Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

DISTRIBUSI DAN UJI CHI SQUARE

4.1 Latar Belakang


Pada umumnya penelitian ilmiah lebih banyak berhubungan dengan data yang
bersifat interval atau rasio. Data interval dan rasio merupakan data yang berupa
angka hasil dari pengukuran baik pengukuran yang bersifat langsung maupun tidak
langsung. Namun demikian tidak jarang peneliti harus bekerja dan terlibat dengan
data yang berwujud frekuensi. Data frekuensi atau distribusi frekuensi merupakan
data hasil dari pencacahan atau pembilangan. Jika kita perhatikan pengujian atau
tes hipotesis untuk harga proporsi hanya melibatkan paling banyak dua proporsi
yang diukur dari dua proporsi yang berbeda. Dalam kenyataannya kita tidak hanya
akan menggunakan dua proporsi, namun lebih dari itu. Oleh karena itu kita tentu
akan mengalami kesulitan jika tiga atau lebih proporsi diuji menggunakan uji
hipotesis harga perbedaan dua proporsi.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut kita menggunakan pengujian lain yaitu uji
Chi-kuadrat atau Chi- square test yang disimbolkan dengan x2. Chi kuadrat
merupakan suatu teknik statistik yang menggunakan untuk menilai probabilitas
guna memperoleh perbedaan frekuensi nyata atau hasil pengamatan atau observasi
dengan frekuensi yang diharapkan dalam kategori-kategori tertentu. Alat uji ini
khusus digunakan untuk menguji lebih dari dua proporsi dengan kriteria tertentu.
Kriteria-kriteria itu didasarkan pada ciri data yang akan diuji proporsinya sehingga
menimbulkan jenis pengujian yang berbeda, walaupun tetap menggunakan satu
bentuk rumus yang sama.

85
4.2 Tujuan Praktikum
1. Mengetahui karakteristik dari Uji Chi Square.
2. Memahami metode perhitungan menggunakan Uji Chi Square.
3. Mampu mengaplikasikan Uji Chi Square dalam menentukan kesesuaian
harapan dengan hasil penelitian.
4. Mampu menyajikan data-data statistika dalam bentuk:
 Tabel perhitungan Chi Square
 Kurva Chi Square
 Distribusi Chi Square

4.3 Tinjauan Pustaka


4.3.1 Pengertian Chi Square
Uji chi-square adalah salah satu uji dari statistika non parametik yang
sering dipakai untuk sebuah penelitian. Uji chi-square diterapkan pada
kasus dimana akan diuji apakah frekuensi yang akan diamati (data
observasi) bebeda secara nyata ataukah tidak dengan frekuensi yang
diharapkan (expected value). Sehingga akan menentukan apakah penelitian
kita sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Chi-square Test atau
Uji Chi-square adalah teknik analisis yang digunakan untuk menentukan
perbedaan frekuensi observasi (Oi) dengan frekuensi ekspektasi atau
frekuensi harapan (Ei) suatu kategori tertentu. Uji chi-square ini biasa
diterapkan untuk pengujian kenormalan data, pengujian data yang berlevel
nominal atau untuk menguji perbedaan dua atau lebih proporsi sampel.
Data yang dapat diujikan dengan chi-square ini adalah data yang berupa
diskrit atau frekuensi.
Pengertian chi square atau chi kuadrat lainnya adalah sebuah uji
hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi observasi dengan
frekuensi harapan yang didasarkan oleh hipotesis tertentu pada setiap kasus

86
atau data. Ekspresi matematis tentang distribusi chi kuadrat hanya
tergantung pada suatu parameter, yaitu derajat kebebasan (d.f.). Chi-square
mempunyai masing–masing nilai derajat kebebasan, yaitu distribusi
(kuadrat standard normal) merupakan distribusi chi-square dengan d.f. = 1,
dan nilai variabel tidak bernilai negatif.
Kegunaan dari chi square untuk menguji seberapa baik kesesuaian
diantara frekuensi yang teramati dengan frekuensi harapan yang
didasarkan pada sebaran yang akan dihipotesiskan, atau juga menguji
perbedaan antara dua kelompok pada data dua kategorik untuk dapat
menguji signifikansi asosiasi dua kelompok pada data dua katagorik
tersebut (Sri, 1990).
Jadi, uji chi square ini merupakan uji untuk mengetahui apakah hasil
penelitian kita akan sama dengan kenyataan/harapan atau tidak. Dan uji ini
akan menentukan apakah uji yang kita lakukan berhasil atau tidak.

