Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS WORKING KNOWLEDGE PADA

PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY, TBK

Dosen Pengampu:
YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si.

Disusun Oleh:
1. Dyah Ayu Safitri (43219010004)
2. Riski Amalia (43219010037)
3. Meliza Angelina (43219010134)
4. Ayu Mustika Ardi (43219010176)
5. Tati Nur Aeni (43219010183)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
ABSTRAK

Di era globalisasi yang ditunjang oleh inovasi juga ditandai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Menyadari akan persaingan yang semakin berat,
maka diperlukan perubahan paradigm organisasi dari yang semula mengandalkan pada resource-
based menjadi knowledge-based yang bertumpu pada pengembangan meta data based, data
mining, data warehouse, dan sebagainya. Upaya lain yang perlu dilakukan adalah
pengembangan sumber daya manusia dan knowledge sharing (berbagai knowledge) dikalangan
karyawan menjadi sangat penting guna meningkatkan kemampuan manusia untuk menghasilkan
inovasi. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui kondisi penerapan knowledge management dan
mengidentifikasi pengaruh knowledge management terhadap efisiensi kerja karyawan di PT
Sinar Mas Agro Technology Resources, Tbk. Hal ini dikarenkan knowledge management sangat
digunakan oleh suatu perusahaan dalam meningkatkan keuntungan dan asset perusahaan,
khususnya sumber daya manusia.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan anugrah-Nya sehingga
penyusunan Makalah ini dapat berjalan dengan baik.
Penyusunan Makalah ini merupakan suatu bentuk tugas kepada para mahasiswa secara langsung
di ruang A - 403 dengan mata kuliah Manajemen Proses Bisnis. Tujuan penyusunan makalah ini
adalah sebagai Tugas dari Bapak Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si. Penyusunan makalah ini tidak
lepas dari dukungan, semangat, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si, selaku dosen pengajar mata kuliah Manajemen
Proses Bisnis
2. Terima kasih untuk Almamaterku Tercinta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Mercu Buana
Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan, dan doa yang diberikan kepada peneliti mendapat
ridho dari Allah SWT. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.

Jakarta, 4 Oktober 2021


BAB I
PENDAHULUAN

Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah mengenai implementasi knowledge
management (KM) dalam dunia perbisnis-an di Indonesia, salah satunya pada PT SMART TBK.
Seiring dengan semakin cepatnya perubahan yang terjadi dalam dunia saat ini, khususnya dalam
dunia bisnis yang menuntut setiap pelaku bisnis untuk dapat mendayagunakan potensi sumber
daya manusia (SDM) dengan sebaik mungkin agar tidak tertinggal oleh perkembangan jaman
dan terlindas oleh persaingan. Terlebih lagi perekonomian global semakin berkembang menuju
era baru yang dinamakan era knowledge-economy. Potensi utama bagi seorang manusia dimasa
seperti ini adalah terletak pada kemampuannya dalam aspek pengetahuan.

Era Knowledge-Economy adalah era dimana perekonomian berfokus pada keunggulan


pengetahuan dalam hal produksi dan manajemen untuk dapat menciptakan keuntungan ekonomi.
Tantangan bisnis yang ditandai dengan era informasi dan knowledge (pengetahuan), pasar
global, permintaan produk yang senantiasa berubah, populasi customer yang semakin beragam
dan menuntut, dan semakin meningkatnya komposisi tenaga kerja yang terpelajar membutuhkan
pendekatan manajemen yang berbeda dengan era sebelumnya. Pada era ini setiap bisnis dan
pekerjaan dikenali sebagai suatu “pekerjaan pengetahuan” (Knowledge Work) dan setiap orang
yang terlibat di dalamnya adalah “pekerja pengetahuan” (Knowledge Worker), artinya setiap
bisnis dan pekerjaan tergantung pada kemampuan pengetahuannya bukan lagi kemampuan
manual atau fisiknya saja.

Indonesia adalah negara penghasil produksi Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia.
Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang yang bekerja di unit operasional dalam
mengasah kreativitas dan inovasi guna menemukan cara-cara terbaik untuk memecahkan setiap
tantangan yang ada mengandung butir-butir pengalaman dan pengetahuan yang luar biasa dan
sangat berharga.Sangat disayangkan bahwa data, informasi, pengalaman dan kekayaan
intelektual yang terhimpun sebagai pengetahuan yang tak ternilai harganya itu tidak
terkomunikasikan di masyarakat pada umumnya. Bahkan tak jarang pengetahuan tersebut berlalu
tanpa rekam jejak yang menandai ketika si pemilik pengetahuan pergi dari perusahaan.

