MODUL PERKULIAHAN
P322130002 –
Perencanaan
Pajak
Pemilihan Metode Penyusutan
Abstrak Sub-CPMK
Misal, apabila untuk tahun pertama sebuah peralatan mesin tersebut dapat
digunakan selama 8.000 jam, berapakah biaya penyusutan yang dibebankan
perusahaan adalah
Jawab:
8.000 x Rp 720 = Rp. 5.760.000 biaya penyusutan perusahaan.
Dengan demikian, jika perusahaan A ingin nilai residu saat dijual adalah Rp1 juta,
maka total biaya depresiasi wajib ada di angka Rp7 juta, dengan biaya penyusutan
per tahun seperti tertera di atas.
e) Penyusutan Satuan Hasil Produksi
Rumus metode penyusutan berdasarkan satuan hasil produksi yaitu:
Biaya Penyusutan = Jumlah Produksi X (Biaya Perolehan - Nilai Residu)
Total Produksi Usia Ekonomis
Adapun data produksi per tahunnya adalah sebagai berikut:
Tahun ke-1 = 15,000
Tahun ke-2 = 22,000
Tahun ke-3 = 25,000
Tahun ke-4 = 21,000
Tahun ke-5 = 17,000
Jika menggunakan metode satuan hasil produksi, biaya penyusutannya yaitu sebagai
berikut:
UU PPh hanya mengenal umur manfaat 4, 8, 16 atau 20 tahun untuk aset selain
bangunan dan 10 dan 20 tahun untuk aset bangunan. Hal ini juga yang akan
menyebabkan terjadinya perbedaan penyusutan komersial dan fiskal, selain perbedaan
penentuan kapan suatu aset harus mulai disusutkan.
Secara detail, kelompok harta berwujud bukan bangunan untuk keperluan
penyusutan dijelaskan pada lampiran PMK Nomor 96 Tahun 2009 yang disesuaikan
dengan jenis usaha wajib pajak seperti usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, industri
makanan dan minuman, usaha transportasi dan perdagangan, industri semi konduktor,
usaha jasa persewaan peralatan tambat air dalam, usaha jasa telekomunikasi selular dan
usaha lainnya secara umum. Penyusutan dan amortisasi sesuai ketentuan pajak
dilakukan mulai pada bulan diperolehannya aset tetap berwujud dan aset tetap tidak
berwujud tersebut, kecuali untuk bidang usaha tertentu seperti usaha kehutanan,
perkebunan, peternakan.