MODUL PERKULIAHAN
F032100015
Manajemen
Proses Bisnis
Knowledge Work
Abstrak Sub-CPMK 4
Team Dosen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis S1 Akuntansi
09
Knowledge Work
Pengertian Knowledge Worker
Knowledge workers adalah kunci inovasi dan pertumbuhan dalam organisasi pada saat
ini, dimana mereka menemukan produk dan layanan, merancang program pemasaran,
dan membuat strategi. seorang knowledge workers merupakan orang yang dipekerjakan
berdasarkan pengetahuannya tentang subyek tertentu, bukan berdasarkan
keterampilannya membuat atau mengerjakan sesuatu. contohnya profesi seperti dosen,
guru, ilmuwan, peneliti, konsultan, programmer, system analyst, research and
development, dokter, dan lain sebagainya. artinya, knowledge worker merupakan pekerja
yang didedikasikan untuk mencari, memproses, dan menyebarkan pengetahuan baru
bagi organisasi.
Banyak knowledge workers akan melihat pendekatan proses formal sebagai gangguan
birokrasi dan prosedural. kemungkinan yang jauh lebih menarik adalah bahwa orientasi
proses bermanfaat bagi mereka, mereka akan mendapat manfaat dari disiplin dan struktur
yang dibawa oleh suatu proses, sambil tetap bebas untuk menjadi kreatif dan
berimprovisasi bila perlu dan diinginkan. dengan kata lain, suatu proses dapat dipandang
sebagai seni dari pada sains (Hall dan Johnson 2009).
2021 Manajemen Proses Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
2 Team Dosen http://pbael.mercubuana.ac.id/
Lebih lanjut Drucker (1993) mendefinisikan pengetahuan pekerja adalah individu yang
memiliki tingkat pendidikan dan kemampuan khusus yang dikombinasikan dengan
kemampuan untuk menerapkan keterampilan dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah. Selain itu juga, Amstrong (2010) menegaskan bahwa esensi dari pengetahuan
pekerja adalah sejauh mana individu atau karyawan memiliki kemampuan dan tingkat
pendidikannya dalam membantu kemajuan perusahaan atau organisasi.
Dengan demikian bahwa pengetahuan pekerja adalah individu pegawai atau karyawan
yang memiliki tingkat pendidikan dan keterampilan khusus dan dapat menggunakannya
untuk kepentingan dan kemajuan perusahaan.
Dengan demikian, karakteristik pengetahuan pekerja diarahkan pada ketiga hal tersebut
yakni memberikan pengetahuan dan wawasan terkait dunia tempat mereka hidup, dunia
tempat mereka harus hidup dan pengetahuan yang perlu dikembangkan dalam
mendukung agar mampu mengkolaborasikan antara dunia tempat mereka hidup dan
dunia tempat mereka harus hidup. Tempat kerja yang berbeda-beda merupakan pilihan
karier yang dimiliki oleh masing-masing individu dan setiap pilihan yang di ambil memiliki
konsekwensi masing-masing yang berbeda. Oleh karenanya, pegawai atau karyawan
2021 Manajemen Proses Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
3 Team Dosen http://pbael.mercubuana.ac.id/
perlu diberi pengetahauan terkait dunia tempat kerja dan dunia tempat kerja yang harus
hidup.
May, dkk (2002) menegaskan bahwa salah satu karakter yang penting juga adalah
komitmen, effort kerja, dan kepuasan kerja karyawan. Ketiga hal tersebut menjadi hal
yang penting dalam sebuah pekerjaan. Jika karakter karyawan tersebut memiliki
komitmen yang tinggi dan kepuasan kerja maka dapat dipastikan bahwa karyawan
tersebut mampu memberikan dampak yang baik bagi perusahaan. Lebih lanjut Alvesson
(2000) menjelaskan bahwa pengetahuan karyawan memiliki rasa yang kuat dari motivasi
instrinsik dan sebagian besar tertarik pada pekerjaan yang membutuhkan kreatifitas yang
cukup dan inisiatif.
2021 Manajemen Proses Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
4 Team Dosen http://pbael.mercubuana.ac.id/
5. Know where. Kemampuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengakses
sumber knowledge yang ada
6. Know when. Pengetahuan untuk mengaplikasikan strategi yang dapat
menyeimbangkan aktivitas, permintaan, dan kebutuhan, dan project yang beragam
7. Know if. Pengetahuan untuk membayangkan, melakukan percobaan, mengantisipasi
kemungkinan yang terjadi di masa mendatang terhadap suatu opsi sebelum opsi
tersebut diimplementasikan
Suatu organisasi harus dapat memainkan peran dalam pengembangan lingkungan kerja
yang menjalankan perbaikan berkelanjutan dan pengembangan profesional para pekerja
mereka. Ada beberapa tanggungjawab manajerial yang harus senantiasa di jalankan
seperti memberi dukungan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan mereka,
memberikan penugasan khusus dengan tujuan untuk mempelajari hal-hal baru dan
melakukan rotasi pekerjaan dan tanggungjawab dengan tujuan untuk para pekerja
mengembangkan dan berlatih keterampilan baru, tentu semua ini semua harus di
manajemen dengan baik oleh setiap organisasi.