Adapun Sesuai dengan definisinya sendiri Knowledge Management merupakan sistem


yang ditujukan untuk mengelola aset intelektual perusahaan, terutama yang terkait dengan
pengetahuan yang dimiliki dan tersimpan dalam setiap individu pegawai (Tacit Knowledge) agar
dapat menjadi pengetahuan perusahaan yang bersifat terbuka (Explicit Knowledge) dan
permanen. Terbuka artinya dapat diakses oleh siapapun yang membutuhkan. Permanen berarti
tidak akan hilang meskipun terjadi pergantian orang bahkan generasi didalam perusahaan.
BAB II
LITERATUR TEORI
A. Knowledge

Pengetahuan (Knowledge) adalah fakta, kebenaran atau informasi yang diperoleh


melalui pengalaman atau pembelajaran disebut posteriori, atau melalui introspeksi diebut
priori. Pengetahuan adalah informasi yang diketahui atau disadari oleh seseorang.
Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori,
prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.

Dalam organisasi, pengetahuan dipandang dari berbagai perspektif. Pertama,


pengetahuan dipandang sebaga sumber daya yang terakumulasi yang menunjukkan
kapabilitas. Kedua, pengetahuan dipandang sebagai suatu struktur yang membatasi
tindakan. Ketiga, pengetahuan sebagai produk. Dalam literature manajemen pengetahuan,
sumber pengetahuan dibedakan menjadi dua yait human capital dan structural capital.
Human captal adalah jumlah agregat dari kompetensi individual, sedangka structural
capital adalah kapabilitas organisasi yang mengelola individual capital.

Knowledge adalah sebuah pencampuran antara pengalaman, nilai, informasi


kontekstual, dan penglihatan para ahli yang menyediakan sebuah kerangka untuk evaluasi
dan berkaitan dengan pengalaman baru dan informasi. Knowledge ini asli dan dapat
diaplikasikan ke pikiran. Dalam sebuah organisasi hal ini sering ditanamkan tidak hanya
pada dokumen atau reposisi saja namun juga pada kegiatan, proses, praktek, dan norma
organisasi (Davenport dan Prusak, 1998).

Knowledge merupakan bagian dari individu, personal, tinggal di dalam pikiran


manusia dan seringnya orang tidak peduli dengan kehadirannya. Proses
pembangunannnya tergantung kepada factor lain termasuk informas. Pengeksresian
knowledge merupakan proses gradual dari penambahan nilai kepada knowledge
sebelumnya melalui proses inovasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak
knowledge yang diturunkan dan dimiliki semakn banyak posisi yang dapat kita kreasikan
dan ditransfer kepada orang lain (Al-hawamdeh, 2003).

Knowledge worker (pekerja berpengetahuan) adalah Pekerja atau karyawan


perusahaan yang mendorong kinerja dan keberhasilan organisasi melalui penggunaan
pengetahuan yang mereka miliki secara efektif (McFarlane, 2008). Para pekerja
berpengetahuan (Knowledge workers) merupakan kunci untuk kelangsungan hidup
perusahaan karena mereka adalah pengguna ahli teknologi dan jaringan.

B. Management

Management diartikan sebagai proses mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan


pekerjaan sehingga secara efisiens dan efektif dengan dan melalui orang lain. Proses
menggambarkan fungsi-fungsi yang sedang berjalan atau kegiatan-kegiatan utama yang
dilakukan oleh manajer. Fungsi tersebut lazim disebut sebagai proses merancang,
memimipin, dan mengendalikan. Management juga memasukkan efisiensi dan efektifitas
penyelesaian kegiatan-kegiatan pekerjaan organisasi (Robbins dan Coulter, 2002).

Management merupakan bagian dari hierarki lain yang meliputi supervise,


manajemen, dan kepemipin. Supervise berurusan dengan tugas individu dan orang.
supervise ini diterapkan pada tinggat operasi sebuah organisasi. Sedangkan manajemen
berurusan dengan grup dan diprioritaskan pada tingkat takstis. Kepemimpinan berurusan
dengan tujuan dan perubahan pada tingkat sstrategis (Bock, 2002).

