Anda di halaman 1dari 14

Depresiasi merupakan fakta yang tidak menyenangkan yang teladi dalam bisnis dan

studi ekonomi, karena merupakan penurunan nilai dari suatu barang sebagai akibat
berlangsungnya waktu. Meskipun fakta adanya depresiasi memang tejadi, tetapi dalam
analisis ekonomi bukanlah hal yang mudah pada saat kita menghitung nilai depresiasi
sebelum umur ekonomis dari peralatan tersebut dilampaui.
Depresiasi didefinisikan sebagai: 'Sejumiah biaya yang harus disediakan oleh
seseorang atau suatu perusahaan atau unit-unit tertentu pada setiap periode waktu untuk
melakukan penggantian mesin, peralatan, ataupun fasilitas-fasilitas lain tersebut dilampaui'.
Karena depresiasi merupakan penurunan nilai, maka perlu didefinisikan arti nilai
yang sebenarnya, walaupun ini bukaniah merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Nilai
merupakan suatu pengertian komersial dari semua pendapatan yang diterima sebagai akibat
adanya kegiatan usaha ditinjau dari waktu sekarang.
ASPEK DASAR DEPRESIASI
Definisi dari Depresiasi adalah pengurangan nilai (Decrease in Value). Dalam
konteks analisis ekonomi, value ditunjukkan untuk market value juga value to the owner.
Maka kita dapat menyimpulkan bahwa definisi dari Depresiasi adalah pengurangan nilai
pasar, atau pengurangan untuk pemilik.
Definisi Nilai/Value tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Nilai Pasar
Kesepakatan harga antara penjual dan pembeli terhadap suatu barang, dimana penjual
berrnaksud untuk menjual dan pembeli berrnaksud untuk membeli.
2. Nilai Pemilik
Berkaitan erat dengan pemilikan atas suatu barang atau peralatan. Barang/peralatan
yang dimiliki mempunyai nilai pakai tertentu bagi pemiliknya sebagai sebuah unit
pelaksana kegiatan.
Aspek dasar pada Depresiasi, yaitu :
1. DETERIORATION (Kemunduran)
Contoh: Sebuah mesin mengalami kemunduran nilai (Depresiasi) karena sudah tidak
dapat dipakai dan tidak berfungsi dengan baik dalam waktu yang lama. Dapat dilihat
bahwa memerlukan biaya perawatan (maintenance) yang terus bertambah.

2. OBSOLENCE (Kuno)
Contoh : Sebuah mesin mengalami kemunduran nilai (Depresiasi) karena fungsinya
sudah terminal (ketinggalan jaman).
Akuntan rnendefinisikan Depresiasi dalam tiga bentuklcara, yaitu :
1. Penurunan nilai pasar sebuah asset.
2. Penurunan kepemilikan nilai sebuat asset.
3. Alokasi sistematik dari ongkos sebuah asset dibagi Depreciation Life (Useful Life).
Berikut ini dikemukakan beberapa jenis pengertian depresiasi atas suatu barang, yaitu:
1. Depresiasi Fisis
Sebagai akibat dari pemakaian/operasi mengakibatkan menurunnya kemampuan
secara fisis yang berarti kemampuan operasional dari suatu barang/peralatan
menurun. Salah satu cara untuk mengurangi kecepatan penurunan kemampuan fisis
suatu barang/peralatan adalah dengan melakukan perawatan yang baik.
2. Depresiasi Fungsional
Permintaan akan suatu produk yang meningkat biasanya tidak berimbang dengan
kapasitas produksinya, sehingga perusahaan tidak dapat lagi sepenuhnya melakukan
fungsi pemilihan atas permintaan.
3. Depresiasi Teknologi
Penemuan baru mengakibatkan peralatan yang sudah ada menjadi tidak ekonomis
yang disebabkan oleh kemajuan teknologi.
METODE-METODE DEPRESIASI
Metode Penyusutan
Untuk menghitung jumlah penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai metode
antara lain:
1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
Dalam metode ini penentuan besar penyusutan setiap tahun selama umur ekonomis sama
besar, shg jika dibuatkan grafiknya terhadap waktu, dan akumulasi biaya akan berupa garis
lurus.
Cara Menghitung:
Besar penyusutan tiap tahun dapat dihitung dgn rumus:

Besar Penyusutan =

Harga Perolehan-Nilai Sisa


Umur Ekonomis

Contoh:
Tgl 12 februari 1999 PT ABC membeli sebuah mobil Toyota Kijang seharga Rp
170.000.000,-. Untuk biaya balik nama, pengujian, dan keperluan lainnya dibayar Rp.
5.000.000,-. Mobil tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa Rp
50.000.000,Diminta:

Hitunglah penyusutan pada tahun 1999


Buatlah tabel penyusutan selama 5 tahun

Penyelesaian:
Penyusutan th 1999 dihitung dari tgl 12 februari 1999 s/d 31 Des 2000 = 5 bulan :
Besar Penyusutan th 1999 = 5 x (175.000.000-50.000.000)
12

= 11.250.000
Tabel Penyusutan tahun 1999-2004
Tahun

Harga
Penyusutan
180.000.000
180.000.000
180.000.000
180.000.000
180.000.000
175.000.000

1999
2000
2001
2002
2003
2004

Besar
Penyusutan
11.000.000
39.250.000
55.250.000
92.500.000
120.250.000
135.000.000

Akumulasi
Penyusutan
11.000.000
39.250.000
55.250.000
92.500.000
120.250.000
135.000.000

Nilai Buku
163.750.000
136.750.000
109.750.000
82.750.000
55.750.000
40.000.000

2. Metode Tarif Tetap atas Nilai Buku


Pada metode ini, penentuan besar penyusutan dilakukan dengan cara
harga perolehan AT dgn persentase ttt dr nilai buku utk setiap

periode akuntansi. Ada dua

cara yakni dgn metode saldo menurun dan metode saldo menurun ganda.
Cara menghitung :
a. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)
Langkah2 perhitungan:
1. Tentukan tarif penyusutan
Tarif = 1- ns
hp

1/n

pengalokasian

Tentukan besar penyusutan


Besar Penyusutan = Tarif x Nilai Buku
Nilai Buku = Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan
Contoh:
Tgl 12 Feb 1999 PT ABC membeli sebuah mesin bubut Rp 350.000.000,-. Untuk biaya
pemasangan dan keperluan lainnya dibayar Rp 10.000.000. Mesin tsb ditaksir memiliki umur
ekonomis 8 tahun dgn nilai sisa Rp. 60.000.000,-.
Diminta :
a. Hitunglah penyusutan pada tahun 1999
b. Buatlah tabel penyusutan selama 8 tahun
Penyelesaian:
Tarif = 1 (60.000.000/360.000.000) 1/8 = 0,20066 = 20,07 %
a. Penyusutan tahun 1999 dihitung dari tanggal 12 Feb 1999 s.d 31 Des 1999 = 11
bulan
Besar penyusutan tahun 1999 = 11/12 x 20,06 % x 360.000.000
= 66.198.000
Untuk tahun 2002 s.d 2008
Besar Penyusutan = Tarif x Nilai Buku
Besar Penyusutan tahun 2009 = 1/12 x 20,06 % x 61.291.995
= 1.024.596
b. Tabel Penyusutan tahun 1999 2009
Tahun

Harga
Perolehan

Besar
Penyusutan

Akumulasi
Penyusutan

Nilai Buku

1999

360.000.000

66.198.000

66.198.000

293.802.000

2002

360.000.000

58.936.681

125.134.681.

234.865.319

2003

360.000.000

47.113.983

172.248.664

187.751.336

2004

360.000.000

37.662.918

209.911.582

150.088.418

2005

360.000.000

30.107.737

240.019.319

119.980.681

2006

360.000.000

24.068.125

264.087.443

95.912.557

2007

360.000.000

19.240.059

283.327.502

76.672.498

2008

360.000.000

16.380.603

298.708.005

61.291.996

2009

360.000.000

1.024.598

299.732.603

60.267.397

b. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Method)


Langkah-langkah Perhitungan:

1. Tentukan Tarif penyusutan


Tarif = 2 x (100%/UE)
2. Besar Penyusutan = Tarif x Nilai Buku
Nilai Buku = Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan
Tarif = 2 x (100%/8)
= 25 %
a. Penyusutan th 1999 dihitung tgl 12 Feb 1999 s.d 31 Des 1999 = 11 bulan
Besar penyusutan th 1999 = 11/12 x 25 % x 360.000.000
= 82.500.000
Untuk th 2002 s.d 2008
Besar penyusutan ke n = tarif x nilai buku n-1
Besar penyusutan th 2009 = 1/12 x 25 % x 37.041.779
=771.704
b. Tabel Penyusutan th 1999-2007
Tahun

Harga
Perolehan

Besar
Penyusutan

Akumulasi
Penyusutan

Nilai Buku

1999
2000

360.000.000
360.000.000

82.500.000
69.375.000

82.500.000
151.875.000

277.500.000
208.125.000

2001

360.000.000

52.031.250

203.906.250

156.093.750

2002

360.000.000

39.023.438

242.929.688

117.070.313

2003

360.000.000

29.267.578

272.197.266

87.802.734

2004

360.000.000

21.960.684

294.147.949

65.852.061

2005

360.000.000

16.463.013

310.610.962

49.389.038

2006

360.000.000

12.347.260

322.958.221

37.041.779

2007

360.000.000

771.704

323.729.926

36.270.075

3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the years Digits Method)


Langkah-langkah perhitungan:
1. Tentukan jumlah angka tahun (JAT)
JAT = nx ((n+1)/2)
2. Tentukan besar penyusutan
Besar Penyusutan = AT x (HP-NS)

JAT
Contoh:
Tanggal 1 Mei 1999 CV ABC membeli sebuah mesin 9 foto copy seharga Rp.
50.000.000. mesin foto copy tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 4 tahun dgn nilai sisa Rp.
5.000.000.Diminta:
a. Hitung Penyusutan tahun 1999-2005
b. Buatlah tabel penyusutan
Cara menghitung
Penyelesaian:
JAT = 4 x (4+1) = 10 atau JAT = 4+3+2+1 = 10
2

Angka Tahun
Terbalik
dijabarkan

Angka Tahun ke

II

III

IV

a. Penyusutan tahun 1999 dihitung dr tgl 1 Mei 1999 s.d 31 des 1999 = 8 bulan
Penyusutan tahun 1999
Besar Penyusutan = 8/12 x 4/10 x (50.000.000 5.000.000)
= 12.000.000
Penusutan Tahun 2001
Besar Penyusutan= 4/12 x 4/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000
8/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 9.000.000
15.000.000
Penyusutan tahun 2002
Besar Penyusutan = 4/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 4.500.000
8/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000
10.500.000
Penyusutan tahun 2003

Besar Penyusutan = 4/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000


8/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000
6.000.000
Penyusutan tahun 2004
Besar penyusutan = 4/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 1.500.000
b. Tabel Penyusutan
Tahun
2000
2001
2002
2003
2004

Harga
Perolehan
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000

Besar
Penyusutan
12.000.000
15.000.000
10.500.000
6.000.000
1.500.000

Akumulasi
Penyusutan
12.000.000
27.000.000
37.500.000
43.500.000
45.000.000

Nilai Buku
38.000.000
23.000.000
12.500.000
6.500.000
5.000.000

4. Metode Unit Produksi (Unit of Production Method)


Caranya:
Tentukan besar penyusutan = produksi nyata x (HP-NS) / kapasitas produksi
Contoh:
Sebuah mesin dibeli seharga Rp. 250.000.000,- ditaksir memiliki umur ekonomis selama 5
tahun atau 500.000 jam kerja dan diperkirakan memiliki nilai sisa sebesar Rp. 50.000.000,-.
Hitunglah besar penyusutan bila diketahui jam kerja setiap tahun sbb:
Tahun ke 1 = 100.000 jam
Tahun ke 2 = 120.000 jam
Tahun ke 3 = 130.000 jam
Tahun ke 4 = 80.000 jam
Tahun ke 5 = 70.000 jam
Penyelesaian:
Besar Penyusutan tahun 1 =
100.000 x 250.000.000 50.000.000 = Rp. 40.000.000
500.000
Besar Penyusutan tahun 2 =
120.000 x 250.000.000 50.000.000 = Rp. 48.000.000
500.000
Besar Penyusutan tahun 3 =

130.000 x 250.000.000 50.000.000 = Rp. 52.000.000


500.000
Besar Penyusutan tahun 4 =
80.000 x 250.000.000 50.000.000 = Rp. 32.000.000
500.000
Besar Penyusutan tahun 5 =
70.000 x 250.000.000 50.000.000 = Rp. 28.000.000
500.000

Metode Depresiasi Garis Lurus (Straight Line Depreciation)


Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dan paling mudah dimengerti. Dalam
metode ini ongkos depresiasi merupakan harga yang konstan (tetap), sehingga nilai buku
(book value) berkurang besarnya secara linier akibat adanya depresiasi.
Rumus :
D = (P-SV)/n
Contoh :
Ongkos Asset (P) = $900
Masa Guna (n)

=5

Nilai sisa pada akhir masa guna (SV) = 70


Hitunglah Depresiasi shcedule dengan metode Straight Line!

Gambar 3.1 Straight Line Depreciation


Annual Depreciation charge = (P - SV)/n = (900 - 70) / 5 = $166
Biaya Depresiasi dalam tahun tertentu bisa dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Nilai buku akhir th. ke-3 = P - [(n(P - S)]
= $900 (3*(900-70) / 5)= $402

Modified accelerated cost recovery system MACRS

EKONOMI TEKNIK

DEPRESIASI

Oleh :
Kelompok
Kelas C

PROGRAM SARJANA TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016

Anda mungkin juga menyukai