Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN bab 9 ANALISIS PENGGANTIAN

Tujuan instruksional khusus Mahasiswa diharapkan bisa: Memahami beberapa konsep dasar dalam
analisis penggantian Memahami analisis penggantian berdasarkan umur ekonomis Memahami
dan melakukan analisis penggantian 8.1 PENTINGNYA PEMBAHARUAN KOMPONEN INVESTASI Setiap
peralatan yang digunakan dalam aktivitas berproduksi memiliki keterbatasan umur atau masa pakai
sehingga apabila alat yang serupa masih dibutuhkan pada akhir masa pakainya diperlukan proses
penggantiandengan alat yang serupa yang baru. Keputusan untuk menentukan kapan suatu alat
harus diganti tidak cukup hanya dilihat dari kondisi fisik semata, namun yang lebih penting adalah
pertimbangan-pertimbanagan dari sisi ekonomis. Ada beberapa alasan mengapa proses penggantian
suatu peralatan perlu dilakukan, diantaranya adalah : Adanya peningkatan permintaan terhadap
produk sehingga dibutuhkan kapasitas produksi yang lebih besar. Peningkatan kapasitas produksi ini
dapat dilakukan dengan menambah alat-alat baru dan tetap menggunakan fasilitas yang lama, atau
menggantikan secara keseluruhan dengan peralatan yang baru. Peralatan yang telah dipakai dinilai
tidak ekonomis lagi dikarenakan biaya perawatannya sudah melebihi dari batas kewajaran
Terjadinya penurunan fungsi fisik yang berakibat pengoperasian peralatan tersebut sudah tidak
efisien lagi Adanya alternatif untuk menyewa suatu peralatan yang menjajikan lebih ekonomis
dibandingkan memiliki dan mengoperasikan sendiri Berkembangnya peralatan baru dengan tingkat
teknologi yang lebih canggih

8.2 BEBERAPA KONSEP DASAR DALAM ANALISIS PENGGANTIAN Ada beberapa konsep dasar yang
harus dipahami dalam melakukan analsis penggantian yaitu :

1. Konsep defender dan challenger

2. Konsep sunk cost

3. Umur ekonomis suatu peralatan Aset yang dipertimbangkan untuk diganti disebut Defender dan
aset yang menjadi kandidat untuk menggantikan disebut Challenger.

