Karena variabel pendidikan
memiliki 3 kategori dan variabel pekerjaan memiliki 2 kategori, maka tabel kontingensi yang
dipakai adalah tabel 3 x 2. Maka akan kita lihat hasilnya sebagai berikut:

Membuat Frekuensi Kenyataan (F0) Rumus Chi Square

Dari tabel di atas, kita inventarisir per cell untuk mendapatkan nilai frekuensi kenyataan,
sebagai berikut:
Membuat Frekuensi Kenyataan (F0) Rumus Chi Square

Langkah berikutnya kita hitung nilai frekuensi harapan per cell, rumus menghitung frekuensi
harapan adalah sebagai berikut:

Fh= (Jumlah Baris/Jumlah Semua) x Jumlah Kolom

1. Fh cell a = (20/60) x 26 = 8,667


2. Fh cell b = (20/60) x 34 = 11,333
3. Fh cell c = (24/60) x 26 = 10,400
4. Fh cell d = (24/60) x 34 = 13,600
5. Fh cell e = (16/60) x 26 = 6,933
6. Fh cell f = (16/60) x 34 = 9,067
Maka kita masukkan ke dalam tabel sebagai berikut:

Membuat Kuadrat Frekuensi Kenyataan Rumus Chi Square

Langkah berikutnya adalah menghitung Kuadrat dari Frekuensi


Kenyataan dikurangi Frekuensi Harapan  per cell.

1. Fh cell a = (11 – 8,667)2 = 5,444


2. Fh cell b = (9 – 11,333)2 = 5,444
3. Fh cell c = (8 – 10,400)2 = 5,760
4. Fh cell d = (16 – 13,600)2 = 5,760
5. Fh cell e = (7 – 6,933)2 = 0,004
6. Fh cell f = (9 – 9,067)2 = 0,004
Lihat hasilnya pada tabel di bawah ini:

Hitung Nilai Chi Square

Kuadrat dari Frekuensi Kenyataan dikurangi Frekuensi Harapan per cell kemudian dibagi


frekuensi harapannya:

1. Fh cell a = 5,444/8,667 = 0,628
2. Fh cell b = 5,444/11,333 = 0,480
3. Fh cell c = 5,760/10,400 = 0,554
4. Fh cell d = 5,760/13,600 = 0,424
5. Fh cell e = 0,004/6,933 = 0,001
6. Fh cell f = 0,004/9,067 = 0,000
Kemudian dari nilai di atas, semua ditambahkan, sesuaiTabel di bawah ini:

Anda mungkin juga menyukai