Anda di halaman 1dari 37

Ekonomi Teknik

METODE PEMILIHAN
ALTERNATIF INVESTASI
Prosedur Pengambilan Keputusan pada
permasalahan ekonomi teknik

 Mendefinisikan sejumlah alternatif yang akan


dianalisis
 Mendefinisikan horizon perencanaan yang akan
digunakan dasar dalam membandingkan alternatif
 Mengestimasikan aliran kas masing-masing
alternatif
 Menentukan MARR yang akan digunakan
 Membandingkan alternatif2 dengan ukuran atau
teknik yang dipilih
 Memilih alternatif yang terbaik dari hasil analisis tsb
1. Mendefinisikan sejumlah alternatif
yang akan dianalisis
 Tahap pertama dalam pengambilan
keputusan alternatif adalah mendefinisikan
alternatif2 yang layak dipertimbangkan
dalam analisis
 Tahap ini hanya dapat dilakukan oleh
ekspertis
Terdapat 3 jenis alternatif berkaitan dengan proses penentuan
alternative, yaitu :
 Alternatif independen
Sejumlah alternative dikatakan independen apabila
pemilihan atau penolakan satu alternative tidak akan
mempengaruhi apakah alternative lain diterima atau ditolak.
 Alternatif ‘mutually exclusive’
Artinya pemilihan satu alternative mengakibatkan penolakan
pada alternatif2 yang lain atau sebaliknya.
 Alternatif tergantung (contingen atau conditional)
Apabila pemilihan suatu alternative tergantung pada satu
atau lebih alternatif yang lain, yang menjadi prasyarat.

Alternatif ‘Do Nothing’ = tidak mengerjakan sesuatu


Alternatif ini biasa dianggap memiliki ongkos incremental nol.
Artinya tidak ada biaya yang dikeluarkan bila memilih untuk
tidak mengerjakan sesuatu. Walaupun secara eksplisit juga
menjadi kehilangan kesempatan.
2. Menentukan Horizon Perencanaan

 Horizon perencanaan adalah menggambarkan


sejauh mana kedepannya cash flow masih akan
dipertimbangkan didalam analisis
 Horizon perencanaan berkaitan dengan umur teknis
(working life) dan umur depresiasi (depreciable life).
 Umur teknik adalah periode waktu aktual dimana
suatu alat masih bisa digunakan secara ekonomis
 Umur depresiasi adalah waktu dimana alat boleh
didepresiasi
Apabila alternatif2 memiliki umur teknis yang tidak sama, maka ada
beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menetapkan horizon
perencanaan, yaitu:

 Menggunakan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari


semua umur alternative yang dipertimbangkan. Dengan
cara ini berulang di masa yang akan datang sampai
mencapai nilai KPK-nya
 Menggunakan ukuran deret seragam dari aliran kas setiap
alternative. Deret seragam menunjukkan jumlah
pengeluaran atau penerimaan yang jumlahnya tetap
(seragam) tiap periode (tahun).
Sebuah museum harus dicat ulang karena usianya
sudah cukup tua. Ada 2 macam cat yang sedang
dipertimbangkan untuk dipilih salah satu. Pertama cat
minyak yang harganya Rp.52000/kaleng dan kedua
cat latex yang harganya Rp.24000/kaleng. Ongkos
tenaga kerja adalah Rp.32000/jam. Dalam 1 jam bisa
dicat 20 m2. Cat latex diperkirakan tahan 5 tahun dan
cat minyak 8 tahun. Dengan i=8% manakah cat yang
dipilih?
a. Gunakan horizon perencanaan KPK dan cari nilai
sekarangnya
b. Gunakan deret seragam?
3. Mengestimasikan Aliran Kas

 Setelah sejumlah alternative dipilihan


horizon perencanaan ditetapkan maka dapat
dibuat estimasi aliran kas
 Estimasi aliran kas harus dibuat dengan
mempertimbangkan prediksi kondisi masa
datang dan juga memperhatikan
kecendrungan yang digambarkan pada masa
lalu
4. Menetapkan MARR (minimum
attractive rate of return)
 MARR adalah tingkat bunga (i) yang dipakai
sebagai patokan dasar dalam mengevaluasi
dan membandingkan berbagai alternative
 MARR ini juga disebut sebagai nilai minimal
dari tingkat bunga/pengembalian yang dapat
diterima
  MARR dapat dinyatakan sebelum dan
sesudah pajak
 MARR sebelum pajak =