Rumus Chi Square

(𝑓ℎ−𝑓𝑜)2
X2 = ∑ 𝑓𝑒

Keterangan:
X2 = Chi-Square/Chi-Kuadrat
fh = frekuensi yang diharapkan (teoritis)
fo = frekuensi observasi

4.3.2 Karakteristik Chi Square


Adapun beberapa karakteristik dari Chi Square adalah sebagai berikut:
1. Nilai Chi Square selalu positif karena merupakan hasil pengkuadratan.
2. Terdapat beberapa kelompok distribusi Chi Square, yaitu distribusi Chi
Square dengan dk = 1, 2, 3, dst.
3. Datanya berbentuk diskrit atau nominal.

87
4.3.3 Kegunaan Chi Square
4.3.3.1 Chi – Square untuk Uji Proporsi
Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis nihil yang
menyatakan proporsi-proporsi dari beberapa individu (sampel)
yang diteliti mempunyai sifat/kriteria yang sama. Misalnya
proporsi tidak senang, proporsi setuju, proporsi tidak setuju, dll.

Prosedur uji statistik Chi – Square:


a. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat
Ho : fo = fh (fo dan fh sesuai atau fit)
H₁ : fo ≠ fh (fo dan fh tidak sesuai atau tidak fit)
b. Menentukan level of significance
Disini kita dapat menggunakan taraf keyakinan 80 %, 90%,
95%, 98%, dan 99%. Sesuai dengan taraf keyakinan si
penguji, derajat kebebasan ditentukan melalui banyaknya
pasang frekuensi dikurangi dengan banyaknya besaran yang
dihitung dari hasil observasi (pengamatan) yang digunakan
untuk menghitung frekuensi harapan.
c. Menghitung X2hitung dan X2tabel
 Mengitung nilai X2hitung
Rumus:
(𝑓ℎ−𝑓𝑜)2
X2 = ∑ 𝑓𝑒

 Nilai X2tabel
Nilai dari distribusi X2tabel tergantung dari derajat bebas
(v)/degree of freedom.
X2tabel = X2(α,db) db = k-1, α= derajat bebas (taraf
signifikan)

88
d. Menentukan kriteria pengujian
Ho diterima Jika X2hitung ≤ X2tabel, (α; n-1)
Ho ditolak Jika X2hitung > X2tabel, (α; n-1)
e. Kesimpulan

Contoh Soal:
Seorang mahasiswa fakultas ilmu komunikasi universitas “Z” dalam
penelitiannya ingin mengetahui penggunaan jenis operator seluler
yang digunakan buat kartu handphone mereka. Untuk keperluan
penelitian tersebuut diambil secara acak 138 orang mahasiswa fakultas
ilmu komunikasi universitas “Z” . Dari hasil survey didapat 23 orang
memilih simpati, 15 orang memilih XL, 27 orang memilih Esia, 24
orang memilih IM3, 23 orang memilih Mentari dan 16 orang Memilih
Frend. Ujilah pernyataan yang menyebutkan bahwa proporsi
mahasiswa memilih operator seluler adalah sama, gunakan taraf nyata
5%
Jawab:
Ho: proporsi mahasiswa fakultas ilmu komunikasi universitas “Z”
dalam memilih operator seluler adalah sama
H₁: proporsi mahasiswa fakultas ilmu komunikasi universitas “Z”
dalam memilih operator seluler adalah tidak sama.

