Anda di halaman 1dari 6

Tugas Uji Kebebasan

Kelompok 1

1. Alya Nursalma (2225200045)


2. Azzahra Shinta Bilqis Nurfata (2225200087)
3. Gilang Darmawan (2225200116)
4. Juliana Sihombing (2225200102)
5. Qhory Amalia Putri (2225200100)

Uji Independensi (kebebasan) Chi Square

Uji chi square adalah alat uji statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel
memiliki hubungan secara signifikan. Kedua variabel yang diuji dalam uji independensi chi
square atau disebut juga uji khi kuadrat merupakan jenis variabel kategorik dan datanya
disusun dalam bentuk tabel kontingensi. Uji Chi Square sangat cocok digunakan untuk
menganalisis data. Secara umum, uji Chi square dapat digunakan untuk menguji:

1. Uji Ⅹ² untuk ada tidaknya hubungan antara dua variabel (Independency test).
2. Uji Ⅹ² untuk homogenitas antar- sub kelompok (Homogenity test).
3. Uji Ⅹ² untuk Bentuk Distribusi (Goodness of Fit)

Salah satu kegunaan uji Chi square adalah untuk melakukan uji kebebasan. Uji kebebasan ini
digunakan untuk memeriksa kebebasan atau independensi dari dua variabel (frekuensi
observasi dan frekuensi harapan) sehingga kita dapat menyimpulkan apakah kedua peubah
tersebut saling bebas (tidak berpengaruh) ataukah keduanya saling bertalian (berpengaruh).

 Data untuk menguji kebebasan dua variabel tersebut disajikan dalam bentuk Tabel
Kontingensi atau Tabel Berkemungkinan yang umumnya berukuran r baris x k kolom.
Sebelum melakukan pengujian, terlebih dahulu kita harus mendefinisikan Hipotesis Awal
(H0) dan Hipotesis Alternatif (H1), yaitu:

H0          : variabel-variabel saling bebas

H1          : variabel-variabel tidak saling bebas

Ciri-Ciri Model Uji Chi Square


1. Distribusi Chi Square apabila digambarkan membentuk julur positif.
2. Uji Chi Square selalu menghasilkan nilai yang positif.
3. Distribusi Chi Square terdiri dari beberapa kelompok atau keluarga, yakni distribusi
Chi Square dengan nilai DK 1, 2, 3 dan seterusnya.

Syarat Model Uji Chi Square

Syarat yang perlu dipahami sebelum melakukan uji Chi square adalah sampel yang
digunakan harus berukuran besar dan memenuhi ketentuan berikut:

1. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi amatan atau observasi bernilai 0 (Nol).
2. Apabila bentuk tabel kontingensinya adalah 2 X 2, maka tidak boleh ada 1 cell pun
dari frekuensi harapan  yang bernilai kurang dari 5.
3. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misalkan 2 x 3, maka jumlah cell frekuensi
harapan yang bernilai kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20% dari keseluruhan cell.

Apabila jumlah sampel yang digunakan terlalu kecil, hal ini akan mengakibatkan fekuensi
harapan yang tercipta pun menjadi kecil. Padahal dalam uji Pearson Chi Square disyaratkan
bahwa frekuensi harapan yang tercipta harus minimal 5 atau lebih.

Dalam melakukan uji chi square, terdapat beberapa syarat sampel lainnya yang wajib
dipenuhi yaitu:

1. Penentuan Sampel untuk observasi harus dipilih secara acak


2. Semua pengamatan dilakukan  dengan independen
3. Setiap sel hanya berisi 1 (satu) frekuensi harapan.
4. Besar sampel sebaiknya > 40

Langah-langkah uji chi square

1. Menetapkan hipotesis

H0 : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel


H1 : terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel

2. Menetapkan tingkat signifikansi (α)


Tingkat signifikansi yang digunakan biasanya adalah 5 persen (α=0,05 atau disebut
juga tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 persen.

3. Melakukan pengujian statistik

Proses pengujian independensi chi square menggunakan tabel kontingensi. Format


tabel kontingensi adalah sebagai berikut.

dimana Oij adalah nilai observasi (pengamatan), Ei adalah nilai ekspektasi (harapan), k
adalah banyaknya baris dan l adalah banyaknya kolom.

4. Menentukan titik kritis


Uji independensi chi square didasarkan pada distribusi peluang statistik yaitu
Distribusi Khi-Kuadrat (Chi Square). Derajat bebas (df) diperoleh dari

df = (k−1)(b−1)

5. Pengambilan keputusan

Keputusan hasil pengujian adalah tolak H0 jika


x 2 hitung x 2 α , df atau gagaltolak H 0 jika x 2 hitung< x 2 α , df .

Contoh Kasus Uji Kebebasan

Kecamatan A ingin mengetetahui apakah terdapat pengaruh antara tingkat pendidikan


penduduk dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Untuk itu dilakukan survei
terhadap penduduk mengenai tingkat pendidikan dan perilaku hidup bersih dan sehat. Hasil
yang diperoleh adalah dalam bentuk tabel kontingensi sebagai berikut.

Ujilah secara statistik apakah tingkat pendidikan menpengaruhi perilaku hidup bersih dan
sehat penduduk secara signifikan. Gunakan tingkat signifikansi sebesar α=0,05.

Penyelesaian

Langkah-langkah penyelesaian menggunakan uji independesi chi square adalah sebagai


berikut:

1. Hipotesis yang digunakan

H0 : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan perilaku
hidup bersih dan sehat.
H1 : terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan perilaku hidup
bersih dan sehat.
2. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah α=0,05.
3. Pengujian statistik dengan uji independensi chi square.

Anda mungkin juga menyukai