Analisis penggantian ditujukan untuk memberikan jawaban apakah suatu aset akan diganti saat ini
atau tahun depan. Kegunaan analisis penggantian adalah penentuan waktu yang tepat (timing)
untuk melakukan penggantian (replacement) Kriteria yang biasanya dipakai untuk menentukan
waktu penggantian adalah biaya ekivalen tahunan (EUAC) yang minimum Konsep Sunk Cost Sunk
cost adalah ongkos yang terjadi pada masa yang lalu dan tidak akan tertutupi sehingga tidak
dipertimbangkan dalam analisis-analisis ekonomi teknik yang berkaitan dengan kondisi masa yang
akan datang Sunk cost = nilai buku saat ini nilai jual saat ini Nilai buku suatu aset adalah nilai aset
tersebut pada suatu saat yang tercantum dalam catatan akuntansi Dalam studi analisis penggantian,
nilai jual asetlah yang akan dijadikan dasar pertimbangan. Dengan demikian, maka sunk cost tidak
perlu disertakan dalam perbandingan ekonomi yang berkaitan dengan analisis penggantian Konsep
umur ekonomis suatu aset Umur ekonomis suatu aset berguna untuk memperkirakan kapan aset
tersebut sebaiknya diganti. Umur ekonomis suatu aset adalah titik waktu dimana total ongkos-
ongkos tahunan yang terjadi adalah minimum. Total ongkos-ongkos tahunan ini terdiri ongkos-
ongkos tahunan yang dikonversi dari ongkos awal maupun ongkos-ongkos tahunan dari biaya
operasi dan perawatan Contoh : Sebuah peralatan transportasi pergudangan memiliki harga awal 20
juta dengan perkiraan ongkos-ongkos tahunan dan nilai sisa setiap akhir tahun selama 6 tahun
adalah sbb : Tahun (N) 1 2 3 4 5 6 Ongkos tahunan (juta rupiah) 0 1 2 3 4 5 Nilai sisa (juta rupiah) 16
14 12 10 8 6 Dengan MARR 20%, tentukanlah umur ekonomis peralatan tersebut? Jawab : Mencari
EUAC dari alat tersebut setiap tahun selama 6 tahun. Misal pada N=1 diperoleh : EUAC1 = 20
juta(A/P,20%,1) + 0 16 juta (A/F,20%,1) = 20 juta (1,2) 16 juta (1) = 8 juta EUAC2 = 20 juta
(A/P,20%,2) + 1 juta(A/G,20%,2)-14 juta (A/F,20%,2) = 13,091 +0,455 -6,364 = 7,182 juta EUAC3 = 20
juta (A/P,20%,3) + 1juta (A/G,20%,3) 12 juta (A/F,20%,3) = 9,495 + 0,879 3,297 = 7,077 juta
EUAC4 = .= 7,110 juta EUAC5 = .= 7,254 juta EUAC6 =
.. = 7,379 juta Berdasarkan perhitungan ini, biaya paling minimum dari peralatan
tersebut adalah pada tahun ke-3 dengan ongkos ekuivalen tahunan 7,077 juta (EUAC Minimum) Jadi
waktu yang tepat untuk mengganti adalah tahun ke-3. Besarnya depresiasi tahunan yang dikenakan
pada suatu properti akan tergantung pada beberapa hal yaitu (1) ongkos investasi dari properti
tersebut, (2) tanggal pemakaian awalnya, (3) estimasi masa pakai, (4) nilai sisa yang ditetapkan, dan
(5) metode depresiasi yang digunakan 8.2 AKUTANSI DEPRESIASI DAN MANAJEMEN KEUANGAN
Depresiasi bisa dikatakan sebagai beban tahunan yang ditujukan untuk pengembalian secara
periodik sebagian modal (uang) yang telah ditanamkan dalam investasi sebelumnya Depresiasi
adalah pengeluaran bukan tunai yang mempengaruhi aliran kas melalui pajak pendapatan Akuntansi
depresiasi adalah alat untuk mengalokasikan nilai terdepresiasi dari suatu aset selama umur
depresiasinya Besarnya nilai depresiasi dalam suatu tahun buku biasanya tercantum dalam neraca
pada bagian aktivita (sebelah kiri). Nilainya dibuat dalam tanda negatif di bawah jumlah aktiva tetap
sehingga secara langsung akan mengurangi nilai total dari aktiva Besaran depresiasi mempengaruhi
besarnya pajak pendapatan yang akan ditanggung oleh perusahaan dan selanjutnya mempengaruhi
besaran Laba Bersih Depresiasi diperlakukan sbg pengurangan terhadap laba operasi, namun dalam
studi ekonomi teknik diperlakukan sebagai bagian dari penerimaan kas (cash-in flow) Pengetahuan
yang baik tentang depresiasi dan sistem pajak akan sangat membantu dalam mengambil keputusan
yang berkaitan dengan investasi Dasar Perhitungan Depresiasi : Berbagai ongkos yang terjadi pada
saat produksi adalah termasuk pengeluaran yang dikurangkan dari pendapatan sebelum pendapatan
tersebut dikenakan pajak Disisi lain, pemakaian fasilitas produksi seperti gedung, mesin-mesin,
kendaraan, hak paten dan sebagainya bukanlah ongkos yang terjadi secara langsung, sehingga untuk
hal ini diwujudkan dalam bentuk depresiasi Nilai buku suatu aset adalah nilai investasi setelah
dikurangi dengan total nilai depresiasi sampai saat itu. Nilai sisa adalah nilai perkiraan suatu aset
pada akhir umur depresiasinya. Hampir selalu nilai buku suatu aset tidak sama dengan nilai jualnya.
Nilai jual suatu aset lebih penting dipertimbangkan dalam studi ekonomi teknik Nilai Aset : 1. Nilai
Awal Aset = FIRST COST 2. Nilai Sisa Aset = SALVAGE VALUE 3. Nilai Buku Aset = BOOK VALUE 4. Nilai
Jual Aset = MARKET VALUE 8.3 METODE-METODE PERHITUNGAN DEPRESIASI Banyak metode yang
bisa dipakai untuk menentukan beban depresiasi tahunan dari suatu aset. Metode-metode yang
sering dipakai adalah : 1. Metode garis lurus (straight line, SL) 2. Metode jumlah digit tahun (sum of
years digit, SOYD) 3. Metode keseimbangan menurun (Declining balance,DB) 4. Metode dana sinking
(sinking fund, SF) 5. Metode unit produksi (production unit, UP) Metode Garis Lurus (SL) Metode
depresiasi garis lurus didasarkan atas asumsi bahwa berkurangnya nilai suatu aset secara linier
(proporsional) terhadap waktu atau umur dari aset tersebut. Metode ini banyak dipakai karena
perhitungannya sangat sederhana. Besarnya depresiasi tiap tahun dihitungan berdasarkan : Dimana :
Dt= besarnya depresiasi tahun ke-t P = nilai investasi awal S = nilai sisa aset N = masa pakai (umur)
aset, dalam tahun Nilai Buku Aset dihitung dengan rumus : BVt = P tDt Tingkat depresiasi (rate of
depriciation,d) : d = 1/N Contoh : Sebuah perusahaan membeli alat transportasi dengan harga Rp. 38
Juta dan biaya pengiriman plus uji coba besarnya Rp. 1 Juta. Masa pakai ekonomis dari alat tersebut
adalah 6 tahun dengan perkiraan nilai sisa sebesar Rp. 3 juta. Gunakanlah metode depresiasi garis
lurus untuk menghitung : 1. Nilai investasi awal alat tersebut 2. Besarnya depresiasi tiap tahun 3.
Nilai buku alat tersebut tahun ke-2(t=2) 4. Buat tabel skedul depresiasi dan nilai buku alat tsb selama
masa pakai 5. Plot nilai buku terhadap dari alat tersebut Jawab : 1. Nilai investasi awal alat = Rp 38
Juta + Rp. 1juta = Rp. 39 Juta 2. Besarnya depresiasi tiap tahun : Dt = (Rp.39 juta-Rp.3 juta)/6 = Rp. 6
juta/tahun 3. Nilai buku pada akhir tahun ke-2 : BV2 = Rp, 39 Juta 2 (Rp.6 juta) = Rp. 27 Juta 4.
Akhir Tahun Ke- Depresiasi Tahun ke- (juta) Nilai Buku Tahun ke- (juta) 0 0 39 1 6 33 2 6 27 3 6 21 4 6
15 5 6 9 6 6 3 Metode Jumlah Digit Tahun (SOYD) SOYD adalah metode depresiasi yang dirancang
untuk menghasilkan depresiasi lebih besar pada tahun-tahun awal dan semakin kecil untuk tahun
berikutnya. Dengan metode ini beban depresiasi tidak merata sepanjang tahun. Sedangkan dalam
metode SL terdistribusi secara merata. Depresiasi yang dipercepat ini erat kaitannya dengan
pengembalian modal dan perhitungan pajak pendapatan Cara perhitungan SOYD dimulai dengan
jumlah digit tahun dari 1 sampai N. Angka yang diperoleh disebut jumlah digit tahun (SOYD). Cara
perhitungan besarnya depresiasi tiap tahun adalah : Dimana : Dt = beban depresiasi pada tahun ke-t
SOYD = jumlah digit tahun dari 1 sampai N Besarnya SOYD dai suatu aset yang umurnya N tahun,
adalah : SOYD = 1+2+3+..+ (N-1) + N = N(N+1)/2 Contoh : Jika N = 6 tahun, maka SOYD =
1+2+..+6 = 6(6+1)/2=21 Rumus yang dipakai dalam perhitungan nilai buku adalah : Tingkat
depresiasi akan menurun tiap tahun. Tingkat depresiasi yang terjadi pada tahun ke-t, dt, dihitung
dari rumus : t 1 2 3 4 5 6 dt 6/21 5/21 4/21 3/21 2/21 1/21 Dengan contoh yang sama sebelumnya :
P=39 Juta, S=3 juta, (P-S)=36 juta t=1, d1=(6-1+1)/(6x7)/2= 6/21, D1=6/21(39-3)=10,286, BV1=39-
10,286= 28,714 t 1 2 3 4 5 6 dt 6/21 5/21 4/21 3/21 2/21 1/21 Dt(juta) 10,286 8,571 6,857 5,143
3,429 1,714 BVt (juta) 28,714 20,143 13,286 8,143 4,714 3,000 Metode Keseimbangan Menurun
(DB) Seperti halnya metode jumlah digit tahun, metode keseimbangan menurun juga menyusutkan
nilai suatu aset lebih cepat pada tahun-tahun awal dan secara progresif menurun pada tahun
berikutnya Besarnya depresiasi pada tahun tertentu dihitung dengan mengalikan suatu persentase
tetap dari nilai buku aset tersebut pada akhir tahun sebelumnya Besarnya beban depresiasi pada
tahun ke-t, adalah : Dt = dBVt-1 BVt = BVt-1- Dt Dimana : d = tingkat depresiasi yang ditetapkan BVt-
1 = nilai buku aset pada akhir tahun sebelumnya,t-1 Persentase maksimum yang diperbolehkan
dipakai pada metode DB adalah 200% dari tingkat depresiasi garis lurus (SL) Bila metode SL
mendepresiasi suatu aset dengan tingkat 1/N tiap tahunnya, maka persentase tetap maksimum yang
diperbolehkan dipakai pada model DB adalah 2/N. Bila 2/N ini dipakai, maka metode DB disebut DDB
(Double Declining Balance) Contoh : Seperti sebelumnya dan penentuan besarnya depresiasi tiap
tahun berdasarkan metode DDB Jawab : Dengan menggunakan metode DDB maka tingkat depresiasi
yang dipakai adalah 200% dari tingkat depresiasi dengan SL. N = 6 d(SL) = 1/6, maka d(DDB)=
2(1/6)=1/3 maka : D1 = d x BV0 = 1/3 x 39 juta = 13 juta BV1= BV0-D1 = 39-13 = 26 juta,
Selengkapnya sbb : t 1 2 3 4 5 6 dt 1/3 1/3 1/3 1/3 1/3 1/3 Dt (juta) 13,00 8,67 5,77 3,85 2,57 1,71
BVt(juta) 26,00 17,33 11,56 7,71 5,14 3,43 Note : Hampir selalu kita jumpai bahwa perhitungan
dengan metode DDB tidak akan menurunkan nilai buku persis sama besarnya dengan nilai yang telah
ditetapkan EMBED Equation.3 EMBED Equation.3 EMBED Equation.3
EMBED Equation.3 |Bahan Ajar Ekonomi Teknik Analisis Penggantian 82
_1353854157.unknown Kapankah waktu yang tepat (timing) untuk mengganti? Biaya (EUAC) n-t n-1
n n+1 EUAC defender Ongkos yang timbul bila penggantian terlambat 1 tahun dari waktu yang tepat
EUAC Challenger waktu penggantian yang tepat waktu studi analisa penggantian
_1353854007.unknown _1353854117.unknown _1353853594.unknown

Anda mungkin juga menyukai