Jawab : B. Analisis Varians (Analisis varians adalah teknik statistik yang digunakan
untuk menjelaskan homogenitas kelompok (Sugiyono, 2007:49)).
3. Distribusi F dapat digunakan untuk menguji hipotesis apakah varians suatu populasi
normal sama dengan varians suatu populasi normal yang lain. Uji tersebut berguna untuk…
a. Menentukan apakah satu populasi lebih bervariasi disbanding populasi yang lain.
b. Mengetahui bahwa data yang akan dianalisis variansinya relative kecul
c. Melihat apakah sampel yang diambil mewakili distribusi populasi
d. Mengetahui apakah data penelitian memenuhi syarat untuk dianalisa lebih lanjut, guna
mnejawab hipotesis penelitian.
Jawab : D. Menentukan apakah rata-rata dua populasi sama. (Uji t digunakan untuk
menetukan apakah rata-rata dua populasi sama. Untuk melakukan uji t tersebut
diperluakn asumsi-asumsi varians dua populasi tersebut sama (Imam Gunawan,
2016)).
6. Untuk menguji kebenaran asusmsi, peneliti dapat menggunakan uji sebagai berikut
kecuali…
a. Ho menyatakan variansi dari suatu populasi normal (𝜎12 ) sama dengan varians dari
populasi normal yang lain (𝜎22 ).
b. Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis tersebut, diambil suatu sampel acak
n1 dari populasi pertama dan suatu sampel acak n2
c. Untuk uji dua ekor varians sampel yang lebih besar dtempatkan sebagai pembilang.
d. Untuk uji dua ekor varians sampel yang lebih besar dtempatkan sebagai
penyebut.
Jawab : D. Untuk uji dua ekor varians sampel yang lebih besar dtempatkan sebagai
penyebut. (Untuk uji dua ekor varians sampel yang lebih besar dtempatkan sebagai
pembilang. Nilai kritis F ditemtukan dengan membagi taraf signifikansi dengan dua,
ditulis a /2, kemudian dilihat pada table distribusi F yang telah tersedia.)
7. Untuk menguji kebenaran asumsi dua populasi, diperlukan suatu uji statistik yang
disebut…
a. Uji t
b. Distribusi F
c. Uji Z
d. Uji Statistik
Jawab : A. Uji t.
𝐬𝟏𝟐
n𝟐, pengamatan diambil dari populasi yang kedua. Statistik ujinya adalah ,
𝐬𝟐𝟐
Jawab : A. membagi taraf signifikansi dengan dua (Nilai kritis F ditemtukan dengan
membagi taraf signifikansi dengan dua, ditulis a /2, kemudian dilihat pada table
distribusi F yang telah tersedia(Imam Guanwan, 2016)).
10. Nilai kritis f dicari dengan membagi taraf signifikansi dengan dua yang disimbolkan
dengan…
a. n – 2
b. a /2
c. n1 − 2
d. 𝑠22 − 2
dua, ditulis a /2, kemudian dilihat pada table distribusi F yang telah tersedia(Imam
Guanwan, 2016)).
Suatu penelitian ingin mengetahui jumlah absen (ketidakhadiran) selama setahun di antara
pegawai yang menjadi anggota serikat pekerja dan bukan anggota serikat pekerja. Yang menjadi
perhatian adalah apakah kedua populasi memiliki varians yang sama. Sebuah sampel 16 pegawai
anggota serikat pekerja memiliki standar deviasi 3 hari. Sebuah sampel 10 pegawai bukan serikat
pekerja memiliki standar deviasi 2,5 hari. Pada taraf signifikansi 0,02 dapatkah peneliti
menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan varians antara kedua kelompok tersebut?
11. Untuk menyelesaikan soal diatas. Langkah pertama yang dilakukan adalah…
a. Nyatakan Ho dan Ha
b. Menentikan tarafsignifikansi
c. Mencari nilai kritik untuk menentukan apakah Ho ditolak atau gagal ditolak
d. Membandingkan varians sampel apakah Ho ditolak atau gagal ditolak
13. Untuk menyelesaikan soal diatas. Langkah Ketiga yang dilakukan adalah…
a. Nyatakan Ho dan Ha
b. Menentikan tarafsignifikansi
c. Mencari nilai kritik untuk menentukan apakah Ho ditolak atau gagal ditolak
d. Membandingkan varians sampel apakah Ho ditolak atau gagal ditolak
Jawab : C. Mencari nilai kritik untuk menentukan apakah Ho ditolak atau gagal
ditolak
14. Untuk menyelesaikan soal diatas. Langkah Keempat yang dilakukan adalah…
a. Nyatakan Ho dan Ha
b. Menentikan tarafsignifikansi
c. Mencari nilai kritik untuk menentukan apakah Ho ditolak atau gagal ditolak
d. Membandingkan varians sampel apakah Ho ditolak atau gagal ditolak
Ho : = 𝜎12 = 𝜎22
Ha : = 𝜎12 ≠ 𝜎12
Langkah 4 : Aturan pengambilan keputusan dapat diketahui pada tabel F. Karena peneliti
menggunakan uji dua-ekor, tara signifikansinya adalah 0,01 (diperoleh dari 0,02 dibagi 2).
