Memperhatikan bahwa NTB suatu alternatif tertentu itu tidak berbeda, baik
untuk umur pakai tertentu maupun pada umur pakai yang lain (dengan asumsi
adanya panggantian yang identik), maka dapat disimpulkan bahwa NTB untuk
periode pemakaian tak terhingga adalah juga sama. Dengan demikian jika kita
membandingkan suatu alternatif dengan umur pakai tertentu sedangkan
alternatif lainnya umur pakainya tidak terbatas, maka kita cukup
membandingkan NTB pada periode masing-masing umurnya.
Contoh 22 :
Bila tingkat suku bunga adalah 6 % / tahun, teknologi mana yang sebaiknya
dipilih ?
D:\PKSM\MK\ Ekotek\Modul\Ekotek.M-11.doc 1
Teknologi A: n=?
A
P
A = iP
= 0,06 x 5,5 milyar
= Rp. 330 juta
Teknologi B:
D:\PKSM\MK\ Ekotek\Modul\Ekotek.M-11.doc 2
Untuk mengetahui suatu investasi adalah menguntungkan atau tidak adalah
dengan membandingkan tingkat pengembaliannya dengan MARR ( minimum
atractive rate of return) / tingkat pengembalian terendah yang menarik.
(Biasanya adalah tingkat suku bunga deposito)
- Jika IRR > MARR maka investasi tersebut adalah menguntungkan, karena
tingkat pengembalian investasi tersebut lebih menarik dibandingkan dengan
menyimpan uang (modal) di bank
- Jika IRR < MARR maka investasi tersebut tidak menguntungkan, karena
lebih baik menyimpan uang (modal) di bank dibandingkan melakukan
investasi.
?? NS penerimaan - NS ongkos = 0
NS penerimaan
?? ----------------------- = 1
NS ongkos
?? NTB = 0
?? NT penerimaan - NT ongkos = 0
NT penerimaan
?? ----------------------- = 1
NT ongkos
D:\PKSM\MK\ Ekotek\Modul\Ekotek.M-11.doc 3
Contoh 23 :
i (P/A,i%,5)
6% 4,212
7% 4,100
8% 3,993
Contoh 24 :
D:\PKSM\MK\ Ekotek\Modul\Ekotek.M-11.doc 4
Penyelesaian :
A =100
G =75
P=700
NSB=0
NS penenimaan-NS ongkos = 0
NSB = 100 (P/A, i,4) + 75 (P/G, i,4 ) - 700 = 0
Nilai i ditentukan dengan cara coba-coba (trial and error) sebagai berikut:
pada i = 5 %
NSB = 100(P/A, 5 %,4) + 75(P/G, 5%,4) – 700 = + 37
Ternyata dengan i = 5% diperoleh NSB > 0, yang berarti nilai i = 5% terlalu
kecil untuk mendapatkan NTB = 0, oleh karena itu nilai i perlu dinaikkan.
pada i = 8%
NSB = 100 (P/A, 8%, 4 ) + 75 (P/G, 8%, 4 ) - 700 = - 20
Ternyata dengan i = 8% diperoleh NSB < 0, yang berarti nilai i = 8 % terlalu
besar untuk mendapatkan NSB = 0, oleh karena itu nilai i perlu diturunkan
kembali. Dari kedua nilai NSB dapat disimpulkan bahwa 5% < IRR < 8%.
D:\PKSM\MK\ Ekotek\Modul\Ekotek.M-11.doc 5
Contoh 25 :
Hitung IRR dari proyek yang mempunyai aliran dana sebagai benikut :
Tahun ke 0 1 2 3 4 5 .
Aliran dana -100 20 30 20 40 40
Penyelesaian : 40 40
20 30 20
100
Di sini terlihat bahwa aliran dana di atas tidak mempunyai pola. Dengan
demikian semua aliran dana pada ahir tahun pertama s/d kelima dipandang
sebagai F.
Dari kedua nilai NSB tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk proyek tersebut
10 % < IRR < 15 %, dan dapat kita gambarkan dengan grafik berikut:
D:\PKSM\MK\ Ekotek\Modul\Ekotek.M-11.doc 6
NSB
+ 10,16
0 i
- 4,02
10,16
Sehingga lRR = 10% + -------------------- ( 15% - 10%) = 13,58 %
10,16 + 4,02
D:\PKSM\MK\ Ekotek\Modul\Ekotek.M-11.doc 7