Nilai X2tabel
X2tabel = X2(α,db)
Dengan n = 6, α = 5% = 0,05
X2tabel = X2(α,db), db = n-1 = 6-1 = 5
Nilai X2tabel = X2(0,05,5) lihat tabel Chi Kuadrat = 11,07

89
Nilai X2hitung

oi ei (oi – ei) (oi – ei)2 (oi –ei)2/ei


Kategori
Simpati 23 23 0 0 0
XL 15 23 -8 64 2,78
Esia 27 23 4 16 0,7
IM3 24 23 1 1 0,04
Mentari 23 23 0 0 0
Frend 26 23 3 9 0,39
138 3,91

Tabel 4.1 Menentukan Nilai X2hitung dari Data Mahasiswa Fakultas


Ilmu Komunikasi Universitas “Z” Dalam Memilih Operator Seluler

∑𝐨𝐢 138
ei = = = 23
𝑛 6

(𝑓ℎ−𝑓𝑜)2
X2 = ∑ 𝑓ℎ

(23−23)2 (15−23)2 (27−23)2 (24−23)2 (23−23)2 (16−23)2


= + + + + +
23 23 23 23 23 23

= 3,91

X2hitung = 3,91 ≤ X2tabel = 11,07. Karena X2hitung ≤ X2tabel, maka Ho


diterima, sehingga keputusannya adalah proporsi mahasiswa fakultas
ilmu komunikasi universitas “Z” dalam memilih operator telepon
seluler adalah sama.

90
4.3.3.2 Chi Square untuk Uji Kecocokan (Goodness of Fit Test)
Dalam pengujian kecocokan atau disebut uji kompatibilitas,
permasalahan yang didapi adalah menguji apakah frekuensi
yang observasi memang konsisten dengan frekuensi teoretisnya.
Apabila konsisten, maka tidak terdapat perbedaan nyata antra
lain frekuensi yang diobservasi dengan frekuensi teoretisnya,
atau dengan kata lain hipotesis nolnya dapat diterima.

Penetapan Hipotesis Awal dan Hipotesis Alternatif


Ho = Frekuensi setiap kategori memenuhi suatu
nilai/perbandingan
H1 = Ada kategori yang tidak memenuhi nilai/perbandingan

Contoh Soal:
Sebuah mesin pencampur adonan es krim akan menghasilkan
perbandingan antara Cokelat : Gula : Susu : Krim = 5 : 2 : 2 : 1. Jika
500 kg adonan yang dihasilkan, diketahui mengandung 275 kg coklat,
95 kg gula, 70 kg susu dan 60 kg krim, apakah mesin itu bekerja sesuai
dengan perbandingan yang telah ditentukan? Lakukan pengujian
dengan taraf nyata 1%
Jawab:
Ho = perbandingan Cokelat : Gula : Susu :Krim = 5 : 2 : 2 : 1
H1 = perbandingan Cokelat : Gula : Susu : Krim ≠ 5 : 2 : 2 : 1

Nilai X2 tabel
X2tabel = X2(α,db)
n = 4; db = n – 1
db = 3, 𝛼 = 1% = 0,01

91
Nilai X2tabel = X2(0,01,3) lihat tabel Chi Kuadrat = 11,3449
Nilai X2 hitung
Perbandingan Cokelat : Gula : Susu : Krim = 5 :2 : 2 :1
fh untuk:
5
Cokelat = 10 𝑥 500 = 250 𝑘𝑔
2
Gula = 10 = 100 𝑘𝑔
2
Susu = 10 = 100 𝑘𝑔
1
Krim = 10 = 50 𝑘𝑔

Kategori oi ei (oi – ei) (oi – ei)2 (oi –ei)2/ei

275 250 25 635 2,5


Cokelat

95 100 -5 25 0,25
Gula

70 100 -30 900 9


Susu

60 50 10 100 2
Krim

500 500 13,75


Tabel 4.2 Menentukan Nilai X2hitung dari Data Perbandingan


Cokelat, Gula, Susu dan Krim

X2 hitung = 13,75 dan X2 tabel = 11,3449


Jadi, X2 hitung > X2 tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima,
perbandingan Cokelat : Gula : Susu : Krim ≠ 5 : 2 :2 : 1