Dimana t adalah tingkat pajak pendapatan


kombinasi.
Ex: Diketahui MARR setelah pajak dari suatu
proyek investasi adalah 18% dan tingkat
pendapatan kombinasi adalah 45% , maka
MARR sebelum pajak adalah… 0,3273 = 32,73%
5. Membandingkan Alternatif2 Investasi

Metode-metode yang digunakan dalam


membandingkan alternatif
 Present Worth Method
 Annual Worth Method
 Internal Rate of Return
 Payback Period
 Profitability Index
 Benefit-Cost Ratio
Present Worth Method
Pada metode ini semua aliran kas akan ditarik ke nilai sekarang (P) dengan
menggunakan MARR sebagai tingkat bunga untuk melakukan konversi.
Seluruh nilai P itu dijumlahkan, sehingga nilai P yang diperoleh menunjukkan
nilai bersih dari keseluruhan aliran kas yang terjadi selama horizon
perencanaan.
Pemilihan dilakukan dengan membandingkan nilai P dari berbagai alternatif
yang ada.
Dirumuskan dengan : n
Pi   At ( P / F , i %, n )
t 0
Dimana :
 Pi : Nilai sekarang dari seluruh aliran kas pada tingkat bungan i%
 At : Aliran kas pada akhir periode ke t
 i : MARR
 n : periode perencanaan
Kriteria pemilihan adalah alternatif yang memberikan nilai P terbesar.
Contoh 1 Metode Nilai Sekarang

Seorang insinyur menemukan alat yang mampu mengubah


suatu proses permesinan pada mesin NC/CNC sehingga
menghasilkan perbaikan proses dengan efisiensi 20%lebih
tinggi dari yang semula. Alat tersebut ditawar oleh sebuah
perusahaan manufaktur dengan 2 alternatif pembayaran,
 Alternatif 1 : dibayar sekarang dengan harga tunai Rp. 50jt
 Alternatif 2 : dibayar selama 15 tahun, tiap tahun Rp 10jt
selama 7 tahun dan tiap tahun Rp 3 juta pada 8 tahun hingga
15.
Cara pembayaran mana yang dipilih oleh insinyur tersebut jika
ia analisa dengan tingkat bunga 15%?
 Cara 1 : P1 = 50 juta
Nilai sekarang cara 1 = 50 juta
 Cara 2 : A 1-7 = 10 juta dan A 8-15 = 3 juta
Nilai Sekarang Cara 2
- dari pembayaran tahun 1 s/d 7
P = 10juta (P/A,15%,7)
= 10jt( 4,160) = 41,60juta
- dari pembayaran thn ke 8 – 15
P = 3 (P/A,15%,8)(F/P,15%,7)
= 3 (4,487)(0,3759) = 5,060juta
sehingga P2 = 41,60+5,060 = 46,660juta

Karena P1 > P2 maka pilih alternatif pertama


Annual Worth Method

 Pada metode ini, analisa dilakukan dengan


mengkonversikan semua aliran kas yang terjadi selama
horizon perencanaan ke dalam nilai deret seragam dengan
tingkat suku bunga sebesar MARR.
 Dihitung dengan formula :
 n 
A(i )   At ( P / F , i %, t )  A / P, i %, n 
 t 0 
 Alternatif yang diterima adalah alternatif yang memberikan
nilai A terbesar
Contoh 1 Metode Deret Seragam
PT ABC membangun sebuah gudang di suatu kawasan industri untuk
disewakan. Penghasilan dari sewa gudang tersebut diperkirakan Rp
500jt/thn,dengan biaya operasional, perawatan, asuransi,dan pajak
pertahun Rp 130 juta.Gudang tersebut diestimasikan memiliki
umur ekonomis 30 tahun dan memberikan nilai sisa Rp.100juta.

Ada sebuah perusahaan yang ingin membeli gudang tersebut dengan


harga Rp 4 M.

