Anda di halaman 1dari 6

Kegiatan Belajar 3 Mengidentifikasi penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap. A.

Tujuan Kegiatan Pembelajaran : Peserta didik mampu menjelaskan pengertian penyusutan Peserta didik mampu menjelaskan pengertian akumulasi penyusutan aktiva tetap Peserta didik mampu menganalisa aktiva mana yang dapat disusutkan Peserta didik mampu mamahami jenis-jenis penyusutan aktiva tetap dengan baik dan benar Peserta didik mampu memahami beberapa macam metode penyusutan aktiva tetap Peserta didik mampu mengidentifikasi jumlah biaya penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap Peserta didik mampu mengerjakan perhitungan penyusutan aktiva tetap dengan berbagai metode penyusutan Peserta didik mampu menverifikasi biaya penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap B. Uraian Materi Pengertian Penyusutan Aktiva Tetap Penyusutan atau depresiasi (depreciation) adalah Proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya aktiva berwujud ke beban dengan cara yang sistematis dan rsional selama periode yang diharapkan mendapat manfaat dari penggunaan aktiva tersebut. Menurut pandangan akuntansi, nilai aktiva tetap setiap saat turun sehingga setelah habis masa penggunaannya, dianggap sudah tidak mempunyai manfaat lagi bagi perusahaan. Hal ini berarti aktiva perusahaan yang nilainya sebesar harga perolehan aktiva tetap yang bersangkutan, dianggap habis. Dengan demikian merupakan kerugian atau beban bagi perusahaan untuk masa selama penggunaannya. Menurut PSAK No. 17 depreciation merupakan alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Depresiasi untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Akumulasi penyusutan (accumulated depreciaton) adalah bagian dari biaya perolehan aktiva tetap yang dialokasikan ke penyusutan sejak aktiva tersebut diperoleh. accumulated depreciaton merupakan akun kontra aktiva (contra assets account). Akun ini mengimbangi akun aktiva dengan akun yang berhubungan. Beban kerugian kerugian akibat turunnya nilai aktiva tetap lazimnya dicatat pada setiap akhir periode akuntansi, yaitu dengan mendebet aku Beban Penyusutan (depreciation expense) dan mengkredit akun Akumulasi Penyusutan (accumulation depreciation) Fixed assets yang dapat disusutkan adalah asset yang (PSAK No. 17) - Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi - Memiliki suatu masa manfaat yang terbatas - Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau memasok barang dan jasa, untuk disewakan atau tujuan administrasi Masa manfaat dari suatu aktiva yang dapat disusutkan harus diestimasi setelah mempertimbangkan faktor berikut (PSAK No. 17) : - Taksiran aus dan kerusakan fisik (physical wear and tear) - Keusangan - Pembatasan hukum atau lainnya atas penggunaan aktiva Faktor yang menentukan besarnya penyusutan - harga perolehan, meliputi semua pengeluaran yang berhubungan dengan perolehan dan penyiapannya, sampai aktiva tetap yang bersangkutan siap dioperasikan - nilai sisa atau nilai residu, (residual value) adalah taksiran nilai aktiva tetap setalah habis masa penggunaannya dengan demikian jumlah harga perolehan dikurangi dengan nilai residu adalah jumlah yang harus didsusutkan. - usia ekonomis atau usia manfaat, usia ekonomis aktiva tetap adalah masa penggunaan aktiva tetap, yaitu sejak mulai dioperasikan sampai masa aktiva tetap yang bersangkutan secara ekonomis sudah tidak menguntungkan lagi. Usia ekonomis aktiva tetap biasanya ditetapkan berdasarkan taksiran