92
4.3.3.3 Chi Square untuk Uji Kebebasan
Uji kebebasan ini digunakan untuk memeriksa kebebasan
atau independensi dari dua variabel (frekuensi observasi dan
frekuensi harapan) sehingga kita dapat menyimpulkan apakah
kedua peubah tersebut saling bebas (tidak berpengaruh) ataukah
keduanya saling bertalian (berpengaruh).
Data untuk menguji kebebasan dua variabel tersebut
disajikan dalam bentuk tabel kontingensi atau tabel
berkemungkinan yang umumnya berukuran r baris x k kolom.
Sebelum melakukan pengujian, terlebih dahulu kita harus
mendefinisikan Hipotesis Awal (H0) dan Hipotesis Alternatif
(H1), yaitu:
Ho = variabel-variabel saling bebas
H₁ = variabel-variabel tidak saling bebas
Biasanya tabel kontingensi berisikan data berupa frekuensi
observasi yang diperoleh dari suatu pengujian. Untuk itu, kita
perlu mencari frekuensi harapan terlebih dahulu sebelum
melakukan pengujian.
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑥 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠
𝑓ℎ =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖

Uji kebebasan dirumuskan dalam:

Keterangan:
X² = nilai peubah acak yang distribusi sampelnya didekati oleh
distribusi Chi Kuadrat dengan derajat kebebasan v = (r-1)(k-1)
k = jumlah kolom
r = jumlah baris

93
oij = frekuensi observasi baris ke-i, kolom ke-j
eij = frekuensi harapan baris ke-i, kolom ke-j

Contoh soal:
Kita akan menguji kebebasan antara faktor gender dengan jam kerja
di suatu pabrik. Apakah ada kaitan antara gender dengan jam kerja?
Lakukan pengujian kebebasan variabel dengan taraf uji 5%. Tabel
kontingensi sebagai berikut:

Pria Wanita Total Baris

< 25 jam/minggu 2,33 2,67 5


2 3

25 – 50 jam/minggu 6,07 6,93 13


7 6
> 50 jam/minggu 5,60 6,40 12
5 7

Total kolom 14 16 Total observasi 30

Tabel 4.3 Tabel Kontingensi antara Gender dengan Jam Kerja

*) Nilai dalam kotak kecil adalah frekuensi harapan

Jawab:
Ho = Gender dan Jam kerja saling bebas
H₁ = Gender dan Jam kerja tidak saling bebas

Nilai X2 tabel
X2tabel = X2(α,db)
Tabel kontingensi di atas = baris x kolom = 3 x 2 = 6
db = (3-1)(2-1) = 2, 𝛼 = 5% = 0,05
Nilai X2tabel = X2(0,05,6) lihat tabel Chi Kuadrat = 12,59

94
Nilai X2 hitung
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑥 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠
𝑓ℎ =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖
fh untuk:
14x5 16x5
pria < 25 jam = = 2,33 wanita < 25 jam = = 2,67
30 30
14x13 16x13
pria 23 - 50 jam = = 6,07 wanita 23 - 50 jam = = 6,93
30 30
14x12 16x12
pria > 25 jam = = 5,60 wanita > 25 jam = = 6,40
30 30

Kategori oi ei (oi – ei) (oi – ei)2 (oi –ei)2/ei

2 2,33 0,33 0,1089 0,0467


P < 25

7 6,07 0,93 0,8649 0,1425


P 25 -50

5 5,60 0,60 0,36 0,0643


P > 50

3 2,67 0,33 0,1089 0,0408


W < 25

W 25 – 6 6,93 0,93 0,8649 0,1249


50

7 6,40 0,60 0,36 0,0563


W > 50
0,4755

Tabel 4.4 Menentukan Nilai X2hitung dari data kontingensi antara


Gender dengan Jam Kerja

X2 hitung = 0, 4755 dan X2 tabel = 12,59


Jadi, X2 hitung < X2 tabel maka Ho diterima, gender dan jam kerja
saling bebas.

