Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS LAPORAN

KEUANGAN
Modul ke:

08
Fakultas
EKONOMI DAN
BISNIS ANALISIS LAPORAN LABA RUGI
Program Studi
AKUNTANSI Drs. Marsyaf Ak., M. Ak.

Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi


Pendahuluan
Setiap pengusaha pasti ingin menjadi ahli dalam membuat dan
menganalisa laporan laba rugi.

Laporan laba rugi sangatlah penting karena beberapa alasan berikut:

1. Merupakan indikator yang menunjukkan apakah perusahaan Anda ‘untung


atau buntung’ untuk periode tertentu.

2. Laporan laba rugi per periode dapat menampilkan tren apakah keuntungan


dan kerugian Anda sedang bertambah atau berkurang.
3. Menjadi dasar untuk memproyeksi perkembangan ke depan serta penentu
bagi Anda dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi lebih banyak
uang, waktu, ataupun tenaga

<
← MENU AKHIRI >

Pengertian laporan laba rugi
• Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang melaporkan kinerja
keuangan perusahaan untuk periode akuntansi tertentu.
• Hasil akhir dari laporan keuangan akan menunjukkan laba atau rugi
yang dihasilkan.

• Laporan laba rugi melaporkan pendapatan (revenue), harga pokok


penjualan (cost of goods sold) dan biaya (expense).

• Hasil akhir dari laporan keuangan akan menunjukkan laba atau rugi
yang dihasilkan.

• Laporan laba rugi melaporkan pendapatan (revenue), harga pokok


penjualan (cost of goods sold) dan biaya (expense).

<
← MENU AKHIRI >

• Laporan laba rugi yang melaporkan keuntungan disebabkan oleh
salah satu atau gabungan faktor di bawah ini:

 kenaikan angka pendapatan

 penurunan harga pokok

 penurunan biaya

• Laporan laba rugi dibagi menjadi 3 area yaitu:

1. Penjualan

2. Harga Pokok Penjualan


3. Biaya

<
← MENU AKHIRI >

• Secara sederhana, laporan laba rugi diawali dengan angka
penjualan, kemudian dikurangi dengan harga pokok penjualan yang
menghasilkan angka laba kotor.
• Kemudian laba kotor dikurangi biaya penjualan serta biaya umum dan
administrasi untuk mendapatkan laba operasional.
• Di bagian paling bawah, dengan mengurangkan laba operasional
terhadap biaya bunga, biaya depresiasi-amortisasi dan biaya pajak,
didapatlah laba atau rugi bersih (net income / net loss).
•  

<
← MENU AKHIRI >

KOMPONEN PEMBENTUK LAPORAN LABA RUGI

1. Penjualan
Penjualan adalah nilai barang atau jasa yang diberikan kepada
klien.Meskipun laba bersih menjadi sorotan terbesar dalam  laporan laba
rugi, angka penjualan tetap menjadi awal dari kinerja keuangan.
2. Harga Pokok Penjualan
Bagi perusahaan yang memproduksi barang, harga pokok penjualan
adalah pengeluaran untuk pembelian bahan mentah produksi, biaya gaji
karyawan & biaya produksi lainnya yang berkaitan dengan pembuatan
baraLaba kotor
3. Laba Kotor
Laba kotor perusahaan adalah hasil pengurangan antara penjualan
dengan harga pokok penjualan.

4.Biaya Operasional
Biaya operasional berkaitan dengan biaya penjualan serta biaya umum &
adminstrasi.

<
← MENU AKHIRI >

5. Laba Operasional

Laba operasional diperoleh dengan mengurangkan angka laba kotor


pada biaya operasional. 

6. Biaya Bunga

Biaya bunga adalah biaya yang timbul akibat meminjam dana dari bank
atau institusi finansial lainnya. 
7. Biaya Depresiasi & Amortisasi

Biaya depresiasi adalah biaya penyusutan atau berkurangnya nilaI atas


aset tetap berwujud (tangible assets) yang berbentuk kendaraan, mesin,
peralatan & bangunan karena terpakai dalam periode tertentu.
Biaya amortisasi adalah adalah biaya penyusutan atau berkurangnya
nilai atas aset tetap tak berwujud (intangible assets) yang berbentuk hak
paten, hak cipta, hak menggunakan merk & hak franchise.

<
← MENU AKHIRI >

  8. Biaya Pajak

Biaya pajak adalah biaya yang terjadi akibat beroperasinya suatu


perusahaan dalam wilayah hukum negara tertentu.

Di Indonesia terdapat berbagai jenis pajak yang dikenakan untuk


perusahaan sesuai dengan jenis usahanya.