Jenis-jenis penyusutan aktiva tetap adalah : 1. Penyusutan (Depreciation) adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva tetap berwujud sepanjang masa manfaatnya. 2. Amortisasi (Amortization) adalah alokasi sistematik biaya perolehan aktiva tanwujud (misalnya patent, goodwill, trademark, franchise, dll) selama masa manfaatnya. Menurut PSAK, periode amortisasi tidak boleh melebihi 20 tahun berdasarkan pertimbangan bahwa dalam 20 tahun sudah banyak perkembangan yang terjadi sehingga untuk tenggang waktu selebihnya aktiva tidak berwujud diprediksi tidak lagi memiliki manfaat keekonomian 3. Deplesi (Depletion) adalah proses penyusutan biaya perolehan atas sumber daya alam yang dimiliki perusahaan ke dalam periode akuntansi yang memperoleh manfaatnya. Biaya yang dikapitalisasi biasanya meliputi biaya penguasaan, eksplorasi, dan pengembangan. Metode Penyusutan Ada beberapa metode penyusutan aktiva tetap yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya penyusutan yang menjadi beban setiap periode akuntansi. Metode mana yang diterapkan ditetapkan dengan memperhatiakan karakteristik aktiva tetap yang bersangkutan dan ketentuan-ketentuan perpajakan yang berlaku. Terdapat faktor-faktor yang terlibat dalam proses penyusutan aktiva antara lain : - Penentuan dasar penyusutan aktiva - Mengestimasi masa manfaat atau umur pelayanan aktiva - Memilih metode pengalokasian biaya (penyusutan) Berikut ini dibahas mengenai beberapa metode penyusutan, serta ilustrasi penerapannya : 1. Metode aktivitas (unit penggunaan atau produksi) (activity method), meliputi : - Metode Satuan Jam Kerja (Service Hours Method) Menurut metode satuan jam kerja, beban penyusutan ditetapkan berdasarkan jam kerja yang dapat dicapai dalam periode yang bersangkutan. Beban penyusutan suatu periode dihitung dengan cara sebagai berikut:
Beban penyusutan = Jam kerja yg dapat dicapai X tarif penyusutan jam kerja Tarif penyusutan tiap jam kerja = Harga Perolehan - Nilai Residu Taksiran jam kerja yg dapat dicapai selama masa penggunaan

Contoh : Sebuah mesin diperoleh dengna harga Rp 200.000.000,00, mesin tersebut ditaksir dapat dioperasikan selama 80.000 jam dengan nilai residu Rp 20.000.000,00 Tarif penyusutan tiap jam kerja mesin dari data diatas adalah : Rp 200.000.000,00 - Rp20.000.000,00 = Rp 2.250,00 80.000 dengan demikian setiap 1 jam mesin dioperasikan, penyusutan yang harus dibebankan adalah sebesar Rp2.250,00. jika jam kerja yang sesungguhnya dapat dicapai selama tahun 2004 sebanyak 7.200 jam dan tahun 2005 sebanyak 7.600 jam maka beban penyusutan tahun 2004 dan tahun 2005 dihituing sebagai berikut: beban penyusutan tahun 2004 : 7.200 X Rp2.250,00 = Rp 16.200.000,00 beban penyusutan tahun 2005 : 7.600 X Rp2.250,00 = Rp 17.100.000,00 pada contoh diatas tanpak bahwa dengan metode satuan jam kerja beban penyusutan untuk setiap periode bervariasi besarnya kan sebanding dengan jam kerja (kapasitas) aktiva tetap yang sesungguhnya dapat dicapai. - Metode Satuan Hasil Produksi (Produktive Output Method) Metode ini sama dengan metode satuan jam kerja yaitu berdasarkan pada factor penggunaan. Dalam metode satuan hasil produksi beban penyusutan ditetapkan atas dasar jumlah satuan produk yang

dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Beban penyusutan suatu periode adalah hasil kali jumlah satuan produk yang dihasilkan dengan tariff penyusutan persatuan produk. Tarif penyusutan atau beban penyusutan per satuan produk dihitung sebagai berikut:
Tarif penyusutan per satuan produk = Harga perolehan Nilai Residu Taksiran jumlah satuan produk yang dapat dihasilkan selama masa penggunaan aktiva tetap

Contoh : Sebuah mesin diperoleh dengan harga Rp 130.000.000,00 usia penggunaanya ditaksir dapat menghasilkan 400.000 unit produk. Taksiran nilai residu sebesar Rp 10.000.000,00 tarif penyusutan tiap unit produk yang dihasilkan, dihitung sebagai berikut : Rp 130.000.000,00-Rp10.000.000,00 = Rp 300,00 400.000 2. Metode garis lurus ( straight-line method ) Pada metode garis lurus, beban penyusutan tiap tahun penggunaan aktiva tetap jumlahnya sama, sehingga jumlah penyusutan tiap tahun penggunaan dihitung sebagai berikut :
Penyusutan = HP-NR n

Keterangan :

HP NR n

= = =

Harga perolehan aktiva tetap Nilai residu atau nilai sisa Taksiran usia ekonomis aktiva tetap