C. Knowledge Management

Knowledge Management adalah usaha untuk meningkatkan pengetahuan yang


bergunadalam organisasi, diantaranya membiasakan budaya komunikasi antar personil,
memberikan kesempatan untuk belajar, dan menggalakan untuk saling berbagi
knowledge. Dimana usaha ini akan menciptakan dan mempertahankan peningkatan nilai
dari kompetisi bisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi (Mc Inerney, 2002).

Lendzion, (2015) mencatat bahwa definisi Knowledge Management dapat


diklasifikasikan menjadi dua dimensi: operasional dan strategis. Knowledge Management
dalam dimensi operasional adalah proses berupa penciptaan formal knowledge
(pengetahuan formal) dan tacit knowledge (pengetahuan subjektif) dan kemudian
memproses, mengumpulkan, melindungi dan secara praktis menerapkannya untuk
mencapai tujuan yang ditentukan. Sedangkan Knowledge Management dalam dimensi
strategis adalah seni menciptakan organisasi yang didasarkan pada pengetahuan dan
terbuka untuk itu, mengintegrasikan penggunaan pengetahuan, strategi perusahaan,
orang-orang, budaya organisasi dan teknologi di sekitar penggunaan pengetahuan yang
efektif.

Banyak perusahaan baik di Indonesia maupun luar negeri yang sudah menerapkan
knowledge management untuk meningkatkan persaingan bisnis. Di Indonesia sudah ada
beberapa perusahaan yang sudah menerapkan hal ini, diantaranya adalah PT Sinar Mas
Agro Technology, Tbk. Maka dari itu kami akan menganalisis Knowledge Management
pada PT Sinar Mas Agro Technology, Tbk.
BAB III
PEMBAHASAN

1. Measurement, Analysis, and Knowledge Management Criteria


a. Pengukuran, Analisis, dan Perbaikan Kinerja Organisasi
Perusahaan dalam mengukur,, menganalisis, dan memperbaiki kinerjanya melalui
penggunaan data dan informasi yang sudah sistematis dan efektif. Kinerja perusahaan
diukur melalui penggunaan Key Performance Indicators (KPI). Dalam mengukur
kinerja karyawan PT Sinar Mas Agro Technology, Tbk menyelenggarakaan Penilaian
Prestasi Kerja (PPK) berdasrkan dengan No. Kebijakan SDM C-001-00. Hasil
pengukuran kinerja tersebut dilakukan melakui rapat tahunan. Sedangkan langkah
perbaikan kinerja dilaksanakan oleh berbagai unitkerja sesuai dengan hasil
penyusunan strategi dan rencana kerja pada setiap tahun.

PT Sinar Mas Agro Technology, Tbk memiliki system pengendalian internal yang
efektif untuk melindungi investasi para ppemegang saham dan harta perseroan.
Walaupun system yang ada mencakup indetifikasi, analisa dan manajemen risiko. PT
Sinar Mas Agro Technology, Tbk menyadari bahwa kerngka tersebut dirancang untuk
menanggulangi resiko dan bukan meniadakan resiko. Maka dari itu, system ini tidak
dapat memberikan jaminan yang mutlak terhadap kemungkinan tidak terjadinya
kesalahan atau kehilangan yang material. Keseluruhan system pengendalian internal
yang baik dan komprehensif dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
pelaporan keuangan serta meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan eksternal dan
kebijakan internal.

PT Sinar Mas Agro Technology, Tbk memiliki divisi audit internal yang terdiri
dari tiga depaterment: Audit Internal Korporasi, Audit Internal Perkebunan dan
AAudit Internal Bisnis Hilir. Berbagai hasil dari kinerja perusahaan selanjutnya
dilaporkan dan digunakan sebagai review melalui rapat tahunan, yang melibatkan
dewan komisaris, dewan direksi, kepala divisi, dan pemegang saham. Tindak lanjut
dari hasil kinerja tersebut, digunakan untuk rencana kerja dalam beraktifitas dan
memperbaiki kinerja perusahaan di tahun berikutnya.

Evaluasi terhadap pendekata (approach) pengukuran kinerja perusahaan dilakukan


oleh bagian divisi Audit Internal di setiap tahun yang terlihat dari adanya rencana
perluasan ruang lingkup KPII yang terkait dengan menggunakan Nerve System yaitu
system terintegrasi dan menghubungkan KPI dari sebuah divisi dalam perseroang
secaralogis. Integrasi perbaikan kinerja perusahaan terindikasidari adanya proses
saling melengkapi di unit kerja dalam melakukan pengukuran kinerja. Walaupun
integrasi tersebut masih terbilang lemah, namun dalam kenyataannya peran hasil
pengukuran kinerja tersebut cukup optimal untuk dijadikan tinjauan dalam menyusun
langkah perbaikan kinerjaa perusahaan.

b. Manajemen Informasi, Teknologi Infromasi, dan Pengetahuan.


