Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN

01
Modul ke:

Pendahuluan :
Kepemimpinan Nasional
dan Pembangunan
Fakultas
Ekonomi Bisnis

Program Studi
Manajemen Nasional
Ondy, SIP, M.Si
Sub Bahasan

• 1. Dasar-Dasar, Tujuan, Capaian dan


Metode Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan
• 2. Kepemimpinan Nasional.
• 3. Pembangunan Nasional.
1. Pendahuluan
• Pendidikan Kewarganegaraan adalah terjemahan dari istilah asing
civic education atau citizenship education..

• John C. Cogan telah membedakan dengan mengartikan civic


education sebagai “… the foundational course work in school
designed to prepare young citizens for an active role in their
communities in their adult lives” (Cogan, 1999:4), .

• Sedangkan citizenship education digunakan sebagai istilah yang


memiliki pengertian yang lebih luas yang mencakup “… both these in-
school experiences as well as out of school or non-formal/informal
learning which takes place in the family, the religious organization,
community organizations, the media, etc which help to shape the
totality of the citizen” (Cogan, 1999:4)..
1. Pendahuluan
Sejatinya, pendidikan kewarganegaraan dilakukan dan dikembangkan di
seluruh dunia dalam istilah yang berbeda-beda.

Pendidikan kewarganegaraan sering disebut dengan istilah civic education,


citizenship education, dan bahkan ada yang menyebut sebagai democracy
education. .

Sebagai mata kuliah wajib di perguruan tinggi, pendidikan


kewarganegaraan memiliki peran penting dan strategis guna mempersiapkan
warga negara yang kritis, cerdas dan bertanggung jawab.

Pendidikan kewarganegaraan bersama-sama mata kuliah lain seperti


agama, dan bahasa Indonesia berada pada kelompok mata kuliah
pengembangan kepribadian dan wajib diterapkan di seluruh perguruan tinggi
di Indonesia
1. Pendahuluan
• Saat ini, eksistensi suatu negara tidak hanya bergantung kepada letak
geografis melainkan pada sejauhmana kualitas sumber daya manusia yang
menurut Juliardi (2014: 2) diajarkan pada lima status, yaitu :

1. Sebagai mata pelajaran di sekolah


2. Sebagai mata kuliah di perguruan tinggi
3. Sebagai salah satu cabang pendidikan disiplin ilmu pengetahuan sosial
dalam kerangka program pendidikan guru
4. Sebagai program pendidikan politik
5. Sebagai kerangka konseptual dalam bentuk pemikiran individual dan
kelompok pakar terkait yang dikembangkan sebagai landasan dan
kerangka berpikir mengenai pendidikan kewarganegaraan.
1. Pendahuluan
• Sementara itu, capaian pembelajaran dalam pendidikan kewarganegaraan
setidaknya memuat :

1. Mampu menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap


positif dan menampilkan perilaku yang mendukung semangat kebangsaan
dan cinta tanah air
2. Mampu menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap
positif dan menampilkan perilaku yang mendukung demokrasi
berkeadaban
3. Mampu menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap
positif dan menampilkan perilaku yang mendukung kesadaran hukum dan
keragaman.
2. Kepemimpinan Nasional
• Kepemimpinan nasional merupakan sebuah fenomena yang
berpengaruh langsung dan erat sekali hubungannya dengan
perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara.

• Peran seorang pemimpin nasional dalam kehidupan berbangsa dan


bernegara sangatlah penting, salah satunya sebagai inspirator
perubahan, yaitu pemimpin yang memiliki visi jelas mau kemana
bangsa ini akan dibawa.
2. Kepemimpinan Nasional
• Bangsa Indonesia ditakdirkan sebagai sebuah bangsa dengan corak
masyarakat yang prular (pluralistic society).

• Pluralitas masyarakat Indonesia ditandai dengan ciri yang bersifat


horizontal dan vertikal.

• Ciri horizontal terlihat pada kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial


yang berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, adat serta
kedaerahan.

• Kemajemukan ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti keadaan


geografis, dimana wilayah Indonesia yang terbagi menjadi 13.767 pulau
merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya kepada terciptanya
pluralistik suku bangsa Indonesia.
2. Kepemimpinan Nasional
• Bagi bangsa Indonesia, yang dibutuhkan adalah sistem kepemimpin
nasional yang dapat menjalankan visi pembangunan nasional dilandasi
nilai-nilai falsafah Pancasila. 

• Kepemimpinan nasional harus dapat berfungsi mengawal proses


pembangunan dan hasil-hasilnya dapat dirasakan oleh warga bangsa di
seluruh wilayah nusantara.

• Kepemimpinan nasional tersebut memerlukan suatu sistem manajemen


nasional (Sismennas) untuk menjalankan mekanisme siklus
penyelenggaraan negara dan dapat menggerakkan seluruh tatanan untuk
mengantisipasi perubahan  dan mendukung keberlangsungan kehidupan
nasional.
3. Pembangunan Nasional
• Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan
seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara
yang sekaligus merupakan proses pengembangan
keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk
mewujudkan Tujuan Nasional.
3. Pembangunan Nasional
• Hakikat Pembangunan Nasional Hakikat pembangunan nasional adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
masyarakat Indonesia seluruhnya.

• Tujuan pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan


nasional seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu:

• Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah


Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mecerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta mewujudkan
cita-cita bangsa sebagaimana termaktub dalam alinea II Pembukaan UUD
1945.
3. Pembangunan Nasional
• Adapun tujuan pembangunan nasional di Indonesia secara umum
seperti :

1. Membangun Sistem Politik yang Demokratis;


2. Mewujudkan Sistem Pemerintahan yang Baik;
3. Percepatan dan Pemerataan Pembangunan di Berbagai Sektor;
4. Membangun Kesejahteraan Rakyat;
5. Mencerdaskan Bangsa Mencerdaskan Kehidupan Bangsa.
Terima Kasih
Ondy, SIP, M.Si

Anda mungkin juga menyukai