95
4.4 Pengumpulan dan Pengolahan Data
1. Suatu eksperimen yang terdiri dari pelemparan sekeping uang logam sebanyak
50 kali menghasilkan jumlah sisi 0 dan sisi 1 seperti tabel di bawah ini
Peristiwa (hasil) N
Sisi 0 22
Sisi 1 28
Jumlah 50

Tabel 4.5 Peristiwa Pelemparan Sekeping Uang Logam

Apakah uang logam tersebut dapat dikatakan setimbang? Gunakanlah 𝛼 = 0,05


dan 𝛼 = 0,01 serta koreksi Yates
Jawab:
Ho = uang logam setimbang, semua sisi akan muncul = 25 kali
H1 = uang logam tidak setimbang, ada sisi yang muncul ≠ 25 kali

Nilai X2hitung

Kategori oi ei (oi – ei) (oi – ei)2 (oi –ei)2/ei

22 25 -3 9 0,36
Sisi 0

28 25 3 9 0,36
Sisi 1

50 50 0 18 0,72

Tabel 4.6 Menentukan Nilai X2hitung dari Data Pelemparan


Sekeping Uang Logam

96
∑ 𝑂𝑖 50
ei = = = 25
𝑛 2

Nilai X2tabel
X2tabel = X2(α,db)
Dengan n = 2, α = 0,05, α = 0,01
X2tabel = X2(α,db), db = n-1 = 2-1 = 1
 Nilai X2tabel = X2(0,05,1) lihat tabel Chi Kuadrat = 3,841
 Nilai X2tabel = X2(0,01,1) lihat tabel Chi Kuadrat = 6,635

Daerah Ho
Daerah H1

0 3,841 6,635

Kesimpulan
X2 hitung = 0, 4755 dan X2tabel (0,05,1) = 3,841 X2tabel (0,01,1) = 6,635. Jadi, X2
hitung < X2 tabel maka Ho diterima, uang logam tersebut dapat dikatakan
setimbang.

97
2. Peluang 1 buah mata dadu

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 2 5 4 2 1 1 2 5 5
2 6 2 6 2 2 5 6 3 3 2
3 5 1 2 1 4 1 6 1 6 4
4 3 4 6 1 4 4 1 5 6 1
5 1 4 1 5 3 2 1 3 6 3
6 3 4 4 2 3 3 5 4 4 2

Tabel 4.7 Peluang 1 Buah Mata Dadu

Ho = jumlah mata dadu tersebar merata


H1 = jumlah mata dadu tersebar tidak merata

Frekuensi observasi (Oi)


= berapa kali munculnya angka pada dadu.

Mata Dadu 1 2 3 4 5 6
Jumlah 12 11 9 11 9 8

Tabel 4.8 Frekuensi Observasi Peluang 1 Buah Mata Dadu

Nilai X2hitung

Mata Dadu Oi Ei (Oi-Ei) (Oi-Ei)2 (Oi-Ei)2/Ei


1 12 10 2 4 0,4
2 11 10 1 1 0,1
3 9 10 -1 1 0,1
4 11 10 1 1 0,1
5 9 10 -1 1 0,1

98
6 8 10 -2 4 0,4
Jumlah 1,2

Tabel 4.9 Menentukan Nilai X2hitung dari Data Peluang 1 Buah Mata Dadu

Nilai X2 tabel
n = 6, df = n – 1
df = 5, 𝛼 = 95% = 0,95
Nilai X2tabel = X2(0,95,5) lihat tabel Chi Kuadrat = 1,145

Daerah H1
Daerah Ho

0 1,145 1,2

Kesimpulan
X2 hitung = 1,2 dan X2 tabel = 1,145. Jadi, X2 hitung > X2 tabel maka Ho
ditolak dan H1 diterima, jumlah mata dadu tersebar tidak merata.

4.5 Kesimpulan dan Saran


4.5.1 Kesimpulan
Uji chi-square adalah salah satu uji dari statistika non parametik yang
sering di pakai untuk sebuah penelitian. Uji chi-square diterapkan pada
kasus dimana akan diuji apakah frekuensi yang akan di amati (data
observasi) bebeda secara nyata ataukah tidak dengan frekuensi yang
diharapkan (expected value). Sehingga akan menentukan apakah penelitian
kita sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, jika tidak sesuai kita dapat

99
mengevaluasi penelitian kita sampai diketahui apa penyabab ketidak
sesuaiannya.

4.5.2 Saran
Perlunya sinkronisasi materi di kelas dengan di laboratorium dan sebaiknya
durasi praktikum tidak tergesa-gesa.

100

Anda mungkin juga menyukai