Dalam pemanfatan informasi, ada beberapa manajemen informasi dan teknologi
informasi yang digunakan oleh PT Sinar Mas Agro Technology, Tbk antara lain
adalah sebagai berikut:

1) Financial Accounting (FI)

Aplikasi Financial Accounting dirancang untuk membantu pembuatan laporan


manajemen dari general ledger, account receivable, account payable, dan bagian
general ledger yang lain sesuai dengan chart of accounts yang sudah ditentukan.
Elemen-elemen yang penting dari aplikasi Financial Accounting antara lain:

a) General Ledger (Buku Besar)

b) Account Payable (Hutang) dan Receivable (Piutang)

c) Legal Consolidation (Konsolidasi)

d) Accounting Information System (Sistem Informasi Akunting)

2) Controlling

Aplikasi Controlling dirancang untuk mengatur arus pendapatan dan biaya.


Elemen-elemen penting dari modul aplikasi controlling termasuk Cost Center
Accounting, Product Costing Accounting, Profitability Analysis, Profit Center
Accounting, dan Enterprise Controlling.

3) Project System (PS)

Aplikasi project system dirancang untuk menunjangn perencanaan, pengontrolan,


pemonitoran dari proyek-proyek jangkan panjang yang komplek serta memiliki
tujuan tertentu. Elemen-elemen penting dalam aplikasi Project System antara lain:

a) Funds and resource management (manajemen pendanaan atau keuangan dan


sumber daya)

b) Quality Control and Time Management (manajemen waktu)

c) Project manaj\gement information system (system Informasi manaajemen


proyek)

4) Plant Maintenance (PM)

Aplikasi Plant Maintenance menunjang perencanaan, pemrosesan dan


penyelesaian tugas-tugas Plant Maintenance.

a) Membantu pelacakan biaya dan sumber daya maintenance (pemeliharaan)

b) Memberikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusn mengenai hal


yang berhubungan dengan plant maintenance (pemeliharaan pabrik dan
mesin)
c) Processing of unplanned tasks (pemrosesan tugas-tugas yang belum di
rencanakan)

d) Service management (manajemen data)

e) Maintenance notification by date or counters (pemberitahuan keperluan


maintenance atau pemeliharaan sesuai tanggal atau penomoran)

5) Materials Management (MM)

Aplikasi materials management menunjang proses dan fungsi-fungsi dalam


operasi bisnis sehari-hari. Elemen penting dalam aplikasi materials management
antara lain:

a) Purchasing (pembelian)

b) Inventory Management (manajemen persediaan barang)

c) Recorder point processing (proses pemesanan barang)

6) Sales and Distribution (SD)

Aplikasi sales and distribution menunjang tugas dan aktivitas yang diperlukandi
sales, delivery dan billing (penjualan, pengiriman dan penagihan).

7) Quality Management (QM)

Merupakan aplikasi yang diperlukan untuk menunjang manajemen kualitas


termasuk manajemen kualitas barang masuk, in process dan barang keluar.

8) Production Planning (PP)

Aplikasi Production Planning merupakan area yang tentunya sangat penting di


Refinery.

9) System, Application, and Product (SAP)

Systems, Applications and Products dalam data proses mempunyai kelebihan:

a) Integrasi (proses dan data serta Aplikasi dan Technical).

b) Fleksibilitas (Dapat digunakan untuk berbagai macam bisnis).

c) Digunakan banyak Negara, karena menggunakan berbagai macam bahasa dan


laporan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

2. Workforce Focus Criteria

a. Keterlibatan Aktif Tenaga Kerja

Keterlibatan aktif tenaga kerja menguji bagaimana perusahaan menjadikan


karyawannya terlibat secara aktif untuk mencapai keberhasilan perusahaan dan
pribadi. Bagian sumber daya manusia (SDM) PT SMART, Tbk mengadakan dan
mengembangkan suatu program Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) terhadap
karyawan untuk meningkatkan peran aktif di perusahaan.