Derajad Kebebasan (dk) pembilang adalh 16 - 1 = 15 dan derajad kebebasan (dk)
penyebut 10 – 1 = 9. Nilai kritiknya (F tabel) adalah 4,96 maka peneliti menolak Ho.
Langkah 5 : Nilai F hitung adalah (3)² / (2,5)² = 1,44. Jadi Ho yang menyatakan bahwa
varians populasi sama, tidak dapat ditolak. Atau data tidak memberikan indikasi adanya
perbedaan varians jumlah ketidakhadiran pegawai anggota serikat pekerja dan bukan
anggota serikat pekerja.
Jawab : a. karena peneliti ingin mengetahui perbedaan varians, bukan varians mana
yang lebih besar atau lebih kecil dari populsi yang lain. (Uji tersebut merupakan uji
dua-ekor karena peneliti ingin mengetahui perbedaan varians. Peneliti tidak ingin
mengetahui apakah suatu popualsi memiliki varians lebih besar atau lebih kecil dari
populasi yang lain)
Jawab : C. Uji Dua Ekor (Uji tersebut merupakan uji dua-ekor karena peneliti ingin
mengetahui perbedaan varians. Peneliti tidak ingin mengetahui apakah suatu
popualsi memiliki varians lebih besar atau lebih kecil dari populasi yang lain)
18. Dibawah ini yang bukan merupakan karakteristik uji satu ekor …
a. Pembilang ditentukan oleh pernyataan dalam Ho
b. Pembilang ditentukan dengan meletakkan varians yang lebih besar sebagai pembilang
𝛼
c. Nilai kritis diperoleh berdasarkan taraf signifikansi 𝛼 bukan 2 .
Jawab : D. Nilai kritis F diperoleh dengan membagi taarf signifikansi dengan dua.
(Untuk menggunakan uji t, peneliti perlu mengasumsikan bahwa dua varians
populasi sama. Untik uji satu-ekor, pembilang ditentukan oleh pernyataan dalam Ho,
atau dengan meletakkan varians yang lebih besar sebagai pembilang)
19. Jika Ho: 𝜎12 ≤ 𝜎22 , statistik uji yang sesuai adalah…
𝐬𝟐𝟐
a. F= 𝟐
𝐬 𝟏
b. F = n1 − 1
c. F = n2 − 1
𝛼
d. .
2
s22
e. F= 2
s 1
𝐬𝟐𝟐
Jawab : A. F = 𝟐 (untuk uji satu skor, pembilang ditetukan oleh pernyataan dalam
𝐬 𝟏
𝐬𝟐𝟐
Ho. Misalnya jika Ho: 𝝈𝟐𝟏 ≤ 𝝈𝟐𝟐 , statistik uji yang sesuai adalah F = 𝟐 .
𝐬𝟏
Jawab : C. Ho: = σ2pr ≤ σ2lk Ha: = σ2pr > σ2lk (sesuai dengan
tujuan analisis untuk mengetahui apakah benar-benar nilai matematika
siswa perempuan lebih bervariasi dibandingkan dengan nilai siswa laki-
laki, bentuk hipotesisnya adalah :Ho: = σ2pr ≤ σ2lk Ha: = σ2pr > σ2lk ).
Jawab : A. F = 𝒔𝟐𝒑𝒓 / 𝒔𝟐𝒍𝒌 (Karena masalah diatas merupakan uji satu ekor, statistik
yang bersesuaian adalah F = 𝒔𝟐𝒑𝒓 / 𝒔𝟐𝒍𝒌 . Berdasarkan data diatas nilai F adalah F = 1,5
/ 1,3 = 1,15).
Jawab : D. 6,39 (Karena masalah diatas merupakan uji satu ekor, statistik yang
bersesuaian adalah F = 𝒔𝟐𝒑𝒓 / 𝒔𝟐𝒍𝒌 . Berdasarkan data diatas nilai F adalah F = 1,5 / 1,3
= 1,15. Selanjutnya penelitit melakukan uji signifikansi dengan memeriksa tabel nilai
F dengan menggunakan dk pembilang 4 dan dk peyebut 4, diperoleh harga F teoritik
sebesar 6,39)
Jawab : A. Ho tak ditolak atau nilai ujian matematika siswa perempuan tidak
bervariasi daripada nilai ujian siswa laki-laki. (Karena masalah diatas merupakan uji
satu ekor, statistik yang bersesuaian adalah F = 𝒔𝟐𝒑𝒓 / 𝒔𝟐𝒍𝒌 . Berdasarkan data diatas
nilai F adalah F = 1,5 / 1,3 = 1,15. Selanjutnya penelitit melakukan uji signifikansi
dengan memeriksa tabel nilai F dengan menggunakan dk pembilang 4 dan dk
peyebut 4, diperoleh harga F teoritik sebesar 6,39. Harga empiric (hitung) kurang
dari F teoritik (tabel) yaitu 1,15 < 6,39 , maka Ho tak ditolak, atau dapat disimpulkan
bahwa nilai ujian siswa perempuan tidak bevariasi daripada nilai ujian siswa laki-
laki)
Jawab : A. Uji Satu Ekor ( uji satu ekor ini ditandai dengan ada nya pertanyaan yang
mengarah pada apakah peneliti ingin mengetahui suatu populasi memiliki varians
yang lebih besar atau lebih kecil dari populasi yang lain)