Secara umum, pajak yang hampir pasti terkena kepada perusahaan


adalah:

1. Pajak Penghasilan Pasal 21 – pajak atas penghasilan dari pekerjaan,


jasa atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang
diterima atau diperoleh

<
← MENU AKHIRI >

2. Pajak Penghasilan Pasal 23 – pajak transaksi dividen (pembagian
keuntungan saham), royalti, bunga, hadiah dan penghargaan, sewa
dan penghasilan lain yang terkait dengan penggunaan aset selain
tanah atau transfer bangunan, atau jasa.

3. Pajak Penghasilan Pasal 25 – pajak atas laba bersih perusahaan

4. Pajak Penghasilan Pasal 29 – setoran kekurangan pajak atas laba


bersih perusahaan. Pajak ini harus dibayarkan sebelum SPT Tahunan
PPh Badan dilaporkan.

9. Laba / Rugi Bersih


Ini adalah indikator untuk menentukan profitabilitas perusahaan:
kemampuan untuk menghasilkan laba.

<
← MENU AKHIRI >

•  

10. Laporan Laba Rugi Common Size – Cara Buat Angka


Jadi Bermakna

• Cara mengetahui apakah laporan laba rugi sebuah perusahaan


sedang membaik atau memburuk dilakukan dengan cara
membandingkan laporan laba rugi setiap periode.
• Cara mudah yang dipakai untuk mendapatkan gambaran obyektif
perubahan laporan laba rugi dari waktu ke waktu adalah dengan
mengubahnya menjadi laporan laba rugi common size.

Laporan laba rugi common size adalah laporan laba rugi dimana setiap


angka ditunjukkan dalam bentuk persentase dari angka penjualan.
<
← MENU AKHIRI >

Laporan laba rugi dalam bentuk ini:
• mempermudah analisa antar periode
• mengetahui dengan cepat kenaikan & penurunan setiap
bagian laporan laba rugi
• mengidentifikasi komponen yang berdampak besar pada laba

• Cara Menghitung Titik Impas (Break Even Point)

Hal maha penting yang dapat dihitung sesudah anda mempunyai  laporan
laba rugi atau proyeksi laporan laba rugi (bila bisnis anda masih baru)
adalah menghitung titik impas (break even point).

<
← MENU AKHIRI >

• Titik impas (break even point) adalah angka penjualan dalam nominal
uang dan jumlah unit yang harus dicapai agar menutupi seluruh
pengeluaran harga pokok penjualan & biaya yang timbul untuk
menjalankan perusahaan.

• Rumus Menghitung Titik Impas (Break Even Point)

Terdapat dua rumus untuk menghitung BEP yaitu:

1. BEP Unit – Jumlah unit barang yang harus dijual

2. BEP Sales – Angka penjualan yang harus dicapai

Rumus BEP Unit = FC / (P – VC)

<
← MENU AKHIRI >

• Rumus BEP Sales = FC / [1 – (VC/P)]

• Cara Membaca Kesehatan Perusahaan dari Laporan Laba Rugi

• Membuat laporan laba rugi yang akurat dan siap tepat waktu adalah


pekerjaan pertama.
• Selanjutnya, Anda harus mampu membaca dan menganalisanya untuk
menentukan langkah sebagai berikut:
1. Bila laporan laba rugi buruk, mengubahnya menjadi baik.
2. Bila laporan laba rugi baik, membuatnya menjadi lebih baik lagi.
<
← MENU AKHIRI >

Cara membaca dan menganalisa adalah dengan menghitung rasio
finansial dari komponen-komponen pembentuk laporan laba rugi.

8 rasio finansial untuk memantau profitabilitas perusahaan

1 – Margin Kenaikan/Penurunan Penjualan (Sales Growth Margin)

Perusahaan yang bagus dapat menaikkan penjualan per tahun sekitar 20%.
2 – Margin Laba Kotor (Gross Margin)

Perusahaan yang kuat memiliki margin laba kotor di atas 40%.


<
← MENU AKHIRI >

3 – Margin Laba Operasional (Operational Profit Margin)

4 – Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Perusahaan yang kuat memiliki margin laba bersih di atas 20%.

5 – SGA to Sales Ratio (Biaya Operasional Dibanding Penjualan)

Perusahaan yang baik memiliki rasio di bawah 30%.


<
← MENU AKHIRI >

6 – Interest Coverage Ratio

 Rasio interest coverage yang layak adalah ≥ 5X (lebih besar atau sama


dengan 5).

7 – Imbal Balik atas Aset (Return on Assets)

Rasio yang rendah dibandingkan dengan perusahaan lain berarti pesaing


anda telah menemukan jalan untuk beroperasi lebih efisien.

<
← MENU AKHIRI >

8 – Imbal Balik atas Modal (Return on Equity)

<
← MENU AKHIRI >

Daftar Pustaka
Subramanyam, K.R, dan John J.Wild. 2010. Analisis Laporan
Keuangan.Jakarta:Salemba Empat

<
← MENU AKHIRI
Terima Kasih
Drs. Marsyaf Ak., M. Ak.

Anda mungkin juga menyukai