Adapun program yang sering diadakan PT SMART, Tbk, antara lain sebagai berikut:

1) Pengembangan Budaya

PT SMART, Tbk terus mengembangkan nilai-nilai budaya Perseroan, anatara lain


sebagai berikut :

a) Integritas, dengan menanamkan perilaku karyawan

b) Sikap Positif, dengan menanamkan perilaku karyawan

c) Komitmen, dengan mempertahankan perilaku karyawan

d) Perbaikan Berkelanjutan, dengan memperbaiki kinerja

e) Inovasi, dengan meningkatkan kinerja karyawan

f) Loyalitas, dengan menjaga perilaku karyawan

2) Pembelajaran

PT SMART, Tbk telah merancang program pengembangan pelatihan yang wajib


bagi setiap karyawan. Kurikulum dari program tersebut dimodifikasi secara
teratur agar lebih dapat diaplikasikan dan melibatkan praktek-praktek lapangan.

3) Pengembangan Kepemimpinan

PT. SMART, Tbk menempatkan manajemen talenta (karyawan berbakat) dan


pengembangan kepemimpinan sebagai salah satu faktor strategis untuk
memperkuat kompetensi Perseroan. Identifikasi talenta dilakukan melalui
Program Ayakan Emas (PAE).

4) Pencarian Talenta

Demi mendukung pertumbuhan Perseroan, PT SMART, Tbk secara proaktif


mencari kandidat yang berkompeten dari berbagai sekolah tinggi dan universitas
yang berkualitas. PT SMART, Tbk bekerja sama dengan banyak institusi
pendidikan untuk memperkenalkan kemajuan agribisnis, mengadakan seminar
dan mempresentasikan kesempatan berkarir di bidang agribisnis khususnya kelapa
sawit. PT SMART, Tbk juga secara aktif berpartisipasi dalam berbagai pameran
pekerjaan.

5) Sistem Imbalan

PT SMART, Tbk mengaplikasikan kompensasi berbasis kinerja sebagai bentuk


penghargaan terhadap para karyawannya. Karyawan yang memberikan kontribusi
yang tinggi serta berkinerja baik akan menerima kompensasi yang lebih tinggi,
dimana bukan hanya meliputi remunerasi dasar dan bonus tahunan, namun juga
termasuk kompensasi jangka panjang.

b. Lingkungan Tenaga Kerja

Lingkungan tenaga kerja menguji bagaimana perusahaan membangun lingkungan


tenaga kerja yang efektif dan mendukung. Seperti halnya manajemen SDM
perusahaan berfungsi untuk melakukan identifikasi terhadap posisi dalam struktur
organisasi perusahaan guna mengetahui kebutuhan kapasitas dan kapabilitas tenaga
kerja. Sedangkan untuk menciptakan iklim kerja yang baik, maka perusahaan
menggunakan SK No.05/PP/P/III/2009 yang dimuat dalam Pengesahan Peraturan
Perusahaan pada Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Pembinaan
Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tanaga Kerja guna menciptakan
perlindungan bagi keselamatan karyawan.

Bagian sumber daya manusia bersama unit kerja lainnya melakukan proses koordinasi
untuk menentukan solusi dalam memenuhi kapasitas dan kapabilitas karyawan.
Kemudian atas persetujuan direksi, bagian sumber daya manusia menyelenggarakan
program seperti rekruitmen, diklat, dan mutasi di berbagai unit kerja.

3. Process Management Criteria

a. Desain Sistem Kerja

Desain sistem kerja pada PT SMART, Tbk terdiri dari empat blok, yaitu: Business
Review, Analysis, Improvement dan Intelligence (BRAIN). Penelaahan Bisnis
(Business Review) memungkinkan para eksekutif untuk memonitor kinerja
perkebunan dan pabrik penyulingan secara berkelanjutan. Hal ini juga membantu
dalam pengambilan keputusan yang tepat waktu dan sesuai dengan fakta yang ada.
Penilaian dari setiap unit bisnis dimonitor secara teratur melalui kokpit manajemen
dalam WAR ROOM. Melalui WAR ROOM, manajemen juga dapat melakukan
Analisa Bisnis (Business Analysis) untuk menelusuri indikator kinerja utama Key
Performance Indicator (KPI) yang terkait dengan menggunakan Nerve System.