Contoh : Pada tanggal 5 April 2004 suatu perusahaan membeli sebuah mesin dengan harga perolehan Rp 130.000.000.00 usia penggunaan mesin tersebut ditaksir selama 8 tahun, dengan nilai residu sebesar Rp. 10.000.000.00 Berdasakan data diatas penyusutan tiap tahun penggunaan mesin dihitung sebagai berikut: Penyusutan = Rp 130.000.000,00-Rp 10.000.000,00 = Rp 15.000.000,00 8 Beban penyusutan mesin untuk tahun 2004, untuk masa penggunaan selama 9 bulan (5 april 31 desember) adalah sebesar : 9/12 X Rp 15.000.000,00 = Rp 11.250.000,00. jumlah tersebut pada tanggal 31 desember 2004 dicatat dengan jurnal sebagai berikut :
Des 31. Beban penyusutan Ak. Penyusutan Rp 1.250.000,00 Rp 1.250.000,00

beban penyusutan mesin untuk setiap penggunaannya adalah sebagai berikaut : Tahun 2004 (dioperasikan selama 9 bulan) Rp 1.250.000,00 Tahun 2005 (dioperasikan 1 tahun penuh) Rp 15.000.000,00 Tahun 2006 s/d tahun 2011 Rp 15.000.000,00 Tahun 2012 (sisa usia mesin selama 3 bulan) Rp 3.750.000,00 3. Metode menurun (decreasing method) - Metode Jumlah Angka Tahun (Sum-Of_the-Years-Digits Method) Dengan metode ini penyusutan untuk setiap tahun penggunaan aktiva tetap jumlahnya menurun. Besarnya penyusutan setiap tahun penggunaan aktiva tetap
Sisa usia aktiva tetap pada tahun penggunaan Jumlah angka tahun Aktiva tetap

Penyusutan =

X Jml. yg harus disusutkan

Contoh : Pada tanggal 10 juni 2004 suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan angkutan harga perolehan Rp 60.000.000,00. taksiran usia penggunaan 6 tahun dan nilai residu Rp 7.500.000,00. kendaraan tersebut mulai dioperasikan pada tanggal 10 Juli 2004 dan disusutkan menurut metode Jumlah angka Tahun. Penyusutan tiap tahun penggunaan kendaraan pada contoh diatas dihitung sbb :
Tahun penggunaan Ke - 1 Ke 2 Ke 3 Ke 4 Ke 5 Ke 6 Jumlah Angka Tahun 1 2 3 4 5 6 21 Sisa usia pada Tahun penggunaan 6 5 4 3 2 1 Perhitungan Penyusutan 6/21XRp.52.500.000.00=Rp 15.000.000,00 5/21XRp52.500.000.00=Rp 12.500.000,00 4/21XRp52.500.000.00=Rp 10.000.000,00 3/21XRp52.500.000.00= Rp 7.500.000,00 2/21XRp52.500.000.00= Rp 5.000.000,00 1/21XRp52.500.000.00= Rp 2.500.000,00 Rp 52.500.000.00

Jumlah-jumlah pada kolom penyusutan akan dicatat debet pada akun Beban Penyusutan Kendaraan dan kredit pada akun Akumulasi Penyusutan Kendaraan setiap akhir periode masing-masing. Dengan demikian saldo akun akumulasi penyusutan kendaraan akan bertambah pada setiap akhir periode sampai mas penggunaan masa kendaraan habis, akun tersebut akan menunjukkan saldo kredit sebesar Rp 52.500.000,00. Jumlah Rp 52.500.000,00 pada kolom harga buku kendaraan table diatas menunjukkan harga buku kendaraan per 31 desember 2004 yaitu harga perolehan sebesar Rp 60.000.000,00 dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 7.500.000. sementara harga buku pada khir tahun 2010 sebesar Rp 7.500.000,00 jumlah ini sama dengan taksiran nilai residu. - Metode Menurun Ganda (Double Declining Balance Method) Dengan metode ini penyusutan setiap tahun penggunaan aktiva tetap ditentukan berdasarkan prosentase tertentu yang dihitung dari harga buku pada tahun yang bersangkutan. Prosentase penyusutan ditetapkan sebesar dua kali prosentase penyusutan menurut metode metode garis lurus Contoh : Sebuah mesin mulai dioperasikan pada tanggal 1 Oktober 2004, mesin tersebut diperoleh dengn harga Rp 100.000.000,00 taksiran usia ekonomis selama 10 tahun. Besarnya penyusutan mesin setiap tahun penggunaan dari data pada contoh diatas, dihitung sebagi berikut: Menghitung besarnya prosentase penyusutan: Usia penggunaan mesin 10 tahun. Jika disusutkan dengan metode garis lurus besarnya prosentase penyusutan tahunan adalah : 100% : 10 = 10%. Dengan demikian besarnya penyusutan menurut metode menurun ganda adalah 2 X 10% =20% berdasarkan besarnya prosentase penyusutan diatas, beban penyusutan mesin setiap periode akuntansi selama masa penggunaanya, dihitung seperti tanpak dalam table dibawah ini:
Periode akuntansi 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Perhitunga beban penyusutan Dioperasikan selama 3 bulan: 3/12 X 20%X100.000.000,00 = 5.000.000,00 20% X 95.000.000,00 = 19.000.000,00 20% X 76.000.000,00 = 15.200.000,00 20% X 60.800.000,00 = 12.160.000,00 20% X 48.640.000,00 = 9.728.000,00 20% X 38.912.000,00 = 7.783.000,00 20% X 31.129.000,00 = 6.226.000,00 20% X 24.903.000,00 = 4.981.000,00 20% X 19.922.000,00 = 3.985.000,00 20% X 15.937.000,00 = 3.188.000,00 Akm. Penyustan per 31 desember (Rp) 5.000.000,00 24.000.000,00 39.200.000,00 51.360.000,00 61.088.000,00 68.871.000,00 75.097.000,00 80.078.000,00 84.063.000,00 87.251.000,00 Harga Buku Mesin per 31 Desember (Rp) 95.000.000,00 76.000.000,00 60.800.000,00 48.640.000,00 38.912.000,00 31.129.000,00 24.903.000,00 19.922.000,00 15.937.000,00 12.749.000,00