Manajemen Pengetahuan
Manajemen pengetahuan (Knowledge management) adalah kumpulan perangkat, teknik,
dan strategi untuk mempertahankan, menganalisis, mengorganisasi, meningkatkan, dan
membagikan pengertian dan pengalaman. Pengertian dan pengalaman semacam itu
terbangun atas pengetahuan, baik yang terwujudkan dalam seorang individu atau yang
melekat di dalam proses dan aplikasi nyata suatu organisasi. Fokus dari MP adalah untuk
2021 Manajemen Proses Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
5 Team Dosen http://pbael.mercubuana.ac.id/
menemukan cara-cara baru untuk menyalurkan data mentah ke bentuk informasi yang
bermanfaat, hingga akhirnya menjadi pengetahuan. Chivu dan Popescu (2008)
mengatakan bahwa manajemen pengetahuan mempromosikan pendekatan terpadu untuk
mengidentifikasi, menangkap, mengambil, berbagi dan mengevaluasi aset informasi suatu
perusahaan. Lebih lanjut Amstrong (2010) menyatakan bahwa manajemen pengetahuan
adalah proses membuat, memperoleh, menggunakan dan berbagi pengetahuan untuk
meningkatkan pembelajaran dan kinerja dalam organisasi. Selain itu, Amstrong (2010)
juga menegaskan bahwa manajemen pengetahuan adalah tentang manajemen dan
motivasi pekerja pengetahuan yang menciptakan pengetahuan dan akan menjadi pemain
kunci dalam berbagi.
2021 Manajemen Proses Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Team Dosen http://pbael.mercubuana.ac.id/
repository elektronik seperti Database “praktek terbaik”, pengetahuan karyawan tentang
cara terbaik untuk melakukan pekerjaan mereka, pengetahuan yang dimiliki oleh tim yang
telah bekerja pada masalah fokus dan pengetahuan yang tertanam dalam organisasi
produk, proses dan hubungan. Selanjutnya Blake (1988) menegaskan bahwa tujuan
manajemen pengetahuan adalah untuk menangkap keahlian kolektif perusahaan dan
mendistribusikannya kemana pun untuk mencapai hasil terbesar. Dengan kata lain
sebuah perusahaan yang sukses adalah perusahaan menciptakan pengetahuan.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan dari manajemen pengetahuan adalah untuk mengetahui
dan mengambil karyawan yang memiliki keahlian tertentu kemudian didistribusikan sesuai
bidang dan kebutuhan yang diperlukan.
2021 Manajemen Proses Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
7 Team Dosen http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. Peningkatan produktfitas
Pengetahuan yang sudah ada dapat digunakan ulang untuk proses atau produk yang
akan dikembangkan, sehingga produktifitas dari organisasi akan meningkat.
2021 Manajemen Proses Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
8 Team Dosen http://pbael.mercubuana.ac.id/
(tacit atau explicit) ke bentuk pengetahuan lain (tacit atau explicit). Tacit knowledge
adalah pengetahuan yang berbentuk know-how, berdasarkan pengalaman, kemampuan
dan pemahaman seseorang terhadap suatu masalah yang pernah dihadapi sedangkan
explicit knowledge adalah pengetahuan yang tertulis, terarsip, tersebar (cetak maupun
elektronik) dan bisa sebagai bahan pembelajaran (reference) untuk orang lain. Model ini
memfokuskan pada persoalan penting pada bagaimana pengetahuan dapat diciptakan
melalui pembagian keorganisasian dan menjadi berguna untuk mengidentifikasi dan
menilai aktifitas-aktifitas penting tertentu dalam manajemen pengetahuan. Model lain,
yang dikemukakan oleh Oluic-Vukovic (2001) menguraikan 5 langkah dalam rantai
pemrosesan pengetahuan: pengumpulan, penyusunan, penyaringan, penyampaian dan
penyebaran. Model ini melingkupi lebih lengkap lagi cakupan aktifitas yang dilibatkan
dalam aliran pengetahuan organisasi. Hampir menyerupai proses siklus hidup informasi
yang menyarankan sekali lagi aspek yang saling berhubungan dari Information
Management dan Knowledge Management.
2021 Manajemen Proses Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
9 Team Dosen http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
Alvesson, M. (2000). Social identity and the problem of loyalty in knowledge intensive
companies. Journal of Management Studies. 37. (8).
Amstrong, M. (2010). Amstrong’s Essesntial Human Resource Management Practice: A
Guide to People Management. USA: Kogan
Blake, P (1988) The knowledge management explosion, Information Today, 15 (1), pp
12–13.
Boxall, dkk. (2007). The Oxford Handbook of Human Resources Management. New York:
Oxford University.
Chivu dan Popescu. (2008). Human Resorces Management in the Kenowledge
Management. Revista Informatica Economica.
Drucker, P. (1993). The coming of the new organization. Harvard Business Review,
January–February, pp 45 –53.
Hansen, M T, Nohria, N and Tierney, T (1999) What’s your strategy for managing
knowledge?’. Harvard Business Review, March–April, pp 106 –16.
King, R. K. (2009). Knowledge Management and Organizational Learning. Annals of
Information Systems. Springer Science+Business Media, LLC.
May, dkk. (2002). Organizational and Occupational Commitment: Knowledge worker in
large organizations. Journal of management studies, 39 (6).
Nonaka, I., & Takeuchi, H. (1995). The knowledge-creating company: How Japanese
companies create the dynamics of innovation. Oxford university press.
Oluić‐Vuković, V. (2001). From information to knowledge: Some reflections on the origin
of the current shifting towards knowledge processing and further
perspective. Journal of the American Society for Information Science and
Technology, 52(1), 54-61.
Zurnali, C. (2010), Modal Intelektual, Salemba Empat, Jakarta
https://bppk.kemenkeu.go.id/content/berita/balai-diklat-keuangan-balikpapan-mengenal-
knowledge-management-2019-11-05-cc2b39fd/
2021 Manajemen Proses Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
10 Team Dosen http://pbael.mercubuana.ac.id/