Nerve System dalam Perseroan dikembangkan secara internal berdasarkan konsep


Balance Scorecard dan sistem ini mirip dengan mekanisme otak manusia dan sistem
syaraf di tubuh manusia. Sistem ini merupakan sistem yang terintegrasi yang
menghubungkan KPI dari seluruh divisi dalam Perseroan secara logis.

b. Manajemen dan Perbaikan Proses Kerja

Dalam hal ini perusahaan menguji bagaimana manajemen mengelola dan


memperbaiki proses kerja utamanya. Pendekatan (approach) yang efektif dan
sistematis telah dimiliki perusahaan dalam memperbaiki proses kerja PT SMART,
Tbk dimana dapat terlihat dengan adanya penerapan ISO 9001:2000 untuk
manajemen kualitas pabrik pengolahan kelapa sawit, sertifikasi ISO 14001:2000 atas
lingkungan, ISO 17025 atas kompetensi laboratorium kalibrasi dan pengujian dan
ISO 22000:2005 atas manajemen keamanan pangan.

Berbagai pendekatan tersebut diberlakukan sebagai monitor untuk mendeteksi


kelemahan perusahaan yang harus diperbaiki kinerjanya. Sistem tata kelola PT
SMART, Tbk selalu diaudit oleh Audit Internal Korporasi. Penilaian kinerja
karyawan juga selalu dilakukan dengan berdasarkan No. Kebijakan SDM C-001-00
yang disebut dengan Penilaian Prestasi Kerja (PKK), dalam pengukuran sistematik.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan

Knowledge Workers adalah kunci inovasi dan pertumbuhan dalam organisasi


pada saat ini, Dimana mereka menemukan produk dan layanan, merancang program
pemasaran, dan membuat strategi. Seorang Knowledge Workers merupakan orang yang
dipekerjakan berdasarkan pengetahuannya tentang subyek tertentu, bukan berdasarkan
keterampilannya membuat atau mengerjakan sesuatu. Artinya, knowledge Worker
merupakan pekerja yang didedikasikan untuk mencari, memproses, dan menyebarkan
pengetahuan baru bagi organisasi.

Salah satu pendekatan umum untuk proses knowledge creation adalah dengan
menguraikannya menjadi beberapa bagian atau tahap. Misalnya, membagi proses
pengembangan produk baru menjadi serangkaian tahapan atau fase. Tujuannya adalah
untuk memungkinkan evaluasi pengetahuan baru yang dibuat pada transisi dari satu tahap
ke tahap lainnya.

Kelompok Knowledge Workers yang berbagi pengetahuan berkinerja lebih baik


daripada yang tidak. Pendekatan yang paling layak untuk mengelola distribusi atau
berbagi pengetahuan bukanlah dengan mengelola proses itu sendiri, melainkan keadaan
eksternal di mana distribusi pengetahuan dilakukan. ini biasanya melibatkan perubahan di
mana dan dengan siapa orang bekerja.

Pada proses penerapan, Knowledge Workers ini tidak menciptakan pengetahuan


baru tetapi menerapkan pengetahuan yang ada untuk situasi yang akrab atau tidak
dikenal. Tujuannya adalah untuk menggunakan kembali pengetahuan secara lebih efektif
sehingga meningkatkan kinerja. Penggunaan kembali aset pengetahuan yang efektif
memerlukan investasi dalam membuat pengetahuan dapat digunakan kembali:
Dokumentasi, Perpustakaan, Katalog, Struktur Modular Untuk Objek Pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

Pakiding, Gaby Novryma & Manuputty, Augie David, (2020). Analisis Pengaruh Strategi
Knowledge Management Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan.Diakses dari
https://jurnal.mdp.ac.id/index.php/jatisi/article/view/396/136

Nur, Ratmarisa Rizkiria, (2011). Penerapan Sharing Knowledge Pada PT United Tractors, Tbk.
Diakses dari https://pdfslide.tips/reader/f/penerapan-sharing-knowledge-pada-pt-
united-pt-sinar-mas-agro-resources-technology

Admin. (2021). Process Management For Knowledge Work. Diakses dari


https://ccg.co.id/blog/2021/04/11/process-management-for-knowledge-work/

Herlina, Lina, (2009). Analisis Kondisi Knowledge Management. Diakses dari


http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127917-T%2026356%20Analisis%20kondisi-
%20Literatur.pdf

Cahyadi, Adi. Hasil dan Pembahasan. Diakses dari https://adoc.pub/iv-hasil-dan-


pembahasan8fcf16d88d2bc07bd08cd6181f49069853372.html

Anda mungkin juga menyukai