Jika PT ABC menetapkan MARR 10%, apakah sebaiknya gudang


tersebut dijual ??
Lakukan analisa dengan metode :
 APV
Solusi
 Alternatif Jual
P = 4000juta = 4M
A1 = 4000jt (A/P, 10%,30)
= 4000jt(0,10608) = Rp 424,32jt/tahun
 Alternatif tidak menjual
A2 = 500jt-130jt+100jt(A/F,10%,30)
= 370jt + 100jt(0,00608)
= Rp 370,608
Alternatif jual sebaiknya dipilih, karena
memberikan nilai A terbesar
Contoh 2
Metode Nilai Deret seragam
 Manajer pembelian sebuah perusahaan merencanakan untuk membeli
sebuah mesin. Ada 2 penawaran :
 Pemasok 1 :
Menawarkan mesin seharga 250juta dengan umur ekonomis 10 tahun dan
nilai sisa Rp 10juta.Biaya operasional tahunan Rp 12juta dan meningkat 1
juta tiap tahunnya. Pendapatan tahunan yang dijanjikan Rp 75juta/tahun

 Pemasok 2 :
Menawarkan mesin seharga 100juta dengan umur ekonomis 5 tahun dan
nilai sisa Rp 2juta.Biaya operasional tahunan Rp 10juta dan meningkat
0,8 juta tiap tahunnya. Pendapatan tahunan yang dijanjikan Rp
68juta/tahun.

 Dengan MARR =15%, tentukan keputusan yang tepat dengan


menggunakan analisa :
-
- Nilai Deret seragam (A)
Solusi
 A1 = 75jt – {250jt(A/P,15%,10) + 12jt + 1jt (A/G,15%,10)} + 10(A/F,15%,10)

 A2 = 68jt – {100(A/P,15%,5) + 10jt+0,8(A/G,15%,5)+ 2 (A/F,15%,5)


Capital recovery
Capital recovery cost merupakan deret seragam dari modal awal investasi.
Analisa CR digunakan untuk melihat apakah suatu investasi mempunyai
pendapatan yang cukup untuk menutup modal yang telah dikeluarkan.
Perhitungan dilakukan pada tingkat MARR yang ditentukan dengan
memasukkan nilai suatu investasi sebagai pendapatan.

CR(i) = P (A/P, I%,n) – F (A/F, i%,n)


Dimana :
 Cr(i): ongkos recovery pada MARR sebesar i%
 P : Modal sebagai investasi awal
 F : Estimasi nilai sisa pada tahun ke n
 N : estimasi umur ekonomis
Dengan melihat bahwa:

 (A/P,i%,n) = (A/F,i%,n) + i
 (A/F,i%,n) = (A/P,i%,n) - i
 maka nilai CR dapat juga dinyatakan sebagai :
 CR(i) = ( P - F ) (A/P,i%,n) + Fi
 CR(i) = (P – F) (A/F,i%,n) + Pi
 
Kriteria penerimaan alternatif pada analisa ini
adalah alternatif dengan nilai CR terkecil
Contoh Capital Recovery (1)

 Sebuah mini komputer dibeli dengan harga


Rp.82 juta dengan nilai sisa Rp 5 juta pada
akhir tahun ke 7. Dengan tingkat bunga 15%
hitunglah ongkos pengembalian modal (CR)
dari mini komputer tersebut.
 CR = 82 (A/P, 15%,7) – 5 (A/F,15%,7)
= 82 (0,2404) – 5 (0,0904)
= 19,2608 juta
Contoh Capital Recovery (2)
 Sebuah perusahaan rekanan PLN memenangkan tender untuk
pengadaan sarana listrik di sebuah pulau wisata. Ada 2 alternatif yang
bisa ditempuh :
 Alt 1 : Memasang kabel bawah laut dengan biaya pembangunan dan
pemasangan Rp 10juta /km dengan biaya perawatan Rp 0,35juta/km per
tahun. Nilai sisa diperkirakan Rp1juta/km pada akhir tahunke 20.
 Alt 2 : Memasang kabel di atas laut dengan biaya pemasangan dan
pembangunan Rp 7 juta/km dan biaya perawatan Rp.0,40juta/km dengan
nilai sisa Rp 1,2 juta/km di akhir tahun ke 20.
 Bila perusahaan memilih alternatif pertama maka panjang kabel yang
harus dipasang 10km, sedangkan dengan alternatif ke 2 panjang kabel
yang diperlukan 16km.
 Tentukan alternatif mana yang lebih efisien dengan menggunakan
MARR 10%, gunakan metode CR.
Solusi
 Alternatif 1
Biaya awal = 10jt/km x 10km = 100jt
Biaya Perawatan =0,35/km x 10km = 3jt/thn
Nilai sisa 1 jt/km x 10 Km = 10juta
CR = 100jt(A/P,10%,20) + 3jt – 10(A/F,10%,20)
= 100jt(0,11746) + 3jt – 0,01746) = Rp 15,0714juta