2014

Sisa usia penggunaan 9 bulan= 9/12X20%X 12.749.000,00 = 1.913.000,00

89.164.000,00

10.836.000,00

Besarnya penyusutan mesin mulai tahun 2010 pada tabel diatas dibulatkan keatas menjadi kelipatan 1000. setelah habis masa penggunaan mesin, harga buku mesin per 31 desember 2014 bersangkutan. Dengan metode menurun ganda, tampak beban penyusutan yang harus diperhitungkan sebanding dengan masa penggunaaan mesin . sementara untuk periode-periode lainnya tidak ada masalah, sebab beban penyusutan mesin dihitung berdasarkan harga buku pada periode yang bersangkutan. C. Rangkuman Penyusutan atau depresiasi (depreciation) adalah Proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya aktiva berwujud ke beban dengan cara yang sistematis dan rsional selama periode yang diharapkan mendapat manfaat dari penggunaan aktiva tersebut. Faktor-faktor yang menentukan besarnya penyusutan antara lain : harga perolehan, masa manfaat dan nilai sisa. Jenis-jenis penyusutan antara lain : penyusutan, amortisasi dan deplesi Terdapat berbagai macam metode dalam menghitung penyusutan, yaitu metode garis lurus, metode menurun, metode aktivitas D. Tugas 1. Apa yang dimaksud dengan penyusutan aktiva tetap ? 2. Factor-faktor apa saja yang menentukan besarnya penyusutan ! 3. Jelaskan mengenai metode-metode penyusutan yang ada diskusikan dengan teman-temanmu ! 4. Jelaskan perbedaan antara penyusutan, deplesi dan amortisasi ! 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan akumulasi penyusutan ? E. Tes Formatif Sebuah perusahaan distributor perabotan rumah tangga, membeli peralatan baru seharga $ 150.000 pada awal tahun fiskal. Peralatan tersebut memiliki estimasi umur manfaat 5 tahun dan estimasi nilai residu $ 12.000 Diminta : Tentukanlah penyusutan tahunan untuk kelima tahun estimasi umur manfaat peralatan, akumulasi penyusutan pada akhir setiap tahun nilai buku peralatan pada akhir setiap tahun dengan : a. Metode garis lurus b. Metode saldo menurun

F. Kunci jawaban : 1.a. Tahun Depresiation expense 1 $27.600* 2 27.600 3 27.600 4 27.600 5 27.600 Ket : * $ 27.600 = (150.000 12.000) : 5 b. tahun 1 2 3 4 5 Depresiation expense $60.000* 36.000 21.600 12.960 7.440 **

Acum Depreciation $ 27.600 55.200 82.800 110.400 138.000

Book value $ 122.400 94.800 67.200 39.600 12.000

Acum Depreciation $ 60.000 96.000 117.600 130.560 138.000

Book value $ 90.000 54.000 32.400 19.440 12.000

Ket : * $ 60.000 = 150.000 x 40% ** aktiva tidak disusutkan dibawah estimasi nilai residunya (12.000) Nilai Residu adalah scrap value; residual value yaitu nilai sisa suatu barang yang sudah habis umur ekonomisnya; dalamakuntansi nilai tersebut diperhitungkan sebagai pengurang biaya overhead.

Anda mungkin juga menyukai