Tes satu sample popular juga dengan sebutan Goodness of fit test
atau uji kesesuaian. Tes statistic jenis ini memberikan informasi pada
kita apakah sampel yang diambil berasal dari suatu populasi tertentu.
Dalam pengujian hipotesis, tes-tes satu sample ingin membuktikan
apakah sample ditarik dari suatu populasi dengan distribusi tertentu
(specified).Dengan demikian tes ini dapat memberikan jawaban atas
beberapa pertanyaan sebagai berikut: (a). adakah perbedaan signifikan
antara sampel dan populasi; (b). adakah perbedaan yang berarti antara
frekuensi yang diamati dengan frekuensi yang diharapkan; (c). adakah
perbedaan yang signifikan antara proporsi yang diamati dengan
proporsi yang diharapkan (populasi).
1. TES X2 CHI - KUADRAT (CHI SQUARE)
Dalam penelitian kerapkali data yang diperoleh hanya berupa jumlah subyek,
obyek, jawaban atau respon yang disajikan secara kategorikal/ klasifikasi.
Ketika data yang diperoleh berskala nominal (dalam bentuk kategorikal) maka
Tes X2 Chi - Kuadrat (Chi Square) bisa menjadi salah satu jenis tes statistic
yang dapat diterapkan.
Fungsi : Untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara
banyak frekuensi yang diamati (observed) dengan banyak frekuensi yang
diharapkan (expected). Ringkasnya tes ini digunakan untuk menguji apakah
terdapat kesesuaian (goodness of fit test) antara proporsi sampel dengan
populasi.
Asumsi :
1.Berhadapan dengan satu sampel yang diambil secara random
Dilakukan pengujian hipotesis pada kasus satu sampel (uji
kesesuaian)
2.Tes ini dapat digunakan jika karakteristik/ variable yang
diestimasikan memperoleh data paling rendah berskala nominal
Tes Statistik :
( fo fh ) 2
x 2
fh
•Tahapan Analisis;
1.Buatlah distribusi frekuensi sesuai dengan ranking nilai yang telah ditentukan
2.Tentukan frekuensi kumulatif teoritis berdasarkan hipotesis nol dan N berapapun besarnya.
3.Buatlah Sn(X) = k/n yaitu distribusi kumulatif hasil observasi dari sampel random sesuai
dengan n observasi. K dimaksud adalah banyaknya oservasi.
4.Untuk tiap jenjang pada distribusi kumulatif kurangkan antara Fo (X) dengan Sn (X).
5.Dengan rumus yang telah ada tetapkan harga D. D dimaksud adalah D maks.
6.Bandingkan hasil analisis dengan tabel/ titik kritis untuk menetapkan Ho ditolak atau
diterima
7.Kemukakan kesimpulan pada taraf kasalahan tertentu.
CONTOH KASUS :