 Alternatif 2 Pilih alternatif 1


karena
Biaya awal = 7jt/km x 16km = 112jt memberikan
Biaya Perawatan =0,40/km x 16km = 6,4jt/thn nilai CR terkecil
Nilai sisa 1,2 jt/km x 16 Km = 19,2juta
CR = 112jt(A/P,10%,20) + 6,4jt – 19,2(A/F,10%,20)
= 112jt(0,11746) + 6,4jt – 19,2(0,01746) = Rp 19,2203juta
Payback Period
 Payback Period merupakan jumlah periode yang diperlukan untuk mengembalikan
ongkos investasi awal dengan tingkat pengembalian tertentu.
 Perhitungan dilakukan berdasarkan aliran kas baik tahunan maupun yang
merupakan nilai sisa

0 = P – A (P/A, i%, N’) + F(P/F, i%,N’)

P = Investasi awal
A = deret seragam aliran kas netto per periode
F = Nilai sisa pada akhir umur ekonomis (jika ada)
i% = tingkat bunga yang digunakan
N’ = Periode pengembalian (yang akan dihitung)

 Kriteria penerimaan suatu alternatif dengan metode ini adalah jika periode
pengembalian (N’) lebih kecil dari umur ekonomis proyek. Jika terdapat lebih dari
1 alternatif maka pilih yang memiliki nilai n’ terkecil.
Contoh Metode Pay Back Period

 Sebuah mesin perakit otomatis bisa dibeli dengan


harga Rp. 18juta dengan nilai sisa Rp 3juta. Mesin
ini diestimasikan bisa menyumbangkan
pendapatan Rp 3juta/thn.
 Apabila perusahaan memperkirakan umur
ekonomis mesin tersebut adalah 10tahun apakah
perusahaan sebaiknya membeli mesin tersebut?
 Gunakan metode Payback Period dengan
menggunakan tingkat pengembalian 15% dan
nilai sisa 0
Internal Rate of Return

 Investasi yang dilakukan pada suatu saat akan


memberikan nilai yang seimbang antara
pengeluaran yang terjadi dengan pendapatan yang
diperoleh.
 Kesetimbangan tersebut akan terjadi pada tingkat
pengembalian tertentu yang disebut ROR.
 Rate of return merupakan suatu tingkat
pengembalian yang mengakibatkan nilai Net
Present Worth (NPW) dari suatu investasi sama
dengan nol.
NPW = PWR – PWE =0
NPW = PWR – PWE =0
 
NPW (net present worth) : Nilai bersih saat ini
PWR (Present wort revenue) : Nilai sekarang dari seluruh pendapatan
PMc (Present worth cost) : Nilai sekarang dari seluruh biaya

Jika P adalah investasi awal dan A adalah pendapatan bersih per periode
selama umur investasi (n) maka ROR adalah nilai I yang akan
menghasilkan nilai O dari persamaan berikut ini :

0 = A (P/A, i%, n) – P
P= A (P/A, i%, n)
 Disamping menggunakan nilai present worth,
perhitungan ROR dapat juga dilakuakan dengan
menggunakan nilai deret seragam.

 Yaitu tingkat pengembalian yang mengakibatkan deret


seragam dari penenrimaan akan sama dengan deret
seragam dari pengeluaran :
EUAR – EUAC =0
EUAR = EUAC
 EUAR (Equivalent Uniform Annual Revenue ) : deret seragam dari pendapatan per tahun
 EUAC (Equivalent Uniform Annual Cost ) : deret seragam dari pengeluaran per tahun

Dalam pemilihan alternaif, maka satu alternatif akan dipilih


jika memiliki nilai ROR lebih besar dari tingkat MARR
yang ditentukan.
Contoh Penentuan ROR

 Sebuah investasi senilai 50 juta memberikan


hasil 5juta pertahun selama 8 tahun. Dan di
akhir tahun ke 8 ada nilai sisa sebesar 100
juta.
 Berapakah nilai ROR dari investasi tersebut?
 Jika perusahaan menetapkan MARR sebesar
12%, bagaimana keputusan terhadap
investasi tersebut.
Incremental Rate of Return

 Jika terdapat lebih dari 1 alternatif dengan


nilai ROR> MARR, maka pemilihan alternatif
dilakukan dengan analisa ROR meningkat
(Incremental Rate of Return = IROR).
 IROR merupakan suatu tingkat bunga(ROR)
yang dihasilkan oleh suatu penambahan
(incremental) investasi awal suatu alternatif
dibandingkan dengan alternatif lain dengan
investasi awal yang lebih rendah.
Prosedur perhitungan IROR :
1. Hitung ROR dari masing-masing alternatif yang ada
2. Bandingakan ROR masing-masing alternatif dengan MARR, buang
alternatif denga nilai ROR<MARR
3. Urutkan alternatif yang tersisa berdasarkan besarnya investasi awal
mulai dari alternatif dengan investasi terkecil.
4. Hitung penambahan investasi awal serta penambahan aliran kas netto
dari alternatif satu ke alternatif berikutnya dan cari IROR dari
peningkatan tersebut.
5. Bila IROR>MARR pilih alternatif dengan investasi lebih besar, bila
IROR<MARR pilih alternatif degan investasi kecil
6. Bandingkan alternatif terpilih dengan alternatif berikutnya dengan cara
yang sama sehingga tinggal tersisa 1 alternatif terpilih.
Contoh IRR
 Untuk pengembangan sebuah supermarket seorang
investor mempertimbangkan 5 alternatif lokasi
baru,
 Semua alternatif memiliki umur ekonomis 5 tahun,
tentukan mana alternatif terbaik dengan metode
ROR jika diketahui MARR 6% pertahun
Alternatif A B C D E
Investasi 400 100 300 200 500
Pendapatan 105 35 76 60 125
/thn
Profitability Index

Kelayakan suatu investasi dianalisa melalui


perbandingan antara nilai sekarang dari
penerimaan bersih dengan nilai sekarang dari
investasi awal yang dikeluarkan.
NPW
PI 
Io

NPW : Penerimaan Bersih pada saat ini


Io : Investasi awal
 Alternatif akan diterima jika PI > 1 atau NPw > Io
Benefit-Cost Ratio

 Umumnya digunakan untuk mengevaluasi


proyek-proyek pemerintah.
 Analisa ini adalah cara praktis untuk menaksir
besarnya manfaat yang diperoleh
masyarakat dan pemerintah dari suatu
proyek dibandingkan biaya yang harus
dikeluarkan.
  Terdapat 3 pendekatan B/C
Pendekatan B/C
1. User’s B/C ratio ( Conventional B/C ratio)
 Benefit : Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat setelah dikurangi
kerugian/pengeluaran (disbenefit)yang ditanggung masyarakat
 Cost : Biaya/pengeluaran untuk investasi proyek setelah dikurangi
penghematan yang diperoleh pemerinta
2. Combine B/C ratio ( modified B/C ratio)
 Benefit : Semua keuntungan masyarakat di tambah penghematan yang
didapat pemerintah dikurangi seluruh biaya operasional dan perawatan
yang dikeluarkan baik oleh masyarakat maupun pemerintah
 Cost : Biaya investasi awal yang dibayar pemerintah
3. B-C
Merupakan metode untuk mengatasi kelemahan cara 1 dan 2 akibat
perbedaan pengklasifikasian disbenefit dan cost. Perhitungannya dengan
mengurangi keuntungan (benefit) yang diperoleh dengan semua biaya (cost)
yang dikeluarkan.
 
 Suatu proyek akan diterima jika memiliki nilai B/C lebih besar dari satu.

 Dalam analisa pemilihan alternatif juga dipertimbangkan alternatif “do


nothing”. Ini berarti jika tidak ada alternatif yang memberikan nilai B/C
lebih dari satu maka sebaiknya pilih untuk tidak melakukan apa-apa.

 Jika alternatif–alternatif tersebut bersifat mutually exclusive, maka


setelah melakukan analisis B/C individu selanjutnya harus dilakakukan
analisa B/C antar alternatif tersebut dengan analisa B/C meningkat.

 Caranya sama dengan analisa ROR meningkat. Jika B/C lebih dari satu
pilih alternatif dengan investasi yang